Anda di halaman 1dari 9

Oleh :

1. Ezra Rheinsky Tiarsa


2. Kartika Agus Kusuma
3. Yudha Ari Satria
4. Riyan Wahyudi
5. M Sanubara Priamorta
6. Shelta Mei Inorisa
7. Sri Utami
8. Mita Sasta Viana
9. Dewi Rumondang
10.Derry Vardela
11.Hermayana

Apa itu asam lemak omega 3 dan 6?


Asam lemak omega 3 dan 6 adalah
asam lemak tidak jenuh yang
memiliki ikatan rangkap (polyunsaturated fatty acid/PUFA) pada
posisi atom C ke- 3 (misal asam alinolenat/ALA) dan ke-6 (misal asam
linoleat/LA) dari gugus metil.

Bagaimana metabolisme asam


lemak omega 3 dan 6?
Asam Linoleat/LA dan asam -linolenat/ALA
melalui proses desaturasi dan elongasi di
dalam sel tubuh manusia diubah berturutturut menjadi rantai panjang omega 3 dan
6. LA dan ALA merupakan asam lemak yang
berperan sebagai senyawa sumber untuk
biosintesis asam polienoat seperti asam
arakidonat/AA.
Asam arakidonat/AA merupakan pra-zat
untuk biosintesis senyawa prostaglandin.

Dalam proses konversi LA dan ALA, terjadi suatu kompetisi yang


ketat untuk memperebutkan enzim yang sama, yaitu COX dan
LOX. Secara alami ALA (Omega-3) memiliki daya afinitas yang
lebih tinggi untuk mendapatkannya.
Rantai panjang dari asam lemak omega-3 yang paling penting
adalah eicosapentaenoic acid (EPA) dan decohexaenoic acid
(DHA), yang berasal dari minyak ikan dan ikan laut. DHA dan EPA
disintesis dari ALA.
DHA dapat dikonversi kembali menjadi EPA, cikal bakal
biosisntesis eicosanoid (PG, leukotriane, dan tromboxan).

Senyawa-senyawa tersebut memiliki fungsi bioregulatory penting. Eicosanoids dari AA bersifat


melawan tugas-tugas metabolisme dari EPA.
Karena alasan itu, keseimbangan konsumsi Omega6 dan Omega-3 PUFA penting bagi kesehatan
Fungsi utama EPA adalah sebagai komponen
struktural dan fungsional dari membran sel. Karena
itu, mereka sangat esensial bagi pembentukan
jaringan tubuh.

Asam lemak tak jenuh/PUFA yang dapat dioksidasi menjadi bahan


bakar, tersimpan sebagai triasil-gliserol, dapat ditemukan dalam
membran fosfolipid untuk digunakan sebagai substrat oleh enzim
siko-oksigenase (COX) dan lipo-oksigenase (LOX).
Enzim 15-LOX beraksi dalam rantai pendek asam linoleat (LA)
membentuk asam 13(S)-hidroksi-oktadekadienoat yang
kemungkinan bersifat karsinogenik dan telah diketahui
meningkatkan pertumbuhan tumor payudara.

Enzim COX dan LOX dalam asam


lemak omega 3 dan 6 berperan
menghasilkan eucosonoid
(prostaglandin dan tromboxan).
Dosis EPA+DHA : AA harus
mendekati kesetaraan agar
memberikan efek anti-inflamasi.

Kemampuan rantai panjang asam lemak


omega 6 dalam mengatasi peradangan
berbanding lurus dengan kadar asam
arakidonat (AA) omega 6.
Kurangnya mengonsumsi makanan yang
mengandung asam lemak omega 3 dan 6,
meningkatkan kasus kanker payudara.
Sel kanker menghasilkan sitokin yang
membantu merangsang pertumbuhan
mereka.

EPA dan DHA dapat menurunkan resiko kanker payudara


karena adanya sifat antagonis asam lemak omega-3 yang
dapat menurunkan aktivitas konversi asam linoleat menjadi
asam arakhidonat, serta konversi oksidatif asam
arakhidonat menjadi eicosanoid (prostaglandin,
tromboxan).
Mekanisme EPA dalam menurunkan resiko kanker adalah
dengan menghambat biosintesis eicosanoid dari asam
arakidonat. Proses oksigenasi siklik dari asam arakidonat
akan menghasilkan prostaglandin E2 (PGE2) yang terkait
dengan karsinogenesis.

Anda mungkin juga menyukai