Pembimbing
Disusun oleh :
Rio Malano Franshuid ( 06-004 )
Rahman Anasruloh ( 06-073 )
PENDAHULUAN
Sinusitis
PENDAHULUAN
DEFINISI
Secara umum sinusitis berarti proses radang
Sinus Maksilaris
Bentuknya piramid,dsr piramid pd dinding
EPIDEMIOLOGI
Sinusitis menyerang 1 dari 7 orang dewasa di
Faktor-faktor Sistemik
- Malnutrisi
Diabetes yang tidak terkontrol
Terapi steroid jangka lama
Diskrasia darah
Kemoterapi
Keadaan deplesi metabolisme
PATOFISIOLOGI
Pertahanan mukosilier
ostium sinus yang
tetap terbuka
Sinus Pertahanan
tubuh
Paranasal
lokal & sistemik
Faktor Predisposisi
Edema pada kompleks osteomeatal
mukosa sinus paranasal yang saling berhadapan
bertemu
silia tidak dapat bergerak
Gangguan drainase & gangguan ventilasi dalam
sinusparanasal
Pertumbuhan baik bagi bakteri patogen
GEJALA DAN
PEMERIKSAAN
Gejala klinis
Gejala obyektif
Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik
Tampak pembengkakan didaerah pipi dan
kelopak mata bawah sisi yang terkena.
Pada rinoskopi anterior, mukosa konkha
tampak hiperemi dan edema, selain itu
tampak mukopus atau nanah dimeatus media.
Pada rinoskopi posterior tampak mukopus di
nasofaring.
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan transluminasi.
sinus yang sakit akan terlihat suram atau
gelap. Akan lebih bermakna bila hanya satu
sisi sinus saja yang sakit, sehingga terlihat
sekali perbedaannya antara yang sakit dan
yang sehat.
Pemeriksaan Penunjang
2. Pemeriksaan radiologi.
yaitu foto Waters, PA dan lateral. Akan tampak
perselubungan atau penebalan mukosa atau
air-fluid level pada sinus yang sakit.
3. Pemeriksaan kultur.
sample diambil dari sekret meatus medius atau
meatus superior.
PENGOBATAN
A.
Pengobatan umum
1.Istirahat
Penderita dengan sinusitis akut yang disertai demam dan kelemahan
sebaiknya beristirahat ditempat tidur. Diusahakan agar kamar
tidurmempunyai suhu dan kelembaban udara tetap.
2.Higiene
Harus tersedia sapu tangan kertas untuk mengeluarkan sekret hidung.
Perlu diperhatikan pada mulut yang cenderung mengering , sehingga
setiap selesai makan dianjurkan menggosok gigi.
3.Medikamentosa
Diberikan terapi medikamentosa berupa antibiotik selam 10-14 hari,
meskipun gejala klinik telah hilang. Antibiotik yang diberikan ialah
golongan penisilin. Diberikan juga obat dekongestan lokal berupa tetes
hidung, untuk memperlancar drainase sinus. Boleh diberikan
analgetikuntuk menghilangkan rasa nyeri.
B. Pengobatan lokal
1. Inhalasi Inhalasi banyak menolong penderita dewasa karena
mukosa hidung dapat istirahat dengan menghirup udara yang
sudah dihangatkan dan lembab.
2. Pungsi percobaan dan pencucian Apabila cara diatas tak
banyak menolong mengurangi gejala dan menyembuhkan
penyakitnya dengan cepat mungkin karena drainase sinus kurang
baik atau adanya kuman yang resisten. Kedua hal tersebut dapat
diketahui dengan pungsi percobaan dan pencucian. Dengan
anestesi lokal trokar dan kanula dimasukkan melalui meatus inferior
dan ditusukkan menembus dinding naso-antral.
Kemudian dimasukkan cairan garam faal steril ke dalam antrum
dan selanjutnya isi antrum dihisap kembali kedalam tabung
suntikan. Apabila setelah dua sampai tiga kali pencucian infeksi
belum hilang, mungkin diperlukan tindakan antrostomi intranasal. 5
C. Penatalaksanaan Bedah
Harus dipertimbangkan penatalaksanaan
bedah untuk mempermudah drainase sinus
yang terkena serta mengeluarkan mukosa
yang sakit. Hal ini diperlukan pada :
Terancam komplikasi
Untuk menghilangkan nyeri yang hebat
- Bila pasien tidak berespon terhadap terapi
medis
1. Tindakan Bedah
Minor
Tampon Argyrol
Lavase
Terapi konservatif
KESIMPULAN
Sinusitis adalah radang mukosa sinus paranasal. Yang paling sering