Macam-macam proses
distilasi minyak pelumas
1. Distilasi Furfural.
2. Ekstraksi Fenol.
3. Proses SO2 Edeleanu.
4.
5.
6.
7.
Ekstraksi Chlorex.
Ekstraksi Nitrobenzena.
Ekstraksi Duo-Sol.
Proses SO2 Cair-Benzena.
Penyulingan Furfural
Penyulingan furfural adalah proses
pelarut tunggal untuk memisahkan
senyawa aromatik, senyawa
naftenik, senyawa olefenik, dan
senyawa-senyawa hidrokarbon tak
stabil dari minyak-minyak dasar
pelumas.
Pelarut yang dipakai adalah furfural
yang merupakan senyawa aldehid
yang dibuat dari sampah tumbuh-
Ekstraksi Fenol
Proses ini adalah proses ekstraksi caircair untuk memisahkan senyawa
aromatik dari minyak-minyak pelumas,
sehingga memperbaiki indeks viskositas,
kestabilan karena oksidasi, dan
ketahanan terhadap pembentukan
lumpur, karbon dan pengendapan pernis.
Pelarut fenol yang dipakai dapat berupa
anhidrat ataupun berbentuk larutan.
Ekstraksi Chlorex
Proses ini adalah proses pelarut
tunggal yang memperlihatkan
selektivitas yang baik dan daya
pelarutan solven yang tinggi pada
suhu ekstraksi yang rendah.
Tipe umpan yang diolah adalah
minyak-minyak dasar parafinik yang
tinggi
Suhu : 100 - 120 oF.
Ekstraksi Nitrobenzena
Proses ini adalah proses ekstraksi
solven tunggal dengan daya
pelarutan tinggi dipakai untuk
minyakminyak pelumas atau residu
dari minyak mentah tertentu.
Umpan masuk bervariasi antara
distilat ringan (150 SSU pada 100 0F)
dan residu berat (950 SSU pada 210
0
F).
Ekstraksi Duo-Sol
Proses ini adalah proses pengolahan
menggunakan pelarut ganda untuk
menarik aspal secara simultan dari
minyak-minyak pelumas atau suatu
residu atau minyakminyak distilat.
Pelarut : Propana, Asam kresilat , fenol
murni, Campuran asam kresilat-fenol
Kondisi operasi pada suhu ekstrasi 120
150 oF
Proses Ekstraksi
Aromatik
Proses ekstraksi aromatik adalah proses
sinambung yang menggunakan satuansatuan operasi, yaitu distilasi, ekstraksi
dan absorpsi, masing-masing ataupun
secara bersama untuk memisahkan
aromatik dari campuran hidrokarbon.
Umpan yang diolah dapat berupa hampir
semua hasil-hasil kilang yang mempunyai
jarak didih antara 150 700 oF.
Macam-macam proses
ekstraksi aromatik
1. Distilasi Ekstraktif.
2. Ekstraksi Udex.
3. Ekstraksi Modifikasi SO2.
4. Proses Arosorb.
5. Adsorpsi Siklik.
6. Ekstraksi Sulfolan.
Distilasi Ekstraktif
adalah proses sinambung fasa uapcair untuk mengambil aromatik basis
nitrogen (benzena, toluena atau
silena) masing-masing dari fraksi
minyak (biasanya reformat katalis).
Pelarut-pelarut yang digunakan :
fenol untuk benzena dan toluena,
campuran asam kresilat untuk silena.
Ekstraksi Udex
adalah proses pemulihan fasa cair-cair untuk
ekstraksi selektif dari aromatik dengan
kemurnian tinggi dari campuran hidrokarbon
menggunakan campuran pelarut dietil glikol
dan air (8 10 %).
Umpan yang akan diolah terlebih dahulu
untuk menghilangkan senyawa aromatik
alkenil, naik ke atas berlawanan arah dengan
pelarut yang turun ke bawah sehingga
menarik semua aromatik yang ada.
Proses Arosorb
Proses ini pertama kali digunakan untuk
memisahkan aromatik dari berbagai fraksi kilang
(jarak didih 150 700 oF) melalui fasa cair-padat
Untuk umpan yang mempunyai titik didih rendah
dipakai desorben yang titik didihnya lebih tinggi
dari umpan, sedangkan untuk umpan yang
mempunyai titik didih tinggi digunakan desorben
yang titik didihnya lebih rendah. Desorben yang
banyak dipakai adalah silena (65 %). Kondisi
operasi kira-kira 130 oF dan 150 psi.
Adsorpsi Siklik
untuk pemisahan aromatik dari hidrokarbon
minyak dengan operasi siklik adsorpsi-desorpsi
yang selektif dalam unggun diam berisi silikagel.
Langkah-langkah proses siklik meliputi :
1. Ekstraksi material yang dapat diserap dari
umpan (proses refining).
2. Pemekatan fasa yang telah diserap (proses
enriching).
3. Stripping (pelucutan) untuk pengambilan
ekstrak dan regenerasi silika-gel.
Ekstraksi Sulfolan
Proses ini merupakan gabungan
antara ekstraksi fasa cair-cair dengan
distilasi ekstraktif.
Pelarut yang digunakan : sulfolan
[(CH2)4SO2]