Anda di halaman 1dari 43

TI091316 [3 SKS]

TEKNIK PENGENDALIAN
KUALITAS
MINGGU KE-4

FILOSOFI DAN METODE SPC


(STATISTICAL PROCESS
CONTROL)

Jurusan Teknik Industri

OUTLINE PERTEMUAN INI


Definisi SPC
Penyebab Terjadinya Variasi dalam Kualitas

Dasar-dasar Statistik dalam Control Chart


Perkembangan Seven Tools
Implementasi SPC
Aplikasi SPC dalam Proses Non Manufaktur

Jurusan Teknik Industri

TOOLS DASAR DALAM SPC


Histogram atau Stem and Leaf Plot
Check Sheet
Pareto Chart
Cause and Effect Diagram

SPC

Defect Concentration Diagram


Scatter Diagram
Control Chart

Jurusan Teknik Industri

VARIASI YANG TELAH DITETAPKAN DAN


MUNGKIN TERJADI DALAM PEMBAHASAN
VARIASI KUALITAS

Sebuah proses akan berlangsung jika variasi proses yang


terjadi masih berada di dalam kendali statistik.

Sebuah proses dikatakan berada di luar kontrol statistik


jika penyebab variasi proses yang telah ditetapkan
sebelumnya (assignable causes) terjadi di dalam proses.

Jurusan Teknik Industri

DASAR-DASAR STATISTIK DALAM


MEMBANGUN CONTROL CHART
1
2
3
4

Control Chart harus memiliki: center line (ratarata), upper control limit (batas atas), dan
lower control limit (batas bawah)
Poin-poin yang telah terploting di antara kedua
garis kontrol, menunjukkan bahwa proses pada
poin tersebut berada dalam kontrol tidak
perlu mengambil tindakan apapun.
Poin yang terploting di luar batas kontrol,
menunjukkan bahwa proses pada poin tersebut
di luar kontrol perlu adanya investigasi dan
koreksi untuk menentukan penyebabnya.
Terdapat relasi yang kuat
antara tes hipotesa
dengan control chart.

Jurusan Teknik Industri

CONTOH: KASUS FOTOLITOGRAFI


Dalam proses produksi hard
bake (gula batu amandel),
karakteristik kualitas yang
perlu diperhatikan adalah
lebar aliran dari produk.
Dari hasil monitoring proses
dengan mengambil sampel
lima wafer hard bake,
didapatkan hasil:
Rataan proses = 1,5
mikron
Standar deviasi proses
= 0,15 mikron
o Karena semua plot berada
di dalam garis batas
kontrol, maka proses
dikatakan berada dalam
kntrol statistik

Jurusan Teknik Industri

Dengan data-data di atas, maka nilai standar


deviasi dari rata-rata sampel adalah:

Dengan asumsi bahwa proses berdistribusi


normal, maka dapat diperkirakan bahwa rataan
sampel akan berada di selang antara
dan
. Nilai
dianggap 3, sehingga nilai kontrol atas dan
bawah proses menjadi:

Proses ini sering disebut sebagai three sigma


control limits.

Jurusan Teknik Industri

MODEL SHEWHART
CONTROL CHART

Kita dapat membuat model umum dalam penyusunan


control chart. Jika w adalah nilai sampel yang diambil
untuk mengukur karakteristik kualitas, dan rataan
sampel adalah w, dan standar deviasi sampel adalah
w. Maka batas kontrol proses akan menjadi:

Dimana L adalah jarak dari batas kontrol terhadap


center line (rata-rata), ditunjukkan dari unit standar
deviasi. Teori control chart ini diperkenalkan oleh
Walter A. Shewhart, dan control chart yang
dikembangkan dengan konsep ini disebut dengan
Shewhart Control Charts.
Jurusan Teknik Industri

Jurusan Teknik Industri

Fungsi yang paling penting dalam


penggunaaan control chart adalah
improvisasi proses. Pada umumya:

Sebagian besar proses tidak


berlangsung dalam kontrol statistik
yang tetap.

Sebagai konsekuensinya, penggunaan


control chart yang intens dapat
digunakan untuk mengidentifikasi
penyebab variasi proses. Jika
penyebab ini dapat dihilangkan, maka
variabilitas proses dapat ditekan dan
proses dapat diperbaiki.

Aktivitas perbaikan proses dengan


menggunakan control chart diilustrasikan
dalam Gambar 4.5 ini, dengan catatan:

Control chart hanya mendeteksi


assignable causes. Tindakan
manajemen, operator, dan teknis akan
sangat dibutuhkan untuk
menghilangkan assignable causes.

Jurusan Teknik Industri

10

Jurusan Teknik Industri

11

PRINSIP DASAR LAINNYA

Grafik dapat digunakan untuk mengestimasi parameter


proses, yang digunakan untuk menentukan kapabilitas
proses.

Secara umum, terdapat dua jenis control chart:


a.

Variabel Control Chart


. Skala

pengukuran yang berkesinambungan

. Karakteristik

kualitas dideskripsikan dengan tendensi


terpusat dan ukuran variabilitas.

b.

Attribute Control Chart


. Conforming

(sesuai)/ Nonconforming (tidak sesuai).

. Jumlah.
.

Desain control chart mencakup pemilihan ukuran sampel,


batas kontrol, dan frekuensi sampling.

Jurusan Teknik Industri

12

PROSES

Stasioner dan data tidak berkorelasi variasi


terjadi di sekitar mean dan dapat diprediksi.

Stasioner dan memiliki autokorelasi


pengamatan yang berturut-turut bergantung pada
kecenderungan poin untuk bergerak di sepanjang
mean.

Non Stasioner proses menyimpang tanpa mean


yang stabil atau tetap.

Jurusan Teknik Industri

13

ALASAN KEPOPULERAN
CONTROL CHART
Control chart adalah teknik yang telah terbukti
untuk meningkatkan produktivitas.
Control chart yang efektif dalam mencegah
cacat.
Control chart mencegah proses penyesuaian
yang tidak perlu.
Control chart memberikan informasi diagnostik
Control chart memberikan informasi mengenai
kapabilitas proses.

Jurusan Teknik Industri

14

PILIHAN CONTROL CHART

3-Sigma Control Limits

Probabilitas terjadinya error tipe


1 () 0.0027.

Probability Limits
Probabilitas terjadinya error tipe
1 ditentukan secara langsung.
Sebagai contoh, = 0.001
memberikan nilai sigma control
limits = 3.09

Warning Limits

Biasanya digunakan sebagai 2sigma limits

Jurusan Teknik Industri

15

FREKUENSI
PENGAMBILAN SAMPEL
Cara lain untuk mengevaluasi keputusan
mengenai ukuran dan frekuensi pengambilan
sampel adalah melalui ARL (Average Run
Length).
ARL adalah jumlah poin yang harus terploting
sebelum ada poin yang di luar kontrol.
Nilai ARL untuk Shewhart Control Chart dapat
dihitung dengan rumus:

Nilai p adalah probabilitas suatu poin berada di


luar batas kontrol.

Jurusan Teknik Industri

16

Sebagai contoh, Shewhart


Control Chart
dengan tiga batas sigma, memiliki nilai p =
0,0027 jika proses berada dalam kontrol.
Maka, nilai ARL jika proses dalam kontrol (ARL ) =
0
1/0,0027 = 370, nilai ARL ini menunjukkan
bahwa, meskipun proses berada dalam kontrol
namun poin akan menunjukkan indikasi out of
control pada ploting ke 370.
Terdapat dua hal yang perlu diperhatikan dalam
ARL:
a.Standar deviasi yang dihasilkan terlalu lebar
b.Distribusi geometrik menghasilkan distribusi
yang tidak simetris, sehingga nilai mean tidak
terlalu diperlukan.

Jurusan Teknik Industri

17

Pada contoh sebelumnya, Shewhart Control Chart


dengan tiga batas sigma, memiliki nilai p = 0,0027
jika proses berada dalam kontrol.

Maka, nilai ARL jika proses dalam kontrol (ARL0) =


1/0,0027 = 370, nilai ARL0 adalah nilai mean dari
proses.

Nilai standar deviasi dari proses dapat dihitung


dengan:

Dari hasil perhitungan, nilai standar deviasi proses


tepat sama dengan nilai rataan proses.

Untuk distribusi geometrik dengan p=0,0027 dan


persentil 10 adalah 38 dan persentil 50 adalah 256,
ini berarti bahwa 10% dari waktu proses maksimal
hanya menghasilkan 38 sampel, dan 50% dari waktu
proses maksimal hanya menghasilkan 256 sampel.
Hal ini terjadi karena distribusi geometrik dengan
Jurusan Teknik Industri
p=0,0027 lebih condong ke arah kanan.

18

Kadangkala, performansi control chart dapat


diukur dengan menggunakan teorema ATS
(average time to signal). Jika sampel
diambil pada interval yang tetap pada h jam
tertentu, maka:

ATS = ARL.h

Jurusan Teknik Industri

19

ANALISA POLA DALAM


CONTROL CHART

Konsep rational subgroup berarti bahwa subgroup


atau sampel harus melalui proses seleksi sehingga
jika muncul assignable causes, variasi antara
subgroup akan dimaksimalkan, sementara variasi
karena adanya assignable causes dalam subgroup
akan diminimalkan
Dua pendekatan umum untuk membangun
subgroup yang rasional:
a. Sampel terdiri dari unit yang dihasilkan pada saat
yang sama
b. Sampel terdiri dari unit yang merupakan
perwakilan dari semua unit dan dipilih secara
acak dari semua output proses

Jurusan Teknik Industri

20

Jurusan Teknik Industri

21

ANALISA POLA DALAM


CONTROL CHART
Pola dalam control
chart muncul secara
acak
19 dari 25 plot poin di
bawah center line,
sementara hanya 6 plot
yang berada di atas
Setelah poin 4, 5 poin
berturut turut
mengalami
peningkatan yang
cukup besar. Ada pula
yang mengalami
penurunan secara terus
menerus, dimulai dari

Jurusan Teknik Industri

22

ANALISA POLA DALAM


CONTROL CHART

Jurusan Teknik Industri

23

WESTERN ELECTRIC
RULES

Jurusan Teknik Industri

24

ATURAN SENSITIFITAS DALAM


CONTROL CHART
Standard Action Signal
Terdapat satu poin atau lebih yang berada di luar
batas kontrol
Dua dari tiga consecutive points berada di luar
batas dua sigma, namun masih berada dalam
batas kontrol
Empat dari lima consecutive points berada di luar
batas satu sigma

Western
Electric
Rules

Delapan consecutive points berada dalam salah


satu sisi dari center line
Enam poin dalam satu rangkain menurun atau
meningkat secara kontinyu
Lima belas poin berturut-turut berada dalam zona C (di
atas dan di bawah center line)
Empat belas poin bergantian naik dan turun secara
berturut-turut
Delapan poin berturut-turut berada di kedua sisi center
line, dan tidak ada satupun yang berada di zona C
Jurusan Teknik Industri

25

Pada umumnya, analisa sensitifitas dapat digunakan


sebagai acuan ketika digunakan beberapa aturan
sensitifitas secara bersamaan.

Jika digunakan k jenis aturan dan i kriteria tersebut


memiliki kemungkinan error tipe 1 dengan nilai i,
maka probabilitas muncul false alarm adalah:

Nilai i untuk analisa sensitifitas tidak dapat


ditentukan secara pasti karena membutuhkan
beberapa observasi tertentu.

Jurusan Teknik Industri

26

Champ dan Woodal (1987) menganalisa performansi


ARL untuk Shewhart Control Chart dengan
menggunakan berbagai aturan sensitifitas.

Aturan tersebut terbukti mampu mendeteksi pergeseran


yang lebih kecil pada Control Chart, namun ARL yang
tidak terkontrol dapat terdegradasi secara substansial.

Misalnya, hasil perhitungan ARL pada suatu data proses


yang menggunakan Shewhart Control Chart dengan
aturan Western Electric didapatkan nilai 9,125. nilai ini
jauh berbeda ketika kita menhitung dengan aturan
Shewhart Control Chart saja, dimana didapatkan nilai
ARL sebesar 370.

Jurusan Teknik Industri

27

APLIKASI CONTROL
CHART FASE 1 DAN FASE
2

Fase 1 adalah analisa yang bersifat retrospektif terhadap


data proses, berguna untuk mendapatkan trial control
limit.

Memfasilitasi pendeteksian dan menghilangkan


assignable causes

Pada fase 2, control chart berfungsi untuk memonitor


perkembangan proses.

Proses diasumsikan stabil.

Penekanan fungsi control chart adalah monitoring


proses, bukan untuk memperbaiki proses yang tidak
beraturan menjadi terkontrol.

Jurusan Teknik Industri

28

SEVEN TOOLS
1

Check sheet

Pareto chart

Histogram

Cause and Effect Diagram

Defect Concentration Diagram

Scatter Diagram

Control Chart

Jurusan Teknik Industri

29

CHECK SHEET

Jurusan Teknik Industri

30

PARETO CHART

Jurusan Teknik Industri

31

Jurusan Teknik Industri

32

CAUSE AND EFFECT


DIAGRAM

Jurusan Teknik Industri

33

CARA MEMBANGUN CAUSE AND EFFECT


DIAGRAM
1

Definisikan problem atau efek yang akan


dianalisa.

Bentuk tim untuk melakukan analisa.

Gambarkan effect box dan center line

Spesifikasikan penyebab variabilitas dalam kategori


dan gabungkan setiap kategori

Identifikasikan penyebab varaibilitas, dan


kategorikan dalam kategori yang telah disusun di
langkah 4.
Urutkan penyebab variabilitas yang mungkin
berdampak terhadap variabilitas

Lakukan tindakan perbaikan

Jurusan Teknik Industri

34

DEFECT CONCENTRATION DIAGRAM

Jurusan Teknik Industri

35

SCATTER DIAGRAM

Jurusan Teknik Industri

36

IMPLEMENTASI KONSEP SPC


Kepemimpinan manajemen
Pendekatan kepada tim
Pendidikan pada seluruh pegawai
Menekankan untuk mengurangi variabilitas

kur kesuksesan berdasarkan ukuran kuantitatif (ekonomi)

kanisme penyampaian keberhasilan proses pada keseluruhan organisasi

Jurusan Teknik Industri

37

APLIKASI SPC DALAM


PROSES NON
MANUFAKTURING
TIdak ada sistem pengukuran yang jelas,
sehingga dibutuhkan penyesuaian data
kualitatif
Kemampuan proses untuk diobservasi cukup rendah
Melakukan pemetaan proses dengan
menggunakan flowchart atau OPC
Pemetaan proses penting untuk
mengetahui aktivitas yang non value
added

Jurusan Teknik Industri

38

CARA MENGHILANGKAN AKTIVITAS


YANG TIDAK PERLU
Menyusun kembali urutan kerja dari proses
Menyusun kembali lokasi operator di dalam sistem
Mengubah metode kerja
Mengubah jenis peralatan yang digunakan di dalam proses
Mendesain ulang formulir dan dokumen agar lebih efisien
Memberikan pelatihan pada operator
Mengembangkan supervisi

ngidentifikasi fungsi proses secara lebih jelas kepada seluruh pegawai


Mengeliminasi langkah-langkah yang tidak perlu
Menggabungkan tahapan proses
Jurusan Teknik Industri

39

SIMBOL DALAM OPC

Jurusan Teknik Industri

40

Jurusan Teknik Industri

41

TUJUAN PEMBELAJARAN

mahami assignable causes dalam variasi dan peluang kemunculannya


Mampu menjelaskan tentang dasar Shewhart Control Chart
Mampu menjelaskan teori subgroup yang rasional
Memahami metode dasar dalam SPC
Mampu menjelaskan fase 1 dan 2 dalam Control Chart
Mampu menjelaskan ARL sebagai metode pengukuran
performa Control Chart
Mampu menjelaskan peranan analisa sensitivitas
dan pola dalam pembentukan Control Chart

Jurusan Teknik Industri

42

PERTANYAAN

Bagaimana assignable causes dapat muncul dalam suatu proses?


Apa yang dimaksud dengan Shewhart Control Chart?
Apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam
pembentukan Shewhart Control Chart?

aimana cara menentukan subgroup yang rasional dari suatu populasi?


Apa yang dimaksud dengan SPC? Kapan SPC dapat
digunakan dalam proses pengolahan data?
Jelaskan fase-fase dalam Control Chart!
Apakah fungsi ARL dalam Control Chart? Apakah
pengamatan visual tidak cukup untuk mengukur
performa Control Chart?
Mengapa Control Chart perlu diberikan analisa
sensitivitas dan analisa pola persebaran poin?
Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
analisa tersebut?
Jurusan Teknik Industri

43

Anda mungkin juga menyukai