Anda di halaman 1dari 24

EFFICACY OF TOPICAL CORTICOSTEROID AND

ORAL ZINC
SULFATE-TOPICAL CORTICOSTEROID
COMBINATION IN THE
TREATMENT OF VITILIGO PATIENTS: A CLINICAL
TRIAL

Oleh :
Puspita dewi kusuma
2007730097
Pembimbing : dr. Dindin Budi. R, Sp. KK

Latarbelakang

Vitiligo
adalah
suatu
gangguan
pembentukan pigmen paling lazim yang
terjadi di seluruh dunia.
Insiden antara 0,1-4 persen.

Dengan penemuan jalur biologis tentang


patogenesis vitiligo diharapkan :

dapat
memberikan
pengetahuan
manajemen terapi dan profilaksis di masa
yang akan datang yang akan dijadikan
pengobatan dan pencegahan dari vitiligo.

Zinc adalah salah satu trace elemen


penting yang berkaitan dengan
kesehatan dan penyakit.
Zinc dalam kombinasi dengan
mikronutrien lain seperti tembaga,
kobalt, nikel, besi, mangan, dan kalsium
memainkan peran penting dalam proses
untuk melanogenesis.

Tujuan studi :

mengevaluasi efektivitas tambahan seng


pada pengobatan vitiligo.

Metode

Uji klinis acak ini dilakukan selama satu


tahun. (Maret 2008 sampai Maret 2009)
Jumlah Partisipan dalam studi di pusat
dermatologi
Judinshapur
University
terdiri dari :

86 pasien vitiligo dari 102 pasien.

Studi ini telah mendapat izin dari komite


etik Judinshapur University

Dalam studi ini telah di persiapkan suatu


inform konsen, yang terdiri dari

Definisi vitiligo
Pendekatan terapetik tradisional dan
keamanan serta keampuhannya
Proses percobaan studi dan kemungkinan
komplikasi dari zinc sebagai terapi baru
dalam studi ini

Kriteria Inklusi

Terdiri dari 2 kelompok acak :


1.

Kelompok 1 mendapat kortikosteroid


topikal
klobetasol propionat krim 0,05% dalam
alkohol isopropil 65 0 (dalam proporsi yg sama)
untuk tubuh
Triamsinolon asetonid 0,1% krim untuk
wajah dan flexures (lipatan tubuh)

Cara pemakaian 2 x / hari

Kelompok 2 mendapat kortikosteroid


topikal (sama dengan kelompok 1) dengan
zinc sulfat oral (220 mg /kapsul)

2.

Dosis zinc yang diresepkan :

2 kapsul/hari untuk remaja dan dewasa


10 mg/kg kapsul/sirup untuk anak anak

Untuk kelompok ke 2 tingkat serum zinc


harus diperiksa ulang 1 dan 3 bulan setelah
mulai perawatan

Semua pasien dinilai 1, 3 dan 4 bulan


setelah awal perawatan.
Sebagai perbandingan, bercak yang
berukuran besar dianggap sebagai lesi
target

Bercak target diambil di daerah yang


terekspos, kecuali bercak yang terdapat
pada tungkai bawah.

HASIL

Memenuhi syarat studi : tersisa 35


pasien dari 86 peserta.
86 peserta
39

39 tes
laboratoriu
m
abnormal

47

4 serum
zinc
meningkat

Tersisa 35 pasien

9 serum
zinc
menurun

Kelompok 1 terdiri dari 16 peserta dan


kelompok 2 terdiri dari 19 peserta

Pertimbangan pengobatan pada 2


kelompok ini berdasarkan dari frekuensi
jenis kelamin, Menggunakan Pearson
Chi-square test dengan P-value 0,45,
menunjukkan tidak ada perbedaan yang
signifikan secara statistik

Membandingkan berdasarkan usia


Kelompok 1
minimu
m

maksimu
m

13.0

57.0

Kelompok 2
Rata - rata

Minimum Maksimu
m

Rata
rata

32.2 (
11.0
59.0
30.5 (
12,58)
12,11)
Dengan T-tes dan P-value > 0,05 menunjukkan tidak ada
perbedaan yang signifikan secara statistik.

Membandingkan berdasarkan keterlibatan


vitiligo
Kelompok 1

Kelompok 2

11,0% ( 6.6%) dari permukaan


tubuh

10.6% ( 8,1%) dari permukaan


tubuh

Menggunakan T-tes dan P-value 0,8, tidak


ada perbedaan yang signifikan terlihat antara
dua kelompok

Dari kelompok 1, satu pasien dikeluarkan


dari studi karena tidak melanjutkan
pengobatan
Dari kelompok 2, 3 pasien dikeluarkan dari
studi karena refuting referenc, 1 kasus
karena terjadi peningkatan serum zinc
Jadi dari kedua kelompok, tersisa 15
pasien yang melanjutkan studi sampai
bulan ke - 4

Pada kelompok 1, dari 15 pasien, satu


(6,3%) menunjukkan tidak ada respons
(dgn perhitungan, Fishers exact test dan
P-value 1.00, tidak ada signifikasi secara
statistik

Diantara kedua kelompok tidak


menunjukkan respons selama 1 bulan
terapi

Respon rata rata pada kelompok 1 di


bulan ke 3 dan ke 4

Dengan P-value 0,6 dan 0,4 , Tidak ada


perbedaan yang signifikasi

DISKUSI

Vitiligo merupakan penyakit gangguan


depigmentasi didapat oleh karena tidak
adanya melanosit dan tidak ada produksi
pigmen yang berpengaruh pada kulit
dan permukaan mukosa

Zinc adalah salah satu trace elemen


penting yang berkaitan dengan
kesehatan dan penyakit.
Zinc dalam kombinasi dengan
mikronutrien lain seperti tembaga,
kobalt, nikel, besi, mangan, dan kalsium
memainkan peran penting dalam proses
untuk melanogenesis.

Semua itu mengkatalisasi penataanulang dopachrome untuk bentuk 5,6dihydroxy indola-2 asam karboksilat
(HAGI), dan peningkatan pembentukan
polimer eumelanin. Proses ini
merupakan tahap akhir pembentukan
eumelanin dalam melanogenesis.

Kesimpulan

Meskipun kortikosteroid dengan zinc sulfat oral lebih


berespons dari kortikosteroid saja, tidak ada
perbedaan yang signifikan secara statistik.
Dengan
mempertimbangkan
efek
kombinasi
kortikosteroid dengan zinc sulfat oral yang lebih
berespons dibanding dengan kortikosteroid saja, untuk
selanjutnya mungkin dengan uji acak terkontrol dalam
jangka waktu yang lebih panjang, mungkin dengan
jumlah pasien yg lebih banyak, dan mungkin juga
dengan penggunaan dosis tinggi zinc sulfat oral,
semua hal tersebut diperlukan sepenuhnya untuk
memastikan efektifitas zinc sulfat oral dalam
manajemen vitiligo.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai