TANGGA
Sumber: http://www.depkominfo.go.id/berita/bipnewsroom/pkt-rscm-tangani-5180-kasus-kekerasanperempuan-dan-anak
TUJUA
N
Melaksanakan amanat undangundang:
UU RI Nomor 23 Tahun 2004 ttg
Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah
Tangga
Pasal 1
1. Kekerasan dalam Rumah Tangga
adalah setiap perbuatan terhadap seseorang
terutama perempuan, yang berakibat timbulnya
kesengsaraan atau penderitaan secara
fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran
rumah tangga termasuk ancaman
untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau
perampasan kemerdekaan secara
melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.
Pasal 2
(1) Lingkup rumah tangga dalam Undang-Undang ini meliputi:
a. suami, isteri, dan anak;
b. orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga
dengan orang sebagaimana
dimaksud pada huruf a karena hubungan darah,
perkawinan, persusuan,
pengasuhan, dan perwalian, yang menetap dalam
rumah tangga; dan/
atau
c.
orang yang bekerja membantu rumah tangga dan
menetap dalam
rumah
tangga
tersebut.
(2) Orang yang bekerja sebagaimana dimaksud pada huruf c
dipandang
sebagai anggota
keluarga dalam jangka waktu selama berada dalam rumah
tangga yang bersangkutan.
Kekerasan Fisik
Kekerasan Psikis
Kekerasan
Seksual
Penelantaran Rumah
Tangga
Staf
Tenaga Medis
penanganan fisik
Psikolog
penanganan psikis
Pekerja Sosial
pendampingan
Sarana Prasarana
Ruang pelayanan
Ruang wawancara
Ruang pemeriksaan
Ruang bermain untuk anak
Ruang administrasi dan penyimpanan
arsip
Ruang yang nyaman dan bersih
Terjaga privasinya
Sumber Pendanaan
Pemerintah
APBN dan APBD
Kementrian
Non Pemerintah
Donasi dari LSM dalam dan luar negeri
Donasi dari masyarakat
Pelayanan
Fisik
Korban dengan luka, baik ringan sedang
maupun berat akan ditangani lukanya
oleh tenaga medis
Korban dengan kondisi gawat darurat
dilakukan upaya life saving terlebih
dahulu
Unit yang terkait bisa dari Bagian
Bedah, Kandungan dan Kebidanan,
Penyakit Dalam, Anak, Psikiatri,
Forensik, dll
Psikis
Korban dengan gangguan psikis
ditangani oleh dokter Psikiatri dan
psikolog
Gangguan psikis dapat terjadi beberapa
saat setelah kejadian
Perlu follow up korban secara berkala
Hukum
Korban yang telah melapor ke polisi
datang dengan didampingi oleh polisi
Polisi membawa Surat Permintaan Visum
Hasil pemeriksaan berupa Visum Et
Repertum sebagai alat bukti sah di
pengadilan
Sosial:
Pekerja sosial melakukan wawancara
Pendampingan
Menghubungi jejaring (LSM, Rumah
Singgah, dsb)
Peran Dokter
Supremasi hukum
Menjalankan amanat UU
Sesuai dengan keilmuannya yang
menyangkut tubuh manusia
VISUM ET REPERTUM
Aspek Medikolegal
Dasar hukum
Statsblad 350 tahun 1937 (Visa Reperta)
Pasal 133 KUHAP (kewenangan penyidik)
Pasal 179 KUHAP (kewajiban membantu
penyidik)
Pasal 186 KUHAP (keterangan ahli)
Pasal 187 (c) KUHAP (surat keterangan seorang
ahli)
Pasal 184 KUHAP (sebagai alat bukti yang sah)
Definisi
Definisi VeR
Keterangan yang dibuat oleh dokter atas
permintaan penyidik yang berwenang
mengenai hasil pemeriksaan medik terhadap
manusia, baik hidup atau mati ataupun bagian
atau yang diduga bagian dari tubuh manusia,
berdasarkan keilmuannya dan dibawah
sumpah, untuk kepentingan peradilan.
CONTO
H VER
Pendahuluan
Pemberitaan
Kesimpulan
Penutup
Contoh Kasus