Anda di halaman 1dari 37

ILMU SOSIAL DASAR

ANGGOTA KELOMPOK :
ADAM KHOLID

20313115

DEWA ARGA RACHMAN

22313281

HAFIZH SANOSTA APRIATAMA 23313842


RIANDY ADITIANTO PRIYADI
ROMI AULIA HADI
TRYAS KARTIKO

KELAS :
1TB01

27313575

28313064
29313007

Penduduk , masyarakat , dan


kebudayaan
Penduduk dunia dan masalahnya
Pendidikan dan Kesehatan di Negara-negara
Berkembang
Masalah Penduduk indonesia
Pembagian Kerja Dalam Masyarakat
Perkembangan Kebudayaan

Penduduk dunia dan masalahnya

1. Peningkatan jumlah penduduk/ kelebihan penduduk, sebabnya adalah

- Kemajuan ilmu pengetahuan khususnya ilmu kedokteran sehingga kesehatan


penduduk lebih terjamin.
- Tingkat kematian bayi rendah
Akibat secara langsung adalah pengangguran dan secara tidak langsung adalah
kriminalitas.
Jenis kelebihan penduduk yaitu:
- Kelebihan penduduk yang absolut yaitu bila suatu daerah dalam waktu tertentu
tidak dapat memberikan kebutuhan hidup bagi manusia yang berdomisili di
wilayah tersebut.
- Kelebihan penduduk yang relatif, yaitu bial suatu daerah dalam waktu tertentu
kebutuhan hdup yang ada sudah tidak sesuai lagi dengan kemajuan ekonomi
dan perkembangan sosial.
2. Kekurangan penduduk (dialami negara-negara Eropa barat), yaitu kekurangan
penduduk berusia muda sebagai generasi penerus, biasanya disebabkan
masyarakatnya lebih mengutamakan pekerjaan, dan pemerintah mampu
menyeimbangkan jumlah penduduk.
Kekurangan penduduk dapat mengakibatkan kurangnya tenaga kerja.

Pendidikan dan Kesehatan di Negara-negara


Berkembang
1.Pendidikan
Kurangnya pendidikan bagi anak usia sekolah disebabkan
oleh kemiskinan, terikat kerja dalam rumah tangga,
kekurangan bangunan sekolah dan pengajar, tidak memiliki
sekolah dasar.
2.Kesehatan
-Penyakit yang banya diderita yaitu kebutaan dan animea,
tubercolosis, cacingan, polioyelitis, lepra
-Kekurangan gizi, kekurangan vitamin A, protein hewani

Masalah Penduduk
Indonesia
1.Rapat penduduk, adalah perbandingan antara jumlah orang
dengan tanah yang didiami/ diolah dalam satuan luas. Satuan luas
daeral rura/ desa adalah hektare (kilometer persegi), sedangkan
untuk daerah urban/ kota adalah meter persegi. Kegunaan
mengetahui rapat penduduk adalah :
- Mengetahui ada atau tidaknya gejala over polpulation
- Mengetahui pusat-pusat agglomenrasi/ pengelompokan penduduk
- Untuk mengetahui penyebaran dan pusat-pusat kegiatan ekonomi
maupun pusat budaya.
2.Penyebaran penduduk yang tidak merata menyebabkan terjadi
kelebihan dan kekurangan penduduk. Pada beberapa wilayah hal itu
dipengaruhi oleh lokasi, iklim, sumber alam, transportasi.
3.Tingkat pendidikan masyarakat yang relatif rendah, sebabnya
yaitu kurangnya fasilitas pendidikandan pendapatan perkapita
penduduk yang masih rendah.

Pembagian Kerja Dalam Masyarakat


Masalah utama pembagian kerja dalam masyarakat adalah kurangnya kesempatan kerja.
Sebabnya adalah laju pertumbuhan penduduk dan lambatnya perkembangan dalam
bidang pertanian (karena sebagian besar tenaga kerja masyarakat Indonesia adalah
dalam bidang pertanian).
Akibat kurangnya kesempatan kerja adalah pengangguran dan arus urbanisasi yang
meningkat, maka dibutuhkan penciptaan kesempatan kerja yang lebih bervariasi.
Ketimpangan-ketimpangan yang mempengaruhi usaha perluasan tenaga kerja adalah:
a. Pola pemukiman penduduk antara pulau jawa dan luar jawa
b. Ketimpangan pembangunan antar daerah
c. Ketidakserasian laju pembangunan daerah kota dan pedesaan
d. Kurang berkembangnya informasi pasar tenaga kerja, sehingga terjadi kesenjangan
permintaan dan penawaran kerja.
e. Kurang terdapatnya penyesuaian antara program pendidikan dengan arah
pembangunan
f. Ketimpangan koordinasi dalam pemilikan investasi padat modal dan padat karya
g. Ketimpangan tingkat produktivitas antara sektor pertanian dan non pertanian
h. Kekurangserasian perkembangan antara sektor formal dan non formal
i. Masalah pengangguran terbuka dan pengangguran terselubung.

Perkembangan Kebudayaan
a.Kebudayaan (sansekerta=budhayah, bentuk jamak dari budhi/ akal)
yaitu hasil budi atau akal manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup.
Kebudayaan menurut E.B.Tayor dalam buku Primitive culture adalah
komplikasi atau jalinan keseluruhan yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, keagamaan, hukum, adat istiadat serta
kenyataan dan kebiasaan lain yang dilakuakan manusia sebagai anggota
masyarakat.
Dalam pandangan sosiologi kebudayaan meliputi :
1.Kebudayaan material, adalah hasil cipta, karsa, yamg berwujud bendabenda atau barang-barang atau alat-alat pengolahan alam. Misalnya
gedung, pabrik, jalan, rumah, alat komunikasi, hiburan, mesin dan lainlain.
2.Kebudayaan non material, haisl cipta karsa yang berwujud kebiasaankebiasan/ adat istiadat, kesusilaan, ilmu pengetahuan, keyakinan,
keagamaan dan lain-lain.

Individu , Kelurga , dan Masyarakat

Pengertian Individu
Pertumbuhan Individu
Fungsi keluarga
Beberapa pengertian tentang masyarakat

Pengertian Individu
Individu berasal dari kata latin individuum artinya yang tak terbagi/satu
kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu berarti manusia sebagai
satu kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.
Makna individu adalah seorang manusia yang memiliki peranan khas di
dalam lingkungan sosialnya, serta mempunyai kepribadian dan pola
tingkah laku spesifik. Manusia sebagai individu yang berdiri sendiri dalam
beberapa hal mempunyai kesamaan dan perbedaan sehingga timbul
deferensiasi yang disebabkan oleh pembawaan (watak dan sifat) tertentu
serta pengaruh lingkungan.
Proses aktualisasi diri / individualisasi adalah proses meningkatkan ciriciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri. Dalam
bertingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan yang akan
terjadi pada individu yaitu :
- Menyimpang dari norma kolektif
- Kelilangan individualitasnya/ takluk pada kolektif
- Mempengaruhi masyarakat. Contoh pahlawan, pengacau, provokator

Pertumbuhan Individu
Pertumbuhan adalah perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju atau dewasa.
Pertumbuhan dapat ditinjau dari 3 aliran :
a. Aliran Asosiasi, adalah perubahan terhadap seseorang secara bertahap karena
pengaruh dari pengalaman atau empiri/kenyataan luar, melalui panca indra yang
menimbulkan sensation/perasaan maupun pengalaman mengenai keadaan batin
sendiri yang menimbulkan reflektion.
b. Psikologi Gestalt, pertumbuhan adalah proses perubahan secara perlahan-lahan
pada manusia dalam mengenal sesuatu secara keseluruhan, baru kemudian
mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
c. Aliran Sosiologi, pertumbuhan adalah proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari
sifat yang semula asosial maupun sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan:
a. Pertumbuhan Nativistik, pertumbuhan individu semata-mata ditentukan oleh faktorfaktor yang dibawa sejak lahir.
b. Pendirian empiristik dan environmentalistik, pertumbuhan individu semata-mata
tergantung pada lingkungan dan konsekuensinya.
c. Konvergensi da interaksionisme, yaitu pertumbuhan individu ditentukan oleh
interaksi antara dasar (bakat) dan lingkungan.

Fungsi keluarga
Keluarga adalah unit satuan masyarakat yang terkecil yang merupakan suatu komponen
kecil dalam masyarakat. Dalam perkembangan individu, keluarga disebut sebagai primary
group.
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh
keluarga itu.
Macam-macam fungsi keluarga :
a. Fungsi biologis, keluarga dapat menyelenggarakan persiapan perkawinan bagi anakanaknya berupa : pengetahuan kehidupan sex suami-istri, pengetahuan mengatur rumah
tangga bagi istri, pengetahuan tugas suami, memelihara pendidikan baagi anak-anak.
b. Fungsi pemeliharaan, keluarga dapat memberikan perlindungan seperti : menyediakan
rumah sebagai tempat berlindung, memelihara kesehatan, memberikan pengamanan dari
bahaya.
c. Fungsi ekonomi, keluarga memberikan kebutuhan pokok seperti : sandang pangan dan
tempat tinggal
d. Fungsi keagamaan, keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mengamalkan ajaran-ajaran
agama sebagai manusia yang bertakwa kepada Tuhan YME.
e. Fungsi sosial, keluarga berperan untuk memperkenalkan nilai-nilai dan sikap yang dianut
oleh masyarakat pada anak-anaknya seperti mempelajari peranan yang diharapkan akan
mereka jalankan kelak. Dalam fungsi ini keluarga diharapkan menjadi pewarisan kebudayaan
atau nilai-nilai kebudayaan seperti sopan santun bahasa, cara bertingkah laku, ukuran
tentang baik buruknya perbuatan.

Beberapa pengertian tentang masyarakat


a. Menurut Drs. JBAF Mayor Polak, masyarakat adalah wadah
segenap antar hubungan sosial terdiri atas banyak sekali kolektiva
serta kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri atas sub kelompok.
b. Menurut Prof. M.M Djoyodiguno, adalah suatu kebulatan dari
segala perkembangan dalam hidup bersama antara manusia
dengan manusia.
c. Menurut Hasan sadily, masyarakat adalah suatu keadaan badan
atau kumpulan manusia yang hidup bersama.
Jelasnya masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah
memiliki tatanan kehidupan, norma-norma adat istiadat yang
sama-sama ditaati dalam lingkungannya. Tatanan kehidupan,
norma-norma yang mereka miliki tersebut menjadi dasar
kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat
membentuk kelompok masyarakat yang memiliki ciri-ciri kehidupan
yang khas.

Pemuda dan Sosialisasi

Masalah-masalah Kepemudaan
Realitas Kepemudaan
Dalam pola dasar pembinaan dan pengembangan
generasi muda, generasi muda dipandang dari
beberapa aspek
Perguruan Dan Pendidikan
Peranan Pemuda Dalam Masyarakat
Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda

Masalah-masalah Kepemudaan
Masalah pemuda merupakan masalah
yang selalu dialami oleh setiap generasi
dalam hubungannya dengan generasi
yang lebih tua. Masalah yang dialami
biasanya berhubungan dengan nilai-nilai
dalam masyarakat. Masalah kepemudaan
yang lain adalah belum atau kurang
mandirinya dalam hal ekonomi dan kurang
dewasa dari segi psikologis.

Realitas Kepemudaan
Kepemudaan merupakan fase dalam pertumbuhan biologis seseorang yang bersifat
seketika dan akan hilang dengan sendirinya sejalan dengan hukum biologis.
Pemuda sering dianggap sebagai suatu kelompok yang mempunyai aspirasi sendiri yang
bertentangan dengan aspirasi masyarakat atau lebih tepat aspirasi generasi tua.
Sehingga muncul persoalan-persoalan yang tidak sejalan dengan keinginan generasi tua,
hal ini memunculkan konflik berupa protes, baik secara terbuka maupun terselubung.
Dalam pendekatan klasik terjadi jurang pemisah antara generasi muda dan tua
disebabkan antara lain adanya 2 asumsi pokok mengenai kepemudaan yaitu :
Proses perkembangan manusia dianggap sesuatu yang fragmentaris/ terpecah-pecah.
Setiap perkembangan hanya dapat dimengerti oleh manusia itu sendiri, maka tingkah laku
anak dan pemuda dianggap sebagai riak-riak kecil yang tidak berarti dalam perjalanan
hidup manusia. Dan masa tua dianggap sebagai mahkota hidup yang disamakan dengan
hidup bermasyarakat.
Adanya anggapan bahwa mempunyai pola yang sedikit banyak ditentukan oleh
pemikiran yang diwakili generasi tua yang bersembunyi dibalik tradisi. Pemuda dianggap
sebagai objek dari penerapan pola-pola kehidupan dan bukan sebagai subjek yang
mempunyai nilai sendiri.
Kedua asumsi diatas tidak akan menjawab masalah kepemudaan dewasa ini karena
pemuda dan kepemudaan adalah suatu tonggak dari suatu wawasan kehidupan yang
mempunyai potensi untuk mengisi hidupnya.

Dalam pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi


muda, generasi muda dipandang dari beberapa aspek
a. Sosial psikologi
Proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian, serta penyesuaian diri secara
jasmaniahdan rohaniah sejak dari masa kanak-kanak sampai usia dewasa dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti keterbelakangan mental, salah asuh orang
tua atau guru, pengahur negatif lingkungan. Hambatan tersebut memungkinkan
terjadinya kenakalan remaja, maslah narkoba dan lain-lain.
b. Soaial budaya
Perkembangan pemuda berada dalam proses modernisasi dengan segala akibat
sampingnya yang bisa berpengaruh pada proses pendewasaannya, sehingga apabila
tidak memperoleh arah yang jelas maka corak dan warna masa depan negara dan
bangsa akan menjadi lain dari yang dicita-citakan.
c. Sosial ekonomi
Bertambahnya pengangguran dikalangan pemuda karena kurang lapangan pekerjaan
akibat dari pertambahan penduduk dan belum meratanya pembangunan.
d. Sosial politik
Belum terarahnya pendidikan politik dikalangan pemuda dan belum dihayatinya
mekanisme demokrasi pancasila, tertib hukum dan disiplin nasional sehingga
merupakan hambatan bagi penyaluran aspirasi generasi muda.

Perguruan Dan Pendidikan


Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh beberapa faktor seperti kualitas
SDM, tersedianya sumber daya alam, birokrasi pemerintah yang kuat dan efisien.
Faktor SDM sangat menentuka dalam proses pembangunan karena manusia bukan saja
objek tetapi juga subjek pembangunan. Disinilah letak pentingnya pendidikan sebagai
upaya terciptanya SDM yang berkualitas. Bentuk-bentuk pendidikan tersebut adalah :
a. Pendidikan formal : sekolah, perguruan tinggi
b. Pendidikan non formal / luar sekolah
- Sasaran pokoknya adalah anggota masyarakat yang belum mendapat kesempatan
mengikuti pendidikan formal atau karena putus sekolah.
- Dikoordinasi oleh dinas pendidikan masyarakat, tim penggerak PK, Dharma wanita,
program bakti sosial dan lain-lain.
- Salah satu bentuk pendidikan non formal bagi pembangunan di pedesaan adalah
Teknologi Tepat Guna/ TTG, yaitu sarana untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat
dalam beban hidup sehari-hari.
Contoh: Teknologi pembuatan alat pengering gabah
Teknologi pembuatan gas bio
Teknologi tambak air tawar dan payau dll
c. Pendidikan informal
Yaitu pendidikan yang diperoleh berdasarkan pengalaman hidup sehari-hari.

Peranan Pemuda Dalam Masyarakat


a. Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan
diri dengan tuntutan lingkungan :
- Pemuda meneruskan tradisi dan mendukung tradisi
- Pemuda yang menyesuaikan diri dengan golongan yang berusaha
mengubah tradisi.
B. Peranan pemuda yang menolak untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya dibedakan menjadi :
- Jenis pemuda pembangkit, yaitu pengurai atau pembuka kejelasan dari
suatu masalah sosial. Contoh sastrawan Rendra dan Chairil anwar pada
masanya.
- Jenis pemuda nakal/ delinkuen, yaitu jenis pemuda yang tidak berniat
mengadakan perubahan pada budaya maupun masyarakat tetapi hanya
berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan tindakan
menguntungkan bagi diri sendiri.
- Jenis pemuda radikal, yaitu mereka yang berkeinginan besar mengubah
masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner tanpa
memikirkan lebih jauh bagaimana selanjutnya.

Arah pembinaan dan pengembangan


generasi muda
1. Berorientasi pada Tuhan YME, nilai-nilai kerohanian dan falsafah hidup
pancasila.
2. Orientasi kedalam terhadap dirinya sendiri, mengembangkan bakatbakat kemampuan jasmaniah dan rohaniah dalam dirinya agar dapat
memberikan prestasi semaksimal mungkin.
3. Orientasi keluar terhadap lingkungan (budaya,sosialdan moral) dan
masa depannya. Sumber orientasi keluar ini dibagi atas :
- Pengembangan sebagai insan sosial budaya
- Pengembangan sebagai insan sosial politik dan sebagai insan patriot.
- Pengembangan sebagai insan sosial ekonomi, termasuk sebagai
insan kerja dan insan profesi yang mempunyai kemampuan untuk
mendayagunakan sumber alam dan menjaga kelestariannya.
- Pengembangan pemuda terhadap masa depannya. Kepekaan
terhadap masa depan akan menumbuhkan kemampuan untuk mawas
diri, kreatif, kritis.

Pelapisan sosial dan Kesamaan derajat

Pelapisan Sosial
Pelapisan Sosial Ciri Tetap Kelompok Sosial
Pembedaan Sistem Pelapisan Menurut
Sifatnya
Kesamaan Derajat
Persamaan Hak
Persamaan Derajat Di Indonesia

Pelapisan Sosial
Pengertian : stratifikasi atau stratification berasal dari
kata strata atau stratum yang berarti lapisan. Definisi
stratifikasi/ pelapisan masyarakat adalah :
- Menurut Pitirim A. Sorokin adalah perbedaan
penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas yag
tersusun secara bertingkat/ hierarchies.
- Theodorson dkk, dalam dictionary sociology
menyatakan pelapisan masyarakat berarti jenjang
status dan peranan yang relatif permanen yang
terdapat dalam sistem sosial (dari kelompok kecil
sampai masyarakat) dalam hal pembedaan hak,
pengaruh dan kekuasaan.

Pelapisan Sosial Ciri Tetap Kelompok


Sosial
Dasar dari sistem sosial masyarakat kuno adalah pembagian dan pemberian
kedudukan berhubungan dengan jenis kelamin. Tetapi ketentuan pembagian
kedudukan antara laki-laki dan perempuan semata-mata ditentukan oleh sistem
kebudayaan masyarakat itu sendiri.
Contoh: kedudukan laki-laki di Jawa berbeda dengan di Minangkabau, di Jawa
kekuasaan keluarga ditangan ayah sedangkan di Minangkabau tidak demikian.
Dalam pembagian kerjapun setiap suku mempunyai cara sendiri, di Irian atau di
Bali wanita harus bekerja lebih keras dibanding laki-laki.
Dalam organisasi masyarakat primitif pelapisan masyarakat sudah ada hal itu
terwujud dalam bentuk:
1. Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan hak
dan kewajiban.
2. Adanya kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak istimewa.
3. Adanya pemimpin yang paling berpengaruh
4. Adanya orang-orang yang dikecilkan diluar kasta dan diluar perlindungan hukum
5. Adanya pembagian kerja dalam suku itu sendiri
6. Adanya pembedaan standar ekonomi dan ketidaksamaan ekonomi secara umum

Pembedaan Sistem Pelapisan Menurut


Sifatnya
1. Sistem pelapisan masyarakat tertutup, yaitu perpindahan
anggota masyarakat kelapisan lain baik keatas maupun bawah
tidak mungkin terjadi kecuali hal-hal istimewa. Satu satunya jalan
menjadi satu anggota dari suatu lapisan masyarakat adalah
kelahiran. Ini dapat ditemui di India dengan sistem kasta yaitu :
- brahmana / golongan pedeta, kasta tertinggi
- ksatria, golongan bangsawan dan tentara sebagai lapisa kedua
- waisya, kasta golongan pedagang
- sudra, kasta dari golongan rakyat jelata
- paria adalah golongan yang tidak mempunyai kasta yaitu
gelandangan, kaum peminta.
2. Sistem masyarakat terbuka, setiap anggota masyarakat
mempunyai kesempatan untuk naik ke lapisan atas maupun jatuh
pada lapisan bawah. Kedudukan yang diperoleh berdasarkan atas
usaha sendiri / achieved status

Kesamaan Derajat
Sifat perhubungan perhubungan antara manusia
dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik
artinya orang sebagai angota masyarakat mempunyai
hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun
terhadap pemerintah dan negara.
Hak dan kewajiban penting ditetapkan dalam undangundang/ konstitusi. Undang-undang tersebut berlaku
bagi semua orang tanpa kecuali dalam arti semua
orang memiliki kesaman derajat. Kesamaan derajat ini
terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam
berbagai sektor kehidupan. Hak inilah yang dikenal
sebagai hak asasi manusia.

Persamaan Hak
Mengenai persamaan hak ini dicantumkan dalam pernyataan
sedunia tentang
hak-hak (asasi) manusia atau Universitas Declaration of Human
Right (1948) seperti pada:
pasal 1 : sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai
martabat dan hak yang sama. Mereka dikaruniai akal budi dan
hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan.
Pasal 2 ayat 1 : setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasankebebasan yang tercantum dalam pernyataan ini dengan tidak ada
kecuali apapun, seperti misalnya bangsa, warna, jenis kelamin,
bahasa, agama, politik atau pendapat lain dalam persaudaraan.
Pasal 7 : sekalian orang adalah sama terhadap undang-undang dan
berhak atas perlindungan hukum yang sama tak ada perbedaan...dst

Persamaan Derajat Di Indonesia


Mengenai persamaan derajat dan hak tercantum jelas dalam
UUD 1945 dalam pasal-pasal 1. Pasal 27 ayat 1, berisi
mengenai kewajiban dasar dan hak asasi yang dimiliki warga
negara yaitu menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.
Pasal 27 ayat 2, berisi mengenai hak setiap warga negara
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
2. Pasal 28, ditetapkan bahwa kemerdekaan berserikat,
berkumpul dan menyampaikan pikiran baik lisan dan tulisan.
3. Pasal 29 ayat 2, kebebasan memeluk agama bagi
penduduk yang dijamin oleh negara.
4. pasal 31 ayat 1 dan 2 yang mengatur hak asasi mengenai
pengajaran.

PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI


MASYARAKAT

Pertentangan sosial
Perbedaan Kepentingan
Prasangka dan Diskriminasi
Konflik dalam Masyarakat

Pertentangan sosial
Pertentangan sosial dan integrasi masyarakat sering terjadi dikalangan masyarakat.
Menurut saya ini terjadi karena setiap manusia mempunyai keperibadian yang
berbeda, manusia kembar sekalipun tidak memiliki kemampuan dan sifat yang sama.
berikut dibawah ini merupakan penjelasan lebih terperinci mengenai tema
pertentangan sosial dan integrasi masyarakat.
Pertentangan Sosial adalah suatu kegiatan yang menentang ilmu - ilmu sosial
yang biasanya terjadi karena kesalah pahaman. contoh pertentangan sosial adalah
tauran, kerusuhan, perang antar suku dan banyak lagi. contoh yang paling sering kita
lihat adalah tauran, tauran yang sering terjadi biasanya di dasari oleh keinginan
berkuasa atas suatu tempat atau suatu barang bahkan orang.
Secara arti kata Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti
kesempurnaan atau keseluruhan. Dalam hal ini integrasi sosial dimaknai sebagai
proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan
masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki
keserasian fungsi. Sedangkan definisi lain dari integrasi adalah suatu keadaan di mana
kelompok-kelompok etnik beradaptasi terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat,
namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing.

Perbedaan Kepentingan
Kepentingan merupakan dasar timbulnya tingkah laku individu. Tingkah
laku individu merupakan cara atau alat dalam memenuhi
kepentingannya. Ada 2 jenis kepentingan dalam diri individu yaitu
kepentingan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan sosial/psikologis.
Perbedaan kepentingan itu antara lain:
1.
Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang.
2.
Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri.
3.
Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama.
4.
Kepentingan individu untuk memperoleh potensi dan posisi.
5.
Kepentingan individu untuk membutuhkan orang lain.
6.
Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan di dalam
kelompoknya.
7.
Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan
perlindungan diri.
8.
Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri

Prasangka dan Diskriminasi


Prasangka dan diskriminasi dua hal yang ada relevansinya. Kedua tindakan tersebut dapat merugikan pertumbuhan,
perkembangan, dan bahkan integrasi masyarakat. Kerugian prasangka melalui hubungan pribadi dan akan menjalar
bahkan melembaga (turun-temurun). Jadi prasangka dasarnya pribadi dan dimiliki bersama. Perbedaan terpokok
antara prasangka dan diskriminatif adalah prasangka menunjukkan pada aspek sikap, sedangkan diskriminatif pada
tindakan. Sikap adalah kecenderungan untuk berespons baik secara positif atau negatif terhadap orang, obyek atau
situasi.
Dalam konteks realitas, prasangka diartikan: Suatu sikap terhadap anggota kelompok etnis atau ras tertentu, yang
terbentuk terlalu cepat tanpa suatu induksi. Diskriminatif merupakan tindakan yang realistis. Dapat disimpulkan
bahwa prasangka itu muncul sebagai akibat kurangnya pengetahuan, pengertian dan fakta kehidupan, adanya
dominasi kepentingan golongan atau pribadi, dan tidak menyadari atau insyaf akan kerugian yang bakal terjadi.
Tingkat prasangka itu menumbuhkan jarak sosial tertentu di antara anggota sendiri dengan anggota kelompok luar.
Sebab-sebab terjadinya prasangka:
1.

Pendekatan Historis

Pendekatan ini berdasarkan teori pertentangan kelas, menyalahkan kelas rendah di mana mereka yang tergolong
kelas atas mempunyai alasan untuk berprasangka terhadap kelas rendah
2.

Pendekatan Sosiokultural dan Situasional

a.
Mobilitas sosial: gerak perpindahan dari strata satu ke strata sosial lainnya. Artinya kelompok orang yang
mengalami penurunan status akan terus mencari alasan mengenai nasib buruknya.
b.

Konflik antara kelompok: prasangka sebagai realitas dari dua kelompok yang bersaing.

c.
Stagma perkantoran: ketidakamanan atau ketidakpastian di kota disebabkan oleh noda yang dilakukan oleh
kelompok tertentu.

d.
Sosialisasi: prasangka muncul sebagai hasil dari proses pendidikan, melalui proses sosialisasi mulai kecil hingga
dewasa.
3.

Pendekatan Kepribadian

Konflik dalam Masyarakat


Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering
dihubungkan dengannya, misal kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi pada lingkungan yang
paling kecil yaitu individu sampai kepada lingkup yang luas, yakni masyarakat:
1.
Pada taraf di dalam diri seseorang, konflik menunjuk pada adanya pertentangan atau emosi-emosi
dan dorongan-dorongan antagonistic di dalam diri seseorang.
2.
Pada taraf kelompok, konflik-konflik ditimbulkan dari konflik-konflik yang terjadi dalam diri individu
dari perbedaan-perbedaan anggota kelompok dalam tujuan, nilai, norma serta minat untuk menjadi
anggota kelompok.
3.
Pada taraf masyarakat, konflik bersumber pada perbedaan nilai dan norma kelompok dengan nilai
dan norma kelompok lain.
Tipe konflik ini timbul dari proses-proses yang tidak rasional dan emosional dari pihak-pihak yang terlibat
di dalamnya. Upaya untuk memecahkan konflik selalu timbul selama berlangsungnya kehidupan suatu
kelompok, namun terdapat perbedaan-perbedaan di dalam sifat dan intensitas konflik pada berbagai
tahap perkembangan kelompok. Adapun cara-cara pemecahan konflik sebagai berikut:
1.
Elimination: Pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat di dalam konflik.
2.
Subjugation atau Domination: Orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa
orang atau pihak lain untuk mentaatinya.
3.
Majority Rule: Suara terbanyak yang ditentukan dengan voting, akan menentukan keputusan, tanpa
mempertimbangkan argumentasi.
4.
Minority Consent: Kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok minoritas tidak merasa
dikalahkan, dan menerima keputusan serta sepakat untuk melakukan kegiatan bersama.
5.
Compromise (Kompromi): Kedua atau semua sub kelompok yang terlibat di dalam konflik, berusaha
mencari dan mendapatkan jalan tengah.

AGAMA DAN MASYARAKAT

Definisi Agama
Ruang Lingkup Agama
Fungsi dan Peran Agama Dalam Masyarakat
Pengaruh Agama Terhadap Kehidupan
Manusia
Pengaruh Agama Terhadap Stratifikasi Sosial

Definisi Agama
Definisi agama menurut Durkheim adalah suatu sistem kepercayaan dan praktek
yang telah dipersatukan yang berkaitan dengan hal-hal yang kudus kepercayaankepercayaan dan praktek-praktek yang bersatu menjadi suatu komunitas moral
yang tunggal. Dari definisi ini ada dua unsur yang penting, yang menjadi syarat
sesuatu dapat disebut agama, yaitu sifat kudus dari agama dan praktek-praktek
ritual dari agama. Agama tidak harus melibatkan adanya konsep mengenai suatu
mahluk supranatural, tetapi agama tidak dapat melepaskan kedua unsur di atas,
karena ia akan menjadi bukan agama lagi, ketika salah satu unsur tersebut
terlepas. Di sini terlihat bahwa sesuatu dapat disebut agama bukan dilihat dari
substansi isinya tetapi dari bentuknya, yang melibatkan dua ciri tersebut.
Sedangkan menurut pendapat Hendro puspito, agama adalah suatu jenis sosial
yang dibuat oleh penganut-penganutnya yang berproses pada kekuatan-kekuatan
non-empiris yang dipercayainya dan didayagunakannya untuk mencapai
keselamatan bagi mereka dan masyarakat luas umumya. Dalam kamus sosiologi,
pengertian agama ada 3 macam yaitu:
1. Kepercayaan pada hal-hal yang spiritual
2. Perangkat kepercayaan dan praktek-praktek spiritual yang dianggap sebagai
tujuan tersendiri
3. Ideologi mengenai hal-hal yang bersifat supranatural

Ruang Lingkup Agama


Secara garis besar ruang lingkup agama mencakup :
a. Hubungan manusia dengan tuhannya
Hubungan dengan tuhan disebut ibadah. Ibadah bertujuan untuk
mendekatkan diri manusia kepada tuhannya.
b. Hubungan manusia dengan manusia
Agama memiliki konsep-konsep dasar mengenai kekeluargaan dan
kemasyarakatan. Konsep dasar tersebut memberikan gambaran tentang
ajaran-ajaran agama mengenai hubungan manusia dengan manusia atau
disebut pula sebagai ajaran kemasyarakatan. Sebagai contoh setiap ajaran
agama mengajarkan tolong-menolong terhadap sesama manusia.
c. Hubungan manusia dengan makhluk lainnya atau lingkungannya.
Di setiap ajaran agama diajarkan bahwa manusia selalu menjaga
keharmonisan antara makluk hidup dengan lingkungan sekitar supaya
manusia dapat melanjutkan kehidupannya.

Fungsi dan Peran Agama Dalam


Masyarakat
Dalam hal fungsi, masyarakat dan agama itu berperan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang timbul di
masyarakat yang tidak dapat dipecahakan secara empiris karena adanya keterbatasan kemampuan
dan ketidakpastian. Oleh karena itu, diharapkan agama menjalankan fungsinya sehingga masyarakat
merasa sejahtera, aman, dan stabil. Agama dalam masyarakat bisa difungsikan sebagai berikut :
a. Fungsi edukatif.
Agama memberikan bimbingan dan pengajaaran dengan perantara petugas-petugasnya (fungsionaris)
seperti syaman, dukun, nabi, kiai, pendeta imam, guru agama dan lainnya, baik dalam upacara (perayaan)
keagamaan, khotbah, renungan (meditasi) pendalaman rohani, dsb.
b. Fungsi penyelamatan.
Bahwa setiap manusia menginginkan keselamatan baik dalam hidup sekarang ini maupun sesudah mati.
Jaminan keselamatan ini hanya bisa mereka temukan dalam agama. Agama membantu manusia untuk
mengenal sesuatu yang sakral dan makhluk teringgi atau Tuhan dan berkomunikasi dengan-Nya.
Sehingga dalam yang hubungan ini manusia percaya dapat memperoleh apa yang ia inginkan. Agama
sanggup mendamaikan kembali manusia yang salah dengan Tuhan dengan jalan pengampunan dan
Penyucian batin.
c. Fungsi pengawasan sosial (social control)
Fungsi agama sebagai kontrol sosial yaitu :
Agama meneguhkan kaidah-kaidah susila dari adat yang dipandang baik bagi kehidupan moral warga
masyarakat.
Agama mengamankan dan melestarikan kaidah-kaidah moral ( yang dianggap baik )dari serbuan destruktif
dari agama baru dan dari system hokum Negara modern.

Pengaruh Agama Terhadap Kehidupan


Manusia
Sebagaimana telah dijelaskan dari pemaparan diatas, jasa terbesar
agama adalah mengarahkan perhatian manusia kepada masalah yang
penting yang selalu menggoda manusia yaitu masalah arti dan
makna. Manusia membutuhkan bukan saja pengaturan emosi, tetapi
juga kepastian kognitif tentang perkara-perkara seperti kesusilaan,
disiplin, penderitaan, kematian, nasib terakhir. Terhadap persoalan
tersebut agama menunjukan kepada manusia jalan dan arah kemana
manusia dapat mencari jawabannya. Dan jawaban tersebut hanya
dapat diperoleh jika manusia beserta masyarakatnya mau menerima
suatu yang ditunjuk sebagai sumber dan terminal terakhir dari
segala kejadian yang ada di dunia. Terminal terakhir ini berada dalam
dunia supra-empiris yang tidak dapat dijangkau tenaga indrawi
maupun otak manusiawi, sehingga tidak dapat dibuktikan secara
rasional, malainkan harus diterima sebagai kebenaran. Agama juga
telah meningkatkan kesadaran yang hidup dalam diri manusia akan
kondisi eksistensinya yang berupa ketidakpastian dan
ketidakmampuan untuk menjawab problem hidup manusia yang berat.

Pengaruh Agama Terhadap Stratifikasi


Sosial
Didalam ajaran sosiologi kita mengenal pengertian stratifikasi sosial yang mempunyai
pengertian yaitu, susunan berbagai kedudukan sosial menurut tinggi rendahnya
dalam masyarakat. Seorang pengamat menggambarkan masyarakat sebagai suatu
tanda yang berdiri yang mempunyai anak tanggga-anak tangga dari bawah keatas.
Stratifikasi sosial itu tidak sama antara masyarakat satu dengan yang lain karena
setiap masyarakat mempunyai stratifikasi sosialnya sendiri . Jika jarak antara tangga
yang satu dengan anak tangga yang ada diatasnya ditarik horizontal, maka terdapat
suatu ruang. Ruang itu disebut lapisan sosial. Jadi lapisan sosial adalah keseluruhan
orang yang berkedudukan lapisan sosial setingkat . Contoh pengaruh agama terhadap
stratifikasi pada golongan petani, sikap mental golongan petani terbentuk oleh situasi
dan kondisi dimana mereka hidup, yang antara lain adalah faktor klimatologis dan
hidrologis seperti musim dingin dan musim panas, yang sejalan dengan musim kering
dan musim penghujan. Golongan petani selalu bergumul dengan pemainan hukum
alam (pertanian). Hukum cocok tanam kadang sulit diperhitungkan secara cermat
selalu bersandar pada kedermawanan alam yang datang lambat & tidak menentu.
Maka kaum petani lebih cenderung untuk mendayagunakan kekuatan-kekuatan magis
(supra-empiris) guna membantu mereka dalam menentukan hari yang tepat.
Semangat religius golongan petani itu terlihat dari pengadaan sejumlah pesta
pertanian pada peristiwa penting, misalnya kaum petani di Indonesia mengadakan
selamatan pada saat menanam benih dan waktu panen, sampai sekarang ini banyak
petani di Indonesia masih mengadakan ritual tersebut.

Anda mungkin juga menyukai