KONDOM
Kondom merupakan selubung/sarung karet
yang terbuat dari berbagai bahan : latex
(karet), plastik (vinyl) atau bahan alami
(produksi hewani) yang dipasang pada penis
saat berhubungan.
Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis,
berbentuk silinder, dengan muaranya
berpinggir tebal, yang digulung berbentuk rata.
Standar kondom dilihat dari ketebalannya,
yaitu 0,02 mm.
Cara Kerja
Menghalangi terjadinya pertemuan
sperma dan sel telur dengan cara
mengemas sperma di ujung selubung
karet yang dipasang pada penis
sperma tidak tercurah ke dalam
saluran reproduksi perempuan
Mencegah penularan
mikroorganisme (IMS termasuk HBV
dan HIV/AIDS) dari pasangan (khusus
kondom vinyl atau latex)
Jenis Kondom
Kondom biasa
Kondom berkontur (bergerigi)
Kondom beraroma
Kondom tidak beraroma
Kondom pria (lazim dikenal), kondom
wanita sudah ada namun belum
populer
Efektifitas Kondom
VAGINAL DIAFRAGMA
Hal yang tidak biasa di Indonesia
Merupakan kontrasepsi barier yang
tidak mengurangi kenikamatan
berhubungan seksual karena terjadi
skin to skin kontak antara penis
dengan vagina
Vaginal Diafragma
Cervical cap merupakan lingkaran cincin dilapisi
karet fleksibel bahan latex akan menutup rahim
bila dipasang dalam liang vagina selama 6 jam
setelah senggama.
Efektifitas sangat kecil, sehingga harus digunakan
bersama spermatisida efektifitasnya 80%
Saat pemasangan cap diisi 1/3 bagian dengan
spermisidal. Jangan terlalu berlebihan, karena
akan menyebabkan cap terlepas dari serviks.
Kegagalan terjadi bila ukuran diafragma tidak pas,
tergeser saat senggama atau terlalu cepat dilepas
(<8 jam ) setelah senggama.
Cara pakai
kosongkan kandung kemih dan cucilah tangan hingga bersih
pastikan diafragma tidak berlubang (tes dengan mengisi diafragma
dengan air, atau melihat menembus cahaya)
oleskan sedikit spermisida krim atau jelli pada kap diafrgama
(untuk memudahkan pemasangan tambahkan krim atau jelli, remas
bersamaan dengan pinggirannya).
posisi saat pemasangan diafragma, satu kaki diangkat ke atas kursi
atau dudukan toilet, sambil berbaring atau sambil jongkok.
lebarkan kedua labia major vagina
masukkan diafragma ke dalam vagina jauh ke belakang, dorong
bagian depan pinggiran ke atas di balik symphisis pubis
masukkan jari ke dalam vagina sampai menyentuh serviks,
sarungkan karetnya dan pastikan serviks terlindungi.
jangan tinggalkan diafragma di dalam vagina lebih dari 24 jam.
mengangkat dan mencabut diafragma dengan menggunakan jari
telunjuk dan tengah.
cuci dengan sabun dan air. Keringkan sebelum disimpan kembali di
tempatnya sehingga bisa digunakan lagi.
SPERMATISIDA
Merupakan alat kontrasepsi yang
mengandung bahan kimia aktif
(nonoxynol-9) untuk membunuh
sperma
Efektifitasnya 70%
Kegagalan sering terjadi karena waktu
larut yang belum cukup, jumlah
spermatisida yang digunakan terlalu
sedikit, vagina sudah dibilas dalam
waktu <6 jam setelah senggama.
Cara kerja
Menyebabkan sel sperma pecah
Memperlambat motilitas sperma
Menurunkan kemampuan
pembuahan sel telur
Jenis
Jelly
Dibuat dari bahan yang larut dalam air, misalnya gelatin
Akan mencair pada suhu badan dan dengan cepat menyebar di dalam vagina
Daya perlindungan di capai segera setelah pemberian
Cream
Dibuat dari lemak yang tidak larut dalam air, misalnya gliserin, stearat
Setelah di masukkan ke dalam vagina, cream tetap berada pada
tempatnyadan tidak menyebar lebih jauh
Daya perlindungan di capai segera setelah pemberian
Foam/Busa
Akan mengisi vagina dengan gelembung-gelembung busa yng mengandung
spermisid-nya
Cara pakai
Gel,Busa,Cream
Isi aplikator masukkan ke vagina sedalamdalamnya yang masih terasa nyaman/tidak
nyeri dorong plunger pada aplikator untuk
mengeluarkan gel,cream,atau busa.
Spermatisida yang disemprotkan harus dekat
dengan serviks
Film/tissue vagina
Pastikan jari kering letakkan 1 lembar film
pada ujung jari dorong sedekat mungkin
dengan serviks