Anda di halaman 1dari 49

PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT

( PWS ) KIA

AGNIA RESTU SUMARELAWATI

PWS KIA
2

Definisi:
Alat manajemen program KIA untuk
memantau cakupan pelayanan KIA di
suatu wilayah kerja secara terus
menerus, agar dapat dilakukan tindaklanjut yang cepat dan tepat terhadap
wilayah kerja yang cakupan pelayanan
KIA-nya masih rendah.

PWS KIA 2009

PWS KIA
3

PWS KIA adalah alat untuk memantau


secara terus menerus cakupan kegiatan
KIA di wilayah kerja tertentu agar
mencapai target yg ditetapkan
Juga digunakan sebagai alat untuk
komunikasi dan advokasi kepada sektor
terkait terutama pemerintah setempat
PWS KIA akan bermanfaat bila diikuti
dengan rencana tindaklanjut dari hasil
analisis terhadap kegiatan KIA
PWS KIA 2009

Tujuan
4

Meningkatkan cakupan program


KIA:

Memantau cakupan pelayanan KIA


Analisis kesenjangan antara cakupan dan
target
Menentukan daerah fokus dan kegiatan
intervensi
Merencanakan jadwal kegiatan
Meningkatkan dukungan pemerintah
setempat terutama dalam mobilisasi
sasaran dan Sumberdaya
PWS KIA 2009

Esensi dari PWS KIA adalah


analisis terhadap kesenjangan
dan adanya tindaklanjut segera

PWS KIA 2009

Proses PWS KIA


6

Pendataan sasaran secara


dinamis oleh kader, dukun dan
TOGA/TOMA)
Catat dlm kohort ibu dan anak
Pelayanan kes (KIA, Gizi & Imun),
bila perlu lakukan kunj ke rumah
Pencatatan hasil pelayanan
kesehatan
Catatan hasil pelayanan
dikompilasi dan dianalisis

PWS KIA 2009

Proses PWS KIA


7

Setiap bulan dilakukan


pertemuan di Puskesmas
(Minilok) untuk membahas
kualitas dan cakupan program
beserta tindaklanjutnya
Hasil analisis cakupan
dibicarakan di kecamatan untuk
mendapat dukungan
(penggerakan masyarakat)

PWS KIA 2009

Alur PWS KIA


8

Analisis
Cakupan
Pendataan
Sasaran

Pelayanan
Kesehatan

Rekap
Hasil Pelay

Tindak
Lanjut

Analisis Hasil
Bulanan Perencanaan
Puskesmas
Analisis
Dukungan Tindak
Masy (Camat) Lanjut

PWS KIA 2009

Tindaklanjut PWS KIA


9

Hasil PWS KIA

Sangat baik

Baik

Rata-rata

Buruk

Identifikasi
Penyebab
Alternatif
Tindaklanjut
Non
Teknis

Teknis
PWS KIA 2009

Kendala
10

Belum semua memanfaatkan PWS KIA


sebagai alat pemantauan hasil
pelaksanaan kegiatan KIA
PWS KIA sudah tidak lagi digunakan
sebagai alat komunikasi dan advokasi
kepada pemerintah daerah setempat
dan pihak2 yang terkait
Validitas data dan konsistensi antar data
serta kemampuan analisis masih belum
optimal
PWS KIA 2009

Peluang
11

Dalam masa desentralisasi ini


pemerintah menekankan fokus
pembangunan di daerah terutama
tingkat desa/kelurahan (Desa Siaga,
ADD, PnPm, PKH dll)
Hasil analisis PWS KIA merupakan salah
input penting dalam penyusunan
rencana kerja (disesuaikan dengan
tahapn Musrenbang)
PWS KIA 2009

PWS KIA (Penelusuran)


12

Perbedaan dg PWS KIA saat ini:

Jumlah Indikator pada PWS KIA


2008 indikator ditambah beberapa
indikator kesehatan anak
Didukung dengan perbaikan sistem
pencatatan kes Ibu, Anak, Gizi &
Imun)

PWS KIA 2009

Indikator
13

PWS-KIA DULU

PWS-KIA KINI

1. K1, K4 (ANC)
2. Pn (Persalinan Nakes)
3. Peelayanan Nifas (Kf)
4. Deteksi dini oleh masy
5. Deteksi dini oleh tenaga kes
6. KN (Neonatal)
7. Penanganan Kompli Obst
(PK)
8. Penanganan Kompl
Neonatal

1.
2.
3.
4.

K1
K4
Pn (Persalinan Nakes)
Pelayanan Nifas Lengkap
(Kf)
5. Kn1
6. KN Lengkap
7. Penanganan Kompl Obst
(PK)
8. Penanganan Kompl
Neonatal
9. Peserta KB Aktif (CPR)
10.Kunjungan Bayi
11.Yan Balita
12.Yan
Balita Sakit
PWS KIA 2009

Alur Analisa
14

Kunjungan
Rumah (P4K)

Registrasi
Bumil

Tk Desa
Tk Puskesmas
Pelayanan
Kesehatan

Cakupan
Program

Analisis
kualitas
pelayanan

Analisis
cakupan
program

Status Kes &


Gizi

Tk Puskesmas

Ketersediaan
Pelayanan

Alat dan
Obat

Biaya

Integrasi
Pelayanan

Kesulitan
Geografi

Kesiapan
Rujukan

Sosio
Budaya
Pendidikan

PWS KIA 2009

15

Analisis Masalah
Cakupan Program
Cakupan
Program

Ketersediaan
Pelayanan
Biaya
Kesulitan
Geografi
Sosio
Budaya
Pendidikan

Ketersediaan tenaga
Waktu (jam) pelayanan
Posyandu
Poskesdes/Polindes

Juml Gakin
Gakin yg dpt Pelayanan
Tabulin
Jarak Sasaran Terjauh
(waktu tempuh)
Sarana dan biaya
transportasi
Kemiteraan Bidan Dukun
P4K
Pemberdayaan
Budaya yg (-)

Pem daerah

IN
T
E
R
V
E
N
S
I

(Kep Desa/
Lurah,
Camat dst)

Program

(Desa Siaga,
P4K, GSI)

Sektor
(GSI, PnPm)
TOGA,
TOMA, PKK,
LSM

Masalah2
Lainnya

PWS KIA 2009

16

Analisis Masalah
Kualitas Pelayanan
Kualitas
Pelayanan &
Rujukan

Status Kes &


Gizi

Program

Anemia, KEK
Riwayat Kehamilan
Penyakit chronik, Menular

Alat dan
Obat

Bidan Kit
Lab sederhana
Obat dan Bhn hbs Pakaii
Alat Kes (Hb, pita LiLa)

Integrasi
Pelayanan

Gizi (tabl Fe, PMT)


Peny Menular
Kes pro remaja
KB, Imunisasi

Kesiapan
Rujukan

P4K
Kemampuan PPGDON
PONED
PONEK

IN
T
E
R
V
E
N
S
I

Masalah
Lainnya

PWS KIA 2009

(Anak, Gizi,
KB, P2,
Yanfar, SDM)

Sektor

Profesi

LSM

Continuum of Care Thn.


17

PWS KIA 2009

Pencapaian indikator continuum of care :


Kesenjangan & tantangan

prepregnan pregnanc
cy
y

SDKI 2002-2003 &

birt
h

postnatal

SDKI 2007

childhood

Continuum of Care dalam KIA

Continuum dalam siklus hidup

Continuum dalam penyediaan


layanan

Continuum dalam komponen upaya

Continuum of care dalam integrasi


program

Keterkaitan dan continuum of care


di luar sektor kesehatan

SASARAN

CBR : jumlah kelahiran/jumlah penduduk


x 1000
Bumil : 1,10 x CBR x jumlah
penduduk/1000
Bulin : 1,05 x CBR x jumlah
penduduk/1000
Bayi/Bufas : 1 x CBR x jumlah
penduduk/1000

1. Cakupan K1

persentase ibu hamil yang pertama kali


mendapat pelayanan oleh tenaga
kesehatan
Menunjukan jangkauan pelayanan
antenatal serta kemampuan program
dalam menggerakkan masyarakat.
K1 :
Jumlah kunjungan baru (K1) ibu hamil

X 100 %
Jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun

2. Cakupan K4

Cakupan ibu hamil yang telah memperoleh


pelayanan antenatal sesuai dengan
standar, paling sedikit empat kali disuatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
menggambarkan tingkat perlindungan ibu
hamil

Distribusi pelayanan yang dianjurkan :

Minimal 1 kali pada triwulan pertama.


Minimal 1 kali pada triwulan kedua.
Minimal 2 kali pada triwulan ketiga.

K4 :
Jumlah kunjungan ibu hamil keempat (K4)
X 100 %
Jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun

3. Cakupan Pn

Menunjukkan proporsi persalinan yang


ditangani oleh tenaga kesehatan,

Pn :

Jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn)


Jumlah sasaran ibu bersalin dalam 1

X 100
%
tahun

4. Cakupan Kf lengkap

minimal sebanyak 3 kali dengan


distribusi waktu :

Kunjungan nifas pertama pada masa 6 jam


setelah persalinan sampai dengan 7 hari.
Kunjungan nifas ke dua dalam waktu 2
minggu (8 14) setelah persalinan.
Kunjungan nifas ke tiga dalam waktu 6
minggu (35 42) setelah persalinan.

Kf :

Jumlah pelayanan ibu nifas oleh nakes minimal 3 kali


sesuai jadwal
Jumlah sasaran ibu bersalin dalam 1 tahun

X
100

5. Cakupan PK

menunjukkan kemampuan sarana


pelayanan kesehatan menangani kasus
gawat-darurat kebidanan, ditindak lanjuti
sesuai dengan kewenangannya dan/atau
dirujuk ke tingkat pelayanan yang lebih
tinggi.
Jumlah kasus kegawatdaruratan obsetri yang
PK : ditangani
20% jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun

X 100
%

6. Cakupan Peserta KB
aktif :

menunjukkan jumlah peserta KB baru


dan lama yang masih aktif memakai
alokon

Rumus :

Jumlah peserta KB aktif


Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) dalam 1
tahun

X
100%

7. Cakupan KN1

persentase neonatus yang mendapatkan


pelayanan sesuai standar pada 6 -24
jam setelah lahir
menunjukkan akses pelayanan
kesehatan neonatal.
KN 1 :
Jumlah neonatus yang mendapatkan
pelayanan 6 24 jam setelah lahir
Jumlah bayi dalam satu
tahun

X 100
%

8. Cakupan KN lengkap
persentase neonatus yang mendapatkan
pelayanan sesuai standar sedikitnya 3
kali yaitu KN1, KN2, KN3
Distribusi Pelayanan nenonatal :

Kunjungan Neonatal hari ke-1 (KN 1):


Kunjungan Neonatal hari ke-3 (KN 2):
Kunjungan Neonatal minggu ke-2 (KN 3)

KN lengkap :
Jumlah neonatus yang mendapatkan KN1, KN2, KN3
Jumlah bayi dalam satu tahun

X 100 %

9. Penanganan Komplikasi
Neonatal :

persentase neonatus dengan komplikasi yang


ditangani sesuai standar
menunjukkan kemampuan sarana pelayanan
kesehatan menangani kasus kegawatdaruratan
neonatal, ditindaklanjuti sesuai kewenangannya
dan/atau dirujuk ke tingkat pelayanan yang lebih
tinggi.
Jumlah neonatus dengan komplikasi yang
Rumus
:
ditangani
X 100 %

Jumlah neonatus risiko tinggi (15% dari seluruh


bayi) dalam satu tahun

10. Kunjungan Bayi

persentase bayi yang mendapatkan pelayanan


paripurna sesuai standar
Pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi:

Kunjungan bayi antara umur 29 hari 3 bulan


Kunjungan bayi antara umur 3 6 bln
Kunjungan bayi antara umur 6 9 bln
Kunjungan bayi antara umur 9 11 bln

Rumus :
Jumlah bayi yang mendapatkan Kunjungan bayi 1, 2, 3 dan
4
Jumlah bayi dalam satu
tahun

X 100%

11. Cakupan pelayanan


anak balita

persentase anak balita yang


memperoleh pelayanan sesuai standar.

Rumus:
Jumlah anak balita yang mendapatkan pelayanan
sesuai standar
Jumlah anak balita dalam satu
tahun

X 100%

ALUR PENCATATAN

ALUR PENCATATAN PELAYANAN KIA OLEH


BIDAN
Bumil, bulin, bufas, bayi baru lahir, bayi dan anak balita

BPS
Puskesmas

Kartu Ibu
Kartu Anak

Pustu

Kartu Ibu
Kartu Anak

Polindes/
Poskesdes

Posyandu

Kartu Ibu
Kartu Anak

Register Posyandu

Register
Kohort Ibu
Kohort Bayi

PWS KIA

Alur kegiatan PWS KIA


(lanjutan)
Register
Kohort Ibu
Kohort Bayi

Register
KIA

Bidan

Bidan Koordinator

PWS KIA

CARA MEMBUAT GRAFIK PWS-KIA


PWS KIA disajikan dlm bentuk grafik dari setiap
indikator yg dipakai ada 9 grafik yg dibuat
setiap bulan yg dipakai sbg alat pemantauan
prog.KIA
Langkah2 pokok dlm membuat grafik PWS KIA
adalah :
1. Pengumpulan data
2. Pengelolaan data dan
3. Penggambaran grafik PWS KIA

1. PENGUMPULAN DATA :
data yg diperlukan dpt diperoleh dari
catatan bumil / desa, reg keg harian, reg
kohort ibu & bayi, keg pemantauan
bumil / desa, cat posyandu, lap BDS, RS
bersalin,
dsb
2. PENGELOLAAN
DATA :
data yg diperlukan dlm menggambarkan
grafik PWS KIA bln Juni
- Cak kumulatif per desa
- Cak bln ini (Juni ) utk 9 indikator
- Cak bln lalu (Mei )

CONTOH PERHITUNGAN/ PENGOLAHAN DATA


1.CAK
Pencapaian
K1 kumulatif per desa :
Pencapaian cak kum kunj pertama bumil/desa (jan-juni 08) X 100%
sasaran bumil per desa selama 1 th
2. Pencapaian bulan ini per desa :
Pencapaian cak kunj pertama bumil/desa selama bln juni 08 X 100%
sasaran bumil per desa selama 1 th
3. Pencapaian bulan lalu per desa :
Pencapaian cak kunj pertama bumil/desa selama bln Mei 08 X 100%
sasaran bumil per desa selama 1 th

3. PENGGAMBARAN GRAFIK PWS-KIA


Langkah-langkah yg dilakukan (mis K1):
a.

b.

c.

d.

e.

Tentukan target rata-rata/ bln grs vertikal (sumbu Y), mis :


target cak K1 dlm 1 th 90% maka sasaran rata-rata / bln adalah
90% = 7,5%
12 bln
sasaran pencapaian kum s/d bln juni : 6 bl X 7,5% = 45%
Hasil perhitungan pencapaian kum cak K1 s/d Juni dimasukan ke
dlm jalur % kum sesuai peringkat, pencapaian tertinggi di sebelah
kiri & terendah sebelah kanan, pencapaian pusk di kolom terakhir
Nama desa dituliskan pd lajur desa, sesuai cak kum masingmasing desa yg dituliskan pada butir (b)
Hasil perhitungan pencapaian bln ini (juni) & bln lalu (mei) tiap
desa dimasukkan ke dlm lajur masing-masing
Gbr anak panah mengisi lajur tren:
- cak bln ini > bln lalu : gbr anak panah menunjuk ke atas
- cak bln ini < bln lalu : gbr anak panah menunjuk ke bawah
- cak tetap/ sama : gbr dengan tanda (-)

ANALISIS DAN TINJUT PWS-KIA


A.

ANALISIS GRAFIK PWS KIA


Desa

Cak thd target


Diatas

A
B
C
D
E

Dibawah

+
+
+

Thd cak bln lalu


Naik

Turun

Status
Desa

Tetap

+
+
+
+
+

+
+

Baik
Baik
Kurang
Cukup
Jelek

4 macam status cakupan


1.

2.

3.

4.

Baik : bila cak bulan ini diatas target yg ditetapkan &


mempunyai kecenderungan cak bulanan yg meningkat/
tetap jika dibanding cak bulan lalu a/ mencapai
atau melebihi target
Kurang : bila cak bulan ini diatas target yg ditetapkan &
mempunyai kecenderungan cak bulanan yg menurun
jika dibanding cak bulan lalu tidak akan mencapai
target yg telah ditetapkan
Cukup : bila cak bln ini dibawah target tapi mempunyai
kecenderungan cak bulanan yg meningkat jika
dibanding cak bulan lalu a/ mencapai target
Jelek : bila cak bln ini dibawah target tapi mempunyai
kecenderungan cak bulanan yg menurun jika dibanding
cak bulan lalu perlu diprioritaskan utk pemb

B. RENCANA TINDAK LANJUT

Analisis PWS-KIA ditujukan untuk


menghasilkan suatu keputusan
tinjut teknis & non teknis bagi
pusk, keputusan dijabarkan dlm
bentuk rencana operasional
jangka pendek untuk dpt
menyelesaikan masalah yang
dihadapi sesuai spesifikasi daerah

RENCANA OPERASIONAL PERLU


DIBICARAKAN DGN SEMUA PIHAK TERKAIT

Bagi desa berstatus baik/ cukup, pola penyelenggaraan


yan KIA perlu dilanjutkan sesuai kebutuhan
Bagi desa bersatus kurang (terutama status jelek) perlu
diprioritaskan untuk pembinaan, analisis lebih mendalam
serta cari penyebab rendahnya/ menurunnya cak bulanan
upayakan penanganan masalah secara lebih
spesifik
Intervensi & keg yang bersifat teknis harus dibicarakan
dalam pert mini lokakarya pusk & rapat dinkes kab/ kota
Intervensi & keg yang bersifat non teknis (utk motivasi,
penggerakan sasaran & mobilisasi sumber daya di masy)
harus dibicarakan pada rapat koordinasi kecamatan

PELEMBAGAAN PWS-KIA

Adalah pemanfaatan PWS-KIA secara teratur &


terus menerus pd semua siklus pengambilan
keputusan utk memantau penyelenggaraan prog
KIA disemua tk administrasi baik teknis/ non
teknis & LS
Merupakan bag integral dari manajemen
operasional prog KIA sehari-hari
Sesuai PP No. 22 th 2000 ttg OTDA
melembagakan PWS KIA o/ seluruh Ka Dinkes
Kab/ Kota
SE Menteri Dalam Negeri No.440/1300/PUOD tgl
10 April 1990 semua Gub KDH & semua
Bupati/ Walikotamadya agar mendukung
pelaksanaan PWS (dilampirkan diagram PWS)

A. LANGKAH-LANGKAH PELEMBAGAAN
PWS-KIA
1.

Penunjukan petugas pengolahan data di tiap tingkatan


- data dikumpulkan o/ pusk, ditabulasi & kirim ke dinkes
Kab/ Kota
- susun PWS KIA di tk pusk (per desa)
- susun PWS KIA di tk Kab/ Kota (per pusk)

2.

Pemanfatan pertemuan LP
Penyajian PWS-KIA di tk pusk & kab/ kota untuk
menginformasikan hasil yg telah dicapai, identifikasi
masalah, rencana perbaikan serta menyusun rencana
operasional periode berikutnya

3.

Pemantauan PWS-KIA untuk meyakinkan LS


PWS disajikan & diskusikan pd pert LS di tk kec & kab/ kota
untuk mendapat dukungan dlm pemecahan masalah &
dipahami bersama, terutama yg berkaitan dgn motivasi &
penggerakan masy sasaran

B. PEMBINAAN MELALUI SUPERVISI

Terarah & berkelanjutan


merupakan sistem
pembinaan yang efektif
Gunakan checklist
Analisis dan tindaklanjuti

BUKU KIA ALAT INTEGRASI PELAYANAN


KESEHATAN IBU DAN ANAK

Halimah
21

Juli

Bidan Sari
Polindes Desa Ujung
Bp. Rahmat
Udin , Harto,
Budi
Mumun , Abu , Ria

TERIMAKASIH

Mohon maaf atas semua kesalahan

Anda mungkin juga menyukai