Anda di halaman 1dari 19

Pendekatan Rasional

pada Manajemen Cairan


Perioperative
Johanes Hansen
112015378
Pembimbing: Dr Suparto, SpAn, KKV

Liberal vs Restricted

Liberal

Pasien preoperative yang di puasakan mengalami hipovolemi karena


keluarnya keringat dan urin output

Keluarnya keringat meningkat drastis ketika dokter bedah melakukan


pemotongan di kulit

Pertukaran cairan yang tidak dapat diprediksi terharap ruang ke 3


membutuhkan pengganti yang banyak

hipervolemia tidak berbahaya karena ginjal akan mengatur kelebihan cairan


yang ada.

Liberal vs Restricted

Restricted

Kasus kardiopulmonal

Gangguan motilitas usus

Lama perawatan

Menghitung Volume Darah

Double Label blood

Menghitung volume responsiveness

Esofageal Doppler

Lobo et al

Cairan 20
ml/kg/jam
intraoperati
f

<2 L Post
Op

>3L Post
Op

Pengaruh Suhu

Suhu < 30 celcius

Volume plasma <<

Nilai CVP <<

SVR>>

Suhu 33-37 celcius

Penelitian Lowell et al

40% pasien ICU 10 L dalam 2 hari TBW naik 10 % 3 minggu


untuk keluar

Pada orang sehat cairan salin 22ml / kg pengeluaran 2 hari


bahaya cardiac overload + edema pulmonal (jarang)

BB<
Mortalitas 10 %
10%
10 20
Mortalitas 32 %
%
Mortalitas 100
>20 %
%

Cairan Berlebih
~12L

Cairan terbatas ~4 L

Penambahan BB 4,7
%
1,7 hari ventilasi post
op
Vasopressor 2.8 hari
Mortalitas 10 %

Peningkatan BB
31,7%
6 hari ventilasi post
op
Vasopressor 26 hari
Mortalitas ~100%
Acute renal injury
33%
Monitoring secara
invasive

Koloid vs Koloid

Low Dose vs High Dose

Mortalitas 31 vs 58%

Penggunaan High dose hati-hati efek samping


Pruritus
Efek pleiotropic pada system koagulasi
Peningkatan Fibrinolisis

Koloid vs Koloid

Buatan

Manusia

Gangguan koagulasi
Anafilaktik
Aki
Pruritus

Mahal

Pemberian Cairan Pengganti

Harus mengganti cairan oleh karena 2 sebab


1. Hilang karena keringat dan urine output
2. Hilang akibat trauma selama pembedahan + darah yang hilang selama
pembedahan
Mempengaruhi rongga Intersisial saja
Menginduksi berkurangnya intravascular karena hilangnya seluruh komponen
darah.

Utamakan penggunaan kristaloid dan koloid dibanding vasopressor


Ginjal

Penelitian Lamke et al

Di ruangan khusus

Cairan yang hilang akibat keringat 0,5 1,0 ml/kg/jam pada dewasa
sadar penuh

Puasa pada preoperative dapat diabaikan

Pemberian Cairan Preoperatif

Apabila berlebihan menyebabkan collateral damage

Fisiologis kristaloid

Koloid iso-onkotik (cth albumin 25%) 2/3 nya akan keluar menuju intersisial

Dapat menyebabkan edema pulmonal postoperative

Diakibatkan luka akibat pembedahan

Fungsi ekskresi ginjal <<

Edema intersisial kasus paling sering terjadi ketika mempertahankan


normovolemia

Pergeseran Cairan

Tipe 1 (fisiologis) cairan mengandung mineral dan bebas koloid keluar


dari intersisial

Tipe 2 (patologis) cairan mengandung protein keluar melewaati


barrier darah

Akibat Pembedahan permeabilitas di kapiler dan venula >> 8x

Akibat anastesi hypervolemia akut

Penggunaan Kristaloid dan Koloid


Kristaloi
d

Koloid

Keringat

Pendarahan
akut

Urine
output

Pergeseran
cairan tipe
2
(patologis)

Meminimalisir Pergeseran Cairan Tipe


1

Gunakan cairan sesuai indikasi

Kristaloid untuk pengganti keringat dan urin output

Meminimalisir Pergeseran Cairan Tipe


2

Disebabkan oleh:

Pelepasan mediator inflamasi Trauma pembedahan

Pelepasan Atrial natriuretic Peptide (ANP) saat hypervolemia

Penatalaksanaan

Mediator inflamasi neuraxial block

Mencegah pelepasan ANP gunakan koloid u/ mencegah hipervolemia

Defisit cairan ekstraseluler setelah puasa nilainya rendah

Cairan yang hilang melalui keringat kira-kira 0,5 ml/kg/jam hingga 1


ml/kg/jam ketika dilakukan pembedahan mayor abdomen

Pertukaran cairan pada ruang ketiga tidak ada

Liberal???????????

Anda mungkin juga menyukai