Anda di halaman 1dari 25

Miopia Oculi Dextra

Sinistra
Pembimbing :
dr. Hendryk Kwandang M.Kes
dr. Benidiktus Setyo Untoro

Oleh : dr. Vania Wijaya

Presentasi Tugas Portofolio (Poli)


Dokter Internship
RSUD Kanjuruhan Kepanjen
Desember 2015

Penyakit mata, khususnya yang


menyebabkan kebutaan masalah
kesehatan di Indonesia.
Menururt Kementrian Kesehatan, gangguan
refraksi menempati urutan ke-3 (sebesar
0,14%) setelah katarak dan glaukoma.
Prevalensi kelainan refraksi tak terkoreksi
yang terbanyak adalah myopia dengan
presentase 58,15%.

Laporan Kasus

Identitas Pasien
Nama
Usia

: Tn. I
: 16 tahun.

Jenis Kelamin

: Laki-laki.

Agama/Suku

: Islam/Jawa.

Alamat

: Wonokerto.

Tanggal pemeriksaan
No. RM

: 391336

: 22 Desember 2015

Anamnesa
Autoanamnesa (22 Desember 2015) pk: 13:35 di
Ruang Poli Mata
Keluhan Utama : Kedua mata kabur saat melihat
jarak jauh
Riwayat Penyakit Sekarang : Kedua mata kabur
saat melihat jarak jauh sejak 3 bulan yang lalu.
Untuk dapat melihat jarak jauh sering memicingkan
mata. Pasien sering mengeluh pusing jika melihat
papan tulis terlalu lama. Pasien merasa lebih
nyaman dan dapat melihat lebih jelas dari jarak lebih
dekat. Tidak ada riwayat trauma, kedua mata tidak
merah, tidak nyeri, dan tidak nrocoh. Kedua orang
tua pasien menggunakan kacamata. Pasien tidak
menggunakan kacamata sebelumnya.

Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien tidak pernah


menderita keluhan seperti ini dan tidak pernah dirawat
di rumah sakit sebelumnya.

Riwayat Keluarga: Kedua orangtua pasien


menggunakan kacamata.
Riwayat Pengobatan : Pasien tidak pernah dirawat di
rumah sakit sebelumnya untuk penyakit ini.

Pemeriksaan
Fisik
Status general
Keadaan umum : Baik
Kesadaran

: Compos mentis.

Tanda vital

: Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nadi : 84x/menit
Suhu: 36,7C
RR

: 18x/menit

Pemeriksaan fisik

: Kepala : Normosefal

Thoraks : Cor : Tidak ada kelainan


Paru : Tidak ada kelainan
Abdomen

: Tidak ada kelainan

Ekstremitas

: Tidak ada kelainan

Status Oftalmologi
Oculus Dextra

Oculus Sinistra

6/12

VISUS

6/6

S -0,75 6/6

KOREKSI

S -0,25 6/6

Tidak ada kelainan

SENSUS COLORIS

Tidak ada kelainan

Gerak bola mata ke segala arah baik

BOLA MATA

Gerak bola mata ke segala arah baik

Tidak ada kelainan

SUPERCILIA

Tidak ada kelainan

Edema (-), spasme (-)

PALPEBRA SUPERIOR

Edema (-), spasme (-)

Edema (-), spasme (-)

PALPEBRA INFERIOR

Edema (-), spasme (-)

Hiperemis (-), sekret (-)

CONJUNCTIVA PALPEBRALIS

Hiperemis (-), sekret (-)

Hiperemis (-), sekret (-)

CONJUNCTIVA FORNICES

Hiperemis (-), sekret (-)

CI (-), PCI (-), sekret (-), chemosis (-)

CONJUCTIVA BULBI

CI (-), PCI (-), sekret (-), chemosis (-)

Tidak ada kelainan

SCLERA

Tidak ada kelainan

Jernih

CORNEA

Jernih

Kedalaman cukup

CAMERA OCULI ANTERIOR

Kedalaman cukup

Kripte (+)

IRIS

Kripte (+)

Bulat, central, reguler, diameter: 3mm, reflex pupil

PUPIL

Bulat, central, refuler, diameter: 3 mm, reflex pupil

(+) N, Relative Afferent Pupillary Defect (-).

(+) N, Relative Afferent Pupillary Defect (-).

Jernih

LENSA

Jernih

Cemerlang

FUNDUS REFLEX

Cemerlang

T normal

TENSIO OCULI

T normal

Tidak dilakukan

SISTEM CANALIS LACRIMALIS

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

TEST FLUORESCEIN

Tidak dilakukan

Pemeriksaan Funduskopi
Papil N.II : Bulat, batas tegas, myopic crescent (-), cup/disc ratio 0,3;
warna kuning cemerlang.
Vasa

: artery/vein ratio 2/3, perjalanan dalam batas normal.

Retina : edema (-), perdarahan (-), eksudat (-).


Makula : reflex fovea (+) cemerlang.

Pemeriksaan Binokularitas
Alternating Cover Test (-)
Distorsi (-)

Pemeriksaan Pupil Distance


Dekat = 60 mm
Jauh = 61 mm

Diagnosa Kerja : ODS Miopia Ringan


Rencana Terapi : Resep kacamata sesuai dengan
koreksi
OD

Sph
D

Cylinder
D

OS

Sph
D

0,75

Cylinder
D
S

-0,25

Jarak Pupil : Untuk Dekat = 60 mm


Untuk Jauh = 61 mm

Edukasi
Menjelaskan pada pasien tentang penyakit, rencana
terapi, dan prognosisnya.
Menjelaskan bahwa pasien tidak boleh membaca sambil
tiduran, tidak boleh membaca di tempat remang-remang
atau cahaya kurang, tidak boleh aktivitas di depan
monitor dalam jarak terlalu dekat.
Kecocokan dengan kacamata yang diresepkan sekarang
bisa berubah sewaktu-waktu karena perubahan struktur
bola mata
Kontrol ke poliklinik mata setiap 6 bulan untuk evaluasi
visus.
Menjelaskan tentang pentingnya memakai kacamata
yang sesuai dengan koreksi dan menjelaskan tentang
komplikasi yang akan terjadi bila tidak memakai
kacamata yang tidak sesuai dengan koreksi.

Prognosis
OD
Quo ad sanam

OS
Dubia ad bonam

Quo ad vitam
Quo ad cosmeticam

Dubia ad bonam

ad Bonam
ad Bonam

Tinjauan Pustaka

Anatomi

Sifat kornea (transparan & cembung)


membiaskan & meneruskan 80% sinar
yang masuk ke mata. Kekuatan = 40 D.
Lensa yang jernih membiaskan dan
meneruskan 20% sinar yang masuk.
Kekuatan = 10 D. Dapat berubah bentuk
saat melakukan akomodasi.

Kelainan Refraksi
Definisi
Kelainan refraksi adalah keadaan dimana bayangan
tegas tidak dibentuk pada retina tetapi di bagian
depan atau belakang bintik kuning dan tidak
terletak pada satu titik yang tajam
Etiologi
Ametropia aksial
Ametropia indeks refraksi
Ametropia kurvatur

Patofisiologi

Macam-macam Kelainan Refraksi


Miopia
Definisi
Suatu kelainan refraksi dimana objek yang dekat terlihat lebih jelas
daripada objek yang jauh. Hal ini disebabkan karena mata miopia
memiliki kekuatan optik yang lebih besar.
Klasifikasi
Berdasarkan derajatnya:
Miopia ringan : 3,00 D
Miopia sedang : 3,00 6,00 D
Miopia berat : 6,00 9,00 D
Berdasarkan etiologi:
Miopia aksial : bertambahnya panjang diameter anteroposterior bola mata
Miopia refraktif : bertambahnya indeks bias media penglihatan
Berdasarkan perjalanan miopia:
Miopia stasioner : menetap setelah dewasa
Miopia progresif : bertambah terus pada usia dewasa
Miopia maligna/pernisiosa/degeneratif : dpt mengakibatkan
ablasio retina & kebutaan. Biasanya miopia > -6D disertai
kelainan fundus okuli & atrofi korioretina

Berdasarkan klinis:
Miopia simpleks : dimulai pada usia 7-9 tahun &
terus bertambah sampai usia 20 tahun. Berat
kelainan refraktif biasanya < -5D atau -6D. Tidak
ada kelainan patologis mata, bila dikoreksi visus
dapat mencapai 5/5 atau 6/6.
Miopia patologis : miopia yang bertambah secara
cepat (-4D/tahun). Setelah >-6D terjadi tandatanda degeneratif vitreous, makula & retina.
Sclera lebih tipis, COA lebih dalam, pupil lebih
lebar, myopic crescent (+)

Etiologi
Genetik
Ras/etnis
Astigmatism
Faktor perilaku (ex: kebiasan membaca dengan
penerangan yang kurang memadai)
Faktor pekerjaan
Semakin dini terkena miopia, semakin besar derajat
progressnya.

Gejala Klinis
Penglihatan kabur untuk melihat jauh, lebih jelas pada
jarak yang dekat
Selalu ingin melihat dengan mendekatkan bedna yang
dilihat
Menyipitkan mata untuk mendapakan efek pinhole
Mata cepat lelah
Pusing, sakit kepala, mual
Astenopia konvergensi
Esotropia

Diagnosa
1. Visus (Snellen chart)
2. Koreksi Kelainan Refraksi
Subjektif
Objektif : Refraksionometer, retinoskopi

Penatalaksanaan
Tujuan tatalaksana = penglihatan binokular yang
jelas, nyaman, efisien dan kesehatan mata yang baik
bagi pasien.
Koreksi refraksi dengan:
1. Kacamata koreksi lensa sferis negatif paling ringan
yang memberikan tajam penglihatan normal.
(+) = lebih murah, lebih aman bagi mata, akomodasi <
lensa kontak
() = menghalangi penglihatan perifer, membatasi
kegiatan tertentu, mengurangi kosmetik
2. Lensa kontak
(+) = memberikan penglihatan lebih luas, tidak
membatasi kegiatan, kosmetik lebih baik.
() = sukar dalam perawatan dan memiliki jangka waktu
pakai, mata dapat iritasi dan infeksi, tidak semua orang
dapat memakainya (ex: mata alergi dan mata kering).
3. Bedah refraktif memperbaiki penglihatan akibat
gangguan pembiasan.
LASEK
Implantasi IOL

Kelainan refraksi lain


Hipermetropia (Hiperopia)

Astigmatis

Presbiopia

Definisi

Kemampuan refraktif terlalu lemat sehingga sinar yang


sejajar dengan sumbu mata tanpa akomodasi difokuskan
di belakang retina.

Keadaan dimana sinar sejajar yang masuk ke


dalam mata tidak dibiaskan dengan kekuatan
yang sama ada seluruh bidang pembiasan
sehingga fokus pada retina tidak pada satu
tutuk

Gangguan penglihatan di usia lanjut yang


merupakan perkembangan normal yang
berhubungan erat dengan usia.

Etiologi

Aksial, Kurvatur, Indeks refraktif

Perubahan kelengkungan kornea

Kelemahan otot-otot akomodasi, lensa mata


menjadi kaku akibat faktor usia.

Klasifikasi

1.
2.
3.

Gejala

Sakit kepala terutama daerah dahi (frontal), silau,


kadang terasa juling, mata lelah, penglihatan kabur saat
melihat jauh, pupil agal miosis, COA dangkal.

Melihat ganda dengan 1 atau 2 mata,


penglihatan kabur untuk jauh dan dekat,
bentuk benda yang dilihat berubah.
Astigmatism tinggi (4-8D) sering menjadi
ambliopia

Membaca dengan menjauhkan kertas yang


dibaca, sukar mengerjakan pekerjaan dengan
melihat dekat terutama saat malam hari, mata
cepat lelah.

Lensa sferis positif maksimal yang memberikan tajam


penglihatan normal.

Lensa silinder positif atau negatif

40 thn = + 1.00 D
45 thn = + 1.50 D
50 thn = + 2.00 D
55 thn = + 2.50 D
60 thn = + 3.00 D

Penatalaksanaan

Hipermetropia fakultatif
Hipermetropi laten
Hipermetropia absolut

1.
2.
3.
4.

Astigmatisme reguler
Astigmatisme ireguler
Astigmatisme lazim
Astigmatisme tidak lazim

1.
2.
3.

Presbiopia Insipien
Presbiopia Fungsional
Presbiopia Absolut

Pencegahan Kelainan Refraksi


Pemberian tetes mata atropine pada pasien yang
memiliki TIO tinggi
Visual Excercise (mengubah pandangan fokus jauhdekat)
Pada pasien yang sudah mempunyak kelainanrefraksi
tetapi tidak berat, segera koreksi penglihatan dengan
kacamata atau lensa kontak.

Pembahasan
Pada pasien ini ditegakkan diagnosis miopia oculi dextra
sinistra. Penegakan diagnosa ini didasarkan pada anamnesis
dan pemeriksaan fisik.
Dari hasil anamnesis, ditemukan bahwa pasien mengeluh
kedua mata kabur saat melihat jarak jauh sejak 3 bulan yang
lalu. Untuk melihat jarak jauh perlu memicingkan mata serta
pusing jika melihat papan tulis terlalu lama. Pasien merasa
lebih nyaman dan dapat melihat dengan jelas jika melihat dari
jarak yang lebih dekat. Pasien belum pernah memakai
kacamata. Kedua orang tua pasien menggunakan kacamata.
Tatalaksana yang diberikan pada pasien ini adalah
pemakaian kacamata dengan preskripsi:
Sph
CylinderOS
Sph
Cylinder
OD
D
D
D
D
S
S

0,75

-0,25

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai