Anda di halaman 1dari 30

ANASTESI UMUM

Ananda
Asmara
Bagian
Farmakologi
FK-UMI

Apa yah
Anastes
i itu ?

DEFINISI

Anastesi berasal dari kata an : tidak dan astheos :


kemampuan untuk merasa. Jadi secara terminology
anastesi adalah suatu tindakan menghilangkan rasa sakit
dalam pembedahan,atau berbagai prosedur lain yang
menimbulkan rasa sakit pada tubuh.
Anastesi umum : hilangnya sensasi nyeri yang disertai
dengan hilangnya kesadaran

Anastesik adalah obat yang digunakan dalam menimbulkan


anastesia

PENGGOLONGAN
ANESTETIK UMUM
GAS

N2O
Siklopropan

INHALASI

Ether
Chloroform
Isofluran
Halotan
Enfluran
EthylChlorid
e

INTRAVENA
Barbiturat
Ketamin
Etonidat

ANASTETIK
GAS
Haothane
N2O

HALOTAN

N 2O

Gas tdk berwarna, tdk berbau

Anastesi < kuat

Cairan tdk berwarna, tdk mudah terbakar

Stadium 1 & 2 cepat terlewati

ES : hipoksia, vomit, nausea

Induksi cepat

Post op Jarang tjd vomit, nausea

ANASTETIK
INHALASI
CHLOROFORM
ETER
SEVOFLURAN
DESFLURAN
ENFLURAN
ISOFLURAN
SIKLOPROPAN

CHLOROFORM

Cairan tdk berwarna, tdk mudah terbakar

Cairan, tdk mdh menguap

> poten drpd ether

ENFLURAN

Aplikasi open drop

Konsentrasi permulaan tdk boleh terlalu


>>

ES : Hepatotoxic

Kombinasi dg N2O & O2 u/ operasi


mata

saliva sedikit

Induksi cepat

ES : vomit, nausea, dep nafas, delirium

ANASTETIK
INTRAVEN
A
Ketamine
Thiopental
Etomidat
Propofol
Droperidol
Benzodiazepin

THIOPENTAL

KETAMINE

Larutan tdk warna

Depresi nafas
Aplikasi : IM, IV

Aplikasi : IM, IV

ES : laryngosapasmus

Pulsus meningkat

Gol Barbiturat

Induksi cepat

Drug Of action cepat

Pemberian terus menerus obat jenuh


recovery lama

Sistem Anastesia
Open Drop System
Semi Open Drop
System
Semi Closed System
Closed System

APLIKASI
Open
Drop
Semi
Open
Drop
IV
Semi
Closed
IM

Close
method

TRIAS ANESTESIA

Stadium Anestesia
Stadium I
(Analgesia)
Dimulai sejak saat
pemberian anastetik
sampai hilangnya
kesadaran.
-Tidak lagi merasakan nyeri
-Bisa dilakukan operasi
ringan

Stadium II (Eksitasi)
Dimulai sejak hilangnya
kesadaran sampai
munculnya pernapasan
teratur.
-Delirium,eksitasi dan
gerakan diluar kehendak
-Apnea atau hipernepea
-Tonus otot meninggi
-Inkontinensia
-Muntah
-Harus cepat dilalui.

STADIUM III
(PEMBEDAHAN)
Dimulai sejak timbulnya pernapasan teratur
dan berlangsung sampai pernapasan
spontan hilang.
-Terjadi beberapa tingkatan :

#Tingkat 1
-Pernapsan teratur,spontan dan
pernapasan dada dan perut seimbang.
-Gerakan bola mata diluar kehendak
-Miosis
-Tonus otot rangka masih ada

#Tingkat 2
-Pernapasan teratur dengan
frekuensi yang lebih kecil.
-Bola mata tidak bergerak
-Pupil Mata melebar
-Otot rangka mulai melemas
-Refleks laring hilang.

#Tingkat 3
-Pernapasan perut lebih nyata
-Otot interkostal mulai lumpuh
-Relaksasi otot rangka sempurna
-Pupil lebih melebar tetapi belum
maksimal

#Tingkat 4
-Pernapasan perut sempurna
-Otot interkostal lumpuh
sempurna
-Pupil sangat lebar
-Refleks cahaya hilang

STADIUM IV(DEPRESI
MEDULLA OBLONGATA)
-Pernapasan perut melemah
-Pembuluh darah kolaps
-Jantung berhenti berdenyut
-Dapat disusul kematian.

STADIUM
ANESTESI

Tujuan :

MEDIKASI PRA
ANASTETIK

-Mengurangi rasa cemas menjelang


pembedahan
-Memperlancar induksi
-Mengurangi kegawatan akibat anastesia
-Mengurangi hipersalivasi
-Mengurangi bradikardi dan muntah selama
anastesia

THE AMERICAN SOCIETY OF


ANASTHESIOLOGIST (ASA)
ASA I : Pasien dalam keadaan normal dan sehat
ASA II : Pasien dalam keadaan kelainan sistemik
ringan sampai sedang baik karna penyakit bedah
maupun penyakit lain.
ASA III : Pasien dalam keadaan sistemik berat oleh
karna berbagai penyebab.
ASA IV : Pasien dalam keadaan sistemik berat yang
secara langsung mengancam kehidupannya.
ASA V : Pasien tak diharapkan hidup setelah 24 jam
walaupun dengan operasi atau tidak.

JENIS OBAT PREMEDIKASI

GOLONGAN OBAT
Analgesik
Narkotik
MEDIKASI
PRA ANASTESIA

(Morfin)
Sedatif barbiturate
(sekobarbital dan fenobarbital
Benzodiazepin

(Diazepam,lorazepam,Midazola
Antikolinergik
(Atropin dan skopolamin)
Neuroleptik
(Golongan fenotiazin)

FARMAKOKINETI
K ANESTETIK
NEUROFISIOLOGIK

FARMAKODINAM
IK ANESTETIK
Dasar terjadinya stadium anastesia adalh
adanya perbedaan kepekaan berbagai
bagian SSP terhadap anastetik

EFEK SAMPING DAN


INTOKSIKASI

-Delirium
-Muntah

-Pemekatan urin dan oligouria


-Merusak mukosilier
-Depresi napas
-Desfluran
-Halotan

: Iritatif
: Gangguan fungsi hati,bradikardi

-Metoksifluran

-Enfluran

: Kerusakan tubulus ginjal


dan bisa menyebabakan
gagal ginjal)
: Depresi miokard

Click icon to add


picture

Wassalam

Anda mungkin juga menyukai