Anda di halaman 1dari 19

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SARI MULIA


BANJARMASIN
2014

* Epilepsi

merupakan salah satu penyakit neurologis yang utama.


Pada dasarnya epilepsi merupakan suatu penyakit Susunan Saraf
Pusat (SSP) yang timbul akibat adanya ketidak seimbangan
polarisasi listrik di otak

* Epilepsi

dihubungkan dengan angka cedera yang tinggi, angka


kematian yang tinggi, stigma sosial yang buruk, ketakutan,
kecemasan, gangguan kognitif, dan gangguan psikiatrik. Pada
penyandang usia anak-anak dan remaja, permasalahan yang terkait
dengan epilepsi menjadi lebih kompleks. Epilepsi terjadi di seluruh
dunia, hampir di seluruh daerah tidak kurang dari tiga kejadian
tiap 1000 orang. Setiap tahunnya, diantara setiap 100.000 orang
akan terdapat 40-70 kasusbaru. Epileps imempengaruhi 50 juta
orang diseluruh dunia, dan 80% dar imereka tinggal di negara
berkembang.

Tujuan :
Mahasiswa mengetahui bagaimana konsep teori serta asuhan
keperawatan yang tepat untuk klien dengan epilepsi.
Manfaat :
Menambah pengetahuan mahasiswa tentang Epilepsi

Pengertian

*Epilepsi

merupakan sindrom yang ditandai oleh


kejang yang terjadi berulang- ulang. Diagnose
ditegakkan bila seseorang mengalami paling tidak dua
kali kejang tanpa penyebab (Jastremski, 2003)

*Epilepsi

adalah penyakit serebral kronik dengan


karekteristik kejang berulang akibat lepasnya muatan
listrik otak yang berlebihan dan bersifat reversibel
(Tarwoto, 2007)

* Idiopatik:

sebagian besar epilepsi pada anak adalah epilepsi pada


anak adalah epilepsi idiopatik.
beberapa penyakit yang bersifat
* Faktor herediter: ada
herediter yang disertai bangkitan kejang seperti sklerosis tuberosa,
neurofibriomatosis,
angiomatosis
ensepalotrigeminal,
fenilketonuria, hipoparatiroidisme, hipoglikemia.
* Faktor genetik: pada kejang demam dan breath holding spells
* Kelainan kongenital otak: atropi, forensepali, agenesis korfus
kalosum.
* Gangguan metabolik: Hipoglikemia, hipokalsimia, hiponatremia,
hipernatremia.
* Infeksi: radang yang disebabkan bakteri atau virus pada otak dan
selaputnya, toksoplasmosis.
* Trauma: Kontusio serebri, hematoma subaraknoid, hematoma
subdural.
* Neoplasma otak dan selaputnya.
* Kelainan pembuluh darah, mal formasi, penyakit kolagen.
* Lain-lain: penyakit darah, gangguan keseimbangan hormon,
degenerasi serebral.

* Kejang-kejang, gangguan kesadaran atau gangguan penginderaan


* Kelainan gambaran EEG
* Bagian tubuh yang kejang tergantung lokasi dan sifat fokus epileptogen
* Dapat mengalami aura yaitu suatu sensasi tanda sebelum kejang epileptik

(aura dapat berupa perasaan tidak enak, melihat sesuatu, mencium baubauan tidak enak, mendengar suara gemuruh, mengecap sesuatu, sakit
kepala dan sebagainya)
* Napas terlihat sesak dan jantung berdebar
* Satu jari atau tangan yang bergetar, mulut tersentak dengan gejala
sensorik khusus atau somatosensorik seperti: mengalami sinar, bunyi, bau
atau rasa yang tidak normal seperti pada keadaan normal
* Individu terdiam tidak bergerak atau bergerak secara automatik, dan
terkadang individu tidak ingat kejadian tersebut setelah episode
epileptikus tersebut lewat
* Di saat serangan, penyandang epilepsi terkadang juga tidak dapat
berbicara secara tiba- tiba
* Kedua lengan dan tangannya kejang, serta dapat pula tungkainya
menendang nendang
* Hitam bola matanya berputar- putar
* Terkadang keluar busa dari liang mulut dan diikuti dengan buang air kecil

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan


epilepsi menurut Widagdo, wahyu. 2008, Arif, Muttaqin. 2011,
Fransisca B. Batticaca. 2012 adalah:

*Nyeri akut b.d menurunya suplay O2 di jaringan


*Perubahan perfusi jaringan cerebral b.d gangguan

hipoksia

cerebral.

*Bersihan jalan nafas b.d obstruksi sekeret dijalan nafas


*Resiko injury b.d kejang berulang, ketidaktahuan

tentang
epilepsi dan cara penanganan saat kejang serta penurunan tingkat
kesadaran.

*Gangguan pola tidur b.d meningkatnya kerja hipotalamus

Identitas Klien

*Nama
*Jenis Kelamin
*Umur
*Pendidikan
*Pekerjaan
*Alamat
*Suku/bangsa
*Tanggal MRS
*Agama
*Diagnosa Medis

: An. M
: Perempuan
: 3 tahun
: Belum sekolah
:: Jl. Sebabi, Sampit
: Flores
: 4 Nopember 2014
: Keristen
: Susp Epilepsi Tonik Dan Gizi Kurang

Keluhan utama
Ibu klien mengatakan anaknya Demam dan nyeri kepala
Riwayat Penyakit Sekarang
An. M telah mengalami kejang secara tiba tiba sudah 1 tahun yang
lalu, kejang terjadi 2 hingga 3 x/ hari lama terjadi kejang 3 menit
bila sudah mengalami kejang, jarak antar kejang 5 jam. Sebelum
terjadi kejang An. M mengeluh nyeri perut dan kepala hingga menarik
narik rambutnya. Saat terjadi kejang An. M tidak sadar tangan dan
kaki kaku dan lurus mata keatas, Sianosis pada muka hingga seluruh
tubuh, keluar kotoran dari anus, Sehingga keluarga membawa ke
RSUD Sampit setelah mendapat penanganan pasien sadar dan merasa
lelah dan Demam. Setelah itu An. M di rujuk ke RSUD Ulin untuk di
lakukan pemeriksaan dan perawatan lanjutan. Saat ini An. M
mengeluh demam dan nyeri kepala, nyeri terasa di pukul - pukul skala
nyeri 2 (APPT(adolescent pediatric pain tool) skala nyeri WongBaker ), nyeri datang secara tiba tiba, muntah (-)

Riwayat Penyakit Dahulu


An. M sering terserang demam setelah di bawa ke posko
pengobatan di daerah setempat demam menurun.
Riwayat kehamilan dan kelahiran
Pada saat kehamilan ibu klien mengalami KEK dan pada saat
hamil ibu klien juga sambil bekerja sehingga sering merasa
lemas. Saat kehamilan ibu klien sering memeriksakan diri ke
pelayanan kesehatan dan di beri makanan tambahan dari
puskesmas. pada saat persalinan cukup bulan dan di tolong oleh
bidan klinik dirumah dan lahir secara spontan, namun BBLR 1,6
Kg sehingga An. M di rawat dalam inkubator 2 minggu dan
keluar dari RS dengan berat 2,5 kg.

Anda mungkin juga menyukai