Anda di halaman 1dari 99

INTERVENSI

PSIKOSOSIAL
PSIKOTERAPI
dan
EDUKASI
dr. Evalina AH, SpKJ(K)
1

INTERVENSI PSIKOSOSIAL
Intervensi
Upaya untuk mengubah
perilaku, pikiran,
atau perasaan seseorang
Psikososial
Masalah / kondisi psikis terkait
dengan
situasi/ kondisi sosial;
2

STRESOR PSIKOSOSIAL

Faktor stresor psikososial


gangguan jiwa al:
= pekerjaan
= perkawinan
= ekonomi
= penggunaan zat adiksi
3

Diskusi pasien pada


Kunjungan kedua:
Tuan X 25 tahun, datang berobat ke RS untuk
kedua kali . Keluhan sakitnya tidak berkurang
karena ia tidak minum obat yang diresepkan
oleh dokternya, datang kontrol terlambat dari
tanggal yang ditentukan

Dokter marah karena Tn.X tidak minum


obat dan tidak menepati janji
untuk kontrol.
Dokter tidak memberi kesempatan pada
Tn.X untuk
mengemukakan alasannya,
dokter terus menunjukkan sikap yang 4

1. Apa opini anda tentang pelayanan yang


diberikan dokter
pada pasiennya
2. Apa kira-kira perasaan pasien tentang
pelayanan yang
diterimanya, bagaimana pelayanan
tersebut
mempengaruhi penyakitnya
3. Jika anda sebagai pasien ini, pelayanan
apa yang anda
butuhkan

Apakah intervensi/ pelayanan


psikososial itu?
Pelayanan psikososial adalah
pelayanan kepada pasien dalam
masalah psikologis dan sosial,
disamping pelayanan fisik dalam
pelayanan medik normal
6

Mengapa pelayanan psikososial penting?


Kesehatan bukan hanya fisik semata
Kesehatan meliputi komponen
fisik,
psikologik,
sosial dan spiritual
Biasanya petugas medik hanya
memberikan pelayanan dan
pengobatan fisik saja dan tidak
tertarik pada komponen psikologik dan
sosial.
7

Mengapa pelayanan psikososial penting?

Pelayanan ini masih menimbulkan


keluhan seperti:
1.Buruknya kepatuhan:
Pasien tidak mampu memenuhi janji
mengunjungi dokter karena berbagai
hal
=
=
=
=

buruknya komunikasi,
ketidak mengertian,
masalah finansial,
sikap buruk petugas kesehatan
8

Mengapa pelayanan psikososial penting?


Pelayanan ini masih menimbulkan
keluhan seperti:
2.Hasil terapi yang buruk:
Pada banyak kondisi, terutama pada
penyakit
kronis dijumpai adanya faktor
psikososial yang
mempengaruhi proses penyembuhan.
9

Contoh:
Pasien dengan Diabetes Melitus,
jika mempunyai masalah psikolgis,
terjadi pengaruh pada

*metabolisme dan sistem hormonal:


Jika dokter memperhatikan masalah ini
dan memberikan manajemen yang
tepat
pasien akan hidup sehat dan dapat
memfungsikan kemampuan terbaik
mereka
10

Bagaimana faktor psikososial


mempengaruhi kesehatan ?
*Sistem Saraf Otonom:
Ketika seseorang mempunyai masalah
psikososial
respon berupa proses stres.
Kerja simpatis meningkat denyut
jtg meningkat,
Pembukuh darah konstriksi
mendorong terjadinya hipertensi.

11

* Sistem hormonal:
terjadi ketidak seimbangan
hormon seperti
kortisol, glukagon, adrenalin
berbagai gangguan kesehatan

12

*Sistem kekebalan tubuh:


Banyak penelitian yang
menemukan pada saat stres
kekebalan tubuh menurun.
Pasien dengan HIV dan stres
psikososial akan memburuk
kesehatannya

13

Bagaimana menerapkan pelayanan


psikososial?
1. Sumber Daya Manusia
harus punya pengetahuan dan sikap
yang baik terhadap masalah
psikososial.

14

Sistem harus merespon


kebutuhan pasien akan pelayanan
psikososial , mulai dari pelayanan
di garis depan (petugas
keamanan, petugas penerimaan),
perawat, dokter sampai pada
petugas garis belakang.
Sistem juga memperhatikan
kesejahteraan pada semua
pemberi layanan kesehatan
15

Tim medik/ konseling harus


dapat mengembangkan
pelayanan psikososial dalam
pelayanan medik

16

Kunjungan ketiga:
Tuan X 25 tahun, datang berobat ke
RS untuk kedua kali . Keluhan
sakitnya tidak berkurang karena ia
tidak minum obat yang diresepkan
oleh dokternya, datang kontrol
terlambat dari tanggal yang
ditentukan
Dokter dengan penuh perhatian
mendengarkan tuan X dalam
mengungkapkan
alasan tidak minum obat dan ketidak
tepatan
memenuhi janji

17

Apa bedanya pelayanan pada


kunjungan 2 dan 3?
Dari sudut pandang pasien dan
dokter, apa
gunanya pelayanan yang diberikan?
Bagaimana anda
menyelenggarakan pelayanan
/ intervensi psikososial di tempat
kerja?

18

Tujuan intervensi
psikososial
Membantu individu mengatasi
masalahnya
pemecahan masalah

19

TERAPI PSIKIATRI :

1. TERAPI BIOLOGIS:
A. TERAPI FARMAKOLOGIS OBAT
B. TERAPI FISIK ECT
2. PSIKOTERAPI :
A. Psikoterapi suportif, konseling
B. Cognitif Behavioral Theraphy/ CBT
D. Hipnoterapi dan Terapi relaksasi
E. Terapi kelompok/ Group theraphy
F. Terapi keluarga / Family theraphy
3. TERAPI SOSIAL :
A. MANIPULASI LINGKUNGAN
B. KOMUNITAS TERAPEUTIK

20

PSIKOTE
RAPI

21

PSIKOTERAPI :
TERAPI YANG MENGGUNAKAN METODE
DAN TEHNIK PSIKOLOGIK
MEMANFAATKAN PENGARUH
PSIKOLOGIK UNTUK MENCAPAI HASIL
TERAPEUTIK

22

PSIKOTERAPI
PENGERTIAN
CARA PENGOBATAN TERHADAP
MASALAH EMOSIONAL
DILAKUKAN OLEH SEORANG YANG
TERLATIH
DALAM HUBUNGAN PROFESIONAL,
SECARA SUKA-RELA

23

TUJUAN PSIKOTERAPI
= MENGUATKAN DAYA TAHAN MENTAL YANG
TELAH
DIMILIKI
= MENGEMBANGKAN MEKANISME DAYA TAHAN
MENTAL YANG BARU DAN YANG LEBIH BAIK
UNTUK
MEMPERTAHANKAN FUNGSI PENGONTORLAN
DIRI
= MENINGKATKAN KEMAMPUAN ADAPTASI
TERHADAP
LINGKUNGAN
24

TEKNIKNYA :
PASIEN DIBANTU AGAR MERASA
DIRINYA:

DITERIMA,
AMAN,
DILINDUNGI,
DIPERHATIKAN,
DIBESARKAN HATINYA DAN
DIKURANGI KECEMASANNYA
25

HASIL TERAPEUTIK:
HASIL UTAMA DAN TERAKHIR DARI
SUATU TEHNIK
PERTOLONGAN , BERUPA :
= BEBAS PENYAKIT
PENYAKIT - SAKIT BEBAS
PENYAKIT
= SEJAHTERA BAHAGIA
PENDERITAAN MENDERITA
SEJAHTERA

26

MISALNYA UNTUK MENGHADAPI :


* RASA BERSALAH
* RASA MALU
* KECEMASAN
* PUTUS-ASA
* TEKANAN EKSTERNAL
* MASALAH EMOSIONAL LAINNYA
27

Psikoterapi :
- Menambah efektifitas terapi lain
- Percakapan dalam psikoterapi harus
mengutamakan aspek terapeutik
=
=
=
=

apa yang dibicarakan


bagaimana cara membicarakan
kapan membicarakan
hubungan terapis- pasien.
28

PSIKOTERAPI SUPORTIF
Durasi : bervariasi , biasa 6 sesi
Terapis bekerja berdasakan
= gejala pasien
= bukan berdasarkan proses bawah sadar
= tidak mentargetkan perubahan kepribadian
utama
Kompomen kunci :
Menjalin hubungan
Memfasilitasi ekspresi emosi ( berkabung, marah )
lanjutkan dengan : refleksi, klarifikasi,
penenangan,
memfasilitasi pemahaman pasien tentang
perasaannya dan mendorong perilaku pemecahan
masalah.
29

PSIKOTERAPI SUPORTIF

Terapis :
Mendengarkan pasien
Memahami masalah-masalah
Memperkuat mekanisme pertahanana
psikologis

30

PSIKOTERAPI SUPORTIF
CARA-CARA PENDEKATAN PSIKOTERAPI
SUPORTIF al:
1. VENTILASI ( KATARSIS )
2. PERSUASI / BUJUKAN
3. SUGESTI
4. REASSURANCE ( PENJAMNINAN KEMBALI
)
5. BIMBINGAN DAN PENJULUHAN
31

VENTILASI :
PSIKOTERAPI YANG MEMBIARKAN PASIEN
MENGELUARKAN ISI HATI SESUKANYA
MERASA LEGA DAN KECEMASANNYA ( TENTANG
PENYAKITNYA ) BERKURANG
LALU IA DAPAT MELIHAT MASALAHNYA DALAM
PROPORSI YANG SEBENARNYA
SIKAP TERAPIS :
MENJADI PENDENGAR YANG BAIK, PENUH PERHATIAN
TOPIK PEMBICARAAN :
PERMASALAHAN YANG MENJADI STRES PSIKOLOGIK
UTAMA
32

PERSUASI
= TERANGKAN SECARA MASUK AKAL TENTANG
GEJALA- GEJALA PENYAKITNYA YANG TIMBUL
SEBAGAI AKIBAT CARA BERPIKIR, PERASAAN,DAN
SIKAPNYA TERHADAP PERMASALAHANNYA
SIKAP TERAPIS :
- BERUSAHA MEMBANGUN, MENGUATKAN IMPULS
TERTENTU ,MEMBEBASKANNYA DARI IMPULS
YANG NENGGANGGU
TOPIK PEMBICARAAN :
- IDE DAN KEBIASAAN PASIEN YANG MENGARAH PADA
TERJADINYA GEJALA

33

SUGESTI
PSIKOTERAPI YANG BERUSAHA
MENANAMKAN KEPERCAYAAN PADA
PASIEN BAHWA GEJALA-GEJALA
GANGGUANNYA AKAN HILANG
SIKAP TERAPIS :
MENYAKINKAN DENGAN TEGAS BAHWA
GEJALANYA AKAN HILANG
TOPIK PEMBICARAAN :
GEJALA-GEJALA BUKAN KARENA
KERUSAKAN ORGANIK / FISIK
TIMBULNYA GEJALA GEJALA TERSEBUT 34

REASSURANCE
PSIKOTERAPI YANG BERUSAHA MEYAKINKAN
KEMBALI KEMAMPUAN PASIEN, BAHWA IA
SANGGUP
MENGATASI MASALAHNYA.
SIKAP TERAPIS :
MENYAKINKAN DENGAN TEGAS, MENUNJUKKAN
HASIL-HASIL YANG TELAH DICAPAI PASIEN.
TOPIK PEMBICARAAN :
PENGALAMAN PASIEN YANG BERHASIL SECARA
NYATA
35

BIMBINGAN
MEMBERI BIMBINGAN YANG PRAKTIS
DAN KHUSUS/
SPESIFIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN
MASALAH
KESEHATAN JIWA PASIEN, AGAR IA LEBIH
SANGGUP
MENGATASINYA.
TOPIK PEMBICARAAN :
- CARA
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
- CARA BERKOMUNIKASI

36

PENYULUHAN ATAU KONSELING


PSIKOTERAPI YANG MEMBANTU PASIEN
MENGERTI DIRINYA SENDIRI SECARA LEBIH
BAIK, AGAR IA DAPAT MENGATASI
PERMASALAHANNYA DAN DAPAT
MENYESUAIKAN DIRI
SIKAP TERAPIS :
MENYAMPAIKAN SECARA HALUS DAN PENUH
KEARIFAN
TOPIK PEMBICARAAN :
MASALAH PENDIDIKAN,PEKERJAAN,
PERNIKAHAN DAN PRIBADI.
MEMBANTU PASIEN UNTUK MENGAMBIL

37

COGNITIF BEHAVIORAL
THERAPHY

38

TERAPI KOGNITIF
Dikembangkan oleh Aaron T.Beck

Menekankan bagaimana pasien memikirkan


dirinya dan masa depannya.

Pembalikan trias kognitif dari pandangan /


ekspresi negatif akan : diri, masa depan dan
dunia.

39

Dasar teori :
perilaku adalah akibat sekunder dari cara
individu memikirkan dirinya dan peranannya di
dunia.

Tujuannya :

mengubah skema negatif yang

menimbulkan gejala psikopatologi


Skema adalah pola kognitif (cara berpikir
otomatis) yang digunakan untuk interpretasi
pengalaman hidup
40

Contoh skema negatif :


1. Skema depresogenik / cognitive triad of
depression
=> pandangan negatif tentang diri: gagal,
tak berguna
=> pesimis akan kehidupan
=> harapan negatif tentang masa depan.
2. Pandangan yang categorial imperative :
keharusan dan tak mengizinkan alternatif
lain.
3. Konsep hidup yang hanya melihat manusia

41

Tujuan : mengubah pola pikir (skema


negatif)

Strategi : mengontrol dialog internal bukan


dikontrol oleh dialog internal

42

Teknik kognitif
Cara :
1. Teknik kognitif: menghilangkan skema
negatif (pikiran otomatis)
2. Pengenalan asumpsi maladaptif mis.pola
pikir agar bahagia, harus sempurna atau
karena tak disenangi, maka saya tak
menyenangkan

Tes validitas asumpsi maladaptif, contoh : bila


pasien mengatakan saya harus bekerja
semaksimal mungkin, konselor dapat
menanyakan : mengapa hal itu begitu
penting bagi anda
43

TERAPI PERILAKU
TERAPI PERILAKU ( BEHAVIOR THERAPY ), B F
SKINNER .
MENGHILANGKAN MASALAH PERILAKU KHUSUS
DENGAN
MENGAWASI PERILAKU BELAJAR PASIEN
ADA 3 CARA :
1. PERILAKU DAPAT DIUBAH, DENGAN
MENGUBAH
PERISTIWA-PERISTIWA YANG
MENDAHULUINYA, YANG
MEMBANGKITKAN PERISTIWA KHUSUS
TERSEBUT
44

2. SUATU JENIS PERILAKU YANG TIMBUL DALAM


SUATU KEADAAN TERTENTU DAPAT DIUBAH
ATAU
DIMODIFIKASI.
= SEORANG ANAK DAPAT DIAJAR UNTUK
MELIHAT
DIRINYA SENDIRI DALAM SUATU KEGIATAN
KOMPROMI YANG KONSTRUKTIF DAN
TIDAK
MENUNJUKKAN LEDAKAN MARAH BILA IA
MENGHADAPI FRUSTRASI
45

3. AKIBATNYA SUATU PERILAKU TERTENTU


DAPAT DAN
DENGAN DEMIKIAN PERILAKU ITU DAPAT DI MODIFIKASI .
= INDIVIDU DIHUKUM BILA IA MENGGANGGU
ORANG
LAIN, DENGAN DEMIKIAN RASA
BERMUSUHAN
MUNGKIN DAPAT DIUBAH DENGAN SIKAP
YANG
LEBIH KOOPERATIF

46

TERAPI PERILAKU DAPAT DILAKUKAN :


- INDIVIDUAL
- KELOMPOK
INDIKASI UTAMA :
= GANGGUAN FOBIK, PERILAKU KOMPULSIF
= DISFUNGSI SEKSUAL, DEVIASI SEKSUAL
DAPAT DICOBA PADA :
^ PIKIRAN OBSESIF, GG KEBIASAAN/ PENGAWASAN
IMPULS GAGAP, ENURESIS, JUDI KOMPULSIF
^ GG NAFSU MAKAN OBESITAS, ANOREKSIA
REAKSI KONVERSI
TIDAK BERGUNA PADA : SKIZOFRENIA, DEPRESI
BERAT,
MANIA.
47

CONTOH : PASIEN FOBIA TINGGI YANG HENDAK


NAIK
TANGGA.
DESENSITISASI DALAM FANTASI :
* PASIEN DIMINTA MENUTUP MATA,
RELAK/SANTAI
* MEMBAYANGKAN IA PELAN-PELAN
MENAPAKKAN
KAKI PADA ANAK TANGGA PERTAMA
* RELAK
* SETERUSNYA SAMPAI IA DAPAT MELAKUKAN
HAL ITU
TANPA KECEMASAN, DAN SAMPAI PADA
PUNCAK
48

MEMBANJIRI DALAM FANTASI :


# PASIEN MENUTUP MATA, MEMBAYANGKAN IA
SEDANG
BERDIRI DIPUNCAK TANGGA DAN MELIHAT
KEBAWAH,
IA SEDANG BERGOYANG-GOYANG, MERASA
PUSING,
KETAKUTAN, IA HARUS MENERUSKAN FANTASI
ITU
SAMPAI TIDAK MERASA TAKUT LAGI.

MEMBANJIRI IN VIVO :
# PASIEN ( DENGAN PERSETUJUAN ),DIPAKSA
DAN DI
49

MEMBUAT MODEL ( MODELLING ) :


$ TERAPIS MENDEMONSTRASIKAN KEPADA
PASIEN
APA YANG HARUS DILAKUKANNYA,
MENDAHULUI
NYA NAIK TANGGA.
OPERANT CONDITIONING
$ PASIEN DIPUJI ATAU DIBERI SESUATU YANG
ME
NYENANGKAN SETIAP KALI IA MELANGKAH
KEANAK
TANGGA BERIKUTNYA
50

REPETISI KOGNITIF :
= PASIEN DIMINTA MEMBAYANGKAN DIA SENDIRI
SEDANG MENGAJAK SESEORANG DENGAN FOBIA
TINGGI UNTUK NAIK TANGGA, IA MELAKUKAN
SEGALA MACAM PERSUASI.
REGULASI DIRI SENDIRI :
= PASIEN DIMINTA UNTUK SETIAP KALI IA
MERASA
TAKUT NAIK TANGGA MENGATAKAN PADA DIRI
SENDIRI : MUDAH, SAYA DAPAT MENGATASI
KETAKUAN NAIK TANGGA .

51

HIPNOTERAPI
TERAPI RELAKSASI

52

HIPNOTERAPI
Hipnosis : Kondisi di mana orang mampu
berespon terhadap sugesti yang sesuai
dengan mengalami perubahan persepsi,
daya ingat atau mood
perubahan pengalaman subjektif.

Hipnoterapi :
+ Dilakukan oleh terapis yang mempunyai
kompetensi di bidang ini.
= terapi dimana dalam kondisi
dihipnosis, pasien menghidupkan
kembali peristiwa traumatik
= memulihkan ingatan yang terepresi. 53

TERAPI RELAKSASI
Contoh:
- BERNAFAS LAMBAT: TARIK NAFAS LAMBAT
DALAM HEMBUSKAN PERLAHAN
- TARIK NAFAS TAHAN , HEMBUSKAN PERLAHAN
WAKTU NAFAS DIHEMBUSKAN, BISA DISERTAI
KATA-KATA, MISAL
SEHAT, dll
ULANG KEMBALI
PAGI / MALAM SELAMA 5 10 MENIT,

54

TERAPI RELAKSASI:
- BERNAFAS LAMBAT: TARIK NAFAS LAMBAT
DALAM - HEMBUSKAN PERLAHAN
- TARIK NAFAS TAHAN , HEMBUSKAN
PERLAHAN
WAKTU NAFAS DIHEMBUSKAN, BISA DISERTAI
KATA-KATA, MISAL SEHAT, dll
ULANG KEMBALI
PAGI / MALAM SELAMA 5 10 MENIT,
SEBELUM/SAAT SERANGAN.

55

PSIKOTERAPI KELOMPOK
BERDASARKAN JUMLAH PASIEN :
= PSIKOTERAPI INDIVIDUAL
= PSIKOTERAPI KELOMPOK
- TERAPI KELUARGA : KELOMPOK TERDIRI
DARI PARA
ANGGOTA SATU KELUARGA
- KONSELING PERNIKAHAN ( MARRIAGE
COUNSELING ) HANYA SUAMI-ISTRI

56

Terapi Kelompok (Group Therapy)


Teknik :

Teknik psikoterapi terhadap satu kelompok

Memanfaatkan interaksi antar individu

Perubahan perilaku maladaptif anggota


kelompok

Dasar teori (teori terapi individual) dengan


penekanan :
1. Dukungan dan ketrampilan sosial
2. Penyembuhan simptomatik spesifik
3. Konflik intrapsikik yang belum diselesaikan
57

Fokus bisa pada :


1. Individu dalam kelompok
2. Interaksi antar individu
3. Kelompok sebagai kesatuan
Contoh :
4.Alcohol anonymus (AA)
5.Milieu therapy
6.Multiple famili groups (MFG)

58

PSIKOTERAPI KELOMPOK

Individu berada dalam


kelompok
Penyakit emosionil yang relatif
sama

Terapis terlatih

Interaksi anggota kelompok (+)

59

Meliputi spektrum teoritis


= suportif
= terstruktur
= kelompok terbatas
(psikotik kronis dsb )

60

Terapi kelompok
Ada umpan balik langsung dari
teman sebaya
Terapis, pasien : mengamati
respon perilaku, emosional dari
anggota kelompok

61

Pemilihan anggota kelompok


- Penapisan wawancara awal
- Riwayat penyakit
- Perilaku
- Diagnostik
62

Jumlah peserta kelompok 3 15


orang
Frekuensi 1 - 2 X/minggu
Lama 1 2 jam/ sesi
Kelompok homogen vs
heterogen
63

Konfidensialitas

Goal

Persiapan pasien

Terminasi

64

Terapis :
* Fasilitator
* Empati
* Hangat
* Hormat

65

Menekankan hubungan timba


balik dalam
kelompok dimana masalah
dibicarakan

anggota kelompok adalah


sumber
primer penyembuhan dan
perubahan.

66

Faktor Terapetik dalam Psikoterapi Kelompok


1. Abrekasi

Suatu proses dimana material yang di represi,


terutama pengalaman atau konflik yang
menyakitkan, dibawa kembali ke kesadaran. Dalam
proses ini, orang tidak hanya mengingat tetapi
menghidupkan
kembali material,disertai respon
yang sesuai; tilikan biasanya dihasilkan dari pengalaman.

2. Penerimaan Perasaan diterima oleh anggota kelompok


lainnya;
Perbedaan pendapat ditoleransi dan tidak terdapat
sensor

3. Altruisme

Tindakan salah satu anggota kelompok


menolong
anggota lainnya; menempatkan kebutuhan
orang lain di
atas kebutuhan sendiri dan belajar bahwa terdapat
nilai dalam memberi kepada orang lain
67

4. KatarsisEkspresi ide, pikiran dan material yang


tersupresi yang disertai oleh respon emosional
yang menimbulkan keadaan reda pada pasien

5. Kohesi Rasa bahwa kelompok bekerja sama


untuk
tujuan yang sama; juga disebut ke-kita-an
Diyakini merupakan faktor penting terkait
dengan efek terapeutik positif

6. Validasi konsensual: Penegakan realitas


dengan
membandingkan konseptualisasi diri sendiri
dengan konseptualisasi anggota kelompok ,
dengan demikian distorsi diperbaiki.

68

7. Penularan Proses saat ekspresi emosi seorang anggota


merangsang kesadaran emosi yang sama dari
dari anggota lain

8. Pengalaman

Kelompok menciptakan kembali

keluarga asal

keluarga
untuk beberapa anggota yang tidak dapat
korektif mengatasi konflik asal secara psikologis
melalui
interaksi kelompok ( misal: persaingan saudara
kandung, kemarahan pada orang tua )

9. Empati Kemampuan anggota kelompok untuk menenpatkan dirinya sendiri ke dalam kerangka
psikologis anggota kelompok lain dan dengan
demikian mengerti pikiran, perasaan,
perilakunya

69

10. Identifikasi Suatu mekanisme pertahanan


bawah sadar di mana orang tersebut
menggabungkan karakteristik dan kualitas
orang atau objek lain ke dalam sistem
egonya

11. Imitasi

Secara sadar perilaku diri sendiri


meniru atau menyamai perilaku orang lain ( suri
tualadan/ role model); juga dikenal sebagai
terapi penonton/ spectator therapy
karena
seorang pasien belajar dari pasien lain

70

12. Inspirasi Proses menanamkan rasa optimisme


ke dalam
anggota kelompok; kemampuan
untuk mengetahui
bhw seseorang memiliki
kemampuan untuk mengatasi
masalah;juga dikenal sbg
pembangkit harapan

13. Interaksi Pertukaran ide dan gagasan secara


bebas dan terbuka
antara anggotakelompok; interaksi
yang efektif
mengandung emosi di dalamnya.
71

14. Tilikan Kesadaran dan pemahaman seseorang yang


disadari
mengenai psikodinamik seseorang dan
gejala-gejala
perilaku maladaptif dirinya sendiri. Ada
2 jenis:
1. tilikan intelektual pengetahuan dan
kesadaran tanpa ada perubahan perilaku
maladaptif
2. tilikan emosional kesadaran dan
pemahaman yang menimbulkan
perubahan
positif di dalam kepribadian dan
perilaku

15. Interpretasi

Proses saat pemimpin kelompok mem


formulasikan arti/ makna resistensi, pertahanan dan
simbol pasien; hasilnya
adalah pasien memiliki kerangka kognitif
untuk memahami perilakunya
72

16. Pembelajaran :

Pasien mendapatkan

pengetahuan mengenai area


baru, seperti
keterampilan sosial dan perilaku
seksual; mereka
mendapatkan nasihat,
petunjuk dan berupaya untuk
memengaruhi dan
dipengaruhi oleh anggota
kelompok lainnya

17. Uji realitas: Kemampuan seseorang untuk


mengevaluasi secara
objektif dunia diluar dirinya; termasuk kapasitas
untuk
menerima diri sendiri serta anggota
kelompok lainnya
dengan akurat
73
18. Ventilasi: Ekspresi perasaan,ide atau peristiwa

19. Transferensi Proyeksi perasaan, pikiran dan


keinginan
pada terapis, yang telah mewakili suatu obyek dari
masa lalu pasien. Reaksi tersebut, kemungkinan sesuai untuk kondisi
kehidupan pasien sebelumnya , adalah tidak
sesuai dan anakronistik / tidak sesuai waktu
jikaditerapkan pada terapis di masa sekarang .
Pasien di dalam kelompok dapat juga menunjukan
perasaan tersebut satu
sama lain ( transferansi
multipel )

20. Universalisasi: Kesadaran pasien bahwa bukan


ia sendiri yang memiliki masalah; yang lain merasa
kan keluhan/ kesulitan yang serupa di dalam
pembelajaran, Pasien tidak unik.
74

TERAPI KELOMPOK

* Psikodrama
* Terapi Keluarga
* Terapi pasangan/ perkawinan

75

PSIKODRAMA

76

1. Pelaku utama pasien yang berada dalam


konflik, memerankan masalah
2. Peran pembantu, orang yang memerankan
sesuatu atau seseorang berkaitan dengan
pengalaman pelaku utama.
Menolong pasien untuk mendapatkan
rentang
efek terapetik
3. Sutradara, ahli terapi, orang yang
membimbing
drama tersebut dalam mencapai tilikan.
77

TERAPI KELUARGA

78

TERAPI KELUARGA
Intervensi yang berfokus untuk
mengubah interaksi di antara
anggota keluarga
Berupaya untuk memperbaiki fungsi
keluarga sebagai suatu unit yang
terdiri dari individu- individu
79

Terapis :
Berupaya untuk menghentikan
pola
interaksi antargenerasi yang
kaku yang
menimbulkan penderitaan dalam
atau di
80

FREKUENSI DAN LAMA TERAPI


Frekuensi : 1 x/ minggu
Lamanya: 2 jam
Beberapa sesi, pada model pemecahan
masalah
Bertahun- tahun pada model yang
berorientasi pertumbuhan, penjadualan
sesi
bisa dengan interval yang panjang.
81

MODIFIKASI

TEKNIK antara lain :

# Terapi kelompok keluarga


Menggabungkan beberapa keluarga ke
dalam satu kelompok.
Keluarga saling membagi masalah dan
membandingkan interaksi mereka dengan
interaksi keluarga lain di dalam kelompok.
Skizofrenia efektif pada kelompok
keluarga
majemuk
82

# TERAPI JEJERING SOSIAL


Komunitas atau jejaring sosial pasien
yang memiliki gangguan bertemu di
dalam sesi kelompok dengan pasien
Jaringan ini mencakup mereka yang
berkontak dengan pasien di dalam
kehidupan sehari-hari
- keluarga terdekat
- kerabat
- teman, teman kerja
- guru

83

TERAPI PASANGAN

84

Terapi pasangan ( Perkawinan )


Suatu bentuk psikoterapi untuk memodifikasi
interaksi dua orang yang secara psikologis
sedang memiliki konflik pada satu parameter
atau berbagai parameter
= sosial
= emosional
= seksual
= ekonomi
85

JENIS TERAPI antara lain :


TERAPI INDIVIDUAL :
Pasangan yang menikah, diperiksa oleh
terapis yang berbeda. Tidak berkomunikasi
satu sama lain, mungkin tidak saling
mengetahui .
Tujuan untuk memperkuat kapasitas adaptif
Kadang hanya satu diantra pasangan
tersebut yang mendapat terapi, pasangannya
akan menemui terapis dapat membantu
memberi data tentang pasangannya.
86

TERAPI PASANGAN INDIVIDUAL :


Masing-masing pasangan menjalani terapi
Terapis bisa sama atau beda.
TERAPI GABUNGAN :
Paling lazim
Terapi pasangan dalam sesi yang bergabung
Oleh satu atau dua terapis
PSIKOTERAPI KELOMPOK :
Pasangan berada dalam kelompok
Dinamika kelompok mempengaruhi
pasangan.

87

INDIKASI :
1.Terapi individual gagal
2. Onset gangguan pada salah satu atau
kedua
pasangan jelas berhubungan dengan
perkawinan
3. Diminta oleh pasangan yang sedang
konflik
Masalah dalam komunikasi antar pasangan
adalah indikasi utama untuk terapi.
88

KONTRA INDIKASI :
= Pasangan dengan psikotik berat
= Salah satu atau kedua pasangan
benar benar
ingin bercerai
= Salah satu pasangan menolak
untuk berperan
serta
89

TUJUAN
- - Menghilangkan penderitaan ,
- - Menghilangkan ketidakmampuan
emosional
- - Meningkatkan kesejahteraan.

90

Terapi Keluarga
Ditujukan kepada lebih dari satu anggota
keluarga

Eksplorasi hubungan dan proses dalam


keluarga sebagai sebab2 potensial gangguan
jiwa pada satu anggota keluarga atau lebih.

Fokus pada keluarga bukan individu

91

DASAR TEORI
Keluarga merupakan satu sistem yang
mempertahankan homeostasis

TUJUAN
Menetapkan peranan homeostatik dari pasien
yang diberikan kepada sistem keluarga itu.
Contoh : perilaku maladaptif dari anak akibat
konflik suami-isteri, bertujuan melindungi
kedua orangtuanya dari perceraian
92

E D U K A S I

93

EDUKASI
Edukasi
. Dilakukan pada pasien dan/atau
keluarga nya
. Sesuai dengan kasus

94

Edukasi
Dokter memberi edukasi kepada
pasien /keluarga sehingga mampu
membuat

keputusan klinik,
pemeriksaan klinik

95

Edukasi
Dokter memberikan edukasi
tentang :
= gejala penyakit/
manifestasi klinik
= diagnosis
= cara mengatasi gejala
= obat, efek samping obat
= kontrol
= indikasi rawat inap/ rujukan

96

Edukasi
Komunikasikan edukasi dengan cara al :
= Empati
= membina hubungan baik dengan
pasien/keluarga
= menerapkan komunikasi verbal dan non
verbal
( ramah, terbuka, kontak mata, salam,
komunikasi
dua arah, respon )
= memberi kesempatan pasien untuk
bercerita.

97

Edukasi

CONTOH:
Halusinasi jelaskan itu gejala
penyakit
tidak merespon
lakukan aktifitas
Cemas lakukan kegiatan positif
tidak fokus pada
kecemasan
98

Edukasi

Obat :
Manfaat obat, mulai bekerjanya,
dosis, berobat teratur
Efek samping

================
99

Anda mungkin juga menyukai