Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS

Tinea Capitis
Pembimbing: Dr. Bowo Wahyudi, Sp.KK
Oleh : Fitriya(2011730134)
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
Rumah Sakit Umum Daerah Banjar
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2015

IDENTITAS PASIEN
Nama

: An. F

Usia

: 9 tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Alamat

: Pataruman

Suku Bangsa

: Sunda

Pekerjaan

: Pelajar

No. CM

: 32 09 52

ANAMNESIS
(Aloanamnesis dam AutoanamnesIs) Anamnesis dilakukan dengan pasien pada
tanggal 07 Maret 2016 di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Kota Banjar pukul
10.00 WIB
KELUHAN UTAMA

Bercak putih, bersisik halus yang terasa gatal terutama saat


berkeringat pada kepala, yang terasa semakin memberat
sejak 1 minggu terakhir.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


1minggu terakhir
Bercak putih yang bersisik halus
Gatal saat berkeringat
Rambut mudah dicabut hanya didaerah
tersebut

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


1 Bulan sebelumnya
Keluhan dirasakan sudah 1 bulan
Awal bercak putih sebesar uang logam , gatal (+),
kerontokan (-), lama lama keluhan semakin
memberat
Keluhan yang sama kakak pasien (+)
Penggunaan handuk dan jilbab bersamaan dengan
kakak pasien
Sudah diobati keluhan tidak berkurang

PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM

Tampak sehat
Kesadaran Compos Mentis
TANDA VITAL

Tekanan Darah : Tidak diukur


Nadi
: 88 x/menit, regular, kuat angkat, isi cukup
Respirasi
: 20 x/menit, regular, eupneu
Suhu
: 36.5oC

PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis Internus
Kepala

Normocephal, simetris, rambut mudah dicabut. Alopesia areata

Mata

Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), reflex pupil (+), d = 2 mm, isokor kana-kiri, edema palpebral (-), pergerakan mata ke segala
arah baik

Hidung

Deviasi septum (-), NCH (-/-), sekret (-/-), darah (-/-), nyeri tekan (-), hidung bagian luar tidak ada kelainan.

Telinga

Normotia, membran timpani intak, nyeri tekan (-/-), serumen (-/-), darah (-/-).

Mulut

Bibir kering (-), stomatitis(-), coated tongue (-/-) dan tidak tremor, faring hiperemis (-), Tonsil (T1/T1)

Leher

Tidak terdapat pembersaran KGB ad regio colli bilateral

Thoraks

Simetris, tidak terdapat retraksi dinding dada, suara napas vesikuler (+/+), ronchi basah (-/-), wheezing (-/-). Bunyi Jantung I dan II murni
regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

Tidak terdapat pembesaran abdomen, abdomen supel, BU (+), perkusi timpani, turgor kulit dalam batas normal.

Perianal dan Inguinal

Tidak terdapat ruam kemerahan di perianal, KGB inguinal bilateral tidak teraba.

Ekstremitas

Akral hangat, sianosis (-/-), perfusi cukup, tidak terdapat pembengkakan sendi.

STATUS DERMATOLOGI
Distribusi
A/R
Lesi

Regional
Kepala
Soliter,

sirkumskrip,

tidak

beraturan,

tidak

menimbul dari permukaan, ukuran 8 x 7 cm,

Efloresensi

kering
Makula hipopigmentasi, skuama

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kerokan kulit kepala dengan KOH 10%

Didapatkan jamur /
hifa panjang,
bercabang, dan
bersepta serta
double contour
pada pemeriksaan
mikroskopis.

RESUME
An. F 9 thn datang ke polikilinik RSUD Kota Banjar dengan keluhan
bercak putih, bersisik halus yang terasa gatal terutama saat
berkeringat pada kepala, yang terasa semakin memberat sejak 1
minggu terakhir. Rambut rontok (+), keluhan yang sama dengan
kakak pasien(+), pakai handuk dan jilbab bersamaan dengan kakak
pasien (+), sudah diobati, tapi keluhan tidak berkurang.
Pemeriksaan fisik : alopesia areata (+)
Status Dermatologis: Pada daerah kepala terdapat makula
hipopigmentasi disertai skuama halus, dengan ukuran 7x8cm, tidak
menimbul, kering.

DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING

Tinea Capitis e.c. Microsporum


Tinea Capitis e.c. Thrichophyton
DIAGNOSIS KERJA

Tinea Capitis e.c Microsporum

ANJURAN PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kultur jamur dengan menggunakan medium agar Sabourauds


Dextrose

TERAPI
Non-Medikamentosa

Memberikan edukasi kepada pasien mengenai penyakitnya, penyebab,


perjalanan penyakit, sampai prognosisnya
Menghindari garukan pada area yang gatal
Jika setelah keramas rambut masih basah , hindari penggunaan jilbab
langsung
Hindari penggunaan handuk atau jilbab secara bersamaan
Jaga kebersihan diri
Menghindari mengelupasi kulit pada area yang gatal

Medikamentosa

Topikal
Ketokonazole krim 2% dioleskan 2 x 1 selama 14 hari
Sistemik
Ketokonazole tablet 200 mg 1 x 1 selama 14 hari
Terapi tambahan
Sampo Ketokonazol 3 kali dalam seminggu

PROGNOSIS
Quo ad Vitam

Ad Bonam
Quo ad Functionam

Ad Bonam
Quo ad Sanationam

Ad Bonam

ANALISIS KASUS

ANALISIS DIAGNOSA KASUS


Sesuai dengan teori

Pasien berusia 9 tahun


Bercak putih disertai sisik
halus yang terasa gatal saat
berkeringat di daerah
kepala
Rambut mudah dicabut dan
rontok

insiden Tinea capitis banyak


ditemukan pada anak-anak usia 314 tahun
Grey patch ringworm : Bercak
pucat, bersisik, rasa gatal, Rambut
mudah patah dan terlepas dari
akarnya, sehingga mudah dicabut
dengan pinset tanpa rasa nyeri.

Pemeriksaan fisik
Efloresensi makula
hipopigmentasi, skuama
halus, alopecia areata.

Pemeriksaan Penunjang

kerokan kulit dengan KOH 10%


ditemukan hifa panjang
bersepta, bercabang, dengan
double contour

Sesuai dengan teori


Kelainan pada tinea capitis ditandai
dengan lesi bersisik. Bercak pucat,
rambut yang terserang jamur akan
menyebabkan alopesia setempat

Sesuai dengan teori


Pada sediaan kulit yang terlihat
adalah hifa, sebagai dua garis sejajar,
terbagi oleh sekat dan bercabang.

ANALISIS FAKTOR PREDISPOSISI


Lingkungan tropis
Tidur bersama kakak
pasien
Menggunakan handuk dan
jilbab bersamaan dengan
kakak pasien
Penggunaan jilbab yang
tidak menyerap keringat
Rambut basah setelah
keramas langsung
menggunakan jilbab

Sesuai dengan teori


Adanya kontak dengan orang lain
yang menderita sakit sama seperti
pasien (di keluarga) dan penggunaan
handuk secara bersama-sama.
Paling banyak di daerah tropis
Musim panas dan banyak berkeringat
Kebersihan yang kurang
diperhatikan
Lingkungan yang kotor dan lembab

ANALISIS DIAGNOSA BANDING


Tinea Capitis e.c. Microsporum
Tinea Capitis e.c. Thrichophyton

Microsporum
Grey patch
Peradangan ringan
Rambut kusam
Lesi berbatas tegas
Alopecia areata

Thrichophyton
Black dots
Kerontokan (+/-), jika rontok
(meninggalkan bintik hitam
didaerah alopecia)
Penebalan difuse
Tanda peradangan (minimal,
sampai tanda kerion)

ANALIASIS PENATALAKSANAAN KASUS


Memberikan edukasi kepada
pasien mengenai penyakitnya,
penyebab, perjalanan penyakit,
sampai prognosisnya
Menghindari garukan pada area
yang gatal
Jika setelah keramas rambut
masih basah , hindari penggunaan
jilbab langsung
Hindari penggunaan handuk atau
jilbab secara bersamaan
Jaga kebersihan diri
Menghindari mengelupasi kulit
pada area yang gatal

Sesuai dengan teori


Menjaga higiene / kebersihan diri:
mandi dan mengganti pakaian,
menjaga tubuh agar tidak terlalu
berkeringat, tidak menggunakan
handuk / barang pribadi lain secara
bergantian

Sesuai dengan teori


Topikal
Ketokonazole krim 2% dioleskan 2
x 1 selama 14 hari
Sistemik
Ketokonazole tablet 200 mg 1 x 1
selama 14 hari
Terapi tambahan
Sampo Ketokonazol 3 kali dalam
seminggu

Ketokonazole krim 2% dioleskan 2 x


1 selama 14 hari
Ketokonazol 200 mg/hari selama
14 hari 2x1
Sampo selenium sulfat atau sampo
ketokonazol digunakan pada
kepala selama 5 menit, 3 kali
dalam seminggu dapat digunakan
sebagai terapi tambahan untuk
mengurangi spora pada jamur.

ANALISIS PROGNOSIS
Sesuai dengan teori

Quo ad Vitam : Ad Bonam


Quo ad Functionam : Ad Bonam
Quo ad Sanationam : Dubia Ad
Bonam

Prognosis penyakit ini baik


dengan diagnosis dan terapi
yang tepat asalkan kelembapan
dan kebersihan kulit selalu
dijaga.

DAFTAR PUSTAKA
1.

Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA. 2008. Fitzpatricks Dermatology in
General Medicine. 7th Ed. New York: McGraw-Hill Companies, p: 18071821.

2.

Budimulja, Unandar. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi keenam.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI, pp: 103116.

3.

James WD, Berger TG, Elston DM. 2011. Andrews Diseases of the Skin Clinical
Dermatology. Eleventh Edition. Philadelphia: Saunders Elsevier. hal. 286-288.

4.

Wolff K, Johnson RA, Suurmond D. 2007. Fitzpatricks Color Atlas & Synopsis of
Clinical Dermatology. 5th Ed. New York: McGraw-Hill Companies, p: 708715.

5.

Siregar RS. 2014. Atlas berwarna. Saripati Penyakit Kulit. Edisi ketiga.Penyakit
Jamur: Tinea Jakarta EGC. pp: 1720.

6.

Sugito TL, Hakim L, Suseno LS. 2011. Panduan Pelayanan Medis Dokter Spesialis
Kulit dan Kelamin PERDOSKI. Jakarta: PP PERDOSKI. pp. 9699.

Anda mungkin juga menyukai