Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN KASUS :

MORBILI
OLEH :
Riadhus Machfud Alfian
PEMBIMBING :
dr.Kartini Nihaya, Sp.A

KEPANITERAAN KLINIK
ILMU PENYAKIT ANAK
RS ISLAM SUKAPURA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

IDENTITAS PASIEN
Nama : An. A
Tempat & tanggal lahir : Jakarta, 06 Januari 2012
Usia
: 4 tahun 10 bulan tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat
: Jl.Tarumajaya RT 007 RW 03, Bekasi
Nama orang tua
: Santi Kisworo
Tanggal masuk rumah sakit :
No. rekam medis
: xx.xx.xx
Dokter yang merawat : dr. Kartini Nahaya Sp. A

ANAMNESIS
Keluhan utama
Demam sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS).
Riwayat penyakit sekarang
5 hari SMRS pasien mengalami demam tinggi. Demam dirasakan naik
turun ,demam turun apa bila setelah diberi obat kemudian demamnya
bisa naik lagi . demam disertai timbulnya bercak kemerahan di wajah,
leher , dada, dan perut. timbulnya bercak sejak 2 hari yang lalu, awal
timbulnya bercak di leher Sebelum SMRS pasien dibawa ke klinik dan
diberikan puyer dan obat Pasidol namun keluhan tidak berkurang.
mata terlihat kemerahan dan berair, nafsu makan berkurang, pasien
juga mengeluhkan adanya nyeri menelan, disertai batuk tidak
berdahak, pilek, muntah-muntah disangkal, buang air besar awalnya
cair namun masih berampas,, tidak terdapat lendir maupun darah,
anak masih mau minum.orang tua pasien mengatakan disekolahnya
banyak temannya yang mengalami dengan keluhan yang sama.

ANAMNESIS
Riwayat penyakit dahulu
Pasien belum pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya. Riwayat DBD
disangkal, kejang dan TB disangkal.
Riwayat penyakit keluarga
dikeluarganya tidak ada yang mengalami dengan keluhan yang sama ,
Riwayat pengobatan
Sudah berobat ke Klinik, diberikan obat pasidol dan puyer tetapi keluhan
tidak berkurang.
Riwayat alergi
Tidak ada riwayat alergi

ANAMNESIS
Riwayat Psikososial
ibu dari pasien mengatakan suka jajan sembarangan
Riwayat Kehamilan
Selama hamil ibu pasien rutin melakukan pemeriksaan kehamilan di
bidan sebanyak 9x .
Riwayat Kelahiran
Lahir secara sesar di rumah sakit karena sulit keluar, lahir pada usia
kehamilan 9 bulan . BBL:2800 gram, PBL: 50 cm. Langsung menangis.
Riwayat imunisasi
ibu pasien mengatakan lengkap

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesadaran

: Tampak sakit sedang.


: Compos mentis.

Tanda Vital
Tensi

: - mmHg

Suhu

: 38,3 0C, di aksila

Denyut nadi
angkat

: 130x/menit, irama teratur, kuat

Frekuensi napas : 32x/menit, abdominal.

PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Normochepal, ruam makulopapular, batas tidak tegas di seluruh
wajah
Rambut : Warna hitam, Distribusi merata,tidak mudah di cabut.
Mata : Cekung (-/-), Sklera ikterik (-/-), sklera kemerahan dan berair,
konjungtiva hiperemis (+/+), refleks pupil (+/+),edema (-/-)
Telinga : Serumen (+/+), Sekret (-/-), hiperemis (-/-), nyeri tekan tragus(-/-)
Hidung : Deviasi septum (-), sekret (+/+),perdarahan (-),
Tenggorokan : Faring hiperemis , Tonsil : T1/T1 , hiperemis (-)
Leher : Kelenjar getah bening dan tiroid tidak membesar, ruam makulopapular,
batas tidak tegas

PEMERIKSAAN FISIK
Gerakan dinding dada
simetris, otot bantu
pernapasan (-),jaringan
parut (-)

Sonor

Vokal fremitus sama


antara kanan dan kiri
paru

Inspeksi

Palpasi

Perkusi

Auskult
asi
Vesikuler pada seluruh
lapang paru, ronki (+/-),
wheezing (-/-)

PEMERIKSAAN FISIK
Ictus cordis tidak
terlihat pada ICS V

Ictus cordis teraba di


ICS V

Inspeksi

Palpasi

Perkusi

Auskult
asi

Tidak dilakukan.

Bunyi jantung I dan II


murni reguler,
murmur (-), gallop(-)

PEMERIKSAAN FISIK
Perut tampak datar,
supel

Nyeri tekan perut


kanan atas(-), Turgor
kulit kembali cepat

Inspeksi

Palpasi

Perkusi

Auskult
asi

Timpani di ke 4
kuadran abdomen

Bising usus (+)


8x/mnt

PEMERIKSAAN FISIK

Urogenital : , tidak tampak kelainan ,nyeri saat


berkemih disangkal.
Ekstremitas
Atas : Akral hangat (+/+), Edema (-), CRT < 2 detik
Bawah : Akral hangat (+/+), Edema (-), CRT < 2 detik

ANTROPOMETRI
Antropometri

LLA : 17 cm
L. kepala : 50 cm
TB

: 114 cm

BB

: 16 cm

BB/U = -2 SD s/d Median = Gizi Baik


TB / U
= -2SD s/d Median = Normal
BB/TB
= -1SD s/d Median = kurus
IMT/ U
= -1SD s/-2SD = kurus

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 3 Oktober 2016

Pemeriksaan
Hb
Leukosit
Ht
Trombosit

Hasil

Rujukan (laki-laki)
12,4 g/dl

13,3 17, g/dl

4200 sel/mm3

4,5-10,8 (103/l)

36,5 %

42%-50%

271 ribu/mm3

185-402 (103/l)

RESUME
5 hari SMRS pasien mengalami demam tinggi. Demam dirasakan naik turun ,demam turun apa bila
setelah diberi obat kemudian demamnya bisa naik lagi . demam disertai timbulnya bercak kemerahan
di wajah, leher , dada, dan perut. timbulnya bercak sejak 2 hari yang lalu, awal timbulnya bercak di
leher Sebelum SMRS pasien dibawa ke klinik dan diberikan puyer dan obat Pasidol namun keluhan
tidak berkurang. mata terlihat kemerahan dan berair, nafsu makan berkurang, pasien juga mengeluhkan
adanya nyeri menelan, disertai batuk tidak berdahak, pilek, muntah-muntah disangkal, buang air besar
awalnya cair namun masih berampas,, tidak terdapat lendir maupun darah, anak masih mau
minum.orang tua pasien mengatakan disekolahnya banyak temannya yang mengalami dengan keluhan
yang sama. Pasien sudah berobat ke Klinik, diberikan obat pasidol dan puyer tetapi keluhan tidak
berkurang. Riwayat pemberian ASI hanya sampai usia 3 bulan.

RESUME
Suhu
: 38,3 0C, di aksila
Denyut nadi
: 130x/menit, irama teratur, kuat angkat
Frekuensi napas
: 32x/menit, abdominal
Terdapat ruam makulopapular, batas tidak tegas di
wajah , leher , dada ,perut ,dan semua ektremitas ,
Mata : konjungtivitis
Faring : hiperemis
Paru : vesikuler , Ronki (+/-)

RESUME
DIAGNOSIS KERJA : - Morbili disertai diare akut
tanpa
dehidrasi.
DIAGNOSIS BANDING : Rubella, Roseola
infantum, Erupsi Obat

TERAPI
Terapi :
Tirah Baring
KaEN3A 1300ml/hari
Paracetamol syr 3 x 1,5 cth
Ambroxol syr 3 x 1,5 cth
Lacidofil 1 x 1
Zinc 1 x 1

PUSTAKA
CAMPAK

DEFINISI
Campak adalah penyakit akut yang sangat menular,
disebabkan oleh infeksi virus yang umumnya
menyerang anak .

ETIOLOGI

Etiologi: Paramyxovirus (RNA), jenis Morbilli virus


Campak= Morbili= Rubeola
Mudah mati jika kena panas dan cahaya.

EPIDEMIOLOGI
Usia puncak insidens penyakit ini adalah umur 5-10
tahun, di negara yang belum berkembang insidens
tertinggi pada umur 2 tahun.
Wabah terjadi pada kelompok anak yang rentan
terhadap campak, yaitu di daerah dengan populasi
balita banyak mengidap gizi buruk dan daya tahan
tubuh yang lemah.

CARA DAN MASA PENULARAN


Penularan melalui droplet (percikan ludah)
dan transmisi melalui udara terutama
melalui batuk, bersin dan sekresi hidung
yang akan tetap aktif dan menular sampai
lebih dari 2 jam baik di udara ataupun di
permukaaan.
Masa Penularan 4 hari sebelum 4 hari
sesudah rash (bercak kemerahan), puncak
penularan 1-3 hari pertama sakit.

PATOFISIOLOGI

Perjalanan Klinis Campak


Masa Inkubasi
( 718 hr sebelum rash)

prodromal
( 4 hr)

rash
( 48 hr)

- - - - - - -11
-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 +8
18 17 16 15 14 13 12
10

Periode sangat menular

- 18
18 hr sebelum rash
adalah kemungkinan
tgl paling awal
tertular

-4

4 hr sebelum rash
adalah
kemungkinan
menularkan

Tgl mulai timbul


rash

Masa Inkubasi:
7-18 hari, rata-rata 10 hari

+4
4 hr setelah rash
adalah kemungkinan
akhir menularkan

PERJALANAN PENYAKIT

1. PRODROMAL
Panas, batuk, fotofobia, konjungtivitis,
bercak koplik, secara klinis mirip Influenza
(1-3 hr)

2. Stadium Erupsi
Koriza dan batuk bertambah, suhu
meningkat, timbul kemerahan di belakang
telinga, tengkuk, pada hari ketiga
kemerahan mencapai anggota bawah.
Rasa gatal dan muka bengkak, perdarahan
di kulit, mulut, hidung dan sal. Cerna
(black measles)
Pembesaran kel. Getah bening.
Diare dan muntah

3. Stadium Konvalesensi
Erupsi berkurang meninggalkan bercak
hiperpigmentasi
Patognomonik untuk campak
Suhu turun-normal

DEFINISI KLINIS CAMPAK.

Suspek campak:
Demam/
Panas

Batuk atau
Maculopapular
Pilek/beringus atau
+
+
Rash
Conjunctivitis (mata
merah)

Konfirm Lab:
Suspek campak dengan IgM antibody
[+], tidak sedang mendapat imunisasi

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Serologi
Tujuan :
Utk. Memdeteksi adanya antibodi spesifik dari
virus campak, yaitu IgM + yang terbentuk
optimal dalam waktu 4-28 hari setelah rash.

Pemeriksaan Isolasi
Untuk mengetahui tipe virus campak,
(genotipe atau molekular) dengan memeriksa
urin pada hari 1-5 setelah rash.

TATALAKSANA

Supportif
Memperbaiki keadaan
umum
Istirahat cukup
Mempertahankan status
nutrisi dan hidrasi (cukup
cairan dan kalori)
Perawatan kulit dan mata
Perawatan lain sesuai
penyulit yang terjadi

Simtomati
k
Antipiretik, antitutif,
ekspektoran, dan
antikonvulsan bila
diperlukan.
Antibiotik bila ada infeksi
bakteri sekunder.
Vitamin A 100.000 IU
peroral/hari dengan
malnutrisi dilanjutkan
1500 IU

KOMPLIKASI
Laringitis akut
Bronkopneumonia
Kejang demam
Ensefalitis
Subacute Sclerosing Panencephalitis(SSPE)
Otitis media
Enteritis dan diare persisten
Konjungtivitis
Miokarditis
Hemorrhagic (black) measles
Reaktivasi atau memberatnya penyakit TB
Trombositopenia.

PROGNOSIS
Biasanya campak sembuh dalam 7-10 hari setelah
timbul ruam. Bila ada penyulit infeksi
sekunder/malnutrisi berat, maka penyakit menjadi
berat. Kematian disebabkan karena penyulit
(pneumonia dan ensefalitis).

Anda mungkin juga menyukai