Anda di halaman 1dari 28

DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT & PENYEHATAN

LINGKUNGAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN KEMENTERIAN
KESEHATAN
DALAM PENGELOLAAN LIMBAH
MEDIS
Subdit Pengamanan Limbah, Udara &
Radiasi
Direktorat Penyehatan Lingkungan,
Ditjen PP dan PL Kementerian Kesehatan

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI NO. 1204


tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit
Persyaratan Kes Lingkungan RS meliputi:

Penyehatan Ruang Bangunan dan Halaman rumah sakit


Persyaratan Hygiene dan Sanitasi Makanan Minuman
Penyehatan Air
Pengelolaan Limbah
Pengelolaan Tempat Pencucian Linen (Laundry)

Pengendalian Serangga, Tikus dan Binatang Pengganggu


Lainnya
Dekontaminasi Melalui Desinfeksi dan Sterilisasi
Persyaratan Pengamanan Radiasi
Upaya Promosi Kesehatan dari Aspek kesehatan lingkungan

REALITAS DAN PERMASALAHAN


Proporsi fasyankes yang tidak menggunakan metode
pembuangan limbah B3 dengan baik pada 22 negara
berkembang berkisar antara 18% sampai dengan 64%
(WHO, 2002)
Dari 1.060 RS yang telah
dibina,
sebanyak
388
(28,68%)
memiliki
incinerator berfungsi baik,
367 (34,62%) melakukan
pengolahan akhir secara offsite yaitu dengan menitipkan
limbahnya ke Fasyankes lain
atau ke pihak ke tiga berizin,
dan yang belum melakukan
pengolahan sebanyak 305
(28,77%)

REALITAS DAN PERMASALAHAN


Small-scale incinerator dengan suhu di bawah 8000C,
dapat menimbulkan produksi dioksin, furan dan polutan
toksik sebagai emisi dan atau fly ash (WHO, 2000)

Dampak : Emisi gas toksik dan dioksin dapat menyebabkan


gangguan pada hati, jantung, paru-paru, ginjal, sistem
metabolisme, sistem imunitas, sistem syaraf yang bersifat
karsinogenik, teratogenik (kelahiran cacat) dan mutagenik
(kerusakan genetik)

REALITAS DAN PERMASALAHAN


Akibat
dari
limbah
medis
tajam,
WHO
(2004)
mengestimasikan sebanyak 21 juta orang terinfeksi virus
Hepatitis B (32% dari semua infeksi baru), 2 juta orang
terinfeksi virus Hepatitis C (40% dari semua infeksi baru),
dan 260 ribu orang terinfeksi HIV (5% dari seluruh infeksi
baru)

Terdapat 8 kasus HIV terhadap pekerja dan 2 kasus


penularannya melalui luka pada petugas yang
menangani limbah di Perancis (1992)
Penularan HIV melalui 32 luka akibat jarum hipodermik, 1
luka karena pisau, 1 luka karena pecahan kaca, 1 kontak
dengan benda tidak tajam infeksius, 4 pajanan kulit atau
membran mukus dari darah terinfeksi di USA (1995)

SUMBER DAN TIMBULAN


Institusi/kegiatan
penghasil limbah medis
adalah:
Rumah Sakit 2.199
Puskesmas 9.422
Posyandu 266.827
Apotek 16.603
Klinik
Laboratorium
Praktik dokter
Praktik Bidan
Industri Farmasi

Diperkirakan
timbulan limbah
medis dari
Rumah Sakit
dalam satu
tahun sebanyak
9.890 ton dari
2.199 RS di
seluruh
Indonesia

DASAR HUKUM

DASAR HUKUM

Undang-undang No. 36 tahun 2009


tentang Kesehatan
Pasal 162
Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat,
baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya

Undang-undang No. 36 tahun 2009


tentang Kesehatan
Pasal 163 (ayat 1)
Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat
menjamin ketersediaan lingkungan yang sehat
dan tidak mempunyai risiko buruk bagi
kesehatan
Pasal 163 (ayat 2)
Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud
pada
ayat (1) mencakup
lingkungan
permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi,
serta tempat dan fasilitas umum

Undang-undang No. 36 tahun 2009


tentang Kesehatan
Pasal 163 (ayat 3)
Lingkungan sehat berarti bebas dari unsur-unsur
yang menimbulkan gangguan kesehatan, antara
lain:
a.limbah cair;
b.limbah padat;
c.limbah gas;
d.Dst.

Pasal 163 (ayat 4)


Ketentuan mengenai standar baku mutu
kesehatan
lingkungan
dan
PROSES
PENGOLAHAN LIMBAH sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), dan ayat (3), ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah.

UNDANG-UNDANG NO. 44 TAHUN 2009


TENTANG RUMAH SAKIT
Pasal 7
Rumah sakit harus memenuhi persyaratan
lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya
manusia, kefarmasian dan peralatan

Pasal 8
Ayat 1
Persyaratan lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
7 ayat (1) harus memenuhi ketentuan mengenai
kesehatan, keselamatan lingkungan, dan tata ruang,
serta sesuai dengan hasil kajian kebutuhan dan
kelayakan penyelenggaraan Rumah Sakit.

UNDANG-UNDANG NO. 44 TAHUN 2009


TENTANG RUMAH SAKIT
Pasal 10 ayat 2
Bangunan rumah sakit
paling sedikit terdiri atas:
a.Rawat jalan
b.Ruang rawat inap
c.Ruang gawat darurat
d.Ruang operasi
e... Dst
t.Pengolahan sampah

Pasal 11
Prasarana rumah sakit dapat
meliputi:
a.Instalasi air
b.Instalasi mekanikal dan
elektrikal
c.Instalasi gas medis
d.Instalasi uap
e.Instalasi pengelolaan limbah
f..dst

Undang-undang No. 32 tahun 2009 tentang


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Setiap orang yang menghasilkan limbah
B3 wajib melakukan pengelolaan limbah
B3 yang dihasilkannya

PP No. 18 tahun 1999 Tentang Pengelolaan


Limbah B3
Pasal 3 : Setiap orang dan/atau kegiatan
yang menghasilkan limbah B3 dilarang
membuang limbah B3 yang
dihasilkannya itu secara langsung ke
media lingkungan hidup, tanpa
pengolahan terlebih dahulu
Pasal 9 : Setiap orang yang melakukan
usaha dan/atau kegiatan yang
menggunakan bahan B3 dan/atau
menghasilkan limbah B3 wajib
melakukan reduksi limbah B3, mengolah
limbah B3 dan/atau menimbun limbah B3

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 18 tahun


2009 tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah Bahayan
Berbahaya dan Beracun
Jenis kegiatan pengelolaan
limbah B3 WAJIB dilengkapi
IZIN:

PENGANGKUTAN
PENYIMPANAN
SEMENTARA
PENGUMPULAN
PEMANFAATAN
PENGOLAHAN
PENIMBUNAN

Instansi Pemberi Izin:

Menteri Perhubungan
Bupati/Walikota
Menteri
Lingkungan
Hidup
Gubernur
Bupati/Walikota
Menteri instansi terkait
Menteri Lingkungan
Hidup

Alur Pengelolaan Limbah Medis

MINIMISA
SI

KEPUTUSAN MENTERI
KESEHATAN RI NO. 1204 tahun
2004 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit

PEMILAHAN

KEPUTUSAN MENTERI
KESEHATAN RI NO. 1204 tahun
2004 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit

PEMANFAAT
AN

KEPUTUSAN MENTERI
KESEHATAN RI NO. 1204 tahun
2004 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit

KEPUTUSAN MENTERI
KESEHATAN RI NO. 1204 tahun
PENGANGKUTA 2004 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah
N INTERNAL
Sakit

KEPUTUSAN MENTERI
KESEHATAN RI NO. 1204 tahun
2004 tentang Persyaratan
PENYIMPANAN Kesehatan
Lingkungan Rumah
Sakit

KEPUTUSAN MENTERI
KESEHATAN RI NO. 1204 tahun
2004 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit

PENGOLAHAN

Untuk pengolahan limbah B3


rumah sakit tidak perlu izin
HO dan IMB
Tidak
perlu
melakukan
perubahan akte bagi rumah
sakit dan atau fasilitas
pelayanan kesehatan
Rumah
sakit
dapat
menerima
limbah
medis
yang berasal dari rumah
sakit
dan/atau
fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya
selama tersedia teknologi
pengolahan, dengan kontrak

Untuk limbah yang diolah


oleh rumah sakit, limbah
medis
tidak
diperlukan
analisis limbah yang akan
diinsinerasi
Uji DRE (Destruction and
Removal Efficiency) untuk
limbah
medis
hanya
dilakukan
terhadap
senyawa POHC (Principle
Organic
Hazard
Constituent)

Untuk
permohonan
izin Pengolah limbah B3 medis
pengolahan
limbah
medis
menggunakan incinerator di
menggunakan incinerator oleh
rumah sakit dapat mengolah
rumah sakit pada tahun 2013
limbah
B3
dari
klinik,
tidak
memerlukan
analisis
Puskesmas,
dengan
limbah medis input dan DRE,
rekomendasi dari PEMDA
Untuk Autoclaving limbah B3
cukup dengan baku mutu dan
medis wajib dilengkapi dengan
efiseiensi pembakaran sebesar
izin pengolahan limbah B3
99,50%

Kebijakan Pengelolaan Limbah Medis


Non Insinerasi
Menghasil emisi,
termasuk dioksin, furan
dan logam berat
Memberikan dampak
kesehatan masyarakat &
kesehatan kerja

Ada apa
dengan
Insinerasi?

Regulasi terhadap proses


insinerasi sangat ketat
Biaya instalasi,
operasional,
pemeliharaan MAHAL

Kewajiban Stockholm
Convention untuk
mengeliminasi POPs

Arahan Kebijakan
Nasional terkait limbah
medis dan logam berat

UPAYA KEMENTERIAN
KESEHATAN

terima

kasih

Subdit Pengamanan Limbah, Udara dan Radiasi


Direktorat Penyehatan Lingkungan,
Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan Kementerian Kesehatan
Telp 021-4247608 ext 128 Fax 021-4245778
Email: subditlimbah@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai