Anda di halaman 1dari 23

REFRESHING

GANGGUAN FUNGSI GINJAL LANSIA


NON BATU
Dokter pembimbing : dr. Suginem Mudjiantoro, Sp.R
Disusun oleh : Hamal Hadyan H
2012730048

PENDAHULUAN

ANATOMI

PENDAHULUAN

FUNGSI GINJAL
Mengatur keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit dan
asam basa
Reabsorpsi selektif air, elektrolit dan non elektrolit, serta
mengekskresikan kelebihannya sebagai kemih (urin)
Ginjal juga mengeluarkan sampah metabolisme (seperti
urea, kreatinin, dan asam urat) dan zat kimia asing
Ginjal juga mensekresi renin

FISIOLOGI

Eksresi

Sekresi

Filtrasi

Reabsorbsi

GANGGUAN FUNGSI GINJAL LANSIA NON


BATU

Infeksi Saluran Kemih


Inkontinesia Urin
Hipertrofi Prostat Jinak
Gagal Ginjal Akut
Gagal Ginjal Kronik

TRUS (TRANSRECTAL ULTRASONOGRAPHY)


PASIEN HIPER PROSTAT

FISH HOOK APPEARANCE PADA HIPERTROFI


PROSTAT

PEMERIKSAAN RADIOGRAFI
BNO-IVP

BNO merupakan satu istilah medis dari bahasa Belanda yang merupakan
kependekan dari Blass Nier Overzicht (Blass = Kandung Kemih, Nier =
Ginjal, Overzicht = Penelitian)
IVP atau Intra Venous Pyelography merupakan pemeriksaan radiografi pada
sistem urinaria (dari ginjal hingga blass) dengan menyuntikkan zat kontras
melalui pembuluh darah vena.
BNO adalah suatu pemeriksaan didaerah abdomen / pelvis untuk
mengetahui kelainan-kelainan pada daerah tersebut khususnya pada sistem
urinaria.

PEMERIKSAAN RADIOGRAFI
Indikasi BNO-IVP
Renal agenesis
Poliuri
BPH (Benign Prostat
Hyperplasia)
Kelainan Kongenital
Duplikasi ureter dan pelvis
renalis
Ectopia Kidney
Horseshoe Kidney
Malrotasi

Hidronefrosis
Pielonefritis
Hipertensi renal
Nephrolithiasis (batu ginjal)
Vesicolithiasis (batu vesica
urinari)
Nefritis (radang ginjal)
Cystitis (radang vesica urinari)
Ureterolithiasis (batu ureter)
Tumor

PEMERIKSAAN RADIOGRAFI
Syarat Zat kontras
Memiliki nomor atom yang tinggi (seperti : Iodium, nomor atomnya 53),
sehingga zat kontras akan tampak putih pada jaringan.
Non Toxic atau tidak beracun, dapat ditolerir oleh tubuh.
Bersifat water soluble dan non ionik atau larut dalam air artinya dapat
dengan mudah diserap atau dikeluarkan dari tubuh setelah pemeriksaan.

Efek Samping zat kontras


Efek samping ringan, seperti mual, gatal-gatal, kulit menjadi merah dan
bentol-bentol
Efek samping sedang, seperi edema dimuka/pangkal tenggorokan
Efek samping berat, seperti shock, pingsan, gagal jantung.

Efek samping terjadi pada pasien yang alergi terhadap yodium (makanan
laut) dan kelainan pada jantung.

PEMERIKSAAN RADIOGRAFI
Tujuan BNO IVP

Untuk mendapatkan gambaran radiografi dari letak anatomi dan fisiologi


serta mendeteksi kelainan patologis dari ginjal, ureter dan blass.
Tujuan IVP
Untuk membersihkan usus (gastro intestinal) dari udara dan feces yang
dapat mengganggu visualisasi dari foto IVP atau menutupi gambaran
ginjal dan saluran-salurannya. Pemeriksaan yang tidak baik terlihat dari
bayangan lucent di usus karena udara dan feces

PEMERIKSAAN RADIOGRAFI
Persiapan pasien
Sehari sebelum pemeriksaan dilakukan, pasien diminta untuk makan-makanan lunak
yang tanpa serat (seperti bubur) maksudnya supaya makanan tersebut mudah dicerna
oleh usus sehingga feces tidak keras.
Makan terakhir pukul 19.00 (malam sebelum pemeriksaan) supaya tidak ada lagi sisa
makanan diusus, selanjutnya puasa sampai pemeriksaan berakhir.
Malam hari pukul 21.00, pasien diminta untuk minum laksatif (dulcolax) sebanyak 4
tablet.
8 Jam sebelum pemeriksaan dimulai, pasien tidak diperkenankan minum untuk menjaga
kadar cairan.
Pagi hari sekitar pukul 06.00 (hari pemeriksaan), pasien diminta untuk memasukkan
dulcolax supossitoria melalui anus, supaya usus benar-benar bersih dari sisa makanan /
feces.
Selama menjalani persiapan, pasien diminta untuk tidak banyak bicara dan tidak
merokok supaya tidak ada intestinal gas (gas disaluran pencernaan)

PEMERIKSAAN RADIOGRAFI
Prosedur pemeriksaan BNO -IVP

Pasien diwawancarai untuk mengetahui sejarah klinis dan riwayat alergi.

Pasien diminta untuk mengisi informed consent (surat persetujuan tindakan


medis setelah pasien dijelaskan semua prosedur pemeriksaan).

Buat plain photo BNO terlebih dahulu dengan posisi AP.

Jika hasil foto BNO baik, lanjutkan dengan melakukan skin test dan IV test
sebelum dimasukkan bahan kontras melalui vena fossa cubiti

Menyuntikkan bahan kontras

PEMERIKSAAN RADIOGRAFI
Prosedur pemeriksaan BNO IVP lanjutan
Setelah itu lakukan foto nepogram dengan posisi AP supine 1 menit setelah
injeksi medua kontras untuk melihat masuknya media kontras ke collecting sistem
Membuat foto 5 menit post injeksi dengan posisi AP supine untuk melihat sistem
pelviocalyses, dan ureter proximal terisi media kontras
Membuat foto 15 menit post injeksi dengan posisi AP supine mencakup gambaran
pelviocalyses, ureter dan vesika urinaria mulai terisi media kontras.
Membuat foto 30 menit post injeksi dengan posisi AP supine melihat gambaran
vesika urinaria terisi penuh media kontras
Pasien diminta untuk turun dari meja pemeriksaan untuk buang air kecil
(pengosongan blass) kemudian difoto lagi post mixi (POST VOID).
Foto Post Void dengan posisi AP supine atau erect untuk melihat kelainan kecil
yang mungkin terjadi di daerah vesika urinaria. Dengan posisi erect dapat
menunjukkan adanya ren mobile (pergerakan ginjal yang tidak normal) pada
kasus post hematuri

PEMERIKSAAN RADIOGRAFI

Kriteria Gambar BNO polos yang baik dan kurang baik

PEMERIKSAAN RADIOGRAFI

Kriteria Gambar BNO polos normal

PEMERIKSAAN RADIOGRAFI

Kriteria Gambar BNO IVP

PEMERIKSAAN RADIOGRAFI

Kriteria Gambar BNO IVP setelah 5 menit

PEMERIKSAAN RADIOGRAFI

Kriteria Gambar BNO IVP setelah 15 menit

PEMERIKSAAN RADIOGRAFI

Kriteria Gambar BNO IVP setelah 30 menit

PEMERIKSAAN RADIOGRAFI

Kriteria Gambar BNO IVP setelah POST VOID (pasca miksi)

Anda mungkin juga menyukai