Anda di halaman 1dari 40

BIOKIMIA

PROTEIN
Nita Maria Rosiana, S.TP, M.Sc

Fungsi protein
Sumber Energi
Bila karbohidrat yg dikonsumsi tidak mencukupi
seperti waktu berdiet ketat/ latihan fisik intensif
Sebagai zat pembangun
protein merupakan bahan pembentuk jaringanjaringan baru &mempertahankan jaringan yang
telah ada.
Pengendalian pertumbuhan
Protein dapat bekerja mempengaruhi fungsi DNA
yang mengatur sifat dan karakter bahan

Alat pengangkut & alat penyimpan


Banyak molekul dengan berat molekul kecil serta
beberapa ion dapat diangkut/ dipindahkan oleh protein
tertentu. Misalnya hemoglobin mengangkut oksigen dalam
eritrosit, sedangkan mioglobin mengangkut oksigen dalam
otot.
Penunjang mekanis
Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang
disebabkan adanya kolagen ( protein yg bbentuk bulat ,
panjang, dan membentuk serabut)

Media perambatan impuls saraf


Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk
reseptor, misalnya rodopsin, suatu protein yang
bertindak sebagai reseptor penerima warna atau cahaya
pada sel-sel mata.
Pengatur gerakan
Gerakan otot dapat retjadi karena 2 molekul protein :
aktin dan myosin yang saling bergeseran

Sebagai enzim

Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh


suatu senyawa makromolekul spesifik yang disebut enzim,
dari reaksi yang sangat sederhana seperti reaksi
transportasi karbon dioksida sampai yang sangat rumit
seperti replikasi kromosom. Protein besar peranannya
terhadap perubahan-perubahan kimia dalam sistem
biologis.

Pertahanan tubuh atau imunisasi


Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk antibodi, yaitu

suatu protein khusus yang dapat mengenal dan


menempel atau mengikat benda-benda asing yang
masuk ke dalam tubuh seperti virus, bakteri, dan sel-sel
asing lain.

Kekurangan protein dalam waktu lama dapat

mengganggu berbagai proses dalam tubuh dan


menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.

STRUKTUR
PROTEIN

Pencernaan , Absorbsi & Transportasi


Protein dalam bahan makanan yang dikonsumsi

manusia akan diserap oleh usus dalam bentuk asam


amino, tripeptida, dipeptida.
Di dalam tubuh manusia terjadi suatu siklus protein,
artinya protein dipecah menjadi komponen-komponen
yang lebih kecil yaitu asam amino dan atau peptida.
Terjadi juga sintesis protein baru untuk mengganti yang
lama.

Lambung
Asam klorida

denaturasi

gulungan protein

Enzim pencernaan

memecah ikatan peptida


polipeptida, protease, pepton.

Enzim pepsinogen

HCl

pepsin

Usus Halus
Pankreas cairan yg mengandung prekursor

protease (tripsinogen, kimotripsinogen,


prokarboksipeptidase, proelastase)
Enterokinase, otokatalitik

Tripsinogen

tripsin aktif
Tripsin
Kimotripsinogen
kimotripsin aktif
Tripsin
Prokarboksipeptidase
karboksipeptidase
Tripsin
Proelastase
elastase aktif

Enzim enzim pankreas memecah protein dari polipeptida

menjadi peptida yang lebih pendek tripeptida, dipeptida,


asam amino.
Mukosa usus halus enzim protease menghidrolisis
ikatan peptida.
Hidrolisis tjd setelah memasuki sel mukosa atau saat
diangkut melalui dinding epitel.
Polipeptida Amino peptidase + Mn atau Mg
asam amino bebas
DIpeptidase + Co atau Mn
Dipeptida
asam amino bebas
++

++

++

++

Absorbsi & Transportasi


Hasil akhir pencernaan protein asam amino

segera diabsorbsi 15` setelah makan.


Absorbsi terutama tjd di usus halus sirkulasi
darah vena porta hepar sebagian besar
digunakan hepar sebagian lagi melalui
sirkulasi darah dibawa ke seluruh jaringan.
Protein belum dicerna (protein susu, telur)
mukosa usus halus muncul dalam darah
gejala alergi.

Ekskresi
Absorbsi protein tidak komplit
Beberapa jenis protein (struktur fisika dan kimia) tidak

dapat dicerna dikeluarkan dari usus halus tanpa


perubahan.
Protein/ asam amino yang tidak diabsorbsi usus besar
metabolisme mikroflorakolon feses (protein bakteri)

Katabolisme Protein
Manusia melakukan pergantian protein tubuh

sebanyak 1-2 % dari total protein tubuh,


khususnya protein otot.
Dari total asam amino yang dihasilkan melalui

proses tersebut :
75-80% digunakan kembali untuk sintesis protein baru
20-25% sisanya akan membentuk Urea.

Asam amino yang berlebih akan diuraikan dan

tidak disimpan.
Seorang dewasa membutuhkan 30-60 gram protein

setiap hari.
Mutu protein ditentukan dari kelengkapan asam
aminonya, jika ada asam amino yang terserap melalui
proses pencernaan dan penyerapan namun asam
amino tersebut tidak dibutuhkan di dalam tubuh maka
asam amino yang berasangkutan akan segera
diuraikan menjadi urea.

Penguraian asam amino


Hewan daratan akan mengubah nitrogen yang

terdapat di dalam asam amino menjadi asam


urat (organisme urikotelik) atau menjadi Urea
(Uriotelik).
Manusia mengubah nitrogen menjadi

senyawa urea yang sangat mudah larut di


dalam air.
Gangguan fungsi ginjal pada manusia dapat

menyebabkan kenaikan kadar urea pada darah


pasien.

Biosintesis Urea
Biosintesis urea melibatkan 4 tahapan reaksi
sebagai berikut yaitu :
1.
2.
3.
4.

Reaksi Transaminasi
Reaksi Deaminasi Oksidatif
Pengangkutan Amonia
Reaksi pada siklus urea

1. Transaminasi (mengeluarkan nitrogen dari AA)


CO2+

H3N-C-H
R

amino acid
CO2C=O
CH2
CH2
-ketoglutarate

CO2-

CO2C=O
R
-keto acid
CO2+
H3N C H
CH2
CH2
CO2-

glutamate

Gugus -amino pada kebanyakan asam amino dipindahkan kepada ketoglutarat melalui transaminasi sehingga terbentuk L-Glutamat. AA
semula berubah menjadi asam -keto

2. Deaminasi Oksidatif
NAD (P)+

NAD(P)H + H+
NH3

L-Glutamat

-Ketoglutarat

Kemudian Pelepasan Nitrogen sebagai amonia

-.

dikatalisasi oleh enzim L-Glutamat


dehidrogenase yaitu enzim yang banyak
ditemukan dalam jaringan mamalia yang
menggunakan NAD+ atau NADP+ sebagai
oksidan.

cellular
protein

The amino groups of glutamic acid and glutamine


can be released as ammonia in liver mitochondria

ingested
protein

CO2+
amino H3N C H
acids
R

Dhita C/4

-keto-

glutarate

transaminases

CO2C=O -keto
R

CO2+
H3N C H
CH2
CH2 Glu

CO2C=O
CH2
CH2
-

CO2

glutamate
dehydrogenase

NADH or
NADPH + H+

But ammonia is toxic,


particularly to neural tissue.
Organisms must get rid of it.

CO2

NAD+ or
NADP+
NH4+

NH4+

acids

CO2+
H3 N C H
CH2
H2O
CH2
CONH2
Gln from
muscle &
other tissue

3. Pengangkutan amonia
Konsentrasi Amonia yang tinggi dalam darah

dapat menyebabkan tremor, bicara pelo,


penglihatan kabur, koma bahkan kematian,
disebabkan kadar amonia darah dan otak
mengalami kenaikan.
Amonia dalam jumlah yang kecil saja
merupakan racun bagi sistim saraf pusat
Keadaan ini sering ditemukan dalam kasus

penyakit yang berkaitan dengan fungsi hati

Meskipun diproduksi secara terus menerus

didalam jaringan, amonia akan dengan cepat


dikeluarkan dari sirkulasi darah oleh hati,
kemudian diubah menjadi glutamat, glutamin
serta urea. Dengan demikian akan terdapat
amonia dalam jumlah yang amat kecil di dalam
darah (10-20 gdL).
L-Glutamat
Mg-ATP

NH

Glutamin sitetase

Mg-ADP+Pi

H2O

L-Glutamin

4. Siklus Urea

Manusia yang mengkonsumsi 300 g Karbohidrat, 100 g

lemak, dan 100 g protein setiap harinya akan


mengeksekresikan sekitar 16,5 g nitrogen/ hari.
95% dari jumlah tersebut akan dikeluarkan melalui urin

dan 5% sisanya melalui feses.


Urea dibentuk dari amonia, karbondioksida dan asam

aspartat. Sintesis 1 mol urea memerlukan 3 mol ATP, 1


mol masing-masing ion amonium serta nitrogen -amino
dari asam aspartat.

Dari 6 buah asam amino yang turut berpartisipasi, asam

amino N-asetilglutamat hanya bertindak sebagai zat


pengaktif enzim. Asam amino lainnya bertindak sebagai
pembawa atom yang akhirnya menjadi urea

Sebagian reaksi pada sintesis urea terjadi di dalam

matriks mitokondria dan yang lainnya berlangsung di


dalam sitosol.

Biosintesis urea dimulai dari dengan terjadinya

kondensasi karbondioksida, amonia, dan ATP untuk


membentuk Karbamoil fosfat yaitu suatu reaksi yang
dikatalisis oleh enzim karbamoil fosfat sintetase.

CO2

NH4
H2O

Urea
CO2+NH4

2Mg-ATP

N-asetil glutamat

Reaksi dan senyawa-senyawa


pada biosintesa urea

Arginase

Arginin

Karbamoil fosfat
sintetase

Fumarat

L-ornitin
Arginosuksinase

2 Mg2Mg-ADP+Pi
ADP+Pi

Ornitin transkarbamoilase

Arginosuksinat

Karbamoil Fosfat

Pi

lin
u
r
t
i
L-S

L-aspartat

Asam arginosuksinat sintase

AMP+Mg-PPi
Mg-ATP

Jaringan tubuh manusia mengandung dua bentuk enzim

karbamoilfosfat sintetase yaitu:


1.

Karbamoilfosfat sintase I, enzim yang bekerja dalam sintesis


urea

2.

Karbamoil fosfat sintase II, yang merupakan enzim sitosol


yang lebih menggunakan glutamin sebagai donor nitrogen
ketimbang amonia dan berfungsi dalam biosintesis pirimidin.

Pembentukan karbamoilfosfat membutuhkan 2 mol ATP,

satu mol ATP berfungsi sebagai sumber fosfat.

Kaitan siklus urea dengan TCA Cycle

Karbamoilfosfat dan Ornitin membentuk sitrulin, reaksi ini

dkatalisis oleh enzim L-Ornitin transkarbamoilase.


Sitrulin dan aspartat membentuk argininsuksinat, reaksi

ini dikatalisis oleh enzim Argininosuksinat sintetase.


Argininosuksinat dipecah menjadi Arginin dan Fumarat

oleh enzim Argininosuksinase, Nitrogen akan dibawa oleh


arginin.
Enzim arginase akan melepaskan urea dari arginin,

produk lainnya yaitu Ornitin akan masuk kedalam


mitokondria hati untuk melakukan siklus urea

AMINO ACID DEGRADATION INTERMEDIATES


Glucogenic

Ala
Cys
Gly

Ketogenic

* Both Glucogenic and Ketogenic


Purely Ketogenic

CO2

Glucose
Asn
Asp

Asp
Phe*
Tyr*

Ile*
Leu
Lys
Thr*

Ser
Thr*
Trp*

Pyruvate
Acetyl-CoA

Leu
Lys
Phe*

Citrate

Oxaloacetate

Fumarate

Acetoacetate

Citric
Acid
Cycle

Trp*
Tyr*

Isocitrate

CO2

Ile*
Met
Val

-ketoglutarate

Succinyl-CoA
CO2

Arg
Glu
Gln

His
Pro

GANGGUAN METABOLISME PROTEIN

Penyakit akibat kelebihan protein


Protein >> deaminasi Nitrogen dikeluarkan dari tubuh, sisa

karbon akan diubah menjadi lemak disimpan dalam tubuh.


Sehingga konsumsi protein yang berlebihan kegemukan
Kerusakan hati dan ginjal

Defisiensi protein
Terjadi pada pemasukan protein kurang kekurangan kalori,
asam amino, mineral, dan faktor lipotropik
Akibatnya mengalami gangguan pada :
Pertumbuhan tubuh
Pemeliharaan jaringan tubuh
Pembentukkan zat anti dan serum protein
Penderita mudah terserang penyakit infeksi, perjalanan infeksi
berat, luka sukar sembuh dan mudah terserang penyakit hati
akibat kekurangan faktor lipotropik

MACAM-MACAM PENYAKIT DEFISIENSI PROTEIN.

Hipoproteinemia

Sebab :

Exkresi protein darah berlebihan melalui air kemih

Pembentukan albumin terganggu spt pada penyakit hati

Absorpsi albumin berkurang akibat kelaparan atau penyakit


usus, juga pada penyakit ginjal

Hipo dan Agammaglubulinemia


Ada 3 jenis :
1.
Hipoagammaglobulinemia kongenital
Penyakit herediter, terutama anak laki-laki antara 9 12 thn
Mudah terserang infeksi. Kematian sering terjadi akibat
infeksi
Plasma darah tidak mengandung gamma protein
Dapat terjadi penyakit hipersensitivas (ex: penyakit artritis)
krn tubuh tidak dapat membentuk Ig

2. Hipo/ (a) gammaglobulinemia didapat


Pada pria dan wanita pada semua usia
Penderita mudah terkena infeksi
Terjadi hiperplasi konpensatorik sel retikulum

mengakibatkan limfadenopathi dan splenomegali

3. Hipoagammaglobulinemia sementara
Hanya ditemukan pada bayi
Merupakan peralihan pada waktu gamma globulin yang

didapat dari ibu habis dan anak harus membentuk


gamma globulin sendiri

Pirai atau Gout

Akibat gangguan metabolisme asam urat asam urat serum


meninggi pengendapan urat pada berbagai jaringan
Asam urat merupakan hasil akhir dari pada metabolisme purin.
Secara klinis :
Arthritis akut yg sering kambuh secara menahun
Pada jaringan ditemukan tonjolan-tonjolan disebut tophus
Di sekitar sendi
Bursa
Tulang rawan
Telinga
Ginjal
Katup jantung

JALUR BIOKIMIA PRODUKSI Energi


ENERGI

Anda mungkin juga menyukai