Jurnal 1 Pedi Sukpur
Jurnal 1 Pedi Sukpur
Introduction
Konstipasikronis adalah kondisi sulit buang air besar
secara teratur, tidak bisa benar-benar tuntas, atau
tidak bisa sama sekali yang berlangsung lama.
Pada anak-anak sekitar 25% kunjungan ke bagian
gastroenterologi anak.
Lahir sectio caesarea , penyampihan dini , diet rendah
serat menghambat kolonisasi flora normal di usus.
Flora normal -> fementasi menjadi asam lemak rantai
pendek(SCFA), mengurangi pH usus ->meningkatkan
motilitas usus
Dalam hipotesis ini peneliti menyarankan adanya efek
yang menguntukan dari penggunaan probiotik daam
pengelolaan konstipasi.
Objective
Untuk membandingkan mikroba pada feses
anak yang konstipasi dengan yang nonkonstipasi dan frekuensi asupan makanan
Metodologi Penelitian
Design Penelitian
Responden Penelitian
: case control
:
Case
39 anak-anak dengan
CC usia 6-36 bulan
79 anak-anak dari
berpenghasilan
rendah
Waktu Penelitian
Control
40 Anak-anak tanpa
CC
Metodologi Penelitian
Pengambilan Sample:
Consecutive sampling methode , melalui pengumpulan data :
Jenis keamin
Usia
Riwayat prematuritas
Riwayat konstipasi pada keluarga
Riwayat penyapihan
Status gizi
food frequency questionnaire (FFQ)
Pengumpulan sampel feses
Metodologi Penelitian
Kriteria Inklusi :
anak-anak yang memiliki setidaknya dua parameter berikut untuk setidaknya satu bulan:
dua atau lebih sedikit buang air besar dalam seminggu
setidaknya satu episode inkontinensia dalam seminggu
CASE
Setidaknya satu episode dari buang air besar keras atau menyakitkan seminggu
riwayat diameter feses besar yang mungkin menghalangi toilet
Kriteria Eksklusi :
- semua anak dengan genetik sindrom
-Delayed neuropsychomotor
-Enselopati kronis
-Celiac desease
-Hirschprung desease
contr
ol
Metodologi Penelitian
Uji Statistik:
- analisis statistik dilakukan software (SPSS)
menggunakan uji chi square, uji fishers,
pearson, siswa test , uji mann-whitney.
-Analisis sttistik data terkait data mikrobiota
dilakukan oleh software graphpad prism
RESULT
DISCUSSION
Makanan dengan tinggi gula , asam lemak , protein seperti produk susu dan permen
dikaitkan dengan lebih sedikit Lactobacillus .
asupan buah dan sayuran meningkatkan jumlah bifidobacterium di mikrobiota dan
anak-anak yang sering mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan lebih sedikit
mengalami konstipasi.
Peran serat dan motilitas usus di kaitn dengan mikrobiota usus, yang mana
mikrobiota usus mensistesi enzim hidrolase yang memecah serat. Sebagian
mikrobiota fermentasi serat , menghasilkan rantai pendek asam lemak (SCFA), yang
mengurangi pH usus . pH rendah mengurangi waktu transit usus dan merangsang
otot-otot halus sebagai gerakan peristaltik.
pH rendah juga mendorong pertumbuhan mikrobiota yang menguntungkan bagi usus
terutama bakteri bifidobacterium dan lactobacillus dan menghambat pertumbuhan
patogen.
DISCUSSION
ASI tidak hanya mengandung lactobacillus tetapi prebiotik yang
mendukung proliferasi dalam usus anak .
Mikrobiota usus ibu mempengaruhi mikrobiota dalam asi selama
kehamilan permeabilitas usus tinggi memungkinkan translokasi
bakteri usus patch peyer dan lamina propia dan sel mononuklear
kemudian ke kelenjar susu.
Selama persalinan pervaginam, mikrobiota ibu ditransfer ke anak
dengan proses yang disebut verticalization. Dengan kata lain, anak
tersebut diinokulasi secara lisan oleh ibu mikrobiota vagina dan
usus sebagai anak melewati jalan lahir. Dengan demikian, anak
yang lahir dengan persalinan pervaginam memiliki lebih beragam
mikrobiota usus, yang sangat mirip dengan mikrobiota usus ibu.
Conclusion
TERIMA KASIH