Katara K
Katara K
PENGERTIAN
Patofisiologi
Lensa yang normal adalah struktur posterior iris yang
jernih, transparan, berbentuk seperti kancing baju
dan mempunyai kekuatan refraksi yang besar. Lensa
mengandung tiga komponen anatomis. Pada zona
sentral terdapat nukleus, di perifer ada korteks,
dan yang mengelilingi keduanya adalah kapsul
anterior dan posterior. Dengan bertambahnya usia,
nucleus mengalami perubahan warna menjadi coklat
kekuningan. Disekitar opasitas terdapat densitas
seperti duri di anterior dan posterior nukleus.
Opasitas pada kapsul posterior merupakan bentuk
katarak yang paling bermakna, nampak seperti
kristal salju pada jendela.
Manifestasi Klinis
Gejala umum gangguan katarak meliputi:
Pemeriksaan Penunjang
Kartumatasnellen/mesintelebinokuler
LapangPenglihatan
Penuruanmngkinkarenamassatumor,karotis,glukoma.
PengukuranTonografi:TIO(12-25mmHg)
PengukuranGonioskopi
Membedakansudutterbukadarisuduttertutupglukoma
TesProvokatif untuk menentukanadanya/tipeglukoma
Oftalmoskopi
Untuk mengkaji struktur internal okuler, atrofi lempeng optic,
papilledema, perdasarahan
Darahlengkap,LED akan menunjukkananemisistemik/infeksi.
EKG,kolesterolserum,lipid
Testoleransiglukosa:kotrolDM
Keratometri
Pemeriksaanlampuslit
A-scanultrasound(echography)
Penghitunganselendotelpentinguntukfakoemulsifikasidanimplan
tasi.
USGmatasebagaipersiapanuntukpembedahankatarak.
Komplikasi
Komplikasi yang mungkin terjadi
pada gangguan oftalmik traumatic,
bedah atau trauma meliputi:
Infeksi struktur okuler
Ablasio retina
Hipertensi intraokuler
Pembentukan katarak sekunder
Perforasi bola mata
Pengkajian
Anamnesa
Identitas klien
Meliputi: nama, umur, agama, jenis kelamin, pendidikan,
tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, No
register, No Telp dan dignosa medis.
Keluhan utama
Pasien biasanya masuk dengan keluhan nyeri mata terasa
kabur
Riwayat kesehatan sekarang
Pasien yang masuk biasanya akan mengeluh mata kabur,
berkabut, berasap, Perubahan daya lihat warna,
penglihatan ganda.
Riwayat kesehatan dahulu/sebelumnya
Adanya riwayat penyakit sistemik yang di miliki oleh pasien
seperti DM, hipertensi, pembedahan mata sebelumnya,
dan penyakit metabolic lainnya memicu resiko katarak
Riwayat kesehatan keluarga
Berkaitan dengan penyakit keturunan, riwayat penyakit
menular, riwayat penyakit yang sama dalam keluarga.
Fokus Pengakajian
Mata :
bentuk bola mata, kelopak mata, konjungtiva, sklera, kornea,
iris semua dalam batas normal, ada warna keabuan pada
pupil, ada penurunan ketajaman penglihatan dan silau
terhadap cahaya (normal : 20/20 ft)
Pola fungsi kesehatan
Pola Aktifitas
Biasanya berkurang karena penglihatan kabur
Pola Koping
Biasanya terganggu karena masalah keuangan karena pasien
harus di operasi sehingga memerlukan biaya yang besar.
Pola Kognitif Perseptual
Penglihatan : Terganggu dan kabur. Visus : menurun (normal :
20/20 ft)
Pola Konsep Diri
Harga diri, ideal diri, dan identitas diri tidak terganggu
sedangkan gambaran diri terganggu karena ada warna putih
keabuan pada mata, peran diri terganggu karena pasien
merasa tidak dapat melakukan pekerjaannya dengan baik.
sensori
perceptual
(penglihatan)
perubahan
kabur)
Ansietas b/d stress, ancaman kebutaan
Resiko cidera b/d gangguan sensori
penglihatan
persepsi (mata
Post Op
Nyeri akut agen injuri fisik (pembedahan)
Resiko cidera gangguan sensori penglihatan
Pre Op Katarak
Gangguan sensori perceptual (penglihatan) perubahan persepsi
(mata kabur)
NOC
Setelah dilakukan perawatan, keluhan berkurang dengan
Perilaku kompensasi penglihatan, Status neurologis
Kriteria Hasil :
Pasien dapat berinteraksi sesuai dengan orang lain dan lingkungan
Memperlihatkan pengaturan pikiran yang logis
Mengonpensasi deficit sensori dengan memaksimalkan indra yang
tidakIntervensi
rusak (NIC)
Aktivitas
NIC
kacamata
interaksi
Aktivitas
Post Op Katarak
Nyeri akut agen injuri fisik (pembedahan)
NOC
Setelah dilakukan perawatan, nyeri berkurang
Pain level, Pain kontrol, Comfort level
Kriteria Hasil
Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
Intervensi (NIC)
NIC
manajemen
Pain
(manajemen nyeri)
Analgetik Administration
Aktivitas
kontrol
Kriteria Hasil
Pasien
Klien
Klien
Mampu
NIC
Aktivitas
Environtment Manajement
(manajemen lingkungan)
WASSALAM