Anda di halaman 1dari 29

Polip Nasal

Pembimbing : dr. Upang Wijayanto, Sp.THT-KL


Oleh:
Reni Susanti
10310318

Anatomi Hidung
- Hidung Luar
Terbentuk
oleh
kerangka tulang dan
tulang rawan yang
dilapisi
kulit,
jaringan ikat dan
otot-otot kecil

Anatomi Hidung
Dinding medial septum dibentuk oleh
tulang dan tulang rawan
Tulang : - Lamina perpendikularis os
etmoid
- Vomer
- Krista nasalis os
maksila
- Krista nasalis os
palatina
Tulang Rawan : - cartilago septum
( lamina
kuadrangularis )
- Kolumela

Anatomi Hidung

Dinding Lateral terdapat Konka


-Inferior
-Media
-Superior

Anatomi Hidung
Meatus
- Inferior
- Media

: Terdapat muara duktus nasolakrimalis


:Terdapat muara dari sinus frontal,sinus
maksilaris, Sinus etmoid anterior

- Superior

:Terdapat muara dari sinus etmoid posterior,


sinus sfenoid

Anatomi Hidung
Batas rongga hidung :
- Inferior

: Dibentuk oleh Os Maksila dan Os


Palatum
- Atap hidung : Di bentuk oleh lamina kribriformis
(dari Os Etmoid)
- Posterior
: Dibentuk oleh Os Sfenoid

Anatomi Hidung
Kompleks Osteomeatal (KOM)
-Celah pada dinding lateral hidung
yang dibatasi oleh konka media
dan lamina Papiresea
-KOM merupakan tempat ventilasi
dan drainase dari sinus Etmoid
anterior, sinus Maksilla, sinus
Frontal

Perdarahan
A. Nasalis anterior (cabang
A. Etmoidalis yang
merupakan cabang dari A.
Oftalmika, cabang dari a.
Karotis interna).
A. Nasalis posterior (cabang
A.Sfenopalatinum, cabang
dari A. Maksilaris interna,
cabang dari A. Karotis
interna)
A. Angularis (cabang dari
A. Fasialis)
- Bagian depan septum :
pleksus kiesselbach

Persarafan
- Bagian depan dan atas
N. Etmoidalis anterior
cabang dari
N. Nasosiliaris yang
berasal dari N.oftalmikus
- Bagian hidung lainnya
N. Maksila dari ganglion
sfenopalatina
- Fungsi penghidu
N. Olfaktorius

Fisiologi Hidung

POLIP NASI

Definisi
Polip Nasi

Polip nasi adalah massa


lunak
dalam

yang

tumbuh

rongga

di

hidung.

Kebanyakan polip berwarna


putih bening atau keabu
abuan,

mengkilat,

lunak

karena banyak mengandung


cairan (polip edematosa).

cont
Polip yang sudah lama dapat berubah menjadi
kekuning kuningan atau kemerah merahan, suram
dan lebih kenyal (polip fibrosa).
Polip kebanyakan berasal dari mukosa sinus etmoid,
biasanya multipel dan dapat bilateral. Polip yang
berasal dari sinus maksila sering tunggal dan tumbuh
ke arah belakang, muncul di nasofaring dan disebut
polip koanal.

Epidemiologi

Etiologi
Alergi
terutama
rinitis alergi

Sinusitis
kronik

Iritasi

Kelainan
anatomi

Patogenesis
Menurut

Fenomena

Bernouli

menyatakan bahwa udara yang


mengalir melalui tempat yang
sempit

akan

mengakibatkan

tekanan negatif pada daerah


sekitarnya.

Jaringan yang lemah akan terisap oleh tekanan negatif


sehingga mengakibatkan edema mukosa dan pembentukan
polip.

Fenomena

ini

menjelaskan

mengapa

polip

kebanyakan berasal dari area yang sempit di KOM di


meatus media .
Menurut teori Bernstein, terjadi perubahan mukosa hidung
akibat peradangan atau aliran udara yang bertubulensi,
terutama di daerah yang sempit di kompleks osteomeatal.

Gejala klinis

Diagnosis

Cont
Rinoskopi Posterior
Pembagian stadium polip menurut Mackay dan Lund
(1997) :
Stadium 1 : polip masih terbatas dimeatus medius
Stadium 2 : polip sudah keluar dari meatus medius,
tampak dirongga hidung tapi belum memenuhi
rongga hidung
Stadium 3 : polip yang masif

Penatalaksanaan
Tujuan Utama Pengobatan :
Menghilangkan keluhan-keluhan
Mencegah komplikasi
Mencegah rekurensi polip
Terdapat beberapa pilihan pengobatan untuk polip nasal
yaitu
1. Medikamentosa, misalnya:
Prednison 50 mg/hari atau deksametason selama
10 hari, (tappering off).

Suntikan intrapolip, misalnya triamsinolon


asetonid atau prednisolon 0,5 cc, tiap 5 7 hari
sekali.
Obat semprot hidung yang mengandung
kortikosteroid,
2.
Pembedahan
konvensional
sederhana
(polipektomi) dengan menggunakan senare polip
atau cunam dengan analgesi lokal.
3. Bedah endoskopi yang memakai alat lebih lengkap
yaitu BSEF

Pemeriksaan Penunjang
Naso-Endoskopi

Radiologi
Foto polos sinus paranasal (posisi waters, AP,
aldwell dan lateral)
Dapat memperlihatkan penebalan mukosa dan
adanya batas udara cairan dalam sinus, tetapi
kurang bermanfaat pada kasus polip.
CT-Scan
Untuk melihat apakah ada proses radang,
kelainan anatomi, polip atau sumbatan KOM.

Prognosis
Baik

tetapi polip hidung sering tumbuh kembali,


oleh karena itu pengobatannya juga perlu
ditujukan kepada penyebabnya.

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai