Anda di halaman 1dari 44

REAKTOR NUKLIR

Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi


inti berantai terkendali, baik pembelahan inti
(fisi) atau penggabungan inti (fusi).
Jenis dan fungsi reaktor nuklir bergantung
pada tujuan pemanfaatan hasil reaksi, seperti
untuk PLTN, produksi radionuklida, radiografi
neutron, analisis aktivasi neutron dan
berbagai eksperimen dengan hamburan
neutron.
Fungsi reaktor fisi dibedakan menjadi dua,
yaitu reaktor penelitian dan reaktor daya.

Reaktor
PENELITIAN

Utamanya
menggunakan pemanfaatan
netron hasil pembelahan untuk berbagai
penelitian dan iradiasi serta produksi
radioisotop.
Panas yang ditimbulkan dirancang sekecil
mungkin sehingga panas tersebut dapat
dibuang ke lingkungan.
Pengambilan panas pada reaktor penelitian
dilakukan dengan sistem pendingin,yang
terdiri dari sistem pendingin primer dan
sistem pendingin sekunder.

Panas yang berasal dari teras reaktor


diangkut oleh air di sekitar teras reaktor
(sistem pendingin primer) dan dipompa
oleh pompa primer menuju alat penukar
panas.
Selanjutnya panas dibuang ke lingkungan
melalui menara pendingin (alat penukar
panas pada sistem pendingin sekunder).
Perlu diketahui bahwa antara alat penukar
panas, sistem pendingin primer atau
sekunder tidak terjadi kontak langsung.

Reaktor DAYA
Panas yang timbul dari pembelahan
dimanfaatkan untuk menghasilkan
uap yang bersuhu dan bertekanan
tinggi untuk memutar turbin.

KOMPONEN
Reaktor

Reaktor nuklir pertama kali dibangun


oleh Enrico Fermi pada tahun 1942 di
Universitas Chicago.
Hingga sat ini telah ada berbagai jenis
dan ukuran reaktor nuklir, tetapi semua
reaktor atom tersebut memiliki lima
komponen dasar yang sama, yaitu:
elemen bahan bakar, moderator
netron, batang kendali, pendingin
dan perisai beton

Gambar Penampang
Reaktor

ELEMEN BAHAN
BAKAR

Elemen bahan bakar ini berbentuk batangbatang tipis dengan diameter kira-kira 1 cm.
Dalam suatu reaktor daya besar, ada ribuan
elemen bahan bakar yang diletakkan saling
berdekatan. Seluruh elemen bahan bakar
dan daerah sekitarnya dinamakan teras
reaktor.
Umumnya, bahan bakar reaktor adalah
uranium-235.
Isotop ini hanya kira-kira 0,7% terdapat
dalam uranium alam, maka diperlukan
proses
khusus
untuk
memperkaya
(menaikkan prosentase) isotop ini.

MODERATOR
NETRON

Netron yang mudah membelah inti adalah


netron lambat yang memiliki energi sekitar
0,04 eV (atau lebih kecil), sedangkan
netron-netron yang dilepaskan selama
proses pembelahan inti (fisi) memiliki
energi sekitar 2 MeV.
Oleh karena itu , sebuah reaktor atom harus
memiliki material yang dapat mengurangi
kelajuan netron-netron yang energinya
sangat besar sehingga netron-netron ini
dapat dengan mudah membelah inti.
Material yang memperlambat kelajuan
netron dinamakan moderator.

Moderator yang umum digunakan adalah air.


Ketika netron berenergi tinggi keluar keluar
dari sebuah elemen bahan bakar, netron
tersebut memasuki air di sekitarnya dan
bertumbukan dengan molekul-molekul air.
Netron cepat akan kehilangan sebagian
energinya selama menumbuk molekul air
(moderator) terutama dengan atom-atom
hidrogen. Sebagai hasilnya netron tersebut
diperlambat.

BATANG
KENDALI

Jika keluaran daya dari sebuah reaktor


dikehendaki konstan, maka jumlah netron
yang dihasilkan harus dikendalikan.
Jika netron yang dihasilkan selalu konstan
dari
waktu
ke
waktu
(faktor
multiplikasinya bernilai 1), maka reaktor
dikatakan berada pada kondisi kritis.
Sebuah reaktor normal bekerja pada
kondisi kritis. Pada kondisi ini reaktor
menghasilkan keluaran energi yang stabil.

Jika netron yang dihasilkan semakin


berkurang (multiplikasinya kurang dari 1),
maka reaktor dikatakan berada pada
kondisi subkritis dan daya yang dihasilkan
semakin menurun.
Sebaliknya jika setiap saat netron yang
dihasilkan
meningkat
(multiplikasinya
lebih besar dari 1), reaktor dikatakan
dalam keadaan superkritis.
Selama kondisi superkritis, energi yang
dibebaskan
oleh
sebuah
reaktor
meningkat.

Jika kondisi ini tidak dikendalikan,


meningkatnya
energi
dapat
mengakibatkan mencairkan sebagain
atau
seluruh
teras
reaktor,
dan
pelepasan
bahan
radioaktif
ke
lingkungan sekitar.
Kendali ini dilakukan oleh sejumlah
batang kendali yang dapat bergerak
keluar-masuk teras reaktor.
Batang kendalli terbuat dari bahanbahan penyerap netron, seperti boron
dan kadmium.

Jika reaktor menjadi superkritis, batang


kendali secara otomatis bergerak masuk
lebih dalam ke dalam teras reaktor untuk
menyerap
kelebihan
netron
yang
menyebabkan kondisi itu kembali ke
kondisi kritis.
Sebaliknya, jika reaktor menjadi subkritis,
batang kendali sebagian ditarik menjauhi
teras reaktor sehingga lebih sedikit
netron yang diserap. Dengan demikian,
lebih banyak netron tersedia untuk reaksi
fisi dan reaktor kembali ke kondisi kritis.
Untuk menghentikan operasi reaktor
(misal untuk perawatan), batang kendali
turun penuh sehingga seluruh netron
diserap dan reaksi fisi berhenti.

PENDINGIN
Energi yang dihasilkan oleh reaksi fisi
meningkatkan suhu reaktor.
Suhu ini dipindahkan dari reaktor
dengan menggunakan bahan pendingin,
misalnya air atau karbon dioksida.
Bahan pendingin (air) disirkulasikan
melalui sistem pompa, sehingga air yang
keluar dari bagian atas teras reaktor
digantikan air dingin yang masuk melalui
bagian bawah teras reaktor.

PERISAI BETON
Inti-inti atom hasil pembelahan dapat
menghasilkan radiasi.
Untuk menahan radiasi ini (radiasi
sinar gamma, netron dan yang lain),
agar keamanan orang yang bekerja
di sekitar reaktor terjamin, maka
umumnya reaktor dikungkungi oleh
perisai beton.

kalor yang dihasilkan dalam batangbatang bahan bakar diangkut keluar dari
teras reaktor oleh air yang terdapat di
sekitarnya (sistem pendingin primer).
Air ini secara terus-menerus dipompakan
oleh pompa primer ke dalam reaktor
melalui
saluran
pendingin
reaktor
(sistem pendingin primer).
Untuk
mengangkut
kalor
sebesar
mungkin,
suhu
air
dikondisikan
mencapai 3000C.

Untuk menjaga air tidak mendidih (yang dapat


terjadi pada suhu 1000C pada tekanan 1 atm),
air diberi tekanan 160 atm.
Air panas diangkut melalui suatu alat penukar
panas (heat exchanger), dan kalor dari air panas
dipindahkan ke air yang mengalir di sekitar alat
penukar panas (sistem pendingin sekunder).
Kalor yang dipindahkan ke sistem pendingin
sekunder memproduksi uap yang memutar
turbin.
Turbin dikopel dengan suatu generator listrik,
tempat daya keluaran listrik menuju konsumen
melalui kawat transmisi tegangan tinggi.
Setelah keluar dari turbin, uap didinginkan
kembali
menjadi
air
oleh
pengembun
(condenser) dan kemudian dikembalikan lagi ke
alat penukar panas oleh pompa sekuder.

SiSTeM
KeSeLaMaTaN

Sistem keselamatan operasi reaktor


terutama ditujukan untuk menghindari
bocornya radiasi dari dalam teras reaktor.
Sistem keselamatan reaktor dirancang
mampu menjamin agar unsur-unsur
radioaktif di dalam teras reaktor tidak
terlepas ke lingkungan, baik dalam
operasi normal atau waktu ada kejadian
yang tidak diinginkan.

Kecelakaan terparah yang diasumsikan dapat


terjadi pada suatu reaktor nuklir adalah
hilangnya sistem pendingin teras reaktor.
Peristiwa ini dapat mengakibatkan pelelehan
bahan bakar sehingga unsur-unsur hasil fisi
dapat terlepas dari kelongsong bahan bakar.
Hal ini dapat mengakibatkan unsur-unsur hasil
fisi tersebar ke dalam ruangan penyungkup
reaktor.
Agar unsur-unsur hasil fisi tetap dalam keadaan
terkungkung, maka reaktor nuklir memiliki
sistem keamanan yang ketat dan berlapis-lapis.
Karena digunakan sistem berlapis, maka sistem
pengamanan ini dinamakan penghalang
ganda.

SiSTeM PeNGHaLaNG
gAndA
Penghalang pertama adalah matrik
bahan bakar nuklir. Lebih dari 99 & unsur
hasil fisi akan tetap terikat secara kuat
dalam matriks bahan bakar ini.
Penghalang kedua adalah kelongsong
bahan bakar. Apabila ada unsur hasil fisi
yang terlepas dari matriks bahan bakar,
maka
unsur
tersebut
akan
tetap
terkungkung di dalam kelongsong yang
dirancang tahan bocor.

Penghalang ketiga adalah sistem pendingin.


Seandainya masih ada unsur hasil fisi yang
terlepas dari kelongsong, maka unsur
tersebut akan terlarut dalam air pendingin
primer sehingga tetap terkungkung dalam
tangki reaktor.
penghalang keempat adalah perisai beton.
Tangki reaktor disangga oleh bangunan
berbentuk kolam dari beton yang dapat
berperan sebagai penampung air pendingin
apabila terjadi kebocoran.
Penghalang kelima dan keenam adalah
sistem
pengungkung
reaktor
secara
keseluruhan yang terbuat dari pelat baja dan
beton setebal dua meter serta kedap udara.

PLTN BWR
Reaktor tipe ini menggunakan air (H2O) sebagai
pendingin dan moderator.
Moderator
adalah
medium
untuk
memperlambat kecepatan partikel neutron
cepat.
Air pendingin digunakan untuk mengambil
panas yang dihasilkan dalam teras reaktor
(reactor core) sehingga temperatur air akan
naik.
Temperatur air dibiarkan meningkat hingga
mencapai titik didih.
Uap yang dihasilkan pada proses pendidihan air
kemudian disalurkan untuk memutar turbin
yang terhubung dengan generator listrik.

Dalam reaktor tipe ini, uap yang terbentuk


akan
menyebabkan
reaktivitas
reaktor
menjadi negatif. Reaktivitas negatif dapat
menahan kenaikan daya reaktor, sehingga
penambahan reaktivitas (penaikan daya
reaktor) dapat dikendalikan secara stabil
dengan batang kendali.
Reaktor nuklir tipe Reaktor Air Didih pertama
kali dikembangkan oleh perusahaan General
Electric, Amerika Serikat. PLTN Dresden 1
dengan daya 200 MWe (Mega Watt electric)
merupakan PLTN dengan reaktor tipe air didih
yang pertama kali dioperasikan secara
komersial pada Juli 1960.

Konstruksi DASAR
Pada reaktor air didih, air pendingin dididihkan di dalam
bejana reaktor sehingga menghasilkan uap. Uap ini
kemudian secara langsung dialirkan ke turbin yang
memutar generator listrik.
Setelah uap air menggerakkan turbin, uap disalurkan ke
kondenser dan diubah menjadi air kembali. Dengan
pompa utama, air kemudian dikembalikan ke bejana
reaktor.
Sebagian air pendingin yang berada dalam bejana
reaktor disirkulasi dengan pompa (disebut pompa
resirkulasi). Air yang keluar dari pompa resirkulasi
disalurkan ke bagian bawah teras reaktor melalui katup
yang bekerja sebagai pompa jet.
Tekanan dari pompa resirkulasi ini akan menaikkan
kecepatan aliran air pendingin dalam teras reaktor.

Konstruksi BeJaNa
TeKaN
ReaKtoR

Dalam
bejana
tekan
ini
terdapat
sekumpulan bahan bakar, batang kendali
dan konstruksi penyangga yang membentuk
suatu konstruksi yang disebut teras reaktor.
Di atas teras reaktor terdapat konstruksi
perangkat
pemisah
uap-air
(steam
separator) dan di atas perangkat pemisah
terdapat perangkat pengering uap.
Pemasangan kedua perangkat ini ditujukan
untuk menjamin agar uap yang akan dipakai
untuk memutar turbin benar-benar berupa
uap kering.

Bentuk susunan matriks batang bahan bakar


dapat pula berupa matriks 6 x 6 atau 9 x 9.
Matriks kemudian dibungkus dengan lempeng
logam Zirkalloy. Keseluruhan susunan matriks
batang bahan bakar dan pembungkusnya
serta spacer (penjaga jarak antar batang
bahan bakar) ini disebut perangkat bahan
bakar.
Pipa pembungkus pelet bahan bakar uranium
oksida ini disebut kelongsong. Di kedua ujung
kelongsong terdapat ruang yang disebut
plenum. Dalam kelongsong juga terdapat
pegas penekan pelet bahan bakar.

Di bagian bawah teras terdapat perangkat


pengendali daya reaktor berupa pengarah
batang kendali, penggerak batang kendali
dan batang kendali.
Dengan perangkat ini batang kendali dapat
bergerak dari bawah ke atas masuk ke teras
reaktor melalui pengarahnya. Di sekitar
teras terdapat konstruksi loronglorong
saluran pendingin dan pompa jet.
Salah satu contoh perangkat bahan bakar
terdiri atas 62 batang bahan bakar dan 2
batang yang berisi air membentuk matriks 8
x 8.

Dalam pelet bahan bakar terjadi reaksi fisi.


Bahan hasil fisi ditampung dalam ruang
plenum,
karena
itu
tekanan
dalam
kelongsong tidak melonjak terlalu besar.
Batang kendali berfungsi sebagai penyerap
partikel neutron. Batang kendali terbuat
dari boron karbida dan atau hafnium.
Pada bagian bawah perangkat kendali
terdapat konstruksi yang berbentuk payung
yang dapat menghambat jatuhnya batang
kendali ke bawah (keluar dari teras) agar
sesuai dengan batas kecepatan yang
diperbolehkan.

Pada bagian bawah batang kendali ini juga


terdapat suatu soket mekanik untuk
menghubungkan batang kendali dengan
penggeraknya.
Terdapat dua macam penggerak batang
kendali yaitu penggerak elektrik dan hidrolik.
Untuk mempercepat gerak perangkat batang
kendali masuk ke teras terdapat perangkat
akumulator yang menggerakkan perangkat
batang kendali dengan tekanan gas.
Dalam kondisi kecelakaan atau kelainan
operasi yang dianggap membahayakan,
keseluruhan perangkat batang kendali yang
ada harus segera dimasukkan ke dalam
teras reaktor dengan kecepatan tinggi untuk
menghentikan reaktor.

Penghentian reaktor secara mendadak


oleh karena suatu sebab yang dianggap
membahayakan seperti ini disebut
sebagai pancung daya (scram).
Jika perangkat batang kendali oleh
karena suatu hal tak dapat dimasukkan
ke teras reaktor dan reaktor tidak dapat
dihentikan pada temperatur rendah,
maka dalam kondisi seperti ini ke dalam
reaktor dimasukkan cairan asam borat
yang mampu menyerap partikel neutron
sehingga
operasi
reaktor
dapat
berhenti.

PenGenDalian Daya
Reaktor
Reaktor air didih beroperasi pada tekanan
70 kg/cm2. Air pendingin mendidih dan
menghasilkan uap di dalam bejana reaktor.
Air dalam kondisi uap dan cair disirkulasikan
kembali
ke
teras
reaktor
dengan
menggunakan pompa sirkulasi.
Dengan
mengatur
aliran
resirkulasi,
reaktivitas reaktor, yang berarti juga daya
reaktor,
dapat
dinaik-turunkan
atau
dikendalikan. Ini adalah salah satu cara
pengendalian reaktor air didih yang disebut
metode pengendalian resirkulasi.

Cara lain untuk menaikkan reaktivitas (daya


reaktor) adalah dengan menarik batang kendali
dari teras reaktor. Jika batang kendali ditarik
keluar dari teras, reaktivitas atau reaksi fisi
bertambah dan menghasilkan energi panas lebih
banyak lagi (daya reaktor naik).
Energi panas ini akan mendidihkan air lebih
banyak, dan dengan demikian uap yang dihasilkan
juga bertambah. Meningkatnya kandungan uap
dalam air akan menurunkan kemampuan air
dalam memoderasi partikel neutron.
Jumlah neutron kecepatan rendah (neutron
termal) yang akan menimbulkan reaksi fisi
menjadi berkurang, sehingga akibatnya reaksi fisi
(reaktivitas) juga berkurang.

Jadi menaikkan daya reaktor dengan


cara menarik batang kendali akan selalu
dikompensasi oleh produksi uap yang
menekan daya. Proses kompensasi ini
akan berakhir pada suatu kondisi stabil
pada daya setimbang tertentu.
Sebaliknya
jika
batang
kendali
disisipkan masuk ke dalam teras, reaksi
fisi
berkurang
dengan
hadirnya
penyerap neutron (batang kendali)
dalam teras

Akibatnya
kemampuan
air
dalam
memoderasi neutron bertambah, dan
reaksi fisi akan mulai meningkat. Proses
penurunan daya oleh batang kendali yang
kemudian dikompensasi oleh penurunan
daya karena membaiknya kemampuan
moderasi akan terus berlangsung hingga
tercapai kondisi stabil pada suatu daya
setimbang tertentu.
Fenomena kompensasi oleh uap-air
menjadi salah satu sarana penting dalam
pengendalian-diri (self control) reaktor
dan merupakan salah satu keunikan
reaktor air didih.

SiSTeM KeSeLaMaTaN
Rekayasa
Sistem
keselamatan
yang
dapat
menjamin reaktor akan berhenti jika
terjadi kondisi anomali / kecelakaan.
Bila suatu ketika terjadi kecelakaan
yang menyebabkan pipa saluran air
pendingin
terputus
atau
bocor
sehingga pendinginan reaktor tidak
cukup,
maka
fasilitas
sistem
pendinginan teras darurat (Emergency
Core Cooling System, ECCS) bekerja.

Pada saat terjadi kerusakan batang bahan


bakar, air pendingin dari teras yang
bertekanan tinggi dan bertemperatur tinggi
akan mengandung bahan radioaktif yang
berasal dari batang bahan bakar. Air
pendingin
yang
mengandung
bahan
radioaktif tidak boleh keluar dari reaktor
karena berbahaya.
Untuk
menghindari
lepasnya
bahan
radioaktif dalam reaktor terdapat bejana
reaktor
yang
berfungsi
sebagai
pengungkung
(containment)
material
berbahaya jika terjadi kecelakaan, dan
terdapat juga katup isolasi yang mengisolasi
bejana reaktor dan sistem di luarnya.

Apabila kecelakaan berlangsung dalam waktu


yang lama, teras reaktor dapat meleleh.
Kondisi ini akan menyebabkan terjadinya
kenaikan tekanan yang diikuti dengan
kenaikan temperatur dalam bejana reaktor.
Apabila bejana reaktor tidak didinginkan,
struktur bejana kemungkinan akan rusak.
Untuk mengatasi hal ini, disediakan sistem
penyemprot untuk melakukan tugas-tugas
pendinginan dan penurunan tekanan.
Dalam hal terjadi kebocoran bejana reaktor,
disediakan pula sistem pengelolaan bocoran
gas agar tetap tidak menyebarluas ke
lingkungan.

Gambar PLTN
BWR

LimBaH RadiOAktif
Limbah
radioaktif
merupakan
hasil
samping
dari
kegiatan
pemanfaatan
teknologi nuklir.
Dalam limbah radioaktif ini terdapat unsurunsur radioaktif yang masih memancarkan
radiasi. Limbah radioaktif tidak boleh
dibuang ke lingkungan karena radiasi yang
dipancarkan berpotensi memberikan efek
merugikan terhadap kesehatan manusia.
Program pengelolaan limbah radioaktif
ditujukan untuk menjamin agar tidak
seorang pun akan menerima paparan
radiasi melebihi nilai batas yang dizinkan.

Terdapat hal-hal unik yang menguntungkan dalam


rangka pengelolaan limbah radioaktif:
1. Sifat fisika dari zat radioaktif yang selalu meluruh
menjadi zat stabil (tidak radioaktif lagi). Karena
terjadi peluruhan, maka jumlah zat radioaktif akan
selalu berkurang oleh waktu. Sifat ini sangat
menguntungkan karena cukup hanya dengan
meyimpan secara aman, zat radioaktif sudah
berkurang dengan sendirinya.
2. Sebagian besar zat radioaktif yang terbentuk dalam
teras reaktor nuklir umumnya memiliki waktu paro
yang sangat pendek, mulai orde beberapa detik
hingga beberapa hari. Hal ini menyebabkan
peluruhan zat radioaktif yang sangat cepat yang
berarti terjadi pengurangan volume limbah yang
sangat besar dalam waktu relatif singkat.

PenGoLahan LimBaH
RadiOAktif
Secara
keseluruhan,
pengelolaan
limbah radioaktif yang lazim dilakukan
meliputi
tiga
pendekatan
pokok
bergantung besar kecilnya volume
limbah, tinggi rendahnya aktivitas zat
radioaktif serta sifat-sifat fisika dan
kimia limbah tersebut.

Tiga pendekatan pokok itu meliputi :


1. Limbah radioaktif dipekatkan dan dipadatkan
yang pelaksanaannya dilakukan di dalam wadah
khusus untuk selanjutnya disimpan dalam waktu
yang cukup lama. Cara ini efektif untuk
pengelolaan
limbah
radioaktif
cair
yang
mengandung zat radioaktif beraktivitas sedang
dan atau tinggi.
2. Limbah radioaktif disimpan dan dibiarkan meluruh
dalam tempat penyimpanan khusus sampai
aktivitasnya sama dengan aktivitas zat ardioaktif
lingkungan. Cara ini efektif jika dipakai untuk
pengelolan limbah radioaktif cair atau padat yang
beraktivitas rendah dan berwaktu paroh pendek.
3. Limbah radioaktif diencerkan dan didispersikan ke
lingkungan. Cara ini efektif untuk pengelolaan
limbah radioaktif cair atau gas beraktivitas rendah.

Anda mungkin juga menyukai