PPT PBL Blok 27 Vita
PPT PBL Blok 27 Vita
PPT PBL Blok 27 Vita
Skenario 7
Dr. P adalah seorang dokter spesialis obgin yang
berpengalaman. Beliau baru saja akan menyelesaikan tugas
jaga malamnya di sebuah rumah sakit, ketika seorang wanita
muda datang dengan ditemani oleh ibunya untuk berobat. Si
pasien lalu menceritakan keluhannya itu yaitu mengalami
perdarahan pervaginam dan sangat kesakitan. Dr.P kemudian
melakukan pemeriksaan dan menduga bahwa kemungkinan
pasien mengalami keguguran atau mencoba melakukan
aborsi. Dr. P segera melakukan dilatasi dan curettage dan
mengatakan kepada suster untuk menanyakan kepada pasien
apakah dia bersedia diopname di RS sampai keadaannya
benar-benar baik. Tidak lama kemudian Dr.Q datang untuk
menggantikan dr.P, yang langsung pulang tanpa berbicara
kepada pasien.
MIND MAPPING
Tindakan
Dokter
Aspek
Medis
Aspek Etika
Aspek
Hukum
ASPEK HUKUM
Di daDi dalam
praktekORkedokteran
PROFESSIONAL
MISCONDUCT
UNREASONABLE
terdapat
LACK OFaspek
SKILL. etik dan aspek hukum yang
yang
sering PROFESSIONAL
tumpang-tindih
sangat
FAILUREluas,
OF ONE
RENDERING
pada suatu
issue tertentu.
Aspek
etikAND
SERVICES
TO EXERCISE
THAT DEGREE
OF SKILL
ARTINYA
: UNDER ALLdari
LEARNING
COMMONLY
APPLIED
THE
seringkali
tidak
dapat
dipisahkan
CIRCUMSTANCES
IN THE
COMMUNITY
BY THE
aspek
hukumnya,
oleh
karena banyaknya
LALAI
MENGAKIBATKAN
AVERAGE
PRUDENT
MEMBER
OF THE
norma etik yang REPUTABLE
telah diangkat
menjadi
PROFESSION
WITH THEKERUGIAN
RESULT OF INJURY, LOSS OR
CEDERA/
norma
hukum,
atau
sebaliknya
norma
DAMAGE TO THE RECIPIENT OF THOSE SERVICES OR
hukum
yang
mengandung
nilai-nilai
TO THOSE
ENTITLED
TO RELY UPON
THEM. etika
Informed Consent
Informed Consent terdiri dari dua kata
yaitu: informed yang berarti telah
mendapat penjelasan atau
keterangan (informasi), dan
consent yang berarti persetujuan
atau memberi izin.
Jadi informed consent mengandung
pengertian suatu persetujuan yang
diberikan setelah mendapat informasi
Bentuk Informed
Consent
1. Implied Constructive Consent (Keadaan Biasa)
Tindakan yang biasa dilakukan, telah diketahui, telah dimengerti oleh
masyarakat umum, sehingga tidak perlu lagi dibuat tertulis. Misalnya
pengambilan darah untuk laboratorium, suntikan, atau hecting luka terbuka.
ASPEK ETIKA
Dokter sebagai tenaga professional
bertanggung jawab dalam setiap tindakan
medis yang dilakukan terhadap pasaien.
Dalam menjalankan tugas profesionalnya
didasarkan pada niat baik yaitu berupaya
dengan sungguh-sungguh berdasarkan
pengetahuannya yang dilandasi dengan
sumpah dokter, kode etik kedokteran dan
standar profesinya untuk menyembuhkan
atau menolong pasien.
Non-maleficence
dokter tidak boleh secara sengaja
menyebabkan perburukan / cedera pada
pasien, baik akibat tindakan (commission) atau
tidak dilakukannya tindakan (omission)
Beneficence
Kewajiban petugas kesehatan untuk memberikan
keslamatan, kebaikan, benefit bagi pasien, dan
juga untuk mengambil langkah positif mencegah
dan menghilangkan kecederaan dari pasien.
Justice
Dalam informed consent, penjelasan bagi pasien
harus diberikan sampai dengan pengobatan yang
mungkin saja tidak terjangkau .
ASPEK MEDIS
Dalam dunia kedokteran, dikenal
istilah abortus, yaitu
menggugurkan kandungan, yang
berarti pengeluaran hasil
konsepsi (pertemuan sel telur
dan sel sperma) sebelum janin
dapat hidup di luar kandungan.
1. CIVIL MALPRACTICE
Jika dokter tidak melaksanakan
kewajibannya (ingkar janji) , yaitu tidak
memberikan prestasinya sebagaimana yang
telah disepakati
2. ADMINISTRATIVE
MALPRACTICE
Bila dokter melanggar hukum tata usaha negara
Contoh yang dapat dikategorikan :
1.
2.
3.
4.
3. CRIMINAL MALPRACTICE
Crim.Malp yg ceroboh (recklessness)
melakukan tindakan medis tanpa persetujuan pasien
informed consent
Crim.malp yg negligence kurang hati-hati
luka, cacat atau meninggalnya pasien
Misfeasanceberarti melakukan
pilihan tindakan medis yang tepat
tetapi dilaksanakan dengan tidak
tepat (improper performance), yaitu
misalnya melakukan tindakan medis
dengan menyalahi prosedur.
Nonfeasance adalah tidak melakukan
tindakan medis yang merupakan
kewajiban baginya.
PROFESSIONAL MISCONDUCT
LACK OF SKILL
Kompetensi kurang / di luar kompetensi / kewenangan
Sering menjadi penyebab ERROR / kelalaian
Sering dikaitkan dengan kompetensi institusi
Kadang dapat dibenarkan pd sesuatu-kondisi lokal
tertentu (Locality rule, Limited Resources)
Tuntutan berupa Kelalaian
KELALAIAN MEDIK
Jenis Malpraktik tersering
Bukan kesengajaan
Tidak melakukan yang seharusnya dilakukan,
melakukan yang seharusnya dilakukan oleh
orang-orang yang sekualifikasi pd situasi &
kondisi yg identik
KESIMPULAN
Pada kasus di atas, pasien wanita muda
tersebut melanggar KUHP Bab XIX pasal 346
yang berbunyi Seorang wanita yang sengaja
menggugurkan atau mematikan
kandungannya atau menyuruh orang lain
untuk itu, diancam dengan pidana penjara
paling lama empat tahun sesuai dengan
Undang-Undang RI No. 1 Tahun 1946tentang
Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)
yang menjelaskan dengan alasan apapun,
aborsi adalah tindakan melanggar hukum.