Proses Persalinan Normal
Proses Persalinan Normal
PERSALINAN / PARTUS
Adalah
Partus normal
Bayi lahir melalui vagina dengan letak
belakang kepala / ubun-ubun kecil, tanpa
memakai alat / pertolongan istimewa,
serta tidak melukai ibu maupun bayi
(kecuali episiotomi.
Partus abnormal
Bayi lahir melalui vagina dengan bantuan
tindakan atau alat seperti versi / ekstraksi,
cunam, vakum, dekapitasi, embriotomi
dan sebagainya, atau lahir per abdominam
dengan sectio cesarea.
3
CRH plasenta
Cortison janin
Persalinan
Estrogen
11 HOD
Cortisol
Positif
Cortison
Feedback
Cortison janin
1
Pematangan dan pembukaan serviks sampai
lengkap (kala pembukaan)
Kala 2
Pengeluaran bayi (kala pengeluaran)
Kala 3
Pengeluaran plasenta (kala uri)
Kala 4
Masa 1 jam setelah partus, terutama untuk
observasi
11
HIS
His
Resultante
13
14
4.
Kala
Kala
Kala
20
PERSALINAN
KALA 1 :
Dimulai pada waktu serviks membuka
karena his : kontraksi uterus yang
teratur, makin lama, makin kuat, makin
sering, makin terasa nyeri, disertai
pengeluaran darah-lendir yang tidak
lebih banyak daripada darah haid.
Berakhir
pada
waktu
pembukaan
serviks telah lengkap . Selaput ketuban
biasanya pecah spontan pada saat akhir
kala 1.
21
Fase
Fase
22
25
Pematangan
(cervical
primigravida
multipara:
Pada
27
28
PERSALINAN KALA 2:
Dimulai
Bagian
terbawah
janin
(pada
persalinan normal: kepala) turun
sampai dasar panggul.
Ibu timbul perasaan/refleks ingin
mengejan yang makin berat.
Perineum meregang dan anus
membuka.
30
3.
5.
36
37
KALA 3:
Dimulai pada saat bayi telah lahir
lengkap.
sampai dengan lahirnya plasenta.
Kelahiran plasenta: lepasnya plasenta
dari insersi pada dinding uterus, serta
pengeluaran plasenta dari kavum uteri.
38
Plasenta
Jika
lepasnya
plasenta
tedadi
sebelum
bayi
lahir,
disebut
solusio/abruptio placentae-keadaan
gawat darurat obstetrik .
40
KALA 4:
Sampai dengan 1 jam postpartum,
dilakukan observasi.
Yang harus diperhatikan pada kala 4:
1.Kontraksi uterus harus baik,
2.Tidak ada perdarahan pervaginarn
atau dari alat genital lain,
41
Terima Kasih
43