Anda di halaman 1dari 45

KEKERASAN DALAM

KELUARGA
(FAMILY VIOLENCE)

Departemen Keperawatan Komunitas,


Keluarga dan Gerontik
PSIK FK UNAIR

KELUARGA?

Konflik merupakan hal biasa


Ketegangan mjd kekerasan (Menampar,
menendang, memaki dll)

SIKLUS KEKERASAN
Allender

KEKERASAN

WHO (1999) Kekerasan adalah penggunaan


kekuatan fisik dan kekuasaan, ancaman atau
tindakan terhadap diri sendiri, perorangan atau
sekelompok orang atau masyarakat yang
mengakibatkan atau kemungkinan besar
mengakibatkan memar/trauma, kematian, kerugian
psikologis, kelainan perkembangan atau perampasan
hak.
CDC (1998) Intimate partner violence adalah
ancaman atau penggunaan kekerasan terhadap
mitra dekat yang mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan kematian, trauma dan hal hal yang
berbahaya. Tindakan yang dilakukan mencakup fisik,
psikologis/emosional dan seksual yang dilakukan
dalam hubungan kemitraan (suami, istri, pacar,
bekas istri, bekas pacar)

UU No. 23 Th 2004
PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah setiap perbuatan


terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat
timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik,
seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga
termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan,
pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara
melawan hukum dalam lingkup rumah tangga

Lingkup Kekerasan
1. Kekerasan fisik : perbuatan yang mengakibatkan rasa
sakit, jatuh sakit, atau luka berat.
2.Kekerasan psikis : perbuatan yang mengakibatkan
ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya
kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya,
dan/atau penderitaan psikis berat pada seseorang.

3. Kekerasan seksual
Pemaksaan hubungan seksual yang
dilakukan terhadap orang yang menetap
dalam lingkup rumah tangga tersebut;
Pemaksaan hubungan seksual terhadap
salah seorang dalam lingkup rumah
tangganya dengan orang lain untuk
tujuan komersial dan/atau tujuan
tertentu.

4. Penelantaran rumah tangga :


Wajib memberikan kehidupan, perawatan,
atau pemeliharaan
Penelantaran juga berlaku bagi setiap
orang yang mengakibatkan
ketergantungan ekonomi dengan cara
membatasi dan/atau melarang untuk
bekerja yang layak di dalam atau di luar
rumah sehingga korban berada di bawah
kendali orang tersebut.

a.penghormatan hak asasi


manusia;
b.keadilan dan kesetaraan gender;
c.nondiskriminasi; dan
d.perlindungan korban.

TUJUAN
a.mencegah segala bentuk kekerasan

dalam rumah tangga;


b.melindungi korban kekerasan dalam
rumah tangga;
c.menindak pelaku kekerasan dalam rumah
tangga; dan
d.memelihara keutuhan rumah tangga yang
harmonis dan sejahtera.

JENIS-JENIS PENYIKSAAN
Gelles & Straus (1988)

Penyiksaan suami-istri
Penyiksaan terhadap anak (fisik dan
seksual)
Penyiksaan terhadap lansia
Penyiksaan terhadap orang tua
Penyiksaan terhadap sibling

Penyiksaan : tindakan kekerasan yang


mempunyai kemungkinan besar menimbulkan
luka pada korban
Kekerasan : tindakan agresi fisik apa saja tanpa
memandang apakah tindakan tersebut dapat
atau benar-benar menimbulkan luka
(Strauss dkk, 1980)

Kekerasan bisa terjadi pada semua kelas sosial


(>pada kelas sosial ekonomi kelas bawah

PENYIKSAAN PASANGAN
>50% dilakukan pasangan pada saat
tertentu selama perkawinan mereka
Paham seksisme : paham yang
menempatkan posisi wanita di bawah pria
Ada wanita yg menganggap kekerasan
sebagai bagian dari kehidupan
perkawinan mereka yang normal
Kaum wanita yg dipukul tetap bertahan
dengan harapan suaminya berubah

PENYIKSAAN ANAK
Di Inggris 93% ortu menggunakan
hukuman fisik sebagai cara memberi
sanksi terhadap anak
Persepsi anak : kekuatan fisik sbg salah
satu cara efektif menerapkan kehendak
Anak laki-laki didorong memukul balik jika
berkelahi dengan teman di sekolahnya
(Straus, 1976)

PENYIKSAAN LANSIA
Terjadi pada keluarga yg merawat lansia
dengan tingkat stres yg tinggi
Teriakan (30%)
Mengancam mengirim ke panti (8,5%)
Tidak memberikan makan&obat-obatan
(17%)
Melarang lansia dengan fisik (7,5%)
Tamparan, meninju&menggoncang (2,5%)

Mistreatment of the Elderly

Up to 10% of
elders are victims
mistreatment or
exploitation of
older adults may
involve neglect;
physical, sexual,
emotional, or
fiduciary abuse; or
any combination of
these

PENYIKSAAN ORANG TUA


Dilakukan oleh anak yang sudah dewasa
(Umumnya adolesen usia 10-17 tahun)
Model peran : kekerasan merupakan
suatu mode/memungkinkan untuk
mengungkapkan kemarahan
Studi 2134 keluarga : 9% mengalami
serangan dari salah satu anak mereka,
3% mendapat perlakuan kejam

Whose The Victim???

Anyone
Perempuan/istri
Anak
Pembantu

rumah tangga
Laki-laki/suami
Lansia

Whose The Actor????

ICEBERG PHENOMENON

Tempat manakah yang aman???

Data Kekerasan Dalam Keluarga


WHO

(2005), responden 24.000


perempuan di 15 negara
50% kekerasan fisik (Dicekik, dipukul,
diseret, dibakar, cedera fisik)
4-12% dipukul selama kehamilan
1 dari 11 korban menyatakan mencoba
untuk bunuh diri
American Psychology Association (APA,
1999) : tiap 9 detik perempuan
dipukul&masuk ruang emergency
Indonesia???? (LSM, Kementerian PP)

US FACT
2 MILLION CASES OF CHILD ABUSE ARE
REPORTED EACH YEAR.
SEVERAL THOUSAND CASES INVOLVE DEATH.

840,000 WOMEN ARE VICTIMS OF


DOMESTIC VIOLENCE EACH YEAR
20% OF WOMEN AND 4% OF MEN WHO
ARE VICTIMS OF HOMICIDE ARE KILLED
BY SPOUSES, OR MORE OFTEN, EXSPOUSES
MOST GENDER LINKED VIOLENCE
OCCURS IN THE HOME

TARGET UTAMA : KEPALA ANDA


(Bodel, Mary-Garrett, 1998)

(Pengakuan Ibu X,
Tesis Program Kajian Wanita Pasca
Sarjana UI, 2003)
... soal hubungan seksual, kalo saya nggak
ngelayanin, dia galak bener.
Tengah malem kalo saya nggak mau, udah, digebukin.
Makanya nggak ada kali orang yang kayak saya
sekecamatan ini.
Orang juga pada nanya apa masih bener, soalnya saya
masih tinggal di sini gitu.
Mau diajak-ajak ke tempat laen. Saya mau ngontrak
sendiri juga nggak mampu bayarnya, orang gajinya
juga cuma segitu doang. Buat bayaran sekolah doang.
Kalo orang laki mah kan laen, kalo kita kagak layanin
dia galak begitu.
Kagak nurutin susah juga, dia galak

Masalah Kompleks
Urusan rumah tangga : ranah
domestik, hak negara???
Enggan melaporkan :
Takut terancam jiwanya
Takut kehilangan nafkah
Takut mencemarkan nama baik
(pertengkaran, kekerasan aib)
Malu jika diketahui masy

Budaya/Tradisi

Seclusion (Tradisi pemingitan)


Exclusion (Tradisi pengucilan dlm
bidang tertentu)
Feminisme wanita (modest/rendah
hati, submissive/taat)

Kendala lain :
Korban kurang paham bahwa perbuatan Pelaku adalah
merupakan tindak pidana.
Tenggang waktu antara kejadian dengan saat korban
melakukan ke polisi cukup lama, sehingga bekas luka
atau hasil Visum et repertum tidak mendukung
Korban merasa pelaku adalah tulang punggung keluarga,
sehingga apabila dilaporkan maka tidak ada yang
membiayai.

UU No. 23 Th 2004 : Penghapusan kekerasan

dalam rumah tangga


Perpres No. 65 Th 2005 : Komisi Nasional Anti
Kekerasan Terhadap Perempuan

Hak-hak Korban

Perlindungan dari pihak keluarga,


kepolisian, kejaksaan, pengadilan,
advokat, lembaga sosial
Pelayanan kesehatan sesuai dengan
kebutuhan medis
Penanganan secara khusus berkaitan
dengan kerahasiaan korban;
Pendampingan oleh pekerja sosial dan
bantuan hukum
Pelayanan bimbingan rohani.

Peran Perawat Keluarga


Memeriksa kesehatan korban sesuai dengan
standar profesi/Anjurkan segera visum
Melakukan konseling untuk menguatkan dan
memberikan rasa aman bagi korban
Memberikan informasi mengenai hak-hak korban
untuk mendapatkan perlindungan dari kepolisian
dan penetapan perintah perlindungan dari
pengadilan
Mengantarkan korban ke rumah aman atau tempat
tinggal alternatif dan
Melakukan koordinasi yang terpadu dalam
memberikan layanan kepada korban dengan
pihak kepolisian, dinas sosial, lembaga sosial
yang dibutuhkan korban.
Sosialisasi UU kepada keluarga dan masyarakat

Koordinasi dengan relawan pendamping,


tenaga rohani, pekerja sosial, tenaga
kesehatan lain

POLISI
LSM PEREMPUAN DAN ANAK
LBH PEREMPUAN
LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK

PELAPORAN

Melaporkan secara langsung


Memberi kuasa kepada keluarga
atau orang lain
Orang tua, wali, pengasuh atau
anak yg bersangkutan

ASPEK LEGAL KDRT


Pasal 44 (fisik): Pidana 4 bl-15 th, denda 5 jt45 jt
Pasal 45 (psikis) : pidana 4 bl-3 th, denda 3 jt-9
jt
Pasal 46-48 (seksual) : pidana 4 th-20 th, denda
25 jt-500 jt
Pasal 49 (penelantaran) : pidana 3 th, denda 15
jt
Pasal 50 : pidana tambahan berupa pembatasan
gerak, mengikuti konseling

KEWAJIBAN PEMERINTAH
DALAM PENANGANAN KDRT

merumuskan kebijakan tentang penghapusan kekerasan


dalam rumah tangga;
menyelenggarakan komunikasi, informasi, dan edukasi
tentang kekerasan dalam rumah tangga;
menyelenggarakan sosialisasi dan advokasi tentang
kekerasan dalam rumah tangga; dan
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan sensitif
gender dan isu kekerasan dalam rumah tangga serta
menetapkan standar dan akreditasi pelayanan yang
sensitif gender

PERAN PEMERINTAH DAN


PEMDA

penyediaan ruang pelayanan khusus di kantor kepolisian;


penyediaan aparat, tenaga kesehatan, pekerja sosial, dan
pembimbing rohani;
pembuatan dan pengembangan sistem dan mekanisme kerja
sama program pelayanan yang melibatkan pihak yang mudah
diakses oleh korban; dan
memberikan perlindungan bagi pendamping, saksi, keluarga, dan
teman korban.

PERTANYAAN??

Anda mungkin juga menyukai