Anda di halaman 1dari 20

FIELD STUDY

B3

PROFIL PERUSAHAAN
UD.Cipta Mandiri Abadi merupakan
perusahaan industri rumahan yang
memproduksi produk jahe serbuk
Pabrik berdiri dari MEI 2007
Jumlah karyawan 38 0rang
Luas pabrik : 1030 m2bagian produksi
500 m2dapur
Hasil produksi : 1 bulan 14.000 bal
1 ball 240 sachet

CHOP
ALUR PRODUKSI :
Jahe dr lampung & makasar
dicuci
digiling
diperas
Sari jahe dimasak dg gula pasir &
rempah-rempah
diaduk
disaringserbukdikemas

potensial hazard pada tiap alur produksi dan


penggunaan alat pelindung diri (APD).

DAPUR
APD : Masker, penutup kepala, sarung
tangan, sepatu boots
FAKTOR FISIK :
Pencahayaan pada ruangan di dapur masih
kurang , berpotensi untuk gangguan pada
penglihatan dan pusing
Suhu di ruangan dapur tidak terlalu panas
Ketidakwaspadaan para pegawai dalam
proses memasak , berpotensi untuk
terkena larutan jahe panas di tangan

FAKTOR BIOLOGI :
pernah sekali para pekerja di sengat
oleh lebah, karena madu yang
merupakan bahan produksi
Pencucian bahan produksi
menggunakan air yang kurang bersih,
tidak diganti secara berkala, dan
banyak mengandung kotoran
Alat penggilingan dan pemeras jahe
kurang terjaga kebersihannya dan
tidak diperiksa secara berkala

Kompor dan wajan untuk


memasak atau merebus bahanbahan kebersihannya kurang
terjaga
Alat pengayak kurang bersih ,
kurang terjaga kebersihannya ,
dan tidak diperiksa secara
berkala
Semuanya berpotensi untuk
terkontaminasi mikroorganisme

FAKTOR KIMIA :
Jarak antara kompor dengan gas
sangat dekat , berpotensi untuk
terjadinya kebakaran
Gas tidak dilengkapi oleh alat
pendeteksi kebocoran , berpotensi
untuk tejadinya kebakaran serta
terhirupnya gas oleh para pekerja

FAKTOR ERGONOMI
Pada pencucian bahan mengharuskan
para pekerja berdiri dan bungkuk
dalam waktu yang cukup lama
Pada penggilingan mengharuskan para
pekerja untuk berdiri dan
membungkuk dalam waktu yang
cukup lama serta posisi tangan
mengaduk dalam waktu yang cukup
lama
berpotensi untuk terkena sakit
punggung , kaki , dan tangan

FAKTOR PSIKOLOGI
Para pekerja terkadang merasa
bosan karena pekerjaan monoton ,
berpotensi untuk gangguan pada
mood serta tingkat kejenuhan
pegawai mengingkat

RUANG PENGEMASAN
APD : masker & sepatu boots
FAKTOR FISIK :
pencahayaan di tempat
pengemasan baik walaupun di
ruang tertutup karena
menggunakan lampu neon yang
terang.
Suhu di ruangan pengemasan tidak
terlalu panas dan difasilitasi AC
FAKTOR BIOLOGI :
Alat pengemasan diperiksa secara

FAKTOR ERGONOMI :
Para pegawai di ruang pengemasan
diharuskan berdiri dan duduk dalam
waktu lama, berpotensi untuk sakit
punggung, kaki, dan tangan
FAKTOR PSIKOLOGIS :
Para pegawai sering mengeluhkan
pekerjaan bersifat monoton ,
berpotensi untuk gangguan mood
dan peningkatan tingkat kejenuhan

GUDANG :
APD : Sepatu boots
FAKTOR ERGONOMI :
Para pegawai diharuskan selalu
terjaga dalam waktu yang lama,
berpotensi untuk gangguan
kesehatan
FAKTOR PSIKOLOGIS :
Para pegawai sering mengeluhkan
pekerjaan bersifat monoton ,
berpotensi untuk gangguan mood
dan peningkatan tingkat kejenuhan

BHP
Penyediaan APD memang sudah terbilang cukup,
namun kepatuhan para pekerja dalam pemakaian APD
yang lengkap belum terpenuhi. Ketidakpatuhan ini
mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain :
Kewajban untuk memakai APD yang lengkap tiap
bagian hanya diberitahukan dari mulut ke mulut saja
tidak ada peraturan tertulis tentang hal ini.
Tingkat pendidikan para pegawai yang rendah.
Ketidaktegasan pemberian sangsi dari para pengawas
pekerja
Ketidaknyamanan para pekerja dalam memakai APD.

Ketidakpatuhan ini mungkin disebabkan


oleh berbagai faktor, antara lain :
Kewajban untuk memakai APD yang
lengkap tiap bagian hanya diberitahukan
dari mulut ke mulut saja tidak ada
peraturan tertulis tentang hal ini.
Tingkat pendidikan para pegawai yang
rendah.
Ketidaktegasan pemberian sangsi dari
para pengawas pekerja
Ketidaknyamanan para pekerja dalam
memakai APD

Para pegawai setiap harinya diberi


suplemen seperti susu beruang sbg
asupan gizi bagi para pekerja yang
dapat menunjang pekerjaan

CRP
Data yang didapat menggunakan
teknik wawancara saja tanpa
menyebarkan kuisioner
Namun dari hasil wawancara dari
salah satu pekerja dia melaporkan
bahwa tidak terdapat penyakit akibat
hubungan kerja (PAHK) hanya
terdapat penyakt akibat kerja (PAK)
yaitu tangan terkena minyak panas
saat sedang mengaduk jahe yang
dimasak.

KESIMPULAN
UD.Cipta Mandiri Abadi merupakan
perusahaan industri rumahan yang
memproduksi produk jahe serbuk.
Penggunaan APD di perusahaan ini
terbilang cukup baik karena para
pegawai di setiap bagian telah
memakai APD
UD.Cipta Mandiri Abadi belum
terdapat Management K3 yang
terintegrasi dengan baik

SARAN
Pihak pemilik perusahaan membuat
peraturan tertulis tentang penggunaan
APD
Mensosialisasikan dan mengedukasikan
para pegawai tentang penggunaan ,
dampak , dan keuntungan APD.
Memperbaharui APD secara berkala
tergantung kebutuhan .
Mulai menyediakan tenanga ahli
kesehatan setiap 25-100 orang sama
dengan 1 tenaga ahli kesehatan.

Menjaga higienitas tempat kerja serta


lingkungan sekitar tempat kerja.
Memberikan training tentang
pekerjaan secara berkala
Mengatur dan meracik menu untuk
asupan para pegawai sehari-hari.
Mengatur letak kompor dengan gas
agar tidak terlalu dekat
Memasang alat pendeteksi kebocoran
gas
Memasang genset untuk berjaga-jaga
jika listrik mati

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai