Anda di halaman 1dari 44

Oleh: dr Eko Purnomo,SpKN

Perhimpunan Kedokteran Nuklir Indonesia(PKNI)

Nuclear Era in Indonesia


1965 : First atomic reactor in
Indonesia Reactor
Triga 2000 Bandung Atomic
Center - 2 MW
1967 : First Nuclear Medicine
Service located in
Bandung Atomic Center
1982 : Kartini Reactor (for
research
purposes) in
Yogyakarta - 300 KW

1988 : Multipurpose Atomic


Reactor
Siwabessy in Jakarta
- 30 MW

Historical Milestones Nuclear Medicine Era in Indonesia

1967 : Nuclear Medicine services in Indonesia


1971 : Nuclear Medicine Dept in Dr. Hasan Sadikin Hospital
1976 : ISNMB was established
1989 : ISNM was established to accommodate national
regulation
on medical profession
1992 : Hosted 5th AOCNMB Jakarta - Bali
1996 : Recognized as an independent specialty
1998 : First and the only one Institution for medical
education in
nuclear medicine was established in Padjadjaran
University, Bandung
2003/2009 : Hosted ARCCNM meeting
2011 : Master Degree Program in radiopharmacist

IAEA Regional Training Courses


IAEA Research Coordinated Program

Historical Milestones Nuclear Medicine Era in


Indonesia

The 5th Asia Oceania Congress of Nuclear Medicine and Biology


Jakarta, 26 30 October 1992.

Dasar Hukum
Standar Internasional
-IAEA tahun 1988 (kedokteran nuklir)
-IAEA (radiofarmaka)
-Join Commision International (JCI)
Standar Nasional :

Kepmenkes No. 008/Menkes/SK/I/2009 tentang Standar Pelayanan


Kedokteran Nuklir di Sarana Pelayanan Kesehatan

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan radiasi


Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif;

Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2008 tentang Perizinan


Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir

Undang Undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan

Akreditasi Kemenkes

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59


TAHUN 2014 TENTANG STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN
DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN

Pelayanan kesehatan paripurna


(UU 44/2009 tentang Rumah Sakit) :
- promotif

RS sesuai kebutuhan
medis
- preventif
- kuratif
RS
- rehabilitatif

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk mewujudkan


masyarakat sehat
Pembangunan Kesehatan mendukung
Millenium Development Goals (MDGs)
peran penting pelayanan kedokteran nuklir
untuk diagnosis, terapi, penelitian
Menuntut pelayanan kedokteran nuklir
yang bermutu

Karakteristik :

Ruang Lingkup :
Pelayanan medis di Bagian/Instalasi
Kedokteran Nuklir meliputi diagnosis
dan pengobatan, serta pelayanan
medis konsultasi. Pelayanan
diagnostik dan pengobatan meliputi:
1.Pelayanan diagnostik in-vivo
2.Pelayanan diagnostik in-vitro (RIA,
IRMA)
3.Pelayanan pemeriksaan in-vivtro
4.Pelayanan terapi radiasi internal
radionuklida dan/atau radiofarmaka.

1.Menggunakan radiasi pengion dari sumber


radiasi terbuka, yaitu dari radionuklida buatan;
2.Radionuklida tersebut dapat dalam bentuk
radionuklida murni, maupun radiofarmaka;
3.Pemanfaatan pelayanan kedokteran nuklir
berdasarkan pada proses fisiologik,
patofisiologik dan metabolisme dari organ atau
sistem yang diteliti sampai pada tingkat
molekuler;
4.Pelayanan kedokteran nuklir merupakan
perpaduan dari ilmu kedokteran dan radiokimia,
radiofarmasi, radiobiologi, fisika nuklir,
instrumentasi, serta informatika;
5.Menggunakan peralatan yang berfungsi untuk
mendeteksi radiasi dari tubuh atau spesimen
pasien, termasuk kamera gamma;
6.Melalui pelayanan kedokteran nuklir dapat
diperoleh informasi yang bersifat fungsional
morfologik, yang merupakan refleksi dari proses
atau perubahan fisiologik, patofisiologik dan
metabolisme yang terjadi di tingkat seluler
sampai tingkat molekuler.

Pelayanan Kedokteran Nuklir

Pelayanan penunjang dan atau terapi


yang menggunakan sumber radiasi
terbuka dari disintegrasi inti radionuklida
Meliputi pelayanan diagnostik in-vivo, invitro dan in-vivtro melalui pemantauan
proses fisiologi, metabolisme dan
Terapi radiasi interna
Riset
Pendidikan

Cipto Mangunkusumo (SPECT/CT)


2. Pertamina (SPECT)
3. Gatot Subroto (SPECT/CT)
4. Kanker Dharmais (SPECT/CT, PET/CT)
5. Jantung Harapan Kita (SPECT)
6. Gading Pluit (PET/CT)
7. MR Cancer Center Siloam (SPECT, PET/CT)
8. Abdi Waluyo ?
9. Fatmawati
10. MMC
1.

Adam Malik GH (SPECT)


Marta Frista (SPECT)

M. Djamil GH (SPECT)

Wahidin (SPECT)

Kariadi GH (SPECT)

Soetomo GH (SPECT)
Hasan Sadikin GH
SPECT, SPECT/CT
PET/CT
Borromeuss

Sardjito GH (SPECT)
Syaiful AnwarGH (SPECT)

Nuclear Medicine Centers in Indonesia

Nuclear Medicine in Indonesia 2014


City
Jakarta

Hospital

Facilities
vivo,
vivo,
vivo,
vivo,
vivo

Remarks

Cipto Mangunkusumo
Pertamina
Gatot Subroto
Kanker Dharmais
Jantung Harapan Kita
Gading Pluit
MRCCC
Abdi Waluyo

In
In
In
In
In

Therapy
In vitro, Therapy
In vitro, Therapy
Therapy

Bandung

Hasan Sadikin
Borromeus

In vivo,In vitro, Therapy

NM Specialist
Education Center

Yogyakarta

Sardjito

In vivo, Therapy

Non -active

Semarang

Kariadi

In vivo, Therapy

Active

Surabaya

Sutomo

In vivo

Non-active

Malang

Saiful Anwar

Padang

M. Djamil

In vivo, Therapy

Non-active

Medan

Adam Malik
Marta Friska

In vivo, Therapy

Active

Makassar

RS Wahidin

In vivo,In vitro, Therapy


In vivo

Cardiology
PET/CT Cyclotron
PET/CT Cyclotron
Cardiology

Non-active

Non-active

Indonesia
17.000 islands
247 million population
52 state universities, and more than 100 private universities
100 state owned hospitals, and more than 200 private hospitals
18 state owned + 17 private teaching hospitals
18 state owned + 35 private Schools of Medicine

Major problems for Ministry of Health

Manfaat Yan KN apa bagi Kemenkes dan


Pemerintah ???
Dasar:
*Pergeseran pola penyakit di Indonesia
saat ini terbanyak adalah penyakit
Jantung, degeneratif dan Kanker
* Perkembangan riset bidang kedokteran
yang berdasar biologi molekuler

Manfaat Yan KN mendukung


program pemerintah

Program BPJS / KJN


Kebutuhan khusus adanya pelayanan kedokteran
nuklir akan muncul pada rumah sakit tipe khusus
seperti rumah sakit khusus kanker, jantung dan ginjal.
Populasi penduduk Indonesia sebesar 230 juta jiwa
yang hanya dilayani oleh 15 sentra pelayanan
kedokteran nuklir. Cakupan pelayanan kedokteran
nuklir untuk 5 tahun kedepan, diharapkan, memenuhi
target 1 pelayanan kedokteran nuklir untuk setiap 10
juta penduduk atau setiap rumah sakit pendidikan
memiliki pelayanan kedokteran nuklir.
Banyak pasien ke LN

Pelayanan DIAGNOSTIK

Brain Scan
Nasolacrimal duct Scan
Thyroid Scan
Parathyroid Scan
Lung Scan
Cardiac Scan
Breast Scan
Liver Scan
Renal Scan
Bone Scan
Intestinal bleeding
Scan

Pelayanan TERAPI
Comfortable,convenient & effective for

Thyroid Cancer
Hyperthyroidism
Bone Pain Paliative treatment
Keloid
Superficial Haemangioma
Synovectomy
Liver Cancer
Neuroblastome ca.

Terapi khusus GONDOK


ABLASI IODIUM-131
KANKER DAN HIPERTIROID

Metoda ablasi
Tanpa operasi bedah

Solusi Terapi

Operasi bedah ( Tiroidektomi


total,hemilobektomi); 18jt-25jt
Obat kimia anti tiroid
(PTU,Neomercazole/Carbimazole);
30x3x2063x12x5=Rp.2.228.688
Ablasi dengan iodium-131
(radiotiroablasi, AHP; ablation
hyperthyroidism persistent); 450ribu

THYROID SCAN Technetium-99m

Cara Pemberian Terapi Ablasi

Sebelum dan sesudah terapi ablasi

Scan sebelum dan sesudah terapi

KANKER TIROID
BERDIFERENSIASI

Ca Thyroid post Op
pre-post ablasi

PET/CT
Detection for cancer, stagging, chemo /radiation therapy
evaluation
accurately guided biopsy, recurrent detection

Kanker Liver

Kanker Payudara

Evaluasi Kemoterapi

Paket kemoterapi; 6x25 jt=150jt


PET 8jt
Evaluasi respon kemoterapi saat 2x25jt
Bila tidak respon cepat diketahui,hemat 4x25jt

Evaluasi RadiasiTerapi Eksterna


Paket radiasi ; 25-27 jt
PET menilai aktif/non aktif massa jaringan
PET menilai efektivitas dan respon terapi

Penyakit Jantung

Penyakit Jantung

Kateterisasi/ stent ; 35jt-45jt


Bermanfaat bl masih viable
Harga SPM 1.6 jt
SPM dapat menentukan viabilitas
Prognostik, evaluasi tindakan dan
terapi

Normal
perfusion scan

INFARK
DINDING
MIOKARD

Infark Miokard

Kanker Payudara

Sentinel node scintigraphy


Tc-99m nanocolloid

Kanker Payudara
Biaya operasi besar payudara
radikal: 25-50 jt
Biaya operasi sedang
lumpectomy:10jt
Biaya Sentinel scan :1.5 jt
Mengurangi resiko operasi berlebihan
Hemat untuk BPJS

Renogram GFR

Penyakit GINJAL
Biaya operasi ginjal: 15-25jt
Biaya Renogram GFR: 450 ribu
Renal Scan menilai fungsi ginjal
kanan dan kiri
Evaluasi paska terapi bedah dan obat
Evaluasi ginjal transplan

Pelayanan berkualitas, aman dan


terjangkau
Konsistensi dalam melaksanakan peraturan
yang berhubungan dengan pelayanan
kedokteran nuklir.
Pelayanan Ketersediaan radiofarmaka :
-Batan atau import
-Kontinuitas dan kualitas yang stabil
-Import dengan peraturan yang lebih mendukung
-Harga murah bila pemanfaatan luas
-Ketersediaan peralatan dan fasilitas pendukung
di beberapa rumah sakit
Jumlah SDM ditingkatkan (tugas belajar)

Upaya terhadap peningkatan


kualitas pelayanan

Sumber daya manusia (SDM terdidik dan


terlatih),
Peralatan Gamma Camera(SPECT)
merupakan peralatan yang utama, Positron
Emision Tomografi (PET)
Peralatan penunjang, dan
Radiofarmaka.
Tele kedokteran nuklir

Anda mungkin juga menyukai