Anda di halaman 1dari 43

PEMBACAAN CASE

Pre Eklamsia Berat


Intan Fachrini
15-3012

PENDAHULUAN
Preeklampsia adalah sindrom spesifik pada
kehamilan yang dapat merusak hampir
setiap sistem organ.

Preeklampsia penyakit dengan tanda-tanda


hipertensi, edema dan proteinuria yang
timbul karena kehamilan setelah usia
kehamilan 20 minggu dengan sebelumnya
memiliki TD normal

PREEKLAMPSIA
Kriteria Klasik:
-Tekanan darah yang menetap sistolik 140
mmHg dan diastolik 90 mmHg yang
sebelumnya TD normotensif
-Proteinuria 0.3g protein /+1dalam urin 24
jam.).

EPIDEMIOLOGI

FAKTOR RESIKO

Etiologi:
Penyebab sebenar belum di ketahui, diduga:
1. Teori kelainan vaskularisasi plasenta.
2. Teori iskemia plasenta, radikal bebas
3. Teori disfungsi endotel
4. Teori intoleransi immunologik antara ibu dan

janin
5. Teori adaptasi kardiovaskularori genetik
6. Teori defisiensi gizi
7. Teori inflamaasi

1. Teori kelainan vaskularisasi plasenta/invasi


trofoblast

2. Teori iskemia plasenta dan radikal bebas

3. Teori disfungsi endotelial

-terjadi ganguan metabolisme prostaglandin


(fungsi endotel hasilkan prostaglandin sbg
vasodilator kuat)elastisitas p.darah berkurang.
-aggregasi sel trombosit pada daerah endotel yg
rusaktromboxan di hasilkan sbg
vasokonsrtiktor kuat vasokonstriksi p.darah.

PATOFISIOLOGI

GEJALA

KLASIFIKASI

PREEKLAMPSIA:
PREEKLAMPSIA RINGAN

PREEKLAMPSIA BERAT
Tekanan darah diastolik

Tekanan darah diastolik

90 mmHg dan sistolik


140 mmHg ).
Proteinuria: +1 atau
>300 mg protein dalam
urin 24 jam.

110 mmHg dan tekanan


darah sistolik 160
mmHg
Proteinuria : +2 atau >5g
protein dalam urin
24jam.

PENATALAKSANAAN

Penanganan Hipertensi Dalam Kehamilan.

Penanganan terhadap kehamilan:

Indikasi Perawatan Aktif :

Ibu
Umur kehamilan 37
minggu
Adanya tandatanda/gejala-gejala
impending eklampsia
Kegagalan terapi pada
perawatan konservatif
Diduga terjadi solusio
plasenta
Timbul onset persalinan,
ketuban pecah atau
perdarahan

Janin
Adanya tanda-tanda fetal
distress
Adanya tanda-tanda intra
uterine growth restriction
Terjadinya oligohidramnion
Adanya tanda-tanda
sindroma HELLP
khususnya menurunnya
trombosit dengan cepat

kehamilan preterm 37 minggu tanpa disertai tanda tanda impending


eklampsia dengan keadaan janin baik.
Pengobatan yang sama dengan pengelolaan secara aktif.
Selama perawatan konservatif, sikap terhadap kehamilannya ialah hanya
observasi dan evaluasi sama seperti perawatan aktif, kehamilan tidak diakhiri.
Magnesium sulfat dihentikan bila ibu sudah mencapai tanda-tanda
preeclampsia ringan, selambat-lambatnya dalam waktu 24 jam.
Bila setelah 24 jam tidak ada perbaikan keadaan ini dianggap sebagai
kegagalan pengobatan medikamentosa dan harus diterminasi.
Penderita boleh dipulangkan bila penderita kembali ke gejala-gejala atau
tanda tanda preeklampsia ringan.

Komplikasi
Kelainan mata/kehilangan penglihatan
Hemolisis
HELLP(hemolysis,elevated liver enzymes and low

platelet) sindrom
Prematuritas
Nekrosis hati

LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama
: Ny. A
Umur
: 39 tahun
Pekerjaan : IRT
Alamat
: kacang
No. RM
: 115470
Nama Suami
: Tn. F
Umur
: 36 tahun
Pekerjaan : Swasta
Alamat
: Kacang

Anamnesa
Keluhan Utama
Seorang pasien perempuan umur 37 tahun datang ke

NIFAS RSUD Solok pada tanggal 14 Januari 2016


pukul 11.30 WIB kiriman poli kebidanan RSUD
Solok dengan diagnosa G1P0A0H0 Gravid Aterm
38-39 minggu + PEB

Riwayat Penyakit Sekarang


Ibu Mengeluhkan Sakit kepala
Nyeri Ulu Hati (-)
Pandangan Kabur (-)
Nyeri Pinggang menjalar ke ari-ari (-)
Keluar darah bercampur lendir tidak ada
Keluar air-air yang banyak dari kemaluan tidak ada
Keluar darah yang banyak dari kemaluan tidak ada

Tidak haid sejak 9 bulan yang lalu


HPHT

: 07-05-15
TP : 14-02-16
Gerak anak dirasakan sejak 5 bulan yang lalu
RHM
: Mual (+), muntah (+), perdarahan (-)
RHT
: Mual (-), muntah (-), perdarahan (-)
ANC:Pasien Melakukan Kontrol 1 kali 1 bulan sejak
usia kandungan 3 bulan ke posyandu. Dinyatakan ibu
dan janin dalam keadaan sehat.
Riwayat Menstruasi
: Menarche usia 13 tahun,
siklus haid teratur 1x28 hari, lama 6-7 hari, banyaknya
2-3 kali ganti pembalut tiap hari, kadang-kadang
disertai nyeri haid.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien tidak pernah menderita penyakit jantung,

paru, hati, ginjal, DM dan hipertensi sebelumnya.


Riwayat alergi disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang mengalami penyakit
hipertensi, jantung, dan penyakit menular lainnya

Riwayat Perkawinan
Menikah 1 kali pada tahun 2010
Riwayat Kehamilan/Abortus/Persalinan
1/0/0
Riwayat Kontrasepsi
Pasien tidak pernah memakai kontrasepsi.
Riwayat Imunisasi
Imunisasi TT (-)
Riwayat Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga
Riwayat Kebiasaan
Konsumsi alkohol selama hamil (-), merokok selama hamil (-), penggunaan
obat terlarang selama hamil (-).

Pemeriksaan Fisik

Status Umum
Keadaan Umum
: Sedang
Kesadaran
: Compos Mentis Cooperatif
Tinggi Badan
:153 cm
Berat Badan sekarang
: 60 kg
Berat Badan sebelum hamil
: 46 kg
LILA
: 29 cm
BMI
: 19,65 kg/m2
Status Gizi
: Cukup
Vital Sign :- Tekanan Darah
: 170/110 mmHg
- Nadi
: 93 x/ menit
- Nafas
: 20 x/menit
- Suhu
: 36,80C

Kulit dan Selaput Lendir : Tidak ada kelainan


Kelenjar Getah Bening
: Tidak teraba pembesaran KGB
Mata
: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak

ikterik
Leher : Inspeksi

Jantung

: JVP 5-2 cmH2O


: Kelenjar tiroid tidak teraba membesar
: Ictus cordis tidak terlihat
: Ictus cordis teraba 1 jari LMCS RIC V
: Batas jantung normal
: Bunyi jantung I-II reguler,

: Gerak nafas simetris kiri dan kanan


: Fremitus sama kiri dan kanan
: Sonor kedua lapangan paru
: Vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/: Status Obstetricus
: Status Obstetricus
: Edema tungkai +/+, RF +/+, RP -/-,

Palpasi
: Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
murmur (-), gallop (-)
Paru : Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Genitalia
Ekstermitas
akral hangat

Status Obstetricus
Muka
: Chloasma gravidarum (+)
Mammae
: Membesar, aerola dan papilla hiperpigmentasi, colostrum (-)
Abdomen
:
Inspeksi
: Perut tampak membuncit sesuai dengan kehamilan
preterm, striae gravidarum (+), sikatrik (+),
hiperpigmentasi linea mediana (+)
Palpasi
: L1
: FUT teraba 3 jari di bawah processus
xyphoideus, teraba massa besar, lunak, noduler
L2
: Teraba tahanan terbesar janin di sebelah kanan
dan teraba masa kecil-kecil di sebelah kiri.
L3
: Teraba massa bulat, keras, tidak terfiksir
L4
: Konvergen
TFU
: 32 cm
TBA
: 3100 gr
His
: (-)
Perkusi
: Timpani
Auskultasi
:Bising usus (+) normal, BJA 139-149 x/menit
Genitalia
:
Inspeksi
: V/U tenang
VT
: Tidak dilakukan

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Urinalisa: protein ++
Hemoglobin
:13,4 g/dL
Hematokrit
Leukosit
Trombosit
SGOT: 30 U/L

:39,2 %
:10.340 L
: 283000 L

SGPT: 31 U/L
Ureum: 25 mg/dl
Creatinin: 0,5 mg/dl
Natrium : 136 mEq/L
Kalium: 3,5 mEq/L
Kalsium: 1,2 mEq/L
Ad Random: 100 mg/dl

usg

Diagnosa

Ibu :G1P0A0 Gravid Aterm38-39 minggu + Pre


Eklamsia Berat

Anak : Janin Hidup Tunggal Intra Uterin,


Presentasi Letak kepala

Sikap
Kontrol keadaan umum, vital sign, DJJ dan PPV
Infus RL 20 tetes/menit
Pemasangan folley cateter
Metil dopa 3x 1 tab
Dexametason 2x 5mg
MgSO4

:Initial dose : 8gr MgSO4 BOKA-BOKI


: Maintenance dose
: 4 gr/ 4 jam BOKA dilanjutkan 4
jam berikutnya BOKI
Cek labor darah lengkap
Kontrol KU,VS,DJJ,HIS perempat jam.

perjalanan Penyakit
Tanggal: 14-01-16
Jam: 12.00wib
s/ Tanda impartu (-), gerak anak (+) sakit kepa (+)
o/ TD: 170-110 mmhg ND: 80x/i NFS: 18x/i T: 36,8
Abdomen: HIS (-), DJJ: 130-140
Genital: inspeksi: V/U Tenang PPV: (-)
a/ G1P0A0H0 Gravid aterm 38-39mg + PEB.
Janin hidup tunggal intra uterin persentasi kepala.
p/ kontrol KU,VS,DJJ,HIS kontrol 4 jam.
Cek darah rutin, kimia klinik.
Metil dopa 3x 1 tab
Dexametason 2x 5mg

Follow up
16.00 WIB
S/ tanda impartu (-), gerak anak (+) sakit kepala (+)
o/ td: 160/90 mmhg, nd: 72x/i, nfs: 16x/i t: 36,8
djj: 160-170x/i His:(-)
a/ G1P0A0H0 gravid aterm 38-39 mg +PEB+ Fetal distress
p/ dexametason 2 amp, O2 4L, Ibu miring kiri
pro sc cito.

Laporan Operasi
Tanggal 14-01-2016 pukul 19.30 WIB, operasi Sectio Caesaria dimulai, dengan

prosedur operasi sebagai berikut:


Pasien tidur terlentang dalam spinal anestesi
Dilakukan tindakan aseptik dan antispetik di lapangan operasi
Dilakukan pemasangan duk steril pada lapangan operasi
Dilakukan insisi pfannenstiel sampai menembus peritoneum
Dilakukan insisi pada segmen bawah rahim
Bayi dilahirkan dengan meluksuri kepala
Lahir bayi laki-laki dengan berat badan : 3080 gr, panjang badan 49 cm, A/S 7/8,
Anus (+)
Plasenta lahir lengkap 1 buah dengan adanya sedikit tarikan pada tali pusat, bentuk
dan ukuran normal
Uterus dijahit dua lapis
Dinding abdomen dijahit lapis demi lapis
Kondisi post op baik.

Follow Up

15-01-2016
S/ Demam (-), BAK (+), BAB (-), ASI (-), PPV (-), nyeri pada luka operasi (+),
sakit kepala (+)
O/ KU
: sedang, Kes
: CMC
TD
: 140/80 Nadi : 82x/m Nfs : 18x/m Suhu : 36,70C
Abd
:I
: Perut tampak sedikit membuncit
Pal
: FUT 3 jari dibawah umbilicus, luka bekas
operasi tertutup
perban, NT (-), NL(-)
Per
: Timpani
Aus
: BU (+), normal
Genitalia : I
: V/U tenang, PPV (-)
A/ P1A0H1 post sctpp a/i PEB + Fetal distress + nifas hari ke 1
P/ Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
Inj. Gentamisin 2x1 amp
Regimen MgSO4 40% BOKA BOKI
Metildopa 3x250 mg
Asam Mefenamat 3x1
SF 1x1
Vit C 3x1

16-01-2016

S/ Demam (-), BAK (+), BAB (-), ASI (-), PPV (-), nyeri pada luka operasi (+),
sakit kepala (-)
O/ KU
: sedang Kes
: CMC
TD
: 110/70 Nadi : 83x/m Nfs : 20x/m Suhu : 360C
Abd
: Ins
: Perut tampak sedikit membuncit
Pal
: FUT 3 jari dibawah umbilicus, luka bekas
operasi tertutup
perban, NT (-), NL (-)
Per
: Timpani
Aus
: BU (+), normal
Genitalia : Ins
: V/U tenang, PPV (-)
A/ P1A0H1 post sctpp a/i PEB + Fetal distress + nifas hari ke 2
P/ inj ceftriaxone 2x1 gr
Inj gentamicin 2x1 amp
Asam Mefenamat 3x1
SF 1x1
Vit C 3x1
Metronidazol 3x1
Metildopa 3x250mg

17 januari 2016

S/ Demam (-), BAK (+), BAB (-), ASI (+), PPV (-), nyeri pada luka operasi (+),
sakit kepala (-)
O/ KU
: sedang
Kes
: CMC
TD
: 130/80
Nadi : 82x/m Nfs
: 20x/m Suhu : 36,50C
Abd
: Ins
: Perut tampak sedikit membuncit
Pal
: FUT 3 jari dibawah umbilicus, luka bekas operasi tertutup
perban, NT (-), NL (-)
Per
: Timpani
Aus
: BU (+), normal
Genitalia : Ins
: V/U tenang, PPV (-)
A/ P1A0H1 post sctpp a/i PEB+ fetal distress + nifas hari ke 3
P/ Asam Mefenamat 3x1
SF 1x1
Vit C 3x1
Metronidazol 3x1
Cefixime 2x1
Metildopa 3x250mg
Acc Pulang

ANALISA KASUS

Seorang wanita, 37 tahun, G1P0A0H0 datang dengan keluhan tekanan darah

yang tinggi setelah kontrol ke dokter. Dari anamnesa Pasien mengaku tidak
pernah mengalami tekanan darah tinggi. Ini adalah kehamilan pertama pasien.
Dari pemeriksaan fisik, belum ditemukan adanya tanda-tanda inpartu, seperti

nyeri pinggang yang menjalar ke ari-ari dan keluar darah bercampur lendir
maupun tanda perdarahan. Selain itu, tekanan darah pasien 170/110 mmHg,
kedua tungkai edema dan pada pemeriksaan laboratorium ditemukan
hemoglobin : 13,4 g/dL, hematokrit: 39,2 %, leukosit:10.340 L, trombosit:
283.000 L dan adanya protein urine dengan hasil ++ (positif 2).

Dari hasil yang didapat, pasien dapat didiagnosa Pre Eklamsia

Berat karena telah memenuhi kriteria PEB yaitu:


Sistolik 160 mmHg atau diastolik 110 mmHg
Proteinuria lebih dari 5 gram dalam urin 24 jam.
Edema
Sakit kepala yang menetap
Pasien ini kemudian dikontrol keadaan umum, vital sign, DJJ, His
dan PPV, dan diberikan infus RL 20 tetes/m, pemasangan folley
cateter, pemberian MgSO4, kemudian pasien dicek darah lengkap
untuk persiapan sectio caesaria.
Dari laporan operasi, keadaan ibu post operasi baik dan keadaan
anak laki-lakinya baik. Lahir bayi dengan berat badan : 3080 gr,
panjang badan 49 cm, A/S 7/8, Anus (+)

43

THANK U

Anda mungkin juga menyukai