Anda di halaman 1dari 16

Politik Internasional:

Sejarah, Definisi, dan


Ruang Lingkup
Hafid Adim Pradana, MA

Prolog
Perkembangan Hubungan Internasional (HI)
sebagai suatu disiplin ilmu diwarnai oleh
beberapa perdebatan.
Perdebatan pertama melibatkan realisme vs
idealisme. Dalam perdebatan tersebut, realisme
berhasil menang dan menjadi cara berpikir
dominan dalam hubungan internasional.
Mulai saat itu, pemikiran tokoh-tokoh seperti
E.H. Carr dan H.J. Morgenthau mendominasi HI.
Dari sinilah awal mula munculnya politik
internasional sebagai suatu studi.

Awal mula Studi Politik Internasional


Perlu diketahui bahwa politik
internasional sejalan dengan
perkembangan Hubungan Internasional
Pada zaman kuno, tulisan mengenai
hubungan internasional berkaitan
dengan penawaran saran praktis bagi
para pengambil keputusan. Ex:
Mencius, Kaultiya, Machiavelli
Tidak hanya di Eropa, kajian ttg
hubungan internasional juga menyebar
ke AS, yg juga mengedepankan analisis
perjanjian dan hukum internasional.

Abad ke-18 dan


19 di Eropa,
hubungan
internasional
didominasi oleh
studi ttg:
strategi militer
dan hukum
internasional

Evolusi HI sebagai Disiplin Akademik


Before 1914 Diplomatic History Stage, berfokus
pada sejarah diplomasi antar negara.
Inter-War Period (1919-39) Current Events Stage,
ditandai dengan munculnya WWC dan departemen2
serupa di Inggris dan AS. Berfokus pada interpretasi
perkembangan dan masalah terbaru dalam
lingkungan intl.
Inter-War Period (1919-39) The Legal Institutional
Stage, berkembang bersamaan dengan tahap
sblmny. Berfokus pada upaya mempelajari dan
membentuk hukum2 dan organisasi internasional
yang mengatur negara2 agar tidak terjadi konflik.

After 1939
Muncul Kritik dari E.H. Carr dan
Morgenthau yang menjadi awal
dominasi paradigma Realisme.
Revolusi Behavioralis pada 19501960an membuat pendekatan sistem
(cikal bakal neorealisme) dan proses
pengambilan keputusan (cikal bakal
FPA) menjadi fokus baru dalam
mempelajari hubungan internasional.

Sebagai suatu disiplin akademik, studi Politik


Internasional mendapatkan pengakuan selama masa
antara PD I dan PD II. Hal ini tampak dari berdirinya
Chair of International Relations atau Woodrow Wilson
Chair yang didirikan di University of Wales pada 1919
oleh Alfred Zimmern dan C.K. Webster.
Terdapat dua kepentingan yang melatarbelakangi
munculnya disiplin HI yang ditandai oleh pendirian
Chair of International Politics. Kepentingan pertama
bersifat praktis yaitu merupakan upaya mempromosikan
perdamaian dunia. Sedangkan yang kedua bersifat
akademis yaitu upaya pengakuan terhadap disiplin baru
yang mempelajari secara khusus pokok bahasan dalam
hubungan internasional.

Secara umum, kajian HI selama dekade


1920-an, merupakan kajian deskriptif, lebih
banyak membahas hukum dan organisasi
internasional, serta berorientasi normatif.

Hal tsb mendapatkan kritik dari E.H. Carr


dalam Twenty Years Crisis pada 1939, yg
menilai bahwa negara-negara abai thd
kekuasaan.

Kritik E.H. Carr terhadap


Idealisme
Kesalahan dalam penelitian idealisme
liberal ialah penekanan yg berlebihan thd
bgmn sesuatu itu seharusnya ada.
Anggapan tsb mengandung pemahaman
bahwa perilaku manusia dan masyarakat
berasal dari dorongan yg rasional.
Karena itu, para pemikir idealisme liberal,
seperti Woodrow Wilson percaya bahwa
organisasi internasional yg didesain secara
rasional akan mampu mengakhiri perang.

Pemikiran Wilson ini kemudian terwujud


dengan berdirinya Liga Bangsa-Bangsa pada
1919.
Menurut Carr, persoalannya ialah: pendirian
LBB ternyata merupakan instrumen kekuasaan
bagi negara-negara pemenang Perang Dunia I,
seperti AS, Inggris, dan Perancis.
Hal inilah yg membuat negara-negara seperti
Jerman melakukan invasi pada awal 1930-an,
yang menandai kegagalan LBB.

Kemunculan Studi Politik


Internasional
Berangkat dari poin terakhir tsb, Carr
mengusulkan agar pendekatan dalam melihat
hubungan antar negara tidak lagi hanya
memperhatikan hal-hal yg bersifat normatif,
tetapi juga harus didasarkan pada kenyataan
yang sebenarnya ada dan sdg berlangsung
pada saat itu.
Dari sinilah Carr kemudian menempatkan
intrepetasi politik kenyataan atas peristiwa2
dunia (Realisme) ke dalam apa yg disebutnya
sebagai ilmu Politik Internasional.

Ilmu Politik Internasional yg dimaksudkan


oleh Carr tidak hanya dimaksudkan untuk
menjelaskan dan memprediksi secara
objektif, tetapi zuga menjadi pengetahuan
yg tidak memihak pada kepentingan apapun.
Gagasan Carr kemudian diteruskan oleh
Morgenthau, dalam Politics Among Nations,
1947, yg menyatakan bahwa kepentingan
untuk kekuasaan adalah hal esensial dalam
politik internasional

Definisi Politik Internasional


Intl Politics includes analysis of political relations
and problems of peace among nations. It studies
struggle for power among nations. Morghentau
Intl Politics covers the interactions of state
policies within the changing patterns of power
relationships. Padelford & Lincoln
Intl Politics means those aspects of interactions
and relations of independent political
communities in which some element of
opposition, resistance or conflict of purpose or
interest is always present. The Sprouts

Perbedaan Politik Internasional, Politik


Luar Negeri, dan Hubungan Internasional
Politik Luar Negeri Tindakan negara
terhadap lingkungan eksternal
Politik Internasional Pola
tindakan suatu negara serta reaksi
atau respon dari negara lain.
Hubungan Internasional Interaksi
antara masyarakat negara-negara, baik
yang dilakukan pemerintah maupun
non pemerintah.

Perkembangan Studi Politik


Internasional
Seiring berjalannya waktu, dominasi kaum
Realis mulai mendapatkan tantangan dari para
teoritisi Liberal yang kembali muncul pasca
Revolusi Behavioralisme.
Dengan demikian terdapat perdebatan lanjutan
antara Liberalisme dengan Realisme dalam
pengaruh metodologis kaum behavioralis.
Dalam konteks Politik Internasional, kaum liberal
percaya bahwa hubungan antar negara tidak
melulu bersifat konflik kepentingan, tetapi juga
terdapat kerjasama.

Dari Politik Internasional menuju


Politik Global
Dalam perkembangannya, negara ternyata bukan
lagi satu-satunya aktor penting dalam politik
internasional, seiring dengan kemunculan
berbagai aktor-aktor baru yang cukup
berpengaruh seperti: INGO, Teroris, MNC, TNC, dll.
Dengan demikian dunia ini, bukan lagi dunia yang
negara sentris, yang seluruhnya dipengaruhi oleh
peran pemerintah, tetapi merupakan dunia global
yang mana aktor-aktor lain selain pemerintah
juga turut mempengaruhi hubungan diantara
aktor-aktor.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai