Anda di halaman 1dari 42

Hukum Ketenagakerjaan & Hubungan

Industrial di Indonesia"
2 Oktober 2016 Jakarta

Muhammad Aldi
www.muhmdaldi.weebly.com

PEMBAHASAN
Pengantar Hubungan Industrial
Definisi dan Tujuan Hubungan Industrial
Norma Dalam Hubungan Industrial
PP, PKB dan Perjanjian Kerja
Kewajiban membuat Peraturan Perusahaan
Mekanisme Menyusun PP / PKB

www.corpHR.com

Definisi Hubungan Industrial


(Menurut UU No. 13 tahun 2003)

Hubungan industrial adalah suatu sistem hubungan yang


terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi
barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur
pengusaha, pekerja dan pemerintah yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

www.corpHR.com

Ketenangan Kerja & Berusaha


(Industrial Peace)

www.corpHR.com

Norma Dalam Hubungan Industrial


Umum Global /HETERONOM
Aturan yang bersifat umum dan mengikat bagi seluruh
perusahaan
Aturan yang dibuat perusahaan minimal harus sesuai
dengan aturan ini, jika lebih baik diperkenankan
Sering disebut REGULASI KETENAGAKERJAAN

Khusus Kondisional/OTONOM
Aturan yang bersifat lebih rinci dan tiap perusahaan
umumnya memiliki sendiri-sendiri
Mengatur hal-hal yang tidak diatur dalam aturan Umum
Global
Sering disebut PERSYARATAN
KERJA
www.corpHR.com

Realisasi Norma Dalam HI

www.corpHR.com

Esensi Peraturan Perusahaan


Dibuat

oleh perusahaan
Setiap 2 tahun diperbaharui
Untuk berlaku, memerlukan pengesahan oleh pejabat
berwenang. Instansi yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan.
Harus Tertulis dan dapat tidak berbahasa Indonesia

www.corpHR.com

Ketentuan Peraturan Perusahaan

Pengusaha yang mempekerjakan pekerja minimal 10


(sepuluh) orang wajib membuat peraturan perusahaan.
Isi dari peraturan perusahaan adalah syarat kerja yang
belum diatur dalam peraturan perundang-undangan dan
rincian pelaksanaan ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan.
Dalam hal peraturan perusahaan akan mengatur kembali
materi dari peraturan perundangan maka ketentuan dalam
peraturan perusahaan tersebut harus lebih baik dari
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.
www.corpHR.com

Tanggung Jawab Penyusunan

Peraturan perusahaan dibuat dan disusun oleh pengusaha


dengan memperhatikan saran dan pertimbangan dari
wakil pekerja di perusahaan yang bersangkutan.
Pembuatan peraturan perusahaan merupakan kewajiban
dan menjadi tanggung jawab pengusaha, sedangkan
masukan yang disampaikan oleh SP dan/atau wakil
pekerja bersifat saran dan pertimbangan, sehingga
pembuatan peraturan perusahaan tidak dapat
diperselisihkan.

www.corpHR.com

Pengesahan Peraturan Perusahaan


Kepala

yang bertanggung jawab di bidang


ketenagakerjaan
Kabupaten/Kota untuk perusahaan yang
instansi
terdapat hanya dalam 1 (satu) wilayah Kabupaten/Kota.
Kepala
instansi
bertanggung jawab di bidang
yang
ketenagakerjaan
di Provinsi untuk perusahaan yang terdapat
pada lebih dari 1 (satu) Kabupaten/Kota dalam 1 (satu)
Provinsi.
Direktur
Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial
untuk perusahaan yang terdapat pada lebih dari 1 (satu)
Provinsi.
www.corpHR.com

Esensi Perjanjian Kerja Bersama


Dibuat bersama antara SP dan Perusahaan
Harus Tertulis dan Berbahasa Indonesia
Berlaku paling lama selama 2 tahun
berlaku sejak ditandatangani oleh para pihak, kecuali ditentukan

lain dalam PKB tersebut, dan perlu didaftarkan ke instansi


ketenagakerjaan
Tidak dapat diganti menjadi Peraturan Perusahaan (PP), selama di

perusahaan yang bersangkutan masih ada SP


Dalam hal PKB diganti dengan PP, maka ketentuan yang ada dalam

PP tidak boleh lebih rendah dari ketentuan yang ada dalam PKB.
www.corpHR.com

Ketentuan Perjanjian Kerja Bersama


Dalam satu perusahaan hanya dapat
dibuat 1 (satu) PKB.
Dalam hal perusahaan memiliki cabang, dibuat PKB induk

yang berlaku di semua cabang perusahaan serta dapat dibuat


PKB turunan yang berlaku di masing-masing cabang
perusahaan.
Dalam hal beberapa perusahaan tergabung dalam satu grup
dan masing-masing perusahaan merupakan badan hukum
sendiri-sendiri, maka PKB dibuat dan dirundingkan oleh
masing-masing

www.corpHR.com

Esensi Perjanjian Kerja


Disepakati oleh karyawan dan perusahaan
Dapat tertulis atau lisan
Untuk waktu tertentu dan tidak tertentu
Adanya masa percobaan harus dinyatakan (Khusus PKWTT)
Yang tertulis harus huruf latin dan berbahasa Indonesia
Ketentuan

dalam perjanjian kerja tidak boleh


bertentangan dengan PP, PKB, dan peraturan perundangundangan yang berlaku (Pasal 54 UU No.13 thn 2003).
Perjanjian
kerja tidak dapat ditarik kembali
dan/atau diubah, kecuali atas persetujuan para pihak.
www.corpHR.com

Isi Perjanjian Kerja


Nama

dan alamat masing-masing pihak


Jabatan atau jenis pekerjaan
Hak dan kewajiban masing-masing
Besar upah, tunjangan dan cara pembayaran
Fasilitas kerja
Fasilitas Kesejahteraan
Hari Kerja & Jam Kerja
Tempat Kerja
Jangka waktu
dll

www.corpHR.com

KONSILIASI

Konsiliator orang swasta yang terdaftar dan diangkat oleh instansi ketenagakerjaan
setempat.

Wilayah kerjanya di tempat kerja pekerja bekerja.

Bewenang menyelesaikan perselisihan kepentingan, PHK dan antar SP.

Atas permintaan penyelesaian tertulis yang disepakati kedua belah pihak.

Waktu kerja paling lama 30 hari.

Bila tercapai kesepakatan dibuat perjanjian bersama yang didaftar para pihak (akte bukti
pendaftaran).

Bila tidak tercapai kesepakatan dikeluarkan anjuran tertulis.

Diminta jawaban tertulis para pihak, bila tidak menjawab dianggap menolak.

Bila anjuran diterima dibuat perjanjian bersama yang didaftarkan pada Pengadilan
Negeri setempat (akte bukti pendaftaran).

Perjanjian bersama yang tidak dilaksanakan dimintakan eksekusi di pengadilan


setempat atau tempat pemohon untuk diteruskan.

Salah satu pihak atau para pihak yang menolak mengajukan gugatan ke Pengadilan
Negeri setempat.
www.corpHR.com

Media
si

Mediator adalah PNS yang diangkat oleh Menteri Tenaga Kerja.

Wilayah kerjanya tidak diatur.

Menyelesaikan perselisihan kepentingan, Hak, PHK dan antar SP.

Wajib apabila para pihak tidak memilih penyelesaian melalui konsiliasi atau arbitrase,
khususnya perselisihan hak.

Waktu kerja paling lama 30 hari.

Bila tercapai kesepakatan dibuat perjanjian bersama yang didaftar para pihak (akte
bukti pendaftaran).

Bila tidak tercapai kesepakatan dikeluarkan anjuran tertulis.

Diminta jawaban tertulis para pihak, bila tidak menjawab dianggap menolak.

Bila anjuran diterima dibuat perjanjian bersama yang didaftarkan pada Pengadilan
Negeri setempat (akte bukti pendaftaran).

Perjanjian
bersama yang tidak dilaksanakan dimintakan eksekusi di
pengadilan setempat atau tempat pemohon untuk diteruskan.

Salah satu pihak atau para pihak yang menolak mengajukan gugatan ke Pengadilan
Negeri setempat.
www.corpHR.c
om

Arbitras
e

Arbitor adalah orang swasta yang diangkat oleh Menteri Tenagakerja, setelah lulus ujian seleksi.
Wilayah kerjanya seluruh Indonesia.
Bewenang menyelesaikan perselisihan kepentingan dan antar SP.
Dipilih berdasarkan kesepakatan tertulis para pihak dengan suatu surat perjanjian arbitrasi.
Arbitor yang ditunjuk boleh tunggal atau gasal (3 orang).
Waktu kerja paling lama 30 hari.
Bila menerima penunjukkan memberitahu secara tertulis.
Dibuat perjanjian penunjukkan arbitor, setelah itu tidak boleh menarik diri
kecuali
dengan persetujuan kedua belah pihak atau Pengadilan Negeri
dengan
alasan yang sah.
Apabila diragukan (hubungan kerja atau keluarga) para pihak dapat mengajukan tuntutan ingkar
kepada Pengadilan Negeri yang tidak dapat dilakukan perlawanan.
Bila
tercapai kesepakatan dibuat akte perdamaian yang didaftar para pihak (akte
bukti pendaftaran).
Bila tidak tercapai kesepakatan dikeluarkan putusan arbitor.
Bila putusan diterima dibuat akte perdamaian yang didaftarkan pada Pengadilan Negeri
setempat (akte bukti pendaftaran).
Akte
perdamaian atau putusan arbiter yang tidak dilaksanakan dimintakan eksekusi
di pengadilan setempat atau tempat pemohon untuk diteruskan.
Salah satu pihak atau para pihak yang menolak
mengajukan permohonan pembatalan ke MA.
www.corpHR.c
om

Pengadilan Hubungan Industrial (Pada


Pengadilan Negeri)

Pengadilan khusus yang berada pada lingkungan peradilan umum.


Kecuali ditentukan lain dalam UUPPHI yang berlaku hukum acara perdata.
Majelis hakim terdiri dari satu hakim sebagai ketua, masing-masing satu
hakim Ad-Hoc dari unsur pengusaha dan pekerja.
Hakim Ad-Hoc tidak boleh merangkap jabatan sebagai anggota lembaga
tinggi negara, kepala daerah, lembaga legislatif daerah, PNS, TNI-Polri,
pengurus partai, pengacara, mediator, konsiliator, arbiter dan pengurus SP
atau OP.
Tugas lainnya: - Mencatat pendaftaran perjanjian bersama.
- Mencatat pendaftaran akte perdamaian.
- Melaksanakan eksekusi.
- Meneruskan berkas kasasi.
Untuk perselisihan kumulatif, perselisihan hak dan kepentingan diputus lebih
dahulu dari perselisihan PHK.
Proses pengadilan dilakukan dengan acara cepat atau acara biasa.
Dapat mengeluarkan putusan sela.
Tidak dikenakan biaya beracara dan eksekusi untuk perkara yang nilai
gugatannya < Rp150 juta.
Harus mengeluarkan keputusan paling lama 50 hari kerja.
www.corpHR.c
om

Pengadilan
tingkat
Kasasi
(MA)
Majelis
hakim sama dengan

majelis

di Pengadilan Negeri.
Tata
cara permohonan kasasi sesuai
dengan per-UU yang berlaku.
Putusan telah dikeluarkan paling lama 30
hari kerja sejak permohonan kasasi diterima.
Berwenang membatalkan keputusan arbitrase.

www.corpHR.c
om

PEMBAHAS
AN
Pemutusan Hubungan Kerja(PHK)
Pengertian PHK
Jenis-Jenis Berakhirnya Hubungan
Kerja
PHK yang Dilarang
Upaya-upaya mencegah PHK
Konsekuensi Finansial tindakan
PHK

Uang Pesangon
Uang Penghargaan Masa Kerja
www.corpHR.c
Uang Penggantian
om Hak

Pemutusan Hubungan Kerja

pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang


mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja dan
pengusaha

Pengusaha, pekerja, serikat pekerja dan pemerintah, dengan segala


upaya harus mengusahakan agar jangan terjadi PHK.

Dalam hal segala upaya telah dilakukan, tetapi PHK tidak dapat
dihindari, maka maksud PHK wajib dirundingkan oleh pengusaha dan
serikat pekerja atau dengan pekerja apabila pekerja yang
bersangkutan tidak menjadi anggota serikat pekerja.

Pengusaha hanya dapat memutuskan hubungan kerja dengan pekerja


setelah memperoleh penetapan dari lembaga penyelesaian
perselisihan hubungan industrial.
www.corpHR.c
om

Definisi Gagalnya Perundingan


Tidak tercapainya kesepakatan penyelesaian
perselisihan hubungan
industrial yang dapat disebabkan
karena:
Pengusaha tidak mau melakukan perundingan walaupun SP
atau pekerja telah meminta secara tertulis kepada
pengusaha
2 (dua) kali dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari
kerja, atau
Perundingan-perundingan yang dilakukan mengalami jalan
buntu yang dinyatakan oleh para pihak dalam risalah
perundingan.
www.corpHR.com

Konsekuensi Mangkir
Pemanggilan

untuk
bekerja bagi pelaku mogok
kembaliyang tidak sah dilakukan oleh pengusaha 2 kali
kerja
berturut-turut dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari dalam
bentuk pemanggilan secara patut dan tertulis.

Pekerja

yang tidak memenuhi panggilan


sebagaimana dimaksud diatas maka dianggap mengundurkan
diri.

www.corpHR.com

Organisasi Pengusaha
Internasional
International Employers Organization (IEO)

Nasional
Kamar Dagang dan Industri (KADIN)
Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO)

APINDO
adalah organisasi pengusaha yang ditunjuk oleh Kamar Dagang dan
Industri untuk menangani masalah ketenagakerjaan.

APP

(Asosiasi Perusahaan Pembiayaan)

www.corpHR.com

Lembaga Kerja Sama Bipartit & Tripartit


Lembaga kerja sama bipartit adalah forum komunikasi dan

konsultasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hubungan


industrial di satu perusahaan yang anggotanya terdiri dari
pengusaha dan SP yang sudah tercatat pada instansi yang
bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan atau unsur
pekerja.
Lembaga kerja sama tripartit adalah forum komunikasi,
konsultasi dan musyawarah tentang masalah ketenagakerjaan
yang anggotanya terdiri dari unsur organisasi pengusaha, SP
dan pemerintah.

www.corpHR.com

Lembaga Kerja Sama Bipartit


Setiap perusahaan yang mempekerjakan 50 (lima puluh) orang

pekerja/ buruh atau lebih wajib membentuk lembaga kerja


sama bipartit.
Lembaga kerja sama bipartit berfungsi sebagai forum
komunikasi dan konsultasi mengenai hal ketenagakerjaan di
perusahaan.
Susunan keanggotaan lembaga kerja sama bipartit terdiri dari
unsur pengusaha dan unsur pekerja yang ditunjuk oleh
pekerja secara demokratis untuk mewakili kepentingan
pekerja di perusahaan yang bersangkutan.

www.corpHR.com

Lembaga Kerja Sama Tripartit


Lembaga kerja sama tripartit memberikan pertimbangan, saran dan

pendapat kepada pemerintah dan pihak terkait dalam penyusunan


kebijakan dan pemecahan masalah ketenagakerjaan.
Keanggotaan Lembaga Kerja sama Tripartit terdiri dari unsur pemerintah,
organisasi pengusaha dan SP.
Lembaga Kerja sama Tripartit terdiri dari:
Lembaga Kerja sama Tripartit Nasional, Provinsi dan Kabupaten/ Kota;
Lembaga
Kerja sama Tripartit Sektoral Nasional, Provinsi
dan Kabupaten/Kota.
Keanggotaan LKS Tripartit diangkat untuk 1 (satu) kali masa jabatan selama
3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan
berikutnya selama 3 (tiga) tahun.
LKS Tripartit mengadakan sidang secara berkala minimal 1 (satu) kali dalam
3 (tiga) bulan atau sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan Kabupaten 1
kali dalam 1 bulan
www.corpHR.com

Hak Setelah Hubungan Kerja berakhir

Tenaga kerja yang berdasarkan keterangan dokter yang


ditunjuk dinyatakan menderita penyakit yang timbul karena
hubungan kerja, berhak memperoleh jaminan kecelakaan
kerja meskipun hubungan kerja telah berakhir.
Hak atas hubungan jaminan kecelakaan kerja sebagaimana
dimaksud diatas diberikan apabila penyakit tersebut timbul
dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun terhitung sejak
hubungan kerja berakhir.
Sesuai PSAK no.24-Revisi 2004 dinyatakan bahwa tiap
perusahaan selain wajib memenuhi pembayaran Imbalan kerja
jangka pendek, seperti upah,gaji, iuran jaminan sosial, cuti
tahunan, cuti sakit, bagi laba dan bonus serta imbalan non
moneter, tiap perusahaan juga diwajibkan memenuhi
penyiapan pembayaran Imbalan pasca kerja.
www.corpHR.com

Penyakit Akibat Hubungan Kerja (1)


1. Pnemokoniosis yang disebabkan debu mineral pembentuk jaringan parut
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

(silikosis, antrakosilikosis, asbestosis) dan silikotuberkulosis yang silikosisnya


merupakan faktor utama penyebab cacat atau kematian.
Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang disebabkan
oleh debu logam keras.
Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang disebabkan
oleh debu kapas, vlas, henep dan sisal (bissinosis).
Asma
akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan
zat perangsang yang dikenal yang berada dalam proses pekerjaan.
Alveolitis
allergika yang disebabkan oleh faktor dari luar sebagai
akibat penghirupan debu organik.
Penyakit
yang disebabkan oleh berilium atau persenyawaannya
yang beracun.
Penyakit yang disebabkan kadmium atau persenyawaannya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan fosfor atau persenyawaannya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh krom atau persenyawaannya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh mangan atau persenyawaannya yang beracun.
www.corpHR.com

Penyakit Akibat Hubungan Kerja (2)


11.

Penyakit yang disebabkan oleh arsen atau persenyawaannya yang beracun.

12.

Penyakit yang disebabkan oleh raksa atau persenyawaannya yang beracun.

13.

Penyakit yang disebabkan oleh timbal atau persenyawaannya yang beracun.

14.

Penyakit yang disebabkan oleh fluor atau persenyawaannya yang beracun.

15.

Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida.

16.

Penyakit
yang disebabkan oleh derivat halogen dari
persenyawaan hidrokarbon alifatik atu aromatik yang beracun.

17.

Penyakit yang disebabkan oleh benzena atau homolognya yang beracun.

18.

Penyakit yang disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzena atau
homolognya yang beracun.

19.

Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya.

20.

Penyakit yang disebabkan oleh alkohol, glikol atau keton.


www.corpHR.com

Penyakit Akibat Hubungan Kerja (3)


21.

22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.

Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau keracunan
seperti karbon monoksida, hidrogensianida, hidrogen sulfida, atau derivatnya yang
beracun, amoniak seng, braso dan nikel.
Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan.
Penyakit
yang disebabkan oleh getaran mekanik (kelainan-kelainan otot,
urat, tulang persendian, pembuluh darah tepi atau syaraf tepi).
Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang bertekanan lebih.
Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektro magnetik dan radiasi yang mengion.
Penyakit kulit (dermatoses) yang disebabkan oleh penyebab fisik, kimiawi atau
biologik.
Kanker kulit epitelioma primer yang disebabkan oleh ter, pic, bitumen, minyak
mineral, antrasena atau persenyawaan, produk atau residu dari zat tersebut.
Kanker paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes.
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang didapat
dalam suatu pekerjaan yang memiliki risiko kontaminasi khusus.
Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau panas radiasi atau
kelembaban udara tinggi.
Penyakit yang disebabkan bahan kimia
lainnya termasuk bahan obat.
www.corpHR.com

PEMBAHASAN
Status Hubungan Kerja
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT)
Kerja Harian/Lepas
Pemborongan Kerja (Outsourcing)
Internship / Magang
www.corpHR.com

Status Hubungan Kerja

www.corpHR.com

Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)


adalah perjanjian kerja antara pekerja dengan pengusaha
untuk mengadakan hubungan kerja dalam waktu tertentu
atau untuk pekerjaan tertentu
Sebutan:
Karyawan Kontrak, Temporer, Anorganik
Ketentuan Lain:
Perjanjiannya harus tertulis latin dalam bahasa
Indonesia
Tidak ada masa percobaan

www.corpHR.com

Jenis Pekerjaan PKWT


1. pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya;
2. pekerjaaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu
yang tidak terlalu lama dan paling lama 3 (tiga) tahun;
3. pekerjaan yang bersifat musiman; atau
4. pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan
baru, atau produk tambahan yang masih dalam percobaan
atau penjajakan.

www.corpHR.com

Jangka Waktu PKWT


Perjanjian kerja untuk waktu tertentu dapat diperpanjang atau

diperbaharui, tergantung jenis pekerjaan PKWT-nya


PKWT dapat diadakan untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun

dan hanya boleh diperpanjang 1 (satu) kali untuk jangka waktu paling
lama 1 (satu) tahun.
Pengusaha yang bermaksud memperpanjang perjanjian kerja waktu
tertentu tersebut, paling lama 7 (tujuh) hari sebelum perjanjian kerja
waktu tertentu berakhir telah memberitahukan maksudnya secara
tertulis kepada pekerja yang bersangkutan.
Pembaruan perjanjian kerja waktu tertentu hanya dapat diadakan
setelah melebihi masa tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari berakhirnya
perjanjian kerja waktu tertentu yang lama, pembaruan perjanjian
kerja waktu tertentu ini hanya boleh dilakukan 1 (satu) kali dan paling
lama 2 (dua) tahun
www.corpHR.com

Perpanjangan & Pembaharuan PKWT

www.corpHR.com

PKWT berakhir sebelum waktunya


Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya jangka
waktu yang ditetapkan dalam perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT), maka pihak
yang mengakhiri hubungan kerja diwajibkan membayar ganti rugi kepada pihak
lainnya sebesar upah pekerja sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu
perjanjian kerja, kecuali disebabkan karena:
1. pekerja meninggal dunia;
2. berakhirnya/selesainya pekerjaan yang diperjanjikan (harus dinyatakan);
3. adanya putusan pengadilan dan/atau putusan atau penetapan lembaga
penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap; atau
4. adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam perjanjian
kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama yang dapat
menyebabkan berakhirnya hubungan kerja.
www.corpHR.com

Perubahan PKWT Menjadi PKWTT


Pasal 15 Kepmenakertrans No 100/MEN/VI/2004

(1)PKWT yang tidak dibuat dalam bahasa Indonesia dan huruf latin berubah
menjadi PKWTT sejak adanya hubungan kerja.
(2)Dalam hal PKWT dibuat tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam jenis pekerjaan yang dipersyaratkan, maka PKWT berubah menjadi
PKWTT sejak adanya hubungan kerja.
(3)Dalam hal PKWT dilakukan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan
produk baru menyimpang dari ketentuan jangka waktu perpanjangan, maka
PKWT berubah menjadi PKWTT sejak dilakukan penyimpangan.
(4)Dalam hal pembaharuan PKWT tidak melalui masa tenggang waktu 30 (tiga
puluh) hari setelah berakhirnya perpanjangan PKWT dan tidak diperjanjikan
lain, maka PKWT berubah menjadi PKWTT sejak tidak terpenuhinya syarat
PKWT tersebut.
(5) Dalam hal pengusaha mengakhiri hubungan kerja terhadap pekerja dengan

hubungan kerja PKWT sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat
(3) dan ayat (4), maka hak-hak pekerja dan prosedur penyelesaian dilakukan
www.corpHR.com
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
bagi PKWTT.

Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT)


adalah perjanjian kerja antara pekerja dengan
pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja yang bersifat
tetap
Sebutan:
Karyawan Tetap, Permanen, Organik

Ketentuan Lain:
Perjanjiannya dapat lisan atau tertulis
Diperkenankan adanya masa percobaan
Berakhir normal pada usia pensiun (umumnya s/d pekerja
berusia 55 tahun)
www.corpHR.com

Surat Pengangkatan
Dalam hal perjanjian kerja waktu tidak tertentu
(PKWTT) dibuat secara lisan, maka pengusaha
wajib membuat surat pengangkatan bagi pekerja
yang sekurang- kurangnya memuat keterangan:
1.
2.
3.
4.

nama dan alamat pekerja;


tanggal mulai bekerja;
jenis pekerjaan;
besarnya upah.

www.corpHR.com

Terimakasih

www.corpHR.com

Anda mungkin juga menyukai