Anda di halaman 1dari 18

T

C
E
F
EF
OF TION

C
E
L
E
S
MASS O

C
I
T
E
H
T
N
Y
S
E
Z
I
A
M
N
O
I
T
A
POPUL
):
, 36(1
N

NICA
I
S
A
C
O MI
N
O
R
G
76-84
ACTA A

HERE WE ARE..
Kelompok 9

IDENTIFIKASI DAN KONSEPTUALISASI


MASALAH
Sipingtou
Ludahonggu
Lancaster
Reid

Plasma nutfah
berperan
penting dalam
cropbreeding

Frekuensi alel
ditingkatkan
untuk
memperluas
keragaman
genetik

TUJUAN PENELITIAN
Menentukan keberadaan perbedaan
genetik pada populasi dan siklus
berbeda tanaman jagung di Cina (3
populasi sintetik, 7 tester, dan 63
testcross)

Menentukan hubungan peningkatan


populasi dengan seleksi massa

SURVEY LITERATUR
Seleksi massa dapat diimplementasikan dengan
cara mengontrol salah satu gamet atau kedua
gamet (jantan dan betina), seleksi massa single
parent dan biparental

Berdasarkan laporan Lu et al.[1], kandungan pati


naik dari 68.15% menjadi 69.27% setelah 2
siklus seleksi massa dengan rata-rata kenaikan
0.82% tiap siklus

Seleksi massa efektif pada peningkatan populasi


jagung setelah perbandingan dengan efek
seleksi massa dan seleksi berulang garis S1

SURVEY LITERATUR

Seleksi massa biasa digunakan dalam peningkatan


populasi pada jagung, memiliki keuntungan dari
efisiensi tinggi dan menghemat tenaga kerja dan
uji lapangan
Metode ini ditandai dengan seleksi
individu
berdasarkan
fenotipe
dan
campuran penanaman tanaman yang
dipilih
Penanda molekular biasa digunakan
pada diversitas genetik dari populasi
jagung

Pada penelitian ini, digunakan penanda SSR


untuk menunjukkan nomor alel dan kesamaan
genetic dari 3 populasi sintetik, 7 tester, dan
63 testcross dengan NCII mating design

RUMUSAN MASALAH

Penelitian
ini
dilakukan
untuk
menjawab
masalah
rendahnya
keberagaman kultivar jagung dan
produktivitas jagung di Cina melalui
penelitian seleksi massa yang dapat
menyusun
alel-alel
terbaik
dan
meningkatkan frekuensi alel yang
diinginkan
sehingga
mampu
meningkatkan
produktivitas
dan
pengembangan kultivar baru

VARIABEL/PARAMETER YANG DIAMATI


TINGGI TANAMAN
JAGUNG

AXIS DIAMETER

PANJANG JAGUNG

KEDALAMAN
KERNEL

PANJANG BAGIAN
STERIL PADA JAGUNG

JUMLAH BARIS PER


JAGUNG & JUMLAH
KERNEL PER BARIS

DIAMETER
JAGUNG

AXIS WEIGHT

BERAT JAGUNG

HASIL PANEN PER


TANAMAN

HIPOTESIS
Persilangan
kombinasi antara
hasil tanaman
memiliki nilai lebih
dari 8% dengan
perbandingan
kontrol, yang
menggunakan siklus
C4 dan menunjukan
respon tidak
langsung pada
seleksi massa
Variasi
koefisien ciri
fenotipe
bervariasi
sedikit di
siklus seleksi

Kesamaan
genetik
berdasarkan
data SSR
menunjukkan
sedikit
peningkatan di
GP3 dan GP4,
tapi relatif
stabilitas di
GP5
jumlah genotip
derivatif
memiliki
pengurangan
pada GP3 dan
GP4, tetapi
mengalami
kenaikan di GP5

DATA HASIL PENELITIAN


GP5 menunjukan hasil terbaik pada
siklus seleksi yang dilakukan dengan
menggunakan metode GCA atau
genetic combining abillity

DATA HASIL PENELITIAN


Data persilangan kombinasi
untuk pengendalian kultivar

DATA HASIL PENELITIAN


Setelah dilakukan 4 siklus seleksi, nilai
GP3 dan GP4 relatif naik, dan GP5
hanya naik sedikit

DATA HASIL PENELITIAN


Perbedaan nilai genotip
setelah dilakukan seleksi massa

INTERPRETASI HASIL DATA

Berdasarkan analisis ANOVA pada populasi dan siklus,


terdapat perbedaan genetik pada kebanyakan sifat
kecuali untuk jumlah kernel tiap baris pada populasi
yang berbeda dan panjang tongkol dan jumlah kernel
tiap baris untuk siklus yang berbeda. Tanaman yang
memiliki respon berkorelasi terhadap seleksi massa
(Correlated response to mass selection) mengalami
perkembangan sifat. Kemudian efek GCA pada sifat
tanaman meningkat setelah diseleksi, dan arah efeknya
berpindah dari negatif ke positif saat dilakukan seleksi.
Kemudian perbedaan tanaman yang merespon langsung
terhadap seleksi massa (indirect response to mass
selection) disebabkan oleh perbedaan genetik yang
dimiliki, dan terjadi pada populasi yang diuji. Seleksi
massa dinilai mampu menjaga keragaman genetik
dilihat dari nilai koefisien varians sifat yang tidak
mengalami perubahan yang besar

KESIMPULAN
Terdapat perbedaan genetik pada
kebanyakan sifat yang diuji di populasi
dan siklus yang berbeda
Seleksi massa menghasilkan
peningkatan GCA pada kebanyakan
sifat
Pada populasi dibawah 600 tanaman
dengan intensitas seleksi 10%, populasi
berkembang secara efektif, dan
keragaman genetik pada populasi
tinggi

SARAN JIKA ADA PENELITIAN


SELANJUTNYA
Penelitian
ini
dapat
dilanjutkan
dengan
meneliti
perbandingan
metode
seleksi
massa
dengan
metode
seleksi
lainnya
untuk
menentukan metode seleksi yang
tepat untuk jagung

DAFTAR PUSTAKA
Lu B H, Zhang Y R, Wei L M, Du R S, Liu H W, Li J S. 2005.
Application of Near Infrared Reflectance Spectroscopy
In Recurrent Selection of Maize. J Shanxi Agric Sci,
33(2): 2831
Genter C F. 1976. Mass Selection In A Composite of
Intercrosses of Mexican Races of Maize. Crop Sci, 16:
556558
Chen Y H, Zhang C Z, Gao S L. 1994 Effect of Mass
Selection On Population Improvement of Maize. J Henan
Agric Univ, 28: 379383
Peng Z B, Liu X Z. 1993. Evaluation of Mass Selection
vs. Modified S1 Line Recurrent Selection In Maize
Population Zhongzong No. 3. Sci Agric Sin, 26(1): 2231

THANK
FOR YOUR
YOU!
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai