TETANUS
RATU ASTUTI DWI PUTRI
1108114637
LATAR BELAKANG
Tetanus adalah suatu toksemia akut yang ditandai dengan spasme
otot secara periodik dan berat sehingga merupakan keadaan yang
dapat mengancam jiwa.
World Health Organization (WHO) melaporkan sebanyak 15.516
kasus tetanus pada tahun 2005 dan angka kematian dari tahun 2000
hingga 2003 didapatkan sebanyak 290.000 kematian.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menunjukan insiden
tahunan tetanus sebanyak 0,2 per 100.000 populasi dengan
penyebaran hampir merata pada semua populasi usia.
Penatalaksanaan yang benar dan tepat pada luka tetanus serta
tatalaksana lanjutan diperlukan untuk mengontrol manifestasi klinik
yang ditemukan, sehingga dapat mengurangi angka morbiditas dan
mortalitas akibat luka tetanus.
DEFINISI
TETANUS merupakan infeksi akut dan
gangguan neurologis yang ditandai
dengan meningkatnya tonus otot dan
spasme
yang
disebabkan
oleh
tetanospasmin.
ETIOLOGI
TETANOSPASMIN dihasilkan oleh Clostridium tetani.
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
Semakin lama masa inkubasi gejala yang timbul makin
ringan, sebaliknya.
4 bentuk klinis tetanus atau berdasarkan stadium (anakdewasa)
Gejala awal : otot-otot mengalami kontriksi dengan
sendirinya (spasme) dan menjadi kaku.
Spasme biasanya dimulai dari rahang (trismus)
Sulit menelan, gelisah, nyeri anggota tubuh
Kaku kuduk.
Kekakuan pada wajah (risus sardonicus).
Opistotonus
Asfiksia dan sianosis
A
A. Risus Sardonicus
B. Opistotonus
DIAGNOSIS TETANUS
ANAMNESIS
Port dentre
GEJALA KLINIK
Trismus,
disfagia,
kejang,
risus
sardonicus, kaku kuduk, opistotonus,
kejang tanpa gangguan kesadaran
PENATALAKSANAAN TETANUS
Derajat keparahan penyakit tetanus didasarkan pada
4 tolak ukur, yaitu :
1. masa inkubasi
2. Porte dentre
3. Status imunologi
4. Faktor yang memberatkan
(Severity Index of Tetanus philips and Lond)
-. Tetanus ringan (skor <9) dapat sembuh tanpa
pengobatan
-. Tetanus sedang (skor 9-16) dapat sembuh dengan
pengobatan baku
-. Tetanus berat (skor >16) memerlukan perawatan
khusus dan intensif
Sasaran
pengobatan
pasien
dengan tetanus :
- Initial terapi suportif*
- Debridement
luka
untuk
mengeradikasi spora
- Menghentikan produksi toksin
- Netralisasi toksin yang belum terikat
- Kontrol manifestasi klinik
- Mengatasi komplikasi
PEMBERIAN ANTITOKSIN
TETANUS
Serum anti toksin (ATS atau HTIG)
ATS
- Dewasa : 10.000-20.000 IU; IM
- Anak : 10.000 IU; IM
diberikan setiap hari selama 5 hari berturut-turut.
HTIG
- Dewasa : 3000-6000 IU; IM
- Anak : 3000 IU; IM
Dosis tunggal
PERAWATAN LUKA
Perhatikan
bahwa
terdapat
resiko
pelepasan
tetanospasmin di aliran darah, manipulasi luka harus
ditunda sampai 1 jam atau lebih setelah pemberian
antitoksin.
Mencuci luka secara hati-hati sampai bersih
Singkirkan semua material asing dan jaringan yang nonviable
Eksisi luka 2cm dari daerah yang masih utuh dan
normal
Bila ada abses harus diinsisi dan didrainase
Pemberian antimikroba
Luka dibiarkan terbuka, sebaiknya tidak dijahit dan perlu
dilakukan inspeksi berulang.
PEMBERIAN ANTIBIOTIK
Pemberian antibiotik ditujukan untuk bentuk
vegetatif sebagai pengobatan radikal.
Penisilin 1,2 juta unit; intravena; setiap
hari selama 10 hari.
Metronidazol dosis 500 mg setiap 6 jam
atau 1000 mg setiap 12 jam
ALTERNATIF : clindamycin, erythromycin,
tetracycline, dan vancomycin.
PENANGGULANGAN KEJANG
Pilihan utama : Diazepam 20 mg/KgBB
dibagi dalam 8 dosis
ALTERNATIF : Lorazepam, midazolam,
kloramazin, fenobarbital
**Bila tatalaksana kejang yang diberikan
telah maksimal namun spasme dan kejang
tidak
berkurang
non
depolarizing
neuromuscular
blocking
agent
(Cisatracuranium, Vecuranium, pancuroium)
PERAWATAN PENUNJANG
Tirah baring
Bantuan ventilasi
Diet per sonde
Diet asupan kalori
- Dewasa : 2000kalori/hari
- Anak : 100kalori/KgBB/hari
Keadaan lingkungan yang nyaman, gelap dan
tenang
Awasi tanda-tanda vital
Asupan dan pengeluaran cairan
PENCEGAHAN
IMUNISASI
PROFILAKSIS TETANUS
IMUNISASI Tetanus
Dewasa
Tiga suntikan toksoid.
Booster setiap 10 tahun.
Anak-anak
- Empat suntikan DPT.
- Dosis ke-lima pada umur 4 dan 6
tahun.
- Booster untuk setiap 10 tahun.
Riwayat imunisasi
1. Imunisasi lengkap
0,5 ml toksoid
2. Imunisasi
tidak
lengkap
(2X,
>10tahun)
0,5 ml toksoid
3. Imunisasi tetapi tidak cukup (hanya 1
atau tidak sama sekali atau riwayat
imunisasi tidak diketahui)
0,5 ml toksoid + 250 unit TIG + antibiotik
KESIMPULAN
Tetanus adalah suatu toksemia akut yang
disebabkan oleh tetanospasmin, yaitu neurotoksin
yang dihasilkan oleh Clostridium tetani.
Tetanus ditandai dengan spasme otot secara
periodik dan berat sehingga merupakan keadaan
yang dapat mengancam jiwa.
Penatalaksanaan tetanus meliputi pemberian
antitoksin, perawatan luka, pemberian antibiotik,
penangulangan
kejang,
dan
perawatan
penunjang.
Antitoksin tetanus terdiri dari Serum Anti Tetanus
(ATS) atau Imonuglobin Tetanus Human (HTIG).
TERIMA KASIH