Fungsi utama
1. berespons terhadap perubahan lingkungan,
2. pertukaran zat antara lingkungan dan sel
3. metabolisme makanan, dan
4. integrasi aktifitas yang sangat beragam.
KEMAMPUAN
MELAKSANAKAN FUNGSI
Berubah perlahan
1. kurang mampu: di 2 ujung kehidupan, bayi/tua.
2. kanak-kanak: fungsi lebih efisien/efektif.
3. remaja: tingkat efisiensi/keefektifan maksimum.
4. menjelang tua: kurang efisien/efektif.
Perubahan fungsi
. di awal kehidupan proses perkembangan,
dan pada usia senja disebut proses penuaan.
. perkembangan kapasitas makin baik,
proses penuaan mengurangi kapasitas
LINGKUNGAN DALAM
Cairan interstitium:
Di antara sel-sel, millieu interieur
Sumber kehidupan sel
CAIRAN TUBUH
CAIRAN TUBUH
1.Muka memerah
2.Rasa sangat haus
3.Kulit kering dan pecah-pecah
4.Volume urine berkurang dengan warna
lebih gelap dari biasanya
5.Pusing dan lemah
6.Kram otot terutama pada kaki dan
tangan
7.Kelenjar air mata berkurang
kelembabannya
8.Sering mengantuk
9.Mulut dan lidah kering dan air liur
berkurang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.Kesadaran berkurang
2.Tidak buang air kecil
3.Tangan dan kaki menjadi dingin dan
lembab
4.Denyut nadi semakin cepat dan lemah
hingga tidak teraba
5.Tekanan darah menurun drastis
hingga tidak dapat diukur
6.Ujung kuku, mulut, dan lidah
berwarna kebiruan
CAIRAN INTERSTITIUM
PEMELIHARAAN
HOMEOSTASIS
1. Transportasi
2. Perolehan sumber
nutrien
3. Pembuangan sisa
metabolisme
4. Kontrol oleh syaraf dan
hormon
5. Reproduksi
TRANSPORTASI
SUMBER NUTRIEN
Respirasi:
Tebal alveoli-kapiler 0,4-2,0 m
O2 berdiffusi dengan mudah
Pencernaan: penyerapan makanan
Hati: metabolisme
Muskuloskeleton: mencari makanan
PEMBUANGAN SISA
METABOLIK
Paru-paru
CO2, hasil akhir terbesar metabolisme
Ginjal
sisa metabolisme sel: asam urat, urea
kelebihan air dan ion
Kulit
air, mineral
PENGATURAN FUNGSI
Syaraf:
Sensoris: panca indera
Pusat: otak dan medulla spinalis
Motorik: pelaksana keinginan
Otonom: kontrol bawah sadar
Hormon: mengatur metabolisme
tiroid, insulin, paratiroid
kortisol, aldosteron
REPRODUKSI
Penerusan kehidupan
Pengganti generasi yang menjadi tua
Dorongan kuat pada usia reproduksi
SISTEM-SISTEM KONTROL
TUBUH
Genetik
Kontrol fungsi setiap organ
Kontrol hubungan antar organ
Contoh:
Baroreseptor:
a. Karotid dan arkus aorta
TD naik baroreseptor dirangsang
pusat vasomotor ditekan simpatis
Pembuluh arteriol melebar
Kekuatan pompa jantung berkurang
Tekanan darah turun
PENTINGNYA SISTEM
KONTROL
ADAPTASI HEWAN
PADA
LINGKUNGAN
FISIOLOGI TERNAK
1. Structure/Function
Fungsi berdasarkan struktur
2. Adaptation,
acclimitization
and acclimation
a.
Adaptation:
Adaptasi: perubahan dalam
struktur genetik populasi sebagai akibat dari
seleksi alam
FISIOLOGI TERNAK
b. Acclimatization:
perubahan fisiologis,
biokimia atau anatomi dalam hewan karena
paparan kronis lingkungan habitat baru
Reversible
c. Acclimation:
perubahan
fisiologis,
biokimia atau anatomi dalam hewan karena
paparan
kronis
eksperimental
diubah
(diinduksi) lingkungan habitat baru
Reversible
27
FISIOLOGI TERNAK
3. Homeostasis:
Kemampuan sistem
untuk
mengatur
lingkungan
dalam
mempertahankan kondisi konstan, stabil
MEKANISME
UMPAN BALIK
Ada dua macam
mekanisme umpan
balik :
1. Positif feedback
2. Negatif feedback
30
FISIOLOGI TERNAK
4. Conformity and regulation
Conformity:
perubahan
lingkungan
menyebabkan perubahan internal yang paralel
dengan lingkungan eksternal
b. Regulation:
Peraturan: mekanisme biokimia,
fisiologis atau perilaku untuk mempertahankan
homeostasis
32
CONFORMERS VS REGULATORS
33
OKSIGEN
DAN
KA R B O N
INTERNAL COMPONENTS
DIOKSIDA
OF HOMEOSTASIS
PH
DARI
L I N G KU N G A N
INTERNAL
KO N S E N T R A S I
NUTRISI
DAN
P R O D U KPRODUK
LIMBAH
KO N S E N T R A S I
GARAM
DAN
ELEKTROLIT
34
LAIN
Selama
bertahun-tahun,
hewan
diklasifikasikan menurut apakah mereka
mempertahankan suhu tubuh yang konstan
Homeotherms = Hewan yang mampu
mempertahankan suhu tubuh . Juga
disebut "berdarah panas"
Poikilotherms = hewan yang suhu tubuh
mereka untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan
Juga disebut "berdarah
dingin"
MECHANISM OF THERMOREGULATION
Control of Body
Temperature
Perturbing factor
Negative
feedback
Sun
Response
Body temperature
falls
Effector
Stimulus
Body temperature
rises
Stimulus
Body temperature
drops
()
Sensor
Integrating Center
Thermoreceptors
Hypothalamus
Effector
Blood vessels constrict
Skeletal muscles
contract, shiver
()
Perturbing factor
Negative
feedback
38
Response
Body temperature
rises
1. Sweating
Ketika tubuh panas, kelenjar keringat
dirangsang untuk melepaskan keringat
Keringat cair berubah menjadi gas (menguap)
Untuk melakukan hal ini, perlu panas.
Ia mendapat panas yang dari kulit.
Seperti kulit kehilangan panas, mendingin
SWEATING
The
skin
40
2. VASODILATION
DARAH MEMBAWA SEBAGIAN BESAR
ENERGI PANAS KE SELURUH TUBUH.
ADA KAPILER DI BAWAH KULIT YANG
DAPAT DIISI DENGAN DARAH JIKA
HEWAN TERLALU PANAS
HAL INI MEMBAWA DARAH LEBIH DEKAT
KE PERMUKAAN KULIT SEHINGGA LEBIH
BANYAK PANAS BISA HILANG
INILAH SEBABNYA MENGAPA ANDA
MELIHAT MERAH KETIKA ANDA PANAS!
If the
temperature
rises, the blood
vessel dilates
(gets bigger).
42
1. Vasoconstriction
Ini adalah kebalikan dari vasodilatasi
Kapiler di bawah kulit mendapatkan
terbatas (mematikan)
Ini mengambil darah dari permukaan
kulit sehingga lebih sedikit panas bisa
hilang
This means less heat is lost from the surface of the skin
If the
temperature falls,
the blood vessel
constricts (gets
shut off).
44
2. Piloerection
Ini adalah ketika rambut pada kulit
"berdiri".
Hal ini kadang-kadang disebut
"merinding (goose bumps) atau
"kulit ayam" or chicken skin!
Rambut perangkap lapisan udara di
sebelah kulit yang kemudian
dihangatkan oleh panas tubuh
Udara menjadi lapisan isolasi.
46
KESEIMBANGAN
OSMOTIK
Untuk
menjaga
keseimbangan
osmotik,
kompartemen ekstraseluler tubuh hewan harus
dapat mengambil air dari dan mengeluarkan
kelebihan air ke lingkungan
Ion
anorganik
juga
harus
mempertahankan homeostasis
ditukar
untuk
KESEIMBANGAN
OSMOTIK
Copyright The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.
Stimulus
Dehydration
Stimulus
Negative feedback
Increased osmolality
of plasma
()
Sensor
Osmoreceptors
in hypothalamus
Effector
Posterior
pituitary gland
Increased
ADH secretion
()
Thirst
Response
Increased reabsorption
of water
Response
Increased
water intake