Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PENAMBAHAN NAA DAN BAP

TERHADAP PERTUMBUHAN PISANG CAVENDISH


SECARA KULTUR JARINGAN
Disusun Oleh
Aulia Noviyanti (B1610691), Karisa Nur Azizah(B1610263), Nabilah
(B1610692), Ratna Komala Putri (B1610250)

PENDAHULUAN

Pisang (Musa sp)

Kultur In Vitro

Pisang Cavendish
(Musa Paradisiaca L)

TINJAUAN PUSTAKA
Kultur Jaringan
Media untuk kultur jaringan
Kelebihan dan Kelemahan
Teknik Kultur Jaringan
Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)
Untuk Tanaman
Mekanisme Kerja Hormon

METODOLOGI
Penelitian ini terdiri dari dua faktor yaitu:
Faktor pertama adalah NAA dengan
empat taraf konsentrasi (N0: 0 ppm, N1:
1 ppm, N2: 2 ppm, dan N3: 3 ppm).
Faktor kedua adalah BAP dengan empat
taraf konsentrasi perlakuan (B0: 0 ppm,
B1: 3 ppm, B2: 6 ppm, dan B3: 9 ppm).

Teknik Inokulasi Tanaman Pisang Secara


Kultur Jaringan

Designed
Designed by
by ::
Moch.
Moch. Ramadhoni
Ramadhoni

VARIABEL PENGAMATAN
Variabel dalam percobaan ini adalah panjang akar
terpanjang, jumlah akar, dan jumlah tunas yang muncul.

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis dengan uji F,
apabila terdapat per- bedaan antar perlakuan,
maka akan dilanjutkan menggunakan uji DMRT.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasil Analisis Ragam Pengaruh NAA dan BAP
Terhadap Pertumbuhan Tunas Pisang Cavendish
No

Variable
Pengamatan

Interaksi
NX

Panjang akar
terpanjang

sn

Sn

Jumlah akar

Sn

Sn

Sn

Jumlah tunas

tn

Sn

tn

SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan
dapat diperoleh ke- simpulan sebagai berikut:
Konsentrasi NAA berpengaruh terhadap variabel
panjang akar terpanjang dan berpengaruh
terhadap variable jumlah akar. Konsentrasi NAA
terbaik adalah 3 ppm memberikan hasil terbaik
terhadap variabel jumlah akar.
Konsentrasi BAP berpengaruh sangat nyata
terhadap semua variabel pengamatan. Konsentrasi
terbaik adalah 9 ppm untuk variabel jumlah tunas.

Anda mungkin juga menyukai