NN. I DATANG
DENGAN KAKI
NYERI DAN
LUMPUH
LAPORAN KASUS
Skenario 1
Nn. I, 21 tahun dibawa ke Unit Gawat
Darurat RSP Trisakti Sabar Subur
Cimone Tangerang oleh ibunya dengan
keluhan mengigau, teriak teriak, kedua
kaki nyeri dan lemah / tidak kuat untuk
berjalan sendiri
LAPORAN KASUS
Skenario 2
Pagi itu anda sebagai seorang koassisten yang sedang
bertugas di UGD setelah pasien Nn. I diberi kartu berobat
dan anda mendapat giliran memeriksa pasien maka anda
menuju meja periksa dengan percaya diri layaknya
seorang dokter muda oleh karena telah mempunyai bekal
untuk pemeriksaan dari hasil diskusi scenario 1.
Pasien didorong naik kursi roda oleh ibunya ke arah meja
periksa ,kemudian didudukan pada kursi yang tersedia
didepan meja pemeriksa. semalam ibunya sangat terkejut
ketika pasien meminta ditopang bahunya untuk dapat
berjalan ke tempat tidur kaki saya lemas dua duanya,
pegal pegal dan linu linu seperti lumpuh.
Skenario 3
Ibunya mengatakan bahwa putrinya sebelum
memperlihatkan keanehan ini mengalami pusing dan tidak
enak badan , BAB 4-5kali/hari dengan konsistensi cair .
sejak 4 hari lalu ,makan sedikit sekali karena merasa mual
dan muntah. Anaknya mulai mengigau memanggil manggil
almarhum neneknya dan berteriak ada temannya yang
berniat menjahati dirinya.
Nn. I mengatakan bahwa dirinya tidak sakit dan memang
benar melihat neneknya yang sudah meninggal datang
berkali kali namun hanya mendatanginya dan tidak mau
diajak bicara. Teman kerjanya iri padanya dan selalu
menceritakan akan mencelakainya.
Skenario 4
Keadaan Fluktiatif, kontak psikis tidak baik
,pasien tmpak gelisah dan gugup, pucat dan
tampak lelah. Suhu 38.5 oC ,TD 110/80, nadi
98x/menit kuat teratur , pernapasan 20/m ,teratur
lega.
Pada perkusi dan auskultasi tidak ada kelainan
pulmo,cor ,hepar dan lien, THT, mata , gigi, mulut
baik , peristaltic abdomen meningkat , ektremitas
atas baik dan ekstermitas bawah lemah.
Skenario 5
Pada pemeriksaan tungkai bawah:
Kedua kaki supel bila digerak-gerakkan tidak ada
kaku atau hambatan sekali kali ada kontraksi otototot tungkai dan jari-jari kakinya refleksiologis
positif, refleks patologis (-) tetapi nyeri diotot.
Pada pemeriksaan saraf:
N.I-N.XII baik
Tidak tampak kaku kuduk, tremor ataupun kakukaku.
Laboratorium:
Hb 10,5 ; AE 4juta ; AL 4.000
Elektrolit : K 1,5
Urine protein (+)
Imonologi normal
Foto Thoraks normal ; Widal O +1/320
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Nn. I
Jenis kelamin : Wanita
Usia
: 21 tahun
Pekerjaan
:Status pernikahan : -
STATUS PASIEN
KELUHAN UTAMA
STATUS PASIEN
STATUS PASIEN
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
Pasien bungsu dari 5 bersaudara dengan 2 laki
laki dan 3 wanita. Saat kecil sampai lulus SMP
tampak ibu dan ayahnya termasuk kakak kakaknya
memanjakan pasien. Pasien diam saja bila dirinya
diatur orang lain , kurang percaya akan kemampuan
sendiri, pasien tidak tahan dengan celaan dan
menarik diri dari hubungan social karena takut tidak
akan diterima oleh lingkungan tersebut. Pasien juga
tidak pernah tinggal kelas dan tamat SMU Gunung
Kidul saat usia 18 tahun teman banyak tetapi sangat
mudah dipengaruhi teman temannya.
STATUS PASIEN
MEDIS
Gangguan Vaskular
Tekanan Intrakranial Meningkat pada Tumor otak
HNP
Trauma pada Susunan Saraf
Osteoarthritis
Infeksi
Intoksikasi
Gangguan Metabolik misalnya Diabetes Melitus
Gangguan Imunologi pada GBS (ascending paralysis)
Gangguan Elektrolit
No
Masalah
Dasar Masalah
Hipotesis
1.
Alloanamnesis.
Gangguan Tidur
Night Terors
Night mare
teriak-teriak.
tidur.
Gangguan Jiwa
-
yaitu:
Gangguan Mental Organik
-
Delirium
No
Masalah
Dasar Masalah
Hipotesis
2.
Autoanamnesis
Infeksi
hipokalemia
berjalan sendiri.
Trauma
Keganasan
Gangguan jiwa
3.
Alloanamnesis
Gangguan Neurotik
Gangguan Somatoform
Gangguan Disosiatif
Fase akut
Stress akut
Hipokalemia
Trauma
4.
Gangguan jiwa
No
Masalah
Dasar Masalah
Hipotesis
5.
Sebelum memperlihatkan
Alloanamnesis
Infeksi (gastriris)
Gangguan elektrolit
Gangguan jiwa
kali/hari.
Gejala-gejala somatis
Stress akut
Diare
Infeksi
6.
7.
Alloanamnesis
Infeksi
Gangguan jiwa
muntah.
Stress
Alloanamnesis
Gangguan jiwa
dan memanggil-manggil
halusinasi visual
Skizofrenia
No
Masalah
Dasar Masalah
Hipotesis
8.
Autoanamnesis
Gangguan jiwa
(tilikan 1)
halusinasi visual
9.
Autoanamnesis
Gangguan jiwa
menceritakan akan
waham
mencelakainya
Anamnesis Tambahan
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pada saat kapan pasien mengingau dan teriak-teriak?
Bagaimana sifat dari demamnya ?
Keluhan terjadi sebelum atau sesudah demam ?
Apakah disertai dengan kejang ?
Riwayat BAK dan BAB? Bagaimana konsistensinya ?
Apa mengalami kecelakaan? Atau riwayat Trauma?
Apa pasien menceritakan tentang masalah yang
dihadapinya akhir akhir ini?
Apa gejala seperti ini pertama kali atau sebelumnya
pernah?
Anamnesis Tambahan
Riwayat Penyakit Dahulu :
Apakah pasien dalam kesehariannya memiliki
kebiasaan yang mengganggu dirinya?
Apakah pasien pernah mengalami penyakit
serupa?
Riwayat Kebiasaan :
Apakah pekerjaan pasien?
Apakah pasien sebelumnya menggunakan obatobatan atau alkohol?
Apakah pasien memiliki pada pekerjaannya atau
lingkungan sosialnya?
Anamnesis Tambahan
Riwayat Keluarga :
Kapan Alm. Nenek meninggal ?
Apakah pasien memiliki hubungan yang sangat dekat
dengan neneknya?
Apakah ada keluarga yang menderita penyakit serupa?
Apakah ada riwayat gangguan jiwa pada keluarga
pasien sebelumnya ?
Bagaimana kehidupan pasien didalam keluarga?
Berapa saudara pasien?
Bagaimana riwayat perkembangan pendidikan pasien?
Apa pasien mengalami gangguan dalam
pertemanannya?
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Pemeriksaan Fisik
No
Daftar Masalah
Hipotesis
1.
Kesadaran fluktuatif
2.
Febris
3.
Diare
Gangguan elektrolit
4.
Nyeri di otot
Myalgia
Pemeriksaan Psikiatri
Masalah
Afek dan emosi distim
Dasar Masalah
Perasaan dimana pasien menunjukkan perasaan tidak
senang, dongkol, ingin marah saja.
Ansietas
Halusinasi visual
Waham curiga
Pemeriksaan Lab
Pemeriksaan
Nilai normal
Interpretasi
Hb
10,5 g/dl
12 16,0 g/dl
anemia
pada
kasus
ini
Leukosit
4.000
5.000 10.000
Menurun
Widal
1/320
Eritrosit
4 juta
4 juta 5 juta
Normal
Kalium
1,5
3,5 5,2
Imunologi
Negative
Negative
Normal
Protein urin
Negative
Diagnosis
Berdasarkan evaluasi multiaksial yang merujuk pada
Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di
Indonesia (PPDGJ - III), diagnosis pada pasien ini adalah
sebagai berikut :
Diagnosis Banding
(F44.4) Gangguan motorik disosiatif
Dipilih diagnosis banding tersebut dikarenakan pada pasien ini
terdapat gejala yang paling umum pada gejala tersebut yaitu
ketidakmampuan untuk menggerakkan seluruh atau sebagian
dari anggota gerak (tangan atau kaki).
(F23)Gangguan Psikotik akut dan sementara
Dipilih diagnosis banding tersebut dikarenakan gejala-gejala
psikotik pada pasien ini memiliki onset yang akut seperti
waham dan halusinasi yang di alami oleh pasien.Gejala-gejala
psikotik tersebut menganggu sedikitnya beberapa aspek
kehidupan dan pekerjaan sehari-hari. Adanya stress akut yang
berkaitan dan tanpa diketahui berapa lama gangguan akan
berlangsung
Penatalaksanaan
Medikamentosa
1. Rawat inap
Obat ini dipilih karena merupakan medika mentosa paling baik untuk
penyakit thypoid
4. Anti piretik
Untuk mengatasi demam, sakit kepala dan pusing yang dialami pasien
5. Anti emetic
Non medikamentosa
Pada keadaan akut pasien diberikan bubur saring, setelah bebas panas
dapat diberikan bubur kasar, dan akhirnya diberikan nasi sesuai tingkat
kesembuhan. Namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian
makanan padat dini, yaitu nasi dengan lauk pauk rendah selulosa (pantang
sayuran dengan serat kasar) dapat diberikan secara aman.
Komplikasi
Komplikasi intestinal :
Perdarahan intestinal
b. Perforasi usus
Komplikasi ekstra intestinal
c. Komplikasi hematologi
d. Hepatitis tifosa
a.
Prognosis
Ad vitam
: Ad Bonam
Ad sanationam : Ad Bonam
Ad functionam : Ad Bonam
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.