JANTUNG
Sistem Sirkulasi
KATUP JANTUNG
Fisiologi Jantung
Aktivitas
kelistrikan jantung
Peristiwa mekanik jantung
Pengontrolan kerja jantung
Pengontrolan curah jantung
Sirkulasi koronaria
10
SIKLUS JANTUNG
Setiap
ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)
Dasar
Interpretasi
EKG
13
14
Suara Jantung
S1 (lub)
S2 (dup)
S3
S4
15
16
Curah Jantung
17
18
ANAMNESIS
riwayat pasien ; gaya hidup pasien, keluhan pasien seperti
angina (nyeri dada), dispnea (kesulitan bernafas), palpitasi
(denyut jantung cepat), udem, sinkup (hilangnya kesadaran
sementara), kelelahan dan kelemahan
PEMERIKSAAN FISIK
gambaran umum pasien (suhu, turgor, kelembaban kulit), pola
pernafasan, warna kulit,
PEMERIKSAAN PENUNJANG
tekanan darah (saat berbaring, duduk dan berdiri), tekanan nadi,
bunyi jantung, EKG dan katerisasi jantung
GANGGUAN KARDIOVASKULER
19
HIPERTENSI
PENYAKIT JANTUNG ISKHEMIK
PENYAKIT INFARK JANTUNG
PENYAKIT GAGAL JANTUNG
ARITMIA
ATEROSKLEROSIS
HIPERTENSI
adalah :
sistol 140 mm Hg, diastol 90 mm Hg
pengukuran 3 x, setelah istirahat minimal 5
Dibedakan atas ;
Primer ( hipertensi essensial : penyebab ?
Sekunder : penyebab diketahui
stenosis arteri ginjal
( kongenital atau atherosklerosis)
pheochromocytoma, tumor kel adrenal yg
mesekresi epinefrin,
sindroma cushing, aldosteronism primer,
penggunaan kontrasepsi oral,
hipertensi pada kehamilan.
20
Manifestasi hipertensi:
sakit kepala, muaL, muntah, pandangan kabur,
ketidakstabilan berjalan, nokturia, udem.
Komplikasi: strokem infark jantung, gagal ginjal,
enselopati (kerusakan otak), kejang.
Tekhnik pengukuran tekanan darah ada dua;
Secara langsung
Secara tidak langsung
(stignomomanometer raksa dan metode dengar bunyi )
21
Tekanan
Kerusakan organ
target
Merokok
Dislipidemia
Diabetes mellitus
Umur > 60 tahun
Penyakit jantung
-Hipertrofi ventrikel kiri
-Angina / infark miokard
-Riwayat revaskularisasi
koroner
-Gagal jantung
Stroke
Nefropati
Peny arteri perifer /
23
Patogenesis Hipertensi
Kelainan
parenkin ginjal
Kelainan
pembuluh darah
Aldosteronisme
LINGKUNGAN, HEREDITAS
PRE HIPERTENSI
HIPERTENSI DINI
HIPERTENSI MENETAP
TANPA KOMLIKASI
DENGAN KOMPLIKASI
HIPERTENSI
OTAK
MALIGNA
JANTUNG
PEMBULUH
GINJAL
DARAH
Hipertrofi
Aneurisma
Trombosis
Gagal jantung
Perdarahan ginjal
Gagal
25
berat badan
Penurunan asupan garam
Menghindari faktor resiko (merokok, minum
alkohol, hiperlipidemia, dan stress)
26
Penghambat simpatetik
B-bloker
Vasodilator
Penghambat ACE
Bloker saluran kalsium (Ca bloker)
27
Derajat
hipertensi
Kel resiko A
(tak ada
faktor
resiko, tak
ada
kerusakan
organ target)
Perubahan
gaya hidup
Kel resiko B
(minimal 1
faktor resiko,
tidak termasuk
DM, tdk ada
kerusakan
organ target)
Perubahan gaya
hidup
Kel resiko C
(kerusakan
organ target
dan atau DM,
dengan atau
tanpa faktor
resiko lain)
Terapi obat
Derajat 1
(140-159 / 90-99
Perub gaya
hidup (sampai
12 bln
Perub gaya
hidup (sampai 6
bulan)
Terapi obat
Derajat 2 dan 3
( 160 / 100)
Terapi obat
Terapi obat
Terapi obat
Normal-tinggi
(130-139/85-89)
28
ATHEROSKLEROSIS
29
30
31
INFARK MIOKARD
32
Definisi
Sel miokard mati krn kekurangan oksigen
berkepanjangan. (20 menit)
Penyebab: Penyumbatan satu atau lebih arteri
koroner yg atherosklerosis. Faktor hormon
mungkin berperan (estrogen)
Manifestasi:
Nyeri menusuk hebat , tiba2, yng mungkin
menyebar ke bagian atas tubuh. Mual. Muntah,
lelah, kulit dingin, pucat, penurunan urinnasi,
takikardia, cemas.
Komplikasi
tromboemboli, gagal jantung kongestif,
disritmia, shok kardiogenik ( pembuluh darah
kolaps), perikarditis, dan aneurism.
33
ANGINA PEKTORIS
DEFINISI ; nyeri dada akibat kelainan pada jantung
TIPE:
* stabil (angina klasik): terjadi bila arteri koroner yg
atherosklerosis tdk dapat berdilatasi. Muncul pd saat
aktif, hilang bila aktivitas dihentikan
*variant (Prinzmetal): muncul pd saat tidak ada beban kerja
jantung, muncul pada saat istirahat/tidur.
Karena arteri koroner spasme, yg kadang berkaitan dg
atherosklerosis. Umumnya disertai disritmia (gangguan
irama jantung).
35
PERIKARDITIS
Inflamasi perkardium kantung perikardium
berisi cairan.
Penyebab: trauma miokard/ infeksi, neoplasma.
Manifestasi: Nyeri dada menusuk, sulit bernafas,
batuk, demam.
36
MIOKARDITIS
Miokarditis
infeksi otot jantung, krn virus, bakteri
atau jamur. Melemahnya otot jantung.
Menurunnya kontraksi
Gejala; nyeri dada, lelah, sulit bernafas.
37
37
KARDIOMIOPATI
Kerusakan, gangguan jantung yg tdk berkaitan
dg penyakit arteri koroner, hipertensi atau cacat
bawaan. Karena infeksi berkepanjangan, autoimun,
paparan toksin/zat kimia.
Dibedakan : dilatasi ventrikel dan hipertropi
miokard
Manifestasi:
dispnea, lelah, disritmia, emboli, nyeri dada.
38
DEMAM REMATIK
Inflamasi serius yang mempengaruhi struktur
dan fungsi jantung terutama katup jantung.
Penyebab beta haemolytic streptococcus
didahului oleh infeksi tenggorokkan.
Manifestasi klinik
sakit tenggorokan, inflamasi di sendi, nodul
keras pada subkutan, eritema pada lengan, kaki,
betis.gerakan terganggu.
Komplikasi murmur jantung, kardiomegali,
perikarditis, gagal jantung kongestif
SHOK
Adalah ; Tekanan darah sistemik kolaps. Tekanan darah
menurun
Penyebab:
kardiogenik,hipovolemik, anafilaktik shock, septik
shock, neurogenic shock, burn shock.
Manifestasi klinik
dingin, pucat, denyut jantung dan pernafasan meningkat,
tekanan darah menurun drastis.
Neurogenik shock normal atau rendah denyut jantung,
hangat.
Komplikasi: gagal multi organ krn hipoksia.
PENYAKIT JANTUNG
KORONER
(PJK)
Terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan otot
jantung terhadap oksigen dengan penyediaan
yang dipasok oleh pembuluh darah koroner
Dapat disebabkan oleh penyumbatan atheroma
ETILOGI
Kadar kolesterol total dan LDL tinggi
Kadar kolesterol HDL rendah
Hipertensi
Merokok
DM
Obesitas
Kurang olah raga
Stress
Hereditas
42
GEJALA
Nyeri dada (angina pectoris)
Nyeri dada yang tidak stabil
44
TATALAKSANA
Hindari faktor risiko
Kepatuhan minum obat
Memahami bahwa penyakit kardiovaskular
Definisi
46
B. Klasifikasi
1. Gagal jantung akut kronik
47
48
C. Etiologi
Penyebab Gagal jantung kongestif yaitu:
49
D. Patofisiologi
50
Patofisiologi.
51
52
Karena ventrikel kiri tidak mampu memompa darah yang datang dari
paru
53
54
CHF kronik
anoreksia, nokturia, edema perifer,
hiperpigmentasi, kelemahan, hepatomegali,
acites, dispnea, kulit kehitaman
CHF akut
ansietas, peningkatan BB, nafas pendek,
fatigue, takikardia, dispnea, ortopnea, batuk,
batuk darah, wheezing bronchial, sianosis,
penurunan urin, sakit kepala
E. Komplikasi
Trombosis
Syok
Toksistas
55
F. Penatalaksanaan
Non Farmakologik
- CHF kronik
Meningkatkan oksigenasi dengan pemberian oksigen dan
menurunkan konsumsi O2 mll istirahat / pembatasan aktivitas
Diet pembatasan Na
Menghentikan obat2an spt NSAIDs krna efek prostaglandin
pada ginjal menyebabkan retensi air dan Na
Pembatasan cairan
Olahraga secara teratur
-
56
CHF akut
oksigenasi dan pembatasan cairan
Farmakologis
First line drugs ; diuretik (thiazida, diuretik hemat
kalium.
Tujuan ; mengurangi afterload pada disfungsi sistolik
dan mengurangi kongesti pulmonalis pada disfungsi
diastolik
Second line drugs : ACE-inhibitor
Tujuan ; menurunkan kerja jantung. Obat-obatnya
adalah digoxin, hidralazin, ISDN, Ca chanel bloker,
Beta bloker
57