Anda di halaman 1dari 96

Aset Tetap dan Aset Tidak

Berwujud
Akuntansi Keuangan Menengah 1,
Dhaniel Syam.Drs ;MM;Ak.CA

Tujuan
1.
2.

3.
4.
5.

Mendefinisikan aset tetap dan menjelaskan


akuntansi untuk biaya aset tetap.
Menghitung penyusutan dengan menggunakan
metode-metode berikut: metode garis lurus, metode
unit produksi, dan metode saldo menurun.
Mengklasifikasikan biaya aset tetap sebagai belanja
modal atau belanja pendapatan.
Membuat ayat jurnal untuk pelepasan aset tetap.
Mendefinisikan sewa guna usaha dan
mengikhtisarkan aturan-aturan akuntansi yang
terkait dengan sewa guna usaha aset tetap.

Tujuan (Lanjutan)
6.
7.
8.
9.

10.

Menjelaskan pengendalian internal atas aset tetap.


Menghitung deplesi dan membuat ayat jurnal untuk
deplesi.
Menjelaskan akuntansi untuk aset tak berwujud
seperti paten, hak cipta, dan goodwill.
Menjelaskan bagaimana beban penyusutan
dilaporkan dalam laporan laba rugi dan menyusun
neraca yang mencantumkan aset tetap dan aset tak
berwujud.
Menghitung dan menginterpretasikan rasio aset tetap
terhadap kewajiban jangka panjang.

Karakteristik
Karakteristik Aset
Aset Tetap
Tetap
Aset
Aset tetap
tetap adalah
adalah aset
aset jangka
jangka
panjang
panjang atau
atau relatif
relatif permanen.
permanen.
Aset
Aset tetap
tetap adalah
adalah aset
aset berwujud
berwujud
karena
karena terlihat
terlihat secara
secara fisik.
fisik.
Aset
Aset dimiliki
dimiliki dan
dan digunakan
digunakan oleh
oleh
perusahaan
perusahaan dan
dan tidak
tidak
dimaksudkan
dimaksudkan untuk
untuk dijual
dijual sebagai
sebagai
bagian
bagian dari
dari operasi
operasi normal.
normal.

Mengklasifikasikan
Mengklasifikasikan Biaya
Biaya
Apakah aset tersebut
tahan lama?

Ya

Tidak

Apakah aset
tersebut untuk
tujuan produktif?

Ya

Aset Tetap

Beban

Tidak

Investasi

Apakah nilai
akuisisinya
signifikan?

Ya
Tidak

Tanah
Tanah

Harga
Harga beli
beli

Pajak
Pajak penjualan
penjualan

Perizinan
Perizinan dari
dari badan
badan

pemerintah
pemerintah

Komisi
Komisi makelar
makelar

Bea
Bea balik
balik nama
nama

Biaya
Biaya survei
survei

Tanah
Tanah

Pajak
Pajak real
real estat
estat

Pembongkaran
Pembongkaran bangunan
bangunan

yang
yang tidak
tidak diperlukan
diperlukan

Perataan
Perataan tanah
tanah

Pengaspalan
Pengaspalan atau
atau pelapisan
pelapisan
jalan
jalan umum
umumyang
yang membatasi
membatasi
tanah
tanah

Bangunan
Bangunan
Biaya jasa arsitek
Biaya jasa insinyur
Biaya asuransi selama

periode konstruksi
Bunga atas pinjaman
untuk mendanai
konstruksi
Jalan setapak ke dan
sekitar bangunan

Bangunan
Bangunan
Pajak penjualan
Perbaikan (pembelian

bangunan bekas)
Rekondisi (pembelian
bangunan bekas)
Modifikasi penggunaan
Izin dari badan-badan
pemerintah

Pengembangan Tanah
Pepohonan

dan rerumputan

Pagar
Area

parkir
Penerangan halaman
Selokan dan drainase
Pengaspalan area parkir

Mesin
Mesin dan
dan Peralatan
Peralatan
Pajak

penjualan
Biaya angkut
Instalasi
Perbaikan (pembelian
mesin bekas)
Rekondisi (pembelian
mesin bekas)

Mesin
Mesin dan
dan Peralatan
Peralatan
Asuransi

selama perjalanan

Perakitan
Modifikasi

kegunaan

Pengujian
Izin

dari badan-badan
pemerintah

Biaya
BiayaAkuisisi
AkuisisiAset
Aset Tetap
Tetap Tidak
Tidak Termasuk:
Termasuk:

Kesalahan dalam instalasi


Pencurian yang tidak diasuransikan
Kerusakan selama pembongkaran dan instalasi
Denda karena tidak memperoleh izin yang sesuai dari badan
pemerintah

Karakteristik
Karakteristik Penyusutan
Penyusutan
Semua
Semua aset
aset tetap
tetap kecuali
kecuali tanah
tanah kehilangan
kehilangan kapasitas
kapasitas
produktifnya
produktifnya untuk
untuk menyediakan
menyediakan jasa.
jasa. Kehilangan
Kehilangan ini
ini
diakui
diakui sebagai
sebagai Beban
Beban Penyusutan.
Penyusutan.

Penyusutan
Penyusutan fisik
fisik terjadi
terjadi akibat
akibat kerusakan
kerusakan dan
dan
keausan
keausan ketika
ketika digunakan
digunakan dan
dan pengaruh
pengaruh cuaca.
cuaca.
Penyusutan
Penyusutan fungsional
fungsional terjadi
terjadi ketika
ketika suatu
suatu aset
aset
tetap
tetap tidak
tidak lagi
lagi dapat
dapat menyediakan
menyediakan jasa
jasa pada
pada
tingkat
tingkat yang
yang dimaksudkan,
dimaksudkan, misalnya,
misalnya, komputer
komputer
pribadi
pribadi (PC).
(PC).

Faktor-faktor
Faktor-faktor Beban
Beban Penyusutan
Penyusutan
Biaya Awal

Nilai Sisa

Nilai yang Dapat


Disusutkan
Umur Manfaat

Beban Penyusutan
Periodik

Penggunaan
Penggunaan Metode
Metode Penyusutan
Penyusutan
Saldo
Menurun

Lainnya

Unit Produksi

Garis Lurus
Sumber: Accounting Trends & Techniques, edisi 56, American Institute of
Certified Public Accountants, New York, 2012.

Fakta
Fakta
Biaya
Biaya awal.......
awal....... Rp.24.000
Rp.24.000
Est.
Est. umur
umur manfaat
manfaat (tahun)..
(tahun).. 55 tahun
tahun
Est.
Est. umur
umur manfaat
manfaat (jam)..
(jam).. 10.000
10.000
Estimasi
Rp.2.000
Estimasi nilai
nilai sisa...
sisa...
Rp.2.000

Metode
Metode Garis
Garis Lurus
Lurus
Biaya Estimasi Nilai Sisa
Estimasi Umur
= Penyusutan Tahunan

Metode
Metode Garis
Garis Lurus
Lurus
Rp.24.000 Rp.2.000
5 tahun
= Rp.4.400 penyusutan
tahunan

Tarif
Tarif Garis
Garis Lurus
Lurus
Rp.24.000-Rp.2.000
= Rp.4.400
5 tahun

Rp.4.400
= 18,3%
Rp.24.000

Metode
Metode Garis
Garis Lurus
Lurus
Metode
Metode garis
garis lurus
lurus digunakan
digunakan secara
secara
luas
luas oleh
oleh perusahaan
perusahaan karena
karena sederhana
sederhana
dan
dan memungkinkan
memungkinkan transfer
transfer biaya
biaya yang
yang
wajar
wajar ke
ke beban
beban periodik
periodik jika
jika
pemanfaatan
pemanfaatan aset
aset tersebut
tersebut sama
sama dari
dari
periode
periode ke
ke periode.
periode.

Metode
Metode Garis
Garis Lurus
Lurus
Tahun Biaya
1 Rp.24.000
2
24.000
3
24.000
4
24.000
5
24.000

Ak. Peny.
Awal
Tahun

Rp.4.400
8.800
13.200
17.600

Nilai Buku
Awal
Tahun
Rp.24.000
19.600
15.200
10.800
6.400

Beban
Nilai
Penyusutan
Buku
Tahun Tsb. Akhir Tahun
Rp.4.400
4,400
4.400
4.400
4.400

Biaya (Rp.24.000) Nilai Sisa (Rp.2.000)


Estimasi Umur Manfaat (5 tahun)

Rp.19.600
15.200
10.800
6.400
2.000

Beban
= Penyusutan
Tahunan
(Rp.4.400)

Metode
Metode Unit
Unit Produksi
Produksi
Biaya Estimasi Nilai Sisa
Estimasi Umur Manfaat dalam Unit,
Jam, dan lain-lain
= Penyusutan per Unit, Jam, dan
lain-lain

Metode
Metode Unit
Unit Produksi
Produksi
Rp.24.000 Rp.2.000
10.000 jam
= Depreciation
per unit,
hour, etc.
= Rp.2,20
per jam

Metode
Metode Unit
Unit Produksi
Produksi
Metode
Metode unit
unit produksi
produksi lebih
lebih sesuai
sesuai
dibandingkan
dibandingkan dengan
dengan metode
metode garis
garis
lurus
lurus ketika
ketika jumlah
jumlah penggunaan
penggunaan
aset
aset tetap
tetap bervariasi
bervariasi dari
dari tahun
tahun ke
ke
tahun.
tahun.

Metode
Metode Saldo
Saldo Menurun
Menurun
Langkah
Langkah 11
Abaikan nilai sisa, tentukan
tarif garis lurus
Rp.24.000 Rp.2.000
=
5 tahun
Rp.4.800
Rp.4.800
= 20%
Rp.24.000

Metode
Metode Saldo
Saldo Menurun
Menurun
Ada
Ada jalan
jalan pintas.
pintas. Cukup
Cukup bagi
bagi
angka
angka 11 dengan
dengan angka
angka tahun
tahun
(1
(1 55 == 0,20).
0,20).

Metode
Metode Saldo
Saldo Menurun
Menurun
Langkah
Langkah 22
Kalikan tarif garis lurus dengan dua.

0,20 2 = 0,40
Untuk
Untuk tahun
tahun pertama,
pertama, biaya
biaya akuisisi
akuisisi aset
aset
dikalikan
dikalikan 40
40 persen.
persen. Setelah
Setelah tahun
tahun pertama,
pertama,
nilai
nilai buku
buku menurun
menurun dari
dari aset
aset tersebut
tersebut
dikalikan
dikalikan 40
40 persen.
persen.

Metode
Metode Saldo
Saldo Menurun
Menurun
Langkah
Langkah 33

Buat tabel.

Metode
Metode Saldo
Saldo Menurun
Menurun
Tahun
1

Nilai Buku
Awal
Tahun
Tarif
Rp.24.000

Peny.
Tahunan

Akum.
Peny.
Akhir Thn

40% Rp.9.600

Rp.24.000
Rp.24.000 0,40
0,40

Nilai Buku
Akhir Tahun

Metode
Metode Saldo
Saldo Menurun
Menurun
Tahun
1

Nilai Buku
Awal
Tahun
Tarif
Rp.24.000

Peny.
Tahunan

40% Rp.9.600

Akum.
Peny.
Akhir Thn

Nilai Buku
Akhir Tahun

Rp.9.600 Rp.14.400

Metode
Metode Saldo
Saldo Menurun
Menurun
Tahun
1
2

Nilai Buku
Awal
Tahun
Tarif
Rp.24.000
14.400

Peny.
Tahunan

40% Rp.9.600
40%
5.760

Akum.
Peny.
Akhir Thn
Rp.9.600

Rp.14.400
Rp.14.400 0,40
0,40

Nilai Buku
Akhir Tahun
Rp.14.400

Metode
Metode Saldo
Saldo Menurun
Menurun
Tahun
1
2

Nilai Buku
Awal
Tahun
Rp.24.000
14.400

Peny.
Tahunan

Akum.
Peny.
Akhir Thn

40% Rp.9.600
40%
5.760

Rp.9.600
15.360

Tarif

Nilai Buku
Akhir Tahun
Rp.14.400
8.640

Metode
Metode Saldo
Saldo Menurun
Menurun
Tahun
1
2
3

Nilai Buku
Awal
Tahun
Rp.24.000
14.400
8.640

Peny.
Tahunan

Akum.
Peny.
Akhir Thn

40% Rp.9.600
40%
5.760
40%
3.456

Rp.9.600
15.360
18.816

Tarif

Nilai Buku
Akhir Tahun
Rp.14.400
8.640
5.184

Metode
Metode Saldo
Saldo Menurun
Menurun
Tahun
1
2
3
4

Nilai Buku
Awal
Tahun
Rp.24.000
14.400
8.640
5.184

Peny.
Tahunan

Akum.
Peny.
Akhir Thn

40% Rp.9.600
40%
5.760
40%
3.456
40%
2.074

Rp.9.600
15.360
18.816
20.890

Tarif

Nilai Buku
Akhir Tahun
Rp.14.400
8.640
5.184
3.110

Metode
Metode Saldo
Saldo Menurun
Menurun
Tahun
1
2
3
4
5

Nilai Buku
Awal
Tahun
Tarif

Peny.
Tahunan

Akum.
Peny.
Akhir Thn

Rp.24.000
STOP!
STOP! 40% Rp.9.600
14.400
40%
5.760
8.640
40%
3.456
5.184
40%
2.074
3.110
40%
1.244

Rp.9.600
15.360
18.816
20,.890
22.134

Nilai Buku
Akhir Tahun
Rp.14.400
8.640
5.184
3.110
1.866

Metode
Metode Saldo
Saldo Menurun
Menurun
Tahun
1
2
3
4
5

menggunakan
di
NilaiJika
Buku
Jika
menggunakanmetode
metodeini
iniAkum.
diTahun
Tahun5,
5,maka
maka
pada
itu,
yang
Awal
Peny.
Nilai Buku
padaakhir
akhirtahun
tahunPeny.
itu,nilai
nilaibuku
buku
yangdiperoleh
diperoleh
Tahun
Tarif Tahunan
Akhir
Thn
adalah
Ingatlah,
sisa
pada
akhir
adalahRp.1.866.
Rp.1.866.
Ingatlah,nilai
nilai
sisa
padaAkhir
akhirTahun
Tahun
diperkirakan
Rp.2.000,
jadi
Tahun5540%
diperkirakan
sebesar
Rp.2.000,
jadi
Rp.24.000
Rp.9.600sebesar
Rp.9.600
Rp.14.400
pendekatan kita
harus
kita
harusdimodifikasi.
dimodifikasi.
14.400 pendekatan
40%
5.760
15.360
8.640
8.640
5.184
3.110

40%
40%
40%

3.456
2.074
1.244

18.816
20,.890
22.134

5.184
3.110
1.866

Metode
Metode Saldo
Saldo Menurun
Menurun
Tahun
1
2
3
4
5

Nilai Buku
Awal
Tahun

Tarif

Rp.24.000
14.400
8.640
5.184
3.110

40% Rp.9.600
40%
5.760
40%
3.456
40%
2.074

1.110

Peny.
Tahunan

Akum.
Peny.
Akhir Thn
Rp.9.600
15.360
18.816
20.890

Rp.3.110
Rp.3.110 Rp.2.000
Rp.2.000

Nilai Buku
Akhir Tahun
Rp.14.400
8.640
5.184
3.110

Metode
Metode Saldo
Saldo Menurun
Menurun
Tahun
1
2
3
4
5

Nilai Buku
Awal
Tahun
Tarif
Rp.24.000
14.400
8.640
5.184
3.110

Peny.
Tahunan

Akum.
Peny.
Akhir Thn

40% Rp.9.600
40%
5.760
40%
3.456
40%
2.074

1.110

Rp.9.600
15.360
18.816
20.890
22.000

Nilai Buku
Akhir Tahun
Rp.14.400
8.640
5.184
3.110
2.000
Nilai buku
akhir yang
diinginkan

Membandingkan
Membandingkan Metode
Metode Garis
Garis Lurus
Lurus
dengan
dengan Metode
Metode Saldo
Saldo Menurun
Menurun

Penyusutan (Rp.)

Metode Garis
5.000
Lurus

Metode Saldo
Menurun

4.000
3.000
2.000
1.000
0

1
2
3 4
Umur (tahun)

1
2
3 4
Umur (tahun)

Merevisi
Merevisi Estimasi
Estimasi Penyusutan
Penyusutan
Satu
Satu mesin
mesin yang
yang dibeli
dibeli
seharga
seharga Rp.130.000
Rp.130.000
awalnya
awalnya diestimasikan
diestimasikan
memiliki
memiliki masa
masa manfaat
manfaat
30
30 tahun
tahun dan
dan nilai
nilai sisa
sisa
Rp.10.000.
Rp.10.000. Aset
Aset tersebut
tersebut
sudah
sudah disusutkan
disusutkan selama
selama
10
10 tahun
tahun menggunakan
menggunakan
metode
metode garis
garis lurus.
lurus.

Penyusutan
Tahunan
Rp.130.000 Rp.10.000
30 tahun
Rp.4.000 per tahun

Merevisi
Merevisi Estimasi
Estimasi Penyusutan
Penyusutan
Peralatan
130.000

Nilai buku = Rp.90.000

Sebelum
Sebelum revisi
revisi

Akumulasi
Penyusutan
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
40.000

Merevisi
Merevisi Estimasi
Estimasi Penyusutan
Penyusutan
Pada tahun ke-11, diestimasikan bahwa sisa masa
manfaat adalah 25 tahun (bukan 20) dan estimasi nilai
sisa yang telah direvisi adalah Rp.5.000.
Nilai buku Revisi Nilai Sisa
Revisi Estimasi Umur Manfaat
Rp.90.000 Rp.5.000 Rp.3.400 revisi
= penyusutan tahunan
25 tahun

Belanja
Belanja Modal
Modal dan
dan Belanja
Belanja Pendapatan
Pendapatan
Pengeluaran
Pengeluaran yang
yang
dilakukan
dilakukan untuk
untuk
mengakuisisi
mengakuisisi aset
aset tetap
tetap baru
baru
dikenal
dikenal sebagai
sebagai belanja
belanja
modal.
modal.

Belanja
Belanja Modal
Modal dan
dan Belanja
Belanja Pendapatan
Pendapatan
Pengeluaran
Pengeluaran untuk
untuk memperbaiki
memperbaiki
atau
atau memelihara
memelihara aset
aset tetap
tetap yang
yang
tidak
tidak memperpanjang
memperpanjang umur
umur
manfaatnya
manfaatnya atau
atau meningkatkan
meningkatkan
nilainya
nilainya dikenal
dikenal sebagai
sebagai
belanja
belanja pendapatan.
pendapatan.

Belanja
Belanja Modal
Modal dan
dan Belanja
Belanja Pendapatan
Pendapatan
PENGELUARAN

Meningkatkan
efisiensi operasi
Tidak
atau menambah
kapasitas?

Ya
Belanja Modal
(Debit akun aset
tetap)

Belanja
Pendapatan
Meningkatkan
(Debit akun
umur manfaat
Tidak beban untuk
(perbaikan
pemeliharaan
dan perbaikan
luar biasa)
rutin)

Ya
Belanja Modal
(Debit akun
akumulasi
penyusutan)

Belanja
Belanja Modal
Modal dan
dan Belanja
Belanja Pendapatan
Pendapatan
KEWAJIBAN

BELANJA
MODAL
1.1.Biaya
Biayaawal
awal
2.2.Penambahan
Penambahan
3.3.Peningkatan
Peningkatan
4.4.Perbaikan
Perbaikanluar
luar
biasa
biasa

ASET

EKUITAS
PEMILIK
Laba bersih

BEBAN

PENDAPATAN

Belanja
Belanja Modal
Modal dan
dan Belanja
Belanja Pendapatan
Pendapatan
KEWAJIBAN
ASET

EKUITAS
PEMILIK
Laba bersih

BELANJA
PENDAPATAN
Perbaikan dan
pemeliharaan
normal dan rutin

BEBAN

PENDAPATAN

Akuntansi
Akuntansi untuk
untuk Pelepasan
Pelepasan Aset
Aset Tetap
Tetap
Ketika aset tetap kehilangan kegunaannya, aset
tersebut dapat dilepas melalui salah satu cara berikut:
1. dibuang,
2. dijual, atau
3. ditukar tambah dengan aset serupa.
Ayat jurnal yang dibutuhkan akan bervariasi dengan
jenis pelepasan dan kondisi, tetapi ayat jurnal berikut
selalu dibutuhkan:
Akun aset harus dikredit untuk mengeluarkan aset dari
buku besar, dan akun Akumulasi Penyusutan terkait
harus didebit untuk mengeluarkan saldonya dari buku
besar.

Pelepasan
Pelepasan Aset
Aset Tetap
Tetap
Suatu
Suatu peralatan
peralatan dibeli
dibeli
dengan
dengan harga
harga Rp.25.000
Rp.25.000
telah
telah sepenuhnya
sepenuhnya
disusutkan.
disusutkan. Pada
Pada tanggal
tanggal
14
14 Februari,
Februari, peralatan
peralatan
tersebut
tersebut dibuang.
dibuang.

Pelepasan
Pelepasan Aset
Aset Tetap
Tetap
Feb. 14 Akumulasi Peny.Peralatan
Peralatan
Menghapus peralatan yang
sudah sepenuhnya disusutkan.

25 000 00
25 000 00

Pelepasan
Pelepasan Aset
Aset Tetap
Tetap
Peralatan
Peralatan seharga
seharga Rp.6.000
Rp.6.000 disusutkan
disusutkan dengan
dengan
tarif
tarif tahunan
tahunan garis
garis lurus
lurus 10%.
10%. Setelah
Setelah ayat
ayat jurnal
jurnal
penyesuaian
penyesuaian tanggal
tanggal 31
31 Des,
Des, Akumulasi
Akumulasi
PenyusutanPeralatan
PenyusutanPeralatan memiliki
memiliki saldo
saldo
Rp.4.750.
Rp.4.750. Peralatan
Peralatan tersebut
tersebut dibuang
dibuang tanggal
tanggal 24
24
Maret.
Maret.
Mar. 24 Beban PenyusutanPeralatan
150 00
Ak. PenyusutanPeralatan
Mencatat penyusutan tahun
berjalan dari peralatan yang
dibuang.

150 00

Rp.600
Rp.6003/12
3/12

Pelepasan
Pelepasan Aset
Aset Tetap
Tetap
Peralatan
Peralatan seharga
seharga Rp.6.000
Rp.6.000 disusutkan
disusutkan dengan
dengan
tarif
tarif tahunan
tahunan garis
garis lurus
lurus 10%.
10%. Setelah
Setelah ayat
ayat
jurnal
jurnal penyesuaian
penyesuaian tanggal
tanggal 31
31 Des.,
Des.,
Akumulasi
Akumulasi PenyusutanPeralatan
PenyusutanPeralatan memiliki
memiliki
saldo
saldo Rp.4.750.
Rp.4.750. Peralatan
Peralatan tersebut
tersebut dibuang
dibuang
tanggal
tanggal 24
24 Maret.
Maret.
Mar. 24 Ak. PenyusutanPeralatan
Kerugian atas Pelepasan Aset Tetap
Peralatan
Menghapus peralatan yang
dibuang.

4 900 00
1 100 00
6 000 00

Penjualan
Penjualan Aset
Aset Tetap
Tetap
Ketika aset tetap dijual, si pemilik bisa impas,
menderita kerugian, atau memperoleh keuntungan.
1. Jika harga jual setara dengan nilai buku, tidak ada
untung atau rugi.
2. Jika harga jual kurang dari nilai buku, ada kerugian
senilai selisih tersebut.
3. Jika harga jual lebih dari nilai buku, ada keuntungan
senilai selisih tersebut.
Keuntungan atau kerugian akan dilaporkan di laporan laba
rugi sebagai Pendapatan Lain-lain atau Kerugian Lain-lain.

Penjualan
Penjualan Aset
Aset Tetap
Tetap
Peralatan
Peralatan seharga
seharga Rp.10.000
Rp.10.000 didepresiasikan
didepresiasikan pada
pada
tarif
tariftahunan
tahunan garis
garis lurus
lurus 10%.
10%. Peralatan
Peralatan tersebut
tersebut
dijual
dijual secara
secara tunai
tunai pada
pada tanggal
tanggal 12
12 Oktober.
Oktober.
Akumulasi
Akumulasi Penyusutan
Penyusutan (terakhir
(terakhir disesuaikan
disesuaikan tanggal
tanggal
31
31 Des.)
Des.) memiliki
memiliki saldo
saldo sebesar
sebesar Rp.7.000.
Rp.7.000.
Okt. 12 Beban PenyusutanPeralatan
Ak. PenyusutanPeralatan
Mencatat beban penyusutan
tahun berjalan atas peralatan
yang dijual.

750 00
750 00

Rp.10.000
Rp.10.000

10%
10%

Penjualan
Penjualan Aset
Aset Tetap
Tetap
Asumsi
Asumsi 1:
1: Peralatan
Peralatan tersebut
tersebut dijual
dijual
seharga
seharga Rp.2.250,
Rp.2.250, jadi
jadi
tidak
tidak
untung
untung maupun
maupun rugi.
rugi.
Okt. 12 Kas
Ak. PenyusutanPeralatan
Peralatan
Menjual peralatan.

2 250 00
7 750 00
10 000 00

Penjualan
Penjualan Aset
Aset Tetap
Tetap
Asumsi
Asumsi 2:
2: Peralatan
Peralatan tersebut
tersebut dijual
dijual
seharga
seharga Rp.1.000,
Rp.1.000, sehingga
sehingga
terjadi
terjadi kerugian
kerugian sebesar
sebesar
Rp.1.250.
Rp.1.250.

Okt. 12 Kas

1 000 00

Ak. PenyusutanPeralatan

7 750 00

Kerugian atas Pelepasan Aset Tetap

1 250 00

Peralatan
Menjual peralatan.

10 000 00

Penjualan
Penjualan Aset
Aset Tetap
Tetap
Asumsi
Asumsi 3:
3: Peralatan
Peralatan tersebut
tersebut dijual
dijual
seharga
seharga Rp.2.800,
Rp.2.800, sehingga
sehingga
terdapat
terdapat keuntungan
keuntungan sebesar
sebesar Rp.550.
Rp.550.
Okt. 12 Kas
Ak. PenyusutanPeralatan
Peralatan
Keunt. atas Pelepasan Aset Tetap
Menjual peralatan.

2 800 00
7 750 00
10 000 00
550 00

Pertukaran
Pertukaran Aset
Aset Tetap
Tetap Sejenis
Sejenis
Nilai tukar tambah (NTT) nilai peralatan lama yang
dihitung sebagai pengurang dari harga beli aset baru
sejenis.
Sisa yang terutang saldo yang terutang atas peralatan
baru setelah dikurangi dengan nilai tukar tambah.
NTT > Nilai Buku = Keuntungan atas Pertukaran
NTT < Nilai Buku = Kerugian atas Pertukaran
Keuntungan tidak pernah diakui (tidak dicatat).
Kerugian harus diakui (dicatat).

Pertukaran
Pertukaran Aset
Aset Tetap
Tetap Sejenis
Sejenis
Harga peralatan baru
Harga peralatan lama yang ditukarkan
Ak. penyusutan pada tgl. pertukaran
Nilai buku pada tgl. Pertukaran
KASUS SATU (UNTUNG):
Nilai tukar tambah, Rp.1.100
Kas yang dibayar, Rp.3.900 (Rp.5.000
Rp.1.100)
NTT > Nilai Buku = Keuntungan
Rp.1.100 Rp.800 = Rp.300
Sisa yang Terutang + Nilai Buku = Harga
Peralatan Baru

Rp.5.000
Rp.4.000
3.200
Rp. 800

Keuntungan
Keuntungantidak
tidak
diakui
diakuiuntuk
untuk
pelaporan
pelaporan
keuangan.
keuangan.

Pertukaran
Pertukaran Aset
Aset Tetap
Tetap Sejenis
Sejenis
Pada tanggal 19 Juni, peralatan
ditukar dengan keuntungan sebesar
Rp.300 (aset tetap yang berbeda).
Jun. 19 Ak. PenyusutanPeralatan
Peralatan (baru)

3 200 00
5 000 00

Peralatan (lama)

4 000 00

Kas
Keunt. atas Pelepasan Aset Tetap

3 900 00
300 00

Pertukaran
Pertukaran Aset
Aset Tetap
Tetap Sejenis
Sejenis
Pada tanggal 19 Juni, peralatan
ditukar dengan keuntungan sebesar
Rp.300 (aset tetap yang sama).
Jun. 19 Ak. PenyusutanPeralatan
Peralatan (baru)

3 200 00
4 700 00

Peralatan (lama)

4 000 00

Kas

3 900 00

Pertukaran
Pertukaran Aset
Aset Tetap
Tetap Sejenis
Sejenis
Harga peralatan baru
Harga peralatan lama yang ditukarkan
Ak. penyusutan pada tgl. pertukaran
Nilai buku pada tgl. pertukaran

Rp.10.000
Rp.7.000
4.600
Rp.2.400

KASUS DUA (RUGI):


Nilai tukar tambah, Rp.2.000
Kas yang dibayarkan, Rp.8.000 (Rp.10.000
Rp.2.000)
Kerugian
Kerugian diakui
diakui
NTT < Nilai Buku = Kerugian
untuk
untuk pelaporan
pelaporan
Rp.2.000 Rp.2.400 = Rp.400
keuangan.
keuangan.

Pertukaran
Pertukaran Aset
Aset Tetap
Tetap Sejenis
Sejenis
Pada tanggal 7 September, peralatan
ditukar dengan kerugian Rp.400.
Sep. 7 Ak. PenyusutanPeralatan
Peralatan (baru)
Kerugian atas Pelepasan Aset Tetap
Peralatan (lama)
Kas

4 600 00
10 000 00
400 00
7 000 00
8 000 00

Sumber
Sumber Daya
Daya Alam
Alam
dan
dan Deplesi
Deplesi
Deplesi
Deplesi adalah
adalah proses
proses pemindahan
pemindahan
beban
beban sumber
sumber daya
daya alam
alam ke
ke akun
akun
beban.
beban.

Sumber
Sumber Daya
Daya Alam
Alam dan
dan Deplesi
Deplesi
Suatu perusahaan
membayar Rp.400.000
atas hak untuk
menambang deposit
mineral yang
diestimasikan sebanyak
1.000.000 ton. Tarif
deplesi adalah Rp.0,40
per ton (Rp.400.000
1.000.000 ton).

Sumber
Sumber Daya
Daya Alam
Alam dan
dan Deplesi
Deplesi
Selama tahun berjalan, ditambang
90.000 ton. Deplesi periodik adalah
sebesar Rp.36.000 (90.000 ton
Rp.0,40).
Ayat Jurnal Penyesuaian
Des. 31 Beban Deplesi
Akumulasi Deplesi

36 000 00
36 000 00

Aset Tidak Berwujud dan Amortisasi

Amortisasi adalah jumlah biaya aset tidak berwujud


yang ditransfer ke beban. Aset tidak berwujud tidak
memiliki atribut fisik dan tidak untuk dijual (paten, hak
cipta, dan goodwill).
Tgl.
Uraian
Debit Kredit
Des. 31 Beban Amortisasi
Paten

20.000
20.000

Membayar Rp.100.000 untuk hak paten. Umur paten


11 tahun dan telah diterbitkan 6 tahun sebelum
pembelian.
11 tahun 6 tahun = 5 tahun masa manfaat
(Rp.100.000 / 5 tahun) = Rp.20.000 per tahun

Discovery Mining Co.


Neraca Parsial
31 Desember 2006

Aset Tetap:
Tanah
Bangunan
Peralatan pabrik
Peralatan kantor

Cadangan mineral:
Cadangan Alaska
Cadangan Wyoming
Total aset tetap
Aset Tidak Berwujud:
Paten
Goodwill
Total aset tidak berwujud

Harga
Perolehan
Rp. 30.000
110.000
650.000
120.000
Rp.910.000
Harga
Perolehan
Rp.1.200.000
750.000
Rp.1.950.000

Ak.
Peny.
Rp. 26.000
192.000
13.000
Rp.231.000
Ak.
Peny.
Rp. 800.000
200.000
Rp.1.000.000

Nilai
Buku
Rp. 30.000
84.000
458.000
107.000
Rp. 679.000
Nilai
Buku
Rp.400.000
550.000
950.000
Rp.1.629.000
Rp.

75.000
50.000
Rp. 125.000

Rasio Aset Tetap terhadap Kewajiban Jangka


Panjang
Procter & Gamble
Aset Tetap (net)
Utang Jk. Pj.

Rasio aset tetap terhadap


kewajiban jk. panjang

(dalam jutaan)

2002
Rp.13.349
Rp.11.201

1,2

Kegunaan:
Kegunaan:
Untuk
Untuk mengindikasikan
mengindikasikan margin
margin
pengaman
pengaman bagi
bagi kreditor
kreditor jangka
jangkapanjang.
panjang.

2001
Rp.13.095
Rp.9.792

1,3

Selesai

ASET TETAP
(Dhaniel Syam.SE,MM,Akuntan/FEB-UMM)

Aset Tetap adalah: Aset berujud perusahaan yang dipergunakan dalam


operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual.
Aset tetap mempunyai masa kegunaan lebih dari satu periode
akuntansi, meliputi: Aset yang tidak disusut (Misalnya: Tanah) dan aset
yang dapat disusutkan, misalnya Bangunan, mesin-mesin, peralatan
dan lain-lain.
Harga Perolehan tersebut akan dialokasikan pada periode-periode
dimana aset tersebut akan dialokasikan pada periode-periode dimana
aset tersebut digunakan dalam operasi. Alokasi harga perolehan
tersebut menjadi beban bagi setiap periode yang menikmati manfaat
dari penggunaan aset tetap. Beban tersebut dikenal dengan nama
PENYUSUTAN atau DEPRESIASI

PENYUSUTAN (DEPRESIASI)
PENYUSUTAN ASET TETAP adalah:
Merupakan alokasi harga perolehan dari aset tetap yang
bersangkutan,
sebagai beban bagi periode-periode yang menikmati penggunaannya.
Ada 3 faktor menentukan Penyusutan:
1.
Harga Perolehan: Jumlah uang yang dikeluarkan untuk
memperoleh aset tersebut sehingga siap untuk dipergunakan
dalam operasi perusahaan.
2.
Taksiran nilai residu, yaitu taksiran nilai sisa aset tetap tersebut
pada saat masa kegunaannya habis.
3.
Taksiran umur kegunaan (umur ekonomis), yaitu taksiran umur
aset tetap yang bersangkutan dapat dipergunakan dalam operasi
perusahaan.

HARGA PEROLEHAN ASET TETAP:


Harga Perolehan Aset Tetap, ditentukan oleh berapa jumlah uang yang
dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap tersebut sampai dalam
keadaan siap pakai.
Contoh, Elemen-elemen harga perolehan aset tetap:
Harga Faktur(harga asli)
Rp.xxx
Pajak Pertambahan Nilai
xxx
Bea Masuk
xxx
Biaya Pengangkutan dan Asuransi
xxx
Biaya Balik Nama
xxx (+)
Rp.xxx
Potongan Pembelian
( xxx) (-)
Rp.xxx
Biaya Pemasangan
xxx
Biaya Percobaan
xxx (+)
Harga Perolehan (COST)
Rp.xxx
======

METODE PENYUSUTAN
Untuk Menghitung Penyusutan, dapat dipergunakan beberapa metode:
A.
METODE GARIS LURUS
B.
METODE JUMLAH UNIT PRODUKSI
C.
METODE JAM JASA
D.
METODE SALDO MENURUN
E.
METODE JUMLAH ANGKA TAHUN

A. METODE GARIS LURUS


Metode ini merupakan metode yang paling sederhana dan sering
dipergunakan untuk menghitung penyusutan Aset Tetap.

Soal: Aset Tetap(Harga Perolehan,Penyusutan,Penjualan


Aset tetap dan pengakuan Laba-Rugi))
Data Perusahaan PT.GOBEL, 31 DESEMBER 2010:
Harga Beli Mesin Rp.800.000.000
Biaya angkut Mesin Rp.5.000.000
Biaya Pemasangan Mesin Rp.10.000 000.
Biaya percobaan Rp.5000.000
Pajak Rp.7.500.000.
Mesin tersebut diperkirakan dapat digunakan 5 tahun. Nilai
Sisa Rp.50.000.000
Diminta:
1.
Hitung Harga Perolehan? Jurnal?
2.
Buat tabel penyusutan, apabila digunakan metode Garis Lurus?
3.
Buat Jurnal Penyesuaian penyusutan untuk akhir tahun 2011.
penyajian di neraca?
4.
Tanggal 31 Desember 2011 Mesin tersebut Dijual tunai
Rp750.000.000. Diminta: jurnal, sehubungan dengan penjualan
mesin tersebut.
Catatan: Kerjakan dulu permintaan 1 , 2 dan 3

PENJUALAN ASET TETAP


(Dhaniel Syam.SE,MM,Akuntan/FEB-UMM)

Transaksi penjualan aset tetap dapat disebut transaksi yang bersifat


EXTRAORDINARY
Ada 2 Alasan atau keadaan tertentu yang menyebabkan perusahaan
menjual Asetnya tetapnya:
1.

Alasan Fisik: Aset tetap yang dimiliki perusahaan tersebut cacat atau rusak
sebelum umur kegunaannya habis. Misalnya: karena terbakar, kerusakan teknis.

2.

Alasan teknologi: Mungkin saja secara fisik aset tetap yang bersangkutan baik
(tidak rusak), akan tetapi karena perkembangan teknologi terdapat hasil produksi
baru untuk aset tetap sejenis yang mempunyai kemampuan produksi atau
kegunaan lebih besar dengan biaya lebih ekonomis dibandingkan dengan aset
tetap yang dimiliki oleh perusahaan.

Dalam transaksi penjualan aset tetap, jika terdapat Selisih antara jumlah uang
yang diterima dari penjualan aset tetap dengan nilai buku dari aset yang
bersangkutan pada saat dijual, maka selisih tersebut dicatat sebagai Laba atau
rugi penjualan aset tetap.

Contoh: Akuntansi Pembelian Aset Tetap, Penyusutan dan Penjualan


Aset tetap.
Pada tanggal 1 Januari 2009 ,PT. ANDA membeli sebuah kendaraan
dari PT.ASTRA dengan rincian sebagai berikut:
1 unit Avanza ,Type 1,5 dengan Harga Faktur Rp.140.000.000,
PPN 10%, potongan pembelian Rp.4.000.000, Bea balik nama
Rp.30.000.000. Kendaraan tersebut ditaksir dapat digunakan dalam
operasi perusahaan selama 5 tahun. Sedangkan nilai jual setelah
tidak
digunakan dalam operasi diperkirakan sebesar Rp.20.000.000.Metode
penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus.
====
Pada tanggal 31 Desember 2011, PT ANDA menjual kendaraan
Tersebut dengan harga jual Rp.110.000.000, Biaya penjualan
Rp.1.000.000
Diminta:
Berdasarkan transaksi tersebut diatas buatlah jurnal transaksi yang
Diperlukan?.

Jawab:
Analisis sebelum melakukan jurnal:
A.

Jurnal Pembelian dan penyusutan :Pembelian 1 Januari 2009, Penyusutan tiap 31 Desember
2009, 2010 dan 2011

1.

Hitung Harga Perolehan Kendaraan pada waktu pembelian 1 Januari 2009


Hitung Penyusutan selama 3 tahun.(31 Desember 2009,2010 dan 2011).

2.

B. Jurnal Penjualan 31 Desember 2011:


Debit :-Kas sebesar uang diterima dari hasil penjualan.
-Akumulasi Penyusutan Kendaraan sebesar saldo rekening
tersebut pada saat penjualan kendaraan.
Kredit: - Kendaraan, sebesar harga perolehan dari kendaraan yang dijual.
- Laba penjualan kendaraan, selisih antara jumlah uang yang diterima dari
hasil penjualan dengan nilai buku kendaraan pada tanggal penjualan
kendaraan .
Cara mengakui Laba:
Jumlah uang yang diterima lebih besar dari Nialai Buku.
Cara mengakui Rugi:
Jumlah uang yang diterima lebih kecil dari Nilai Buku.

Analisis:
Harga Perolehan:
Harga faktur
PPN 10%
Potongan pembelian
Bea Balik nama
Harga Perolehan

Rp.140.000.000
14.000.000(+)
Rp.154.000.000
4.000.000(-)
Rp.150.000.000
30.000.000(+)
Rp. 180.000.000

(Jumlah uang yang dibayar)

================

Jurnal:
Kendaraan
K a s

Rp.180.000.000
Rp.180.000.000

Menghitung Penyusutan: Metode Garis Lurus


Peyusutan Pertahun:
Harga Perolehan Nilai Sisa
n
=Rp.180.000.000 Rp.20.000.000
5 tahun
=Rp.32.000.000
=========
Jurnal:
31 Desember 2009:
Biaya Penyusutan kendaraan
Rp.32.000.000
Akumulasi penyusutan kendaraan
Rp.32.000.000
===
31 Desember 2010:
Biaya Penyusutan kendaraan
Rp.32.000.000
Akumulasi penyusutan kendaraan
Rp.32.000.000
===
31 Desember 2011:
Biaya Penyusutan kendaraan
Rp.32.000.000
Akumulasi penyusutan kendaraan
Rp.32.000.000

PENJUALAN KENDARAAN : 1 JANUARI 2012


ANALISIS:
Jumlah Uang yang diterima dari penjualan:
Harga Penjualan Kendaraan
Rp.110.000.000
Biaya Penjualan
1.000.000(-)
Jumlah uang diterima PT. ANDARp.109.000.000
Nilai Buku Kendaraan yang di jual:
Harga Perolehan Kendaraan
Rp.180.000.000
Akumulasi Penyusutan Kendaraan(3 thn)
(31 Desember 2009 s/d 31 Desember 2011)

Nilai Buku Kendaraan

Rp. 84.000.000

Laba Kendaraan=(109.000.000 Rp.84.000.000)=Rp.25.000.000


Jurnal Penjualan kendaraan 1 Januari 2012:
K a s
Rp.109.000.000
Akumulasi penyusutan kendaraan
K e n d a r a a n
Laba Penjualan Kendaraan

96.000.000
Rp.180.000.000
25.000.000

96.000.000(-)

Buku Besar: Transaksi pembelian, Penyusutan dan Penjualan:

Lihat Hal:188 dan 189


Posting ke buku besar akan terlihat saldo transaksi, yaitu akun-akun
mana yang mempunyai saldo setelah penjualan??

PERTUKARAN ASET TETAP


Aset tetap oleh perusahaan tidak dijual melainkan ditukar dengan aset
tetap yang lain atau aset tetap sejenis yang lebih baru.
Masalah akuntansi yang muncul adalah bagiamana melakukan analisis
terhadap transaksi pertukaran aset tetap?
Dalam transaksi pertukaran aset tetap, harga jual aset tetap yang
ditukarkan (aset tetap lama) adalah sebesar harga jual aset tetap yang
baru dikurangi jumlah tambahan uang yang harus dikeluarkan dalam
pertukaran aset tetap tersebut. Besar kecilnya tambahan uang
tersebut, tergantung pada besar kecilnya harga jual aset tetap yang
lama.Selisih antara harga jual aset tetap yang lama dengan nilai buku
aset tetap yang lama pada saat pertukaran dicatat sebagai Laba atau
Rugi pertukaran aset tetap.
Pengakuan Laba atau Rugi dapat dihitung dengan cara:
Laba diakui apabila Harga Jual aset tetap lama lebih besar dengan Nilai Buku aset tetap lama.
Rugi diakui apabila Harga Jual aset lama lebih kecil dengan nilai buku aset lama.

CONTOH:PERTUKARAN ASET TETAP


Berikut ini adalah sebagian data dari saldo akun-akun PT.MADANIYOYAKARTA, pada tanggal 31 Desember 2010:
-Tanah
(D) Rp.150.000.000
-Gedung
(D)
250.000.000
-Mesin
(D)
100.000.000
-Akumulasi Penyusutan Gedung
(K)
50.000.000
-Akumulasi Penyusutan Mesin
(K)
34.390.000
Pada tanggal 1 Juli 2011, Mesin yang dimiliki PT.MADANI ditukar
dengan mesin sejenis yang baru seharga Rp. 150.000.000. Dalam
pertukaran tersebut PT.MADANI harus menambah uang sebesar Rp.
90.000.000. Jika penyusutan mesin dihitung sebesar 10% dari nilai
buku, buatlah jurnal yang diperlukan PT.MADANI atas transaksi
tersebut diatas.

Analisis: Pertukaran aset tetap:


Jurnal transaksi yang diperlukan:
Tanggal 1 Juli 2011:
Penyusutan Mesin
Rp.3.280.500
Akumulasi Penyusutan Mesin
Rp.3.280.500
(Mencatat pembebanan penyusutan mesin lama selama 6 bulan: 31
Desmber 2010 s/d 1 Juli 2011).
Analisis jurnal diatas:
-Nilai buku mesin tanggal 31 Desember 2010:
Rp.100.000.000-34.390.000=Rp.65.610.000
Penyusutan selama 6 Bulan(31 Desember 2010 s/d 1 Juli 2011):
6/12 x 10% x Rp.65.610.000 = Rp.3.280.500.

Jurnal Pertukaran Mesin:


Jurnal : Pertukaran Mesin tanggal 1 Juli 2011:
Mesin (Baru)
Rp.150.000.000
Akumulasi Penyusutan Mesin(mesin lama) 37.670.500
Rugi Pertukaran Mesin
2.329.500
Mesin (Lama)
100.000.000
K a s
90.000.000
(jurnal untuk mencatat tukar tambah mesin lama dengan mesin baru)
Diskusikan?
Tugas saudara adalah buat kan analisis, bagaimana memperoleh
angka Rugi Rp. 2.329.500.
(Rugi: Harga jual mesin lama lebih kecil dari nilai buku mesin lama)

Analisis:Rugi Pertukaran Aset lama dengan Aset Baru.


Analisis:
-Harga Perolehan Mesin Lama
-Akumulasi Penyusutan mesin lama:
(Rp.34.390.000 + Rp.3.280.500)=
Nilai Buku Mesin Lama 1 Juli 2011=

Rp.100.000.000
37.670.500 (-)
Rp. 62.329.500

Harga Mesin (Baru)


Rp.150.000.000
Tambahan uang
dalam pertukaran
90.000.000(-)
Harga Jual mesin Baru
60.000.000(-)
RUGI PERTUKARAN MESIN
Rp. 2.329.500
============
Rugi=Apabila Harga Jual Aset Lama lebih kecil dari Nilai Buku Aset Lama.

Contoh lainnya: Aset Gedung yang ditukar dengan Gedung Baru


Kembali ke soal awal, 31 Desember 2010:Saldo akun-akun
PT.MADANI Yogyakarta:
-Gedung
-Akumulasi Penyusutan Gedung

Rp.250.000.000
50.000.000

Pada tanggal 1 Juli 2011, Gedung yang dimiliki PT.MADANI ditukar


dengan Gedung baru seharga Rp.400.000.000. Dalam pertukaran
gedung tersebut PT.MADANI menambah uang Rp.100.000.000.
Jika penyusutan Gedung dihitung sebesar 25% dari Nilai Buku,
Buatlah
jurnal yang diperlukan?
Kerjakan!! Dan Tunjukkan Kemampuan Saudara!

Jawab:

Jurnal transaksi yang diperlukan:


Tanggal 1 Juli 2011:
Biaya Penyusutan Gedung
Rp.25.000.000
Akumulasi Penyusutan Gedung
Rp.25.000.000
(Mencatat pembebanan penyusutan Gedung lama selama 6 bulan: 31
Desmber 2010 s/d 1 Juli 2011).
Analisis jurnal diatas:
-Nilai buku Gedung tanggal 31 Desember 2010:
Rp.250.000.000-50.000.000=Rp.200.000.000
Penyusutan selama 6 Bulan(31 Desember 2010 s/d 1 Juli 2011):
6/12 x 25% x Rp.200.000.000 = Rp.25.000.000.

Jurnal Pertukaran Gedung:


Jurnal : Pertukaran Gedung tanggal 1 Juli 2011:
Gedung (Baru)
Akumulasi Penyusutan Gedung

Rp.400.000.000
75.000.000

(Gedung lama)

Gedung (Lama)
250.000.000
K a s
100.000.000
Laba Pertukaran Gedung
125.000.000
(jurnal untuk mencatat tukar tambah mesin lama dengan mesin baru)
Diskusikan?
Tugas saudara adalah buat kan analisis, bagaimana memperoleh
angka Laba Rp. 125.000.000.
(Laba: Harga jual Gedung lama lebih besar dari nilai buku Gedung
lama)

Analisis pertukaran aset lama dengan aset baru


Analisis:
-Harga Perolehan Gedung Lama
Rp.250.000.000
-Akumulasi Penyusutan Gedung lama:
(Rp.50.000.000 + Rp.25.000.000)=
75.000.000 (-)
Nilai Buku Gedung Lama 1 Juli 2011= Rp.175.000.000
Harga Gedung (Baru) Rp.400.000.000
Tambahan uang
dalam pertukaran
100.000.000(-)
Harga Jual Gedung Lama
300.000.000(-)
LABA PERTUKARAN GEDUNG
Rp. 125.000.000
============
Laba =Apabila Harga Jual Aset Lama lebih besar dari Nilai Buku Aset
Lama.

PENYAJIAN ASET TETAP DI NERACA


PT. MADANI-YOGYAKARTA
NERACA
31 DESEMBER 2011
========================================
ASET
ASET LANCAR:
Rp.xxxxxx
INVESTASI JANGKA PANJANG: Rp.xxxxxx(+)
Jumlah Aset Lancar
ASET TETAP:
TANAH
GEDUNG
Akumulasi Penyusutan Gedung
Mesin
Akumulasi Penyusutan Mesin
Jumlah Aset Tetap
Total Aset
KEWAJIBAN DAN EKUITAS:
KEWAJIBAN LANCAR
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Jumlah Kewajiban
EKUITAS
Total Kewajiban dan Ekuitas

Rp.xxxx

Rp.xxxxx
Rp.xxxx
( xxxx)
Rp.xxxx
( xxxx)

Rp.xxxxx
Rp.xxxx(+)
Rpxxxxx(+)
Rp.xxxxx
=====

Rp.XXX
XXX(+)
Rp.XXX
Rp.xxx (+)
Rp.xxxx
======

Anda mungkin juga menyukai