supaya mempedomani ketentuan. Untuk memenuhi azas tranparansi dan prinsip anggaran berdasarkan rencana pendapatan yang dianggarkan, pengisian rincian penghitungan tidak diperkenankan mencantumkan satuan ukuran yang tidak terukur, seperti paket, pm, up, lumpsum.
Permasalahan dan Penyebab
Kelemahan Penganggaran Belanja Terdapat program dalam KUA dan PPAS tidak konsisten dengan program yang diusulkan dalam RAPBD Alokasi anggaran fungsi pendidikan tidak sesuai dengan ketentuan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidkan Nasional Alokasi anggaran kesehatan tidak sesuai dengan ketentuan UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Alokasi anggaran untuk kegiatan pada beberapa SKPD tidak sesuai dengan urusan/kewenangan berdasarkan PP No 38 Tahun 2007 Penganggaran insentif pajak melebihi ketentuan yang ditetapkan dalam PP 69/2010 Penganggaran pada SKPD yang secara fungsional tidak terkait dengan keluaran yang diharapkan dari kegiatan dimaksud. Kegiatan tidak memiliki korelasi langsung dengan keluaran yang
Penilaian Kewajaran Beban Kerja dilakukan dengan
melihat: Keterkaitan yang logis antara program/kegiatan yang diusulkan dengan KUA dan PPAS; Kesesuaian antara program/kegiatan yang diusulkan dengan tugas pokok dan fungsi SKPD yang bersangkutan; Kapasitas satuan kerja untuk melaksanakan program/kegiatan pada tingkat pencapaian yang diinginkan dan dalam jangka waktu satu tahun anggaran. Penilaian Kewajaran Biaya, dilakukan dengan melihat: Adanya kaitan antara biaya yang dianggarkan dengan target pencapaian kinerja (standar biaya); Adanya Kaitan antara standar biaya dengan harga yang berlaku; Adanya kaitan antara biaya yang dianggarkan, target pencapaian kinerja dengan sumber dana.