Anda di halaman 1dari 30

PSORIASIS VULGARIS

Pembimbing :
dr. Yuli Sulistyowati, M.Sc, Sp.KK
Oleh :
Devanty Anggraini
20110310149

Identitas Pasien

Nama : Tn. S
Jenis kelamin : Laki-Laki
Umur : 59 tahun
Status : Menikah
Pekerjaan : Pegawai Negeri
Alamat : Purwosari RT 01/01 KTA,
purworejo
Tanggal pemeriksaan : 29 September
2016

Anamnesis
:

KELUHAN UTAMA

bercak di kaki kanan & kiri


RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :

bercak kemerahan di kaki kanan dan kiri sejak 5 bulan


yang lalu. Awalnya kecil, karena agak gatal, pasien
menggaruk kulitnya, sehingga bercak melebar dan timbul
sisik, sisik mengelupas saat di garuk. Gatal bertambah jika
pasien berkeringat. Jika terus digaruk muncul bintik
perdarahan, agak sedikit nyeri, dan tidak ada hilang rasa
pada bercak, serta tidak ada nyeri pada sendinya

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Disangkal
RIWAYAT PENGOBATAN
RIWAYAT ALERGI
Tidak ada
STATUS GENERALIS
- KU : Baik
- Kesadaran : CM
- Kepala/leher : DBN
- Thorax : DBN
- Abdomen : DBN
- Ekstremitas : DBN
- Genitalia : DBN

Status Dermatologis

Efloresensi

Lokasi : Pada kedua tungkai bawah dan punggung kaki


Efloresensi : plak eritem berbatas tegas, multipel,
berbentuk bulat, ukuran bervariasi, ditutup skuama putih
berlapis keperakan

Definisi

PSORIASIS merupakan penyakit dermatosis


eritroskuamosa, dengan kelainan kulit yang terdiri dari
bercak-bercak eritema yang meninggi (plak) yang dilapisi
skuama tebal dan kasar.

EPIDEMIOLOGI

Menyerang 1-3% dari populasi


Kulit putih > kulit berwarna
Pria > wanita
Paling banyak menyerang kelompok
usia 20-30 tahun

ETIOLOGI

Etiologi pasti belum diketahui


Faktor Imun

Limfosit T meningkat
Terapi imunosupresif efektif

Faktor
Genetik

Peningkatan insidensi pada keluarga


penderita psoriasis

Faktor
pencetus

Infeksi, obat-obatan, trauma fisik, dll

PATOFISIOLOGI
Turn over epidermis menjadi lebih cepat

Sel tidak berdiferensiasi dengan baik

Stratum korneum tidak terkeratinisasi dengan


sempurna menumpuk berskuama

BENTUK KLINIS
PSORIASIS
1. PSORIASIS VULGARIS = tipe plak

Tipe psoriasis yang paling sering dijumpai Efloresensi:


Makula eritematous, dg dasar meninggi dan rata
Batas tegas
Tertutup skuama tebal dan transparan yang lekat di tengah

2. Psoriasis gutata
Berupa bintik/papul merah
Diameter lesi tidak > 1 cm
Timbul mendadak dan diseminata
Biasanya tersebar pada batang
tubuh, lengan atas dan paha

3. Psoriasis inversa

Menyebar pada lipatan


(paha, aksila, pantat, payudara,
penis, vulva).
Biasanya tidak terdapat skuama,
hanya kulit mengkilat dan halus

4. Psoriasis pustulosa

Psoriasis Pustulosa
Lokalisata (palmar)

Psoriasis Pustulosa
Generalisata

Berupa pustul kecil, di atas kulit eritematosa

5. Psoriasis Eritoderma
Bisa disebabkan karena:
- Pengobatan topikal yang terlalu
kuat
- Penyakitnya sendiri yang meluas
Lesi khas pada psoriasis tidak
tampak
lagi karena terdapat eritema dan
skuama tebal universal
Manifestasi tipe ini:
- Inflamasi >90% permukaan kulit
- Eritema generalis
- Difus
- Skuama halus yang meluas,
sakit, gatal,
dan panas

GEJALA KLINIS
Keluhan penderita
biasanya sedikit gatal
dan panas disamping
keluhan kosmetik
Lesi kulit yg pertama kali
timbul biasanya pada
tempat yg mudah
terkena trauma : siku,
lutut, sakrum, kepala &
genital
Bercak eritema yang
meninggi dengan skuama
tebal di atasnya.
Besar lesi bervariasi dan
simetris kanan-kiri

Efloresensi: makula eritematous, berbatas tegas,


tertutup skuama tebal dan transparan yg melekat di
bagian tengah

Dapat menyerang kuku pitting nail :


Permukaan kuku menjadi keruh, kekuningan,
Terdapat cekungan atau titik punctate,
Menebal + subungual hiperkeratosis dasar kuku terangkat

Dapat menyerang sendi artritis psoriasis :


Poliartikular
Predileksi sendi kecil: interfalang distal
Tu. pada usia 30 50 tahun

DIAGNOSIS

Anamnesis dan pemeriksaan fisik.


Histopatologi menegakkan diagnosis:
- Akantosis disertai pemanjangan rete ridges,
- Pemanjangan dan pembesaran papila dermis,
- Hiperkeratosis dan parakeratosis,
- Penipisan sampai hilangnya stratum granulosum,
- Peningkatan mitosis pd stratum basalis,
- Edema dermis disertai infiltrasi limfosit dan monosit,
- Mikro abses Munro (kumpulan sel-sel neutrofil) pd
stratum korneum.

HISTOPATOLOGI

1.Hiperkeratosis dan Parakeratosis


2.Mikro abses Munro (kumpulan sel neutrofil) pada lapisan epidermis
3.Penipisan epidermis dan terjadi penebalan papila dermis
4.Pembuluh darah mendekati epidermis Papila dermis memanjang
5.Pemanjangan rete ridges

PEMERIKSAAN
1. Karsvlek phenomena (fenomena bercak lilin) = jika skuama
dikerok, warnanya berubah timbul garis putih pada goresan
seperti lilin yg digores
Akibat perubahan index bias

2. AUSPITZ SIGN

Jika kerokan diteruskan muncul

bintik2 perdarahan karena goresan

pada ujung papila dermis yang

memanjang.

Bintik bintik perdarahan

3. KOEBNER PHENOMENA
(ISOMORPHIC REACTION)
Jika pada kulit yang normal terkena trauma/ goresan,
maka akan
timbul lesi baru yang sifatnya sama dengan lesi yang
sudah ada.

Tidak Khas
Lichen planus, veruka plana,
eksematoid dermatitis

DIAGNOSIS BANDING
1. Tinea Corporis

2. Pityriasis Rosea

TERAPI

Perlu diperhatikan:
- Luasnya lesi kulit,
- Lokasi lesi kulit,
- Umur penderita,
- Ada/tidak kontra indikasi obat.

Tujuan pengobatan:
- Menghilangkan /menghindari faktor pencetus.
- Menekan/menghilangkan lesi yg ada, dengan:
1. Terapi topikal
2. Terapi sistemik

1.

Terapi Topikal
Anthralin
Vitamin D3
Preparat Tar
Kortikosteroid topikal

2. Terapi Sistemik

Kortikosteroid
Metothrexate
Siklosporin
Retinoid
DDS

3. Fototerapi

PUVA

PROGNOSIS
Dubia ad bonam Kronis residif

DIAGNOSIS

Diagnosis Banding:
Psoriasis Vulgaris
Tinea Corporis
Pitryasis Rosea

Diagnosis Kerja:
Psoriasis Vulgaris

PENATALAKSANAAN
- Pengobatan medikamentosa

Topikal : Salep campuran Lotasbat 20 gram, asam


salisilat 3%, LCD 3%
Oleum Olivarum
Sistemik : Interhistine 50 mg, 2xI tablet

-Fototerapi UVB setiap 2 hari sekali

EDUKASI PASIEN
1.

2.
3.

4.
5.
6.
7.

Memberi penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang


penyakitnya, dari jenis penyakit, penyebab, pencetus
sampai prognosisnya.
Menjaga kondisi tubuh agar tetap dalam keadaan bersih
serta sehat dan mengurangi stres.
Hindari faktor pencetus seperti : stress psikis, trauma
(garukan, gesekan atau terjatuh), merokok ataupun
mengkonsumsi akohol.
Merawat diri dan berobat secara teratur
Pengunaan pelembab yang dianjurkan untuk mencegah
kekeringan pada kulit.
Cukupi nutrisi dengan makan makanan yang bergisi, tidur
yang cukup.
Kontrol kembali setelah obat habis, untuk evaluasi
pengobatan. Disarankan jika ada penyakit lain yang
memerlukan terapi medikamentosa, agar dilakukan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai