Anda di halaman 1dari 54

TATA SURYA 1

FITRI DWI HARTATI


(1405113110)
NURDAWIA
(1405113031)
NISA FEBRIAN
(1505116706)

Sistem Tata
Surya

Present by :
NURDAWIA

Sistem tata surya


kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah
bintang yang disebut Matahari dan semua objek
yang terikat oleh gaya gravitasinya.
Matahari
empat planet bagian dalam
sabuk asteroid
empat planet bagian luar

Teori pembentukan
sistem tata surya
Hipotesis Nebula
Hipotesis Planetisimal
Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis Bintang Kembar
Hipotesis Proto Planet (Awan Debu)
Hipotesis The Big Bang
Hipotesis Kondensasi

ula
b
e
n
s
i
s
e
t
o
p
i
H

Emanuel Swedenborg (1688-1772) tahun


1734
Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775
Pierre Marquis de Laplace secara independen
pada tahun 1796

Tata Surya masih berupa kabut


raksasa. Kabut ini terbentuk
dari debu, es, dan gas yang
disebut nebula, dan unsur gas
yang sebagian besar hidrogen

Gaya
gravitasi
yang
dimilikinya
menyebabkan kabut itu menyusut dan
berputar dengan arah tertentu, suhu kabut
memanas, dan akhirnya menjadi bintang
raksasa (matahari).
Matahari raksasa terus menyusut dan
berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas
dan es terlontar ke sekeliling Matahari.
Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut
memadat seiring dengan penurunan suhunya
dan membentuk planet dalam dan planet luar

l
a
im
is
t
e
n
la
P
is
s
Hipote

adanya bintang yang lewat cukup


dekat dengan matahari, pada awal
pembentukan matahari.
Kedekatan tersebut membuat
tonjolan pada permukaan
Matahari, dan bersama proses
internal Matahari, menarik materi
berulang kali dari Matahari.

Thomas C. Chamberlin dan


Forest R. Moulton pada tahun 1900.

Dari efek gravitasi bintang


membuat terbentuk dua lengan spiral
yang memanjang dari Matahari.
Sedangkan bagian besar dari materi
tertarik kembali, dan sebagian lainnya
akan tetap di orbit, mendingin dan
memadat, dan menjadi benda-benda
yang berukuran kecil yang disebut
dengan planetisimal dan bagi beberapa
yang besar sebagai protoplanet.

Hipotesis pasang surut bintang


James Jeans pada tahun 1917

Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain


kepada Matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan
menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari Matahari
dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama
mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet

astronom Harold Jeffreys tahun 1929 dan


astronom Henry Norris Russell

Hipotesis bintang kembar

Fred Hoyle 1915-2001)


pada tahun 1956

dahulunya Tata Surya kita berupa dua bintang yang


hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah
satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan
kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang
yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.

Hipotesis proto debu (awan debu)


Carl Van Wezsaecker, G.P. Kuipper dan
Subrahmanyan Chandrasekar.

Teori hipotesis planet terbentuk dari gumpalan awan gas dan


debu dimana terdapat gumpalan awan dan debu yang
bertebaran di angkasa. Selama kurang lebih 5.000 juta tahun
yang lalu, salah satu awan gas tersebut mengalami
pemantapan. Pada proses pemantapan tersebut partikelpartikel tertarik ke pusat awan dan membentuk gumpalan
bola dan mulai berpilin.

Selanjutnya gumpalan bola gas tersebut


memipih berbentuk cakram. Partikel-artikel di
bagian tengah cakram kemudian saling
menekam sehingga menimbulkan panas dan
menjadi berpijar (matahari). Bagian yang
lebih luar berputar sangat cepat sehingga
tercepah menjadi gumpalan-gumpalan kecil.
Gumpalan kecil berpilin juga akan mengalami
pembekuan dan menjadi planet serta satelit.

Hipotesis the Big Bang


Terbentuknya alam semesta dan tata surya
diawali dari dentuman yang dahsyat meledak,
menyebarlah serpihan debu dan awan hidrogen,
hasil ledakan berupa debu dan awan hidrogen
membentuk
bintang-bintang.
Matahari
merupakan salah satunya.Akibat adanya gaya
gravitasi antarmolekul menyebabkan terjadinya
gerakan memutar, bagian pusat menjadi
Matahari, sedangkan gumpalan lainnya menjadi
planet-planet.
Ketika daya pancar sinar matahari semakin besar, selubung gas yang
letaknya lebih dekat dengan matahari tersapu sehingga ukurannya
menjadi lebih kecil dan padat. Planet yang atmosfernya tersapu bersih
adalah merkurius dan venus, sedangkan bumi merupakan planet ketiga
yang berjarak ideal.

Hipotesis kondensasi

Seorang astronom Belanda yang bernama


G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950.

Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa Tata Surya


terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar
membentuk cakram raksasa.

Susunan
Sistem Tata
Surya

Present by :
Fitri Dwi Hartati

Matahari

Matahari adalah sebuah bintang karena


matahari memancarkan cahaya yang
dihasilkan sendiri.
Matahari dapat memancarkan cahaya dan
panas yang amat sangat besar energinya
karena dihasilkan dari reaksi fusi nuklir
penggabungan inti atom hidrogen

Reaksi Fusi
matahari
Reaksi fusi (penggabungan inti)
adalah
reaksi
nuklir
yang
melibatkan penggabungan inti-inti
atom dengan nomor atom kecil
untuk membentuk inti yang lebih
berat dengan melepaskan sejumlah
besar energi.

Matahari

Garis tengah kurang lebih 1.392.500 km.


Tersusun dari 70% gas hidrogen dan 25% gas helium serta
5% gas lainnya.
Jarak Matahari dengan bumi kurang dari 150 juta km.
Suhu luarnya kira-kira 60.000 Celcius.
Jarak kedudukan terdekat matahari ke bumi jaraknya adalah
147 juta km disebut Perihelium (1 januari).
Sedangkat jarang paling jauh matahari ke bumi yakni
kurang lebih sekitar 152 juta km disebut Aphelium (1 juli).

Bagian-Bagian
Susunan Matahari
1. Lapisan Inti Matahari
Inti matahari adalah
tempat berlangsungnya
reaksi fusi hidrogen
menjadi inti helium dan
menghasilkan reaksi
yang sngat besar. Suhu
inti matahari mencapai
15 juta kelvin.

Bagian-Bagian
Susunan Matahari
2. Lapisan Fotosfer
Bagian lapisan
permukaan yang
memancarkan
cahaya yang kuat
dan menyilaukan.
Suhu di bagian dalam
fotosfera kira-kira
6000 kelvin.

Bagian-Bagian
Susunan Matahari
3. Lapisan kromosfera
Lapisan dapat terlihat saat
terjadi gerhana matahari
dan terdiri lapisan gas yang
sangat tebal.
Kromosfera tersusun dari
lapisan hidrogen. Suhu
lapisan kromosfera di dekat
korona mencapai 10.000
kelvin, sedangkan di lapisan
luarnya kurang lebih 4000
kelvin

Bagian-Bagian
Susunan Matahari
4. Lapisan Korona
Lapisan Korona adalah Lapisan
atmosfer terluar matahari dan
dapat dilihat pada saat terjadi
gerhana matahari berupa
lingkaran putih yang
mengelilingi matahari. Lapisan
korona mengandung gas yang
sangat tipis bersuhu 1 juta
kelvin. Korona berwarna
abuabu akibat tumbukan ionion pada suhu yang sangat
tinggi

Gejala-Gejala aktif
dari Matahari

a.Gumpalan-Gumpalan pada Fotosfer (Granulasi)


Timbul karena
rambatan gas panas
dari inti matahari ke
permukaan. Akibatnya,
permukaan matahari
tidak rata melainkan
bergumpal-gumpal.

Gejala-Gejala aktif
dari Matahari
b. Bintik Matahari (Sun Spot)
Bintik matahari merupakan
daerah tempat munculnya medan
magnet yang sangat kuat. Bintikbintik ini bentuknya lubanglubang di permukaan matahari di
mana gas panas menyembur dari
dalam inti matahari, sehingga
dapat mengganggu
telekomunikasi gelombang radio
di permukaan bumi.

Gejala-Gejala aktif
dari Matahari
c. Lidah Api Matahari ( Prominensa )
Lidah api matahari merupakan hamburan
gas dari tepi kromosfer matahari. Lidah
api dapat mencapai ketinggian 10.000 km.
Lidah api sering disebut prominensa
atau protuberan. Lidah api terdiri atas
massa proton dan elektron atom hidrogen
yang bergerak dengan kecepatan tinggi.
Massa partikel ini dapat mencapai
permukaan bumi. Sebelum masuk ke
bumi, pancaran partikel ini tertahan oleh
medan magnet bumi (sabuk Van Allen),
sehingga kecepatan partikel ini menurun
dan bergerak menuju kutub, kemudian
lama-kelamaan partikel berpijar yang
disebut aurora. Hamburan partikel ini
mengganggu sistem komunikasi
gelombang radio.

Gejala-Gejala aktif
dari Matahari
d. Letupan (Flare)
Flare adalah letupanletupan gas di atas
permukaan matahari.
Flare dapat
menyebabkan gangguan
sistem komunikasi radio,
karena letusan gas
tersebut terdiri atas
partikel-partikel gas
bermuatan listrik

PLANET

Present by :
NISA FEBRIANA

Pla
net
Bahasa
Yunani
Asteres
Planetai
Bintang
Pengelana

Merkurius
Venus
Bumi
Mars
Jupiter
Saturnus
Uranus
Neptunus

Ciri-ciri Planet

mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang


mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar
dapat mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut
mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat)
tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap
deuterium di intinya
telah
"membersihkan
lingkungan"
(clearing
the
neighborhood;
mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa
berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar
orbitnya
berdiameter lebih dari 800 km

Zona Planet
Planet bagian dalam
Matahari adalah pusat Tata
Surya dan letaknya paling dekat
dengan planet Merkurius (jarak
dari Matahari 57,9106 km,
atau
0,39SA),
Venus
(108,2106km, 0,72SA), Bumi
(149,6106km,
1SA)
dan
Mars (227,9106km, 1,52SA).
Ukuran
diameternya
antara
4.878km
dan
12.756km,
dengan massa jenis antara
3,95g/cm3 dan 5,52g/cm3.

Planet bagian luar


Pada zona planet luar,
terdapat
planet
gas
raksasa
Yupiter
(778,3106km, 5,2SA),
Uranus (2,875109km,
19,2SA) dan Neptunus
(4,504109km,
30,1SA) dengan massa
jenis antara 0,7g/cm3
dan 1,66g/cm3.

Klasifikasi Planet
Berdasarkan
Letak

Bumi
sebagai
pembatas

Planet
Inferior
Planet
Superior

Berdasarkan
Material

Planetoid
sebagai
pembatas

Jovian
Planet
(Gant
Planet)

Teresterial
Planet
(Telluric
Planet)

Planet
dalam
Planet luar

gas

batuan
silikat

Merkurius
Diameternya 4.878 km
(planet terkecil dalam tata
surya)
Letaknya paling dekat
dengan Matahari
Banyak terdapat lembah
dan kawah
Kala Revolusinya 88 hari
dan Kala Rotasinya 59 hari
Dikenal pula dengan
sebutan Planet Putih

Venus

Terletak antara Merkurius dan Bumi


Merupakan Planet putih yang bercahaya
terang dan indah cemerlang
Permukaannya berbukit-bukit
Terkenal dengan sebutan Bintang Senja,
Bintang Barat, Bintang Fajar, Bintang Timur,
Bintang Malam atau Bintang Kejora
Diameternya 12-100 km
Jarak Rata-rata antara Venus dan Matahari
adalah 108,2 juta km
Gravitasi di Venus hampir sama dengan
Gravitasi Bumi
Kala Rotasinya 243 hari dan Kala
Revolusinya 225 Hari
Merupakan satu-satunya planet yang Arah
Revolusinya berlawanan Arah Jarum Jam

Bumi

Merupakan Planet satusatunya yang memiliki


kehidupan
Diameternya 12.756 km dari
permukaannya ditutupi Air
Mempunyai 1 satelit yaitu
Bulan
Jika dilihat dari angkasa luar
tampak berwarna hijau atau
biru
Bentuk bumi bulat pepat
pada kedua Kutubnya
Kala Revolusinya 365 hari

Mars
Dikenal dengan sebutan Bintang
Cerah
Letaknya paling dekat dengan Bumi
Permukaannya terdapat KawahKawah
Keadaannya Gersang, tidak ada
hewan dan tumbuhan.
Mempunyai dua satelit yaitu Phobos
dan Deimos
Diameternya 6.786 km
Kala Revolusinya 1,9 Tahun dan
Kala Rotasinya 24,6 jam
Jarak rata-rata Mars dan Matahari
adalah 249,1 Juta km

Yupiter

Kelihatan sangat cerah karena hampir


70% cahaya matahari yang diterimanya
dipantulkan kembali
Massanya 300 kali massa bumi
Diameternya 142.984 km
Tampak berwarna kekuning-kuningan
Jarak antara Yupiter denag Matahari
adalah 778 juta km
Kala Revolusinya 11,9 tahun dan Kala
Rotasinya 9,8 Jam
Memiliki 16 satelit, yaitu Metis,
Andrastea, Amathea, Thebe, Lo,
Europe, Ganymeda, Calisto, Leda,
Himalia, Lysithea, Elara, Aananke,
Carme, Psiphea, Sinope, dan 3 belum
ada namanya

Saturnus

Merupakan Planet terindah karena


adanya cincin-cincin yang
melingkarinya. Cincin-cincin tersebut
terdiri dari bongkahan es atau kerikil
yang dilapisi es.
Diameternya 120.536 km
Jarak antara Saturnus dengan matahari
adalah 1.426 juta km
Kala Revolusinya 29,5 Tahun dan Kala
Rotasinya 10,7 Jam
Memiliki 18 satelit, yaitu Atlas, 1980
S27, 1980 S26, Euphemetheus, Janus,
Mimas, Encelaadus, Tethys, Telesto,
Calypso, Dione, 1980 S5, Rhea, Titan,
Hyperion, Lapetus, Phobe, dan satu lagi
belum ada namanya

Uranus

Diselubungi awan tebal


sehingga sulit diselidiki
permukaannya
Diameternya 120.536 km
Kala Revolusinya 84 Tahun
dan Kala Rotasinya 17 Jam
Mempunya 15 Satelit yaitu
Ariel, Umbriel, Titania
Oberon, Miranda, dan
sepuluh lagi belum ada
namanya

Neptunus

Merupakan Planet terjauh


dari Matahari
Mempunyai 8 satelit, yaitu
Triton, Nereid, dan enam lagi
belum ada namanya
Kala Revolusinya 164,84
Tahun dan Kala Rotasinya
15,8 Jam

Karakteris Merkurius
tik
Jarak
57,91 (0,39)
orbit (juta
km) (SA)
Waktu
0,24
edaran
(88 hari)
(tahun)
Jangka
58,65 hari
rotasi
Eksentrisi
0,206
tas
edaran
Sudut inkl
7,00
inasi
orbit ()
Sudut
0,00
inklinasi
ekuator
terhadap
orbit ()
Diameter
4.879
ekuator
(km)
Massa
0,06
(dibandin
g Bumi)
Kepadata
5,43
n
menenga
h (g/cm)
Suhu
-173C
permukaa
n
+167C
+427C
min.
menenga

Venus

Bumi

Mars

Yupiter

Saturnus

Uranus

Neptunus

108,21
(0,72)

149,60
(1,00)

227,94
(1,52)

778,41
(5,20)

1.426,72
(9,54)

2.870,97
(19,19)

4.498,25
(30,07)

0,62 (224
hari)

1,00

1,88

11,86

29,45

84,02

164,79

243,02 hari
0,007

23 jam 56
menit
0,017

24 jam 37
menit
0,093

9 jam 55
menit
0,048

10 jam 47
menit
0,054

17 jam 14
menit
0,047

16 jam 7
menit
0,009

3,39

0,00

1,85

1,31

2,48

0,77

1,77

177,36

23,45

25,19

3,12

26,73

97,86

29,58

12.104

12.756

6.805

142.984

120.536

51.118

49.528

0,81

1,00

0,15

317,8

95,2

14,5

17,1

5,24

5,52

3,93

1,33

0,69

1,27

1,64

+437C
+464C
+497C

-89C
+15C
+58C

-133C
-55C
+27C

-108C

-139C

-197C

-201C

Orbital Tata
Surya

Present by :
Fitri Dwi Hartati

Orbital Tata Surya

Perkembangan

Teori

Orbit Matahari
Planet

Dan

Orbit
Matahari
Dan

Planet

Perkembangan Teori
Orbit Matahari Dan
Planet

Suatu orbit ==> jalan yang


dilalui oleh objek, di sekitar
objek lainnya, di dalam
pengaruh dari gaya tertentu
Garis edar planet (orbit) ==>
lintasan planet mengelilingi
matahari

GEO SENTRIS

HELIO SENTRIS

BUMI sebagai pusat tata surya

MATAHARI sebagai
pusat tata surya

Pusat tata surya?

DUKUNGAN TEORI GEOSENTRIS

Teori Ptolomeus

Semua benda langit bergerak


melingkari sabuah titik (epicycle)
Epiclycle bergerak dalam lingkaran
lebih besar yang disebut deferent.
Bumi bukan pusat deferent , melainkan
terletak tidak terlalu jauh dari pusat
deferent.

DUKUNGAN TEORI
HELIOSENTRIS

Teori Aristarchus
(ditolak)

Nicolaus
Copernicus
(mulai dikembangkan)

Tycho Brahe
(melelitih, menghasilkan
data)

Kepler
(berhasilkan
membuktikan kebenaran
data yang didapatkan
Tycho Brahe)

Kepler mencoba dengan bentuk orbit


oval dan akhirnya menemukan
kesesuaian dengan data pengamatan
Tycho jika Bumi dan Mars bergerak
pada orbit elips dengan kecepatan
yang beragam pada jarak yang berbeda
terhadap Matahari.

< HUKUM PERTAMA


KEPLER >
< HUKUM KEDUA
KEPLER >
< HUKUM KETIGA
KEPLER >

HUKUM 1
KEPLER
Semua planet
bergerak pada
orbit berbentuk
elips dengan
matahari disalah
satu fokusnya
Tatkala beredar mengelilingi
Matahari, sebuah planet tak
hanya dipengaruhi gravitasi
Matahari semata, namun juga
gravitasi planetplanet lainnya
yang menjadi tetangganya

Diameter maksimum elips (garis


yang melalui titik fokus yang
panjang) : aksis mayor.
Setengah dari aksis mayor : aksis
semimayor.
Diameter minimum (garis yang
melalui titik fokus yang pendek) :
aksis minor.
Setengah dari aksis minor : aksis
semiminor
AKSIS MINOR

HUKUM 1
KEPLER

Eksentrisitas
(kelonjongan)
elips adalah
perbandingan
antara selisih
kedua titik
fokus terhadap
panjang aksis
mayor.
Nilai
eksentrisitas
dari elips
adalah mulai
dari 0 hingga
1.

Sebuah elips dengan


eksentrisitas 0 berbentuk
lingkaran dimana besar
kedua titik fokusnya sama.
Sedangkan jika eksentrisitas
mendekati 1 maka bentuk
orbitnya sangat lonjong
mendekati bentuk garis
lurus.
AKSIS MINOR

HUKUM 2 KEPLER

Luas sektor
elips yang disapu
planet dalam
waktu yang sama
adalah sama
besar.

Perihelion : jarak terdekat planet dengan


Matahari
Aphelion : jarak terjauh planet dengan Matahari

planet bergerak lebih cepat jika


berada dekat dengan matahari jika
dibandingkan dengan bearada jauh
dari matahari.

HUKUM 3
KEPLER
Kuadrat periode
sideris (periode
mengelilingi
matahari) sebuah
planet sebanding
dengan pangkat
tiga jarak dari
aksis semimayor
orbitnya.

Persamaan yang memenuhi


adalah :

T : Periode planet mengelilingi


matahari
R : Jarak aksis semimayor

Orbit

Matahari Dan

Planet

ORBIT PLANET

Objek-objek Tata
Surya mengorbit
mengelilingi Matahari
berlawanan dengan
arah jarum jam jika
dilihat dari atas kutub
utara Matahari,
kecuali Komet Halley

Orbit Matahari Dan

Planet

ORBIT MATAHARI

Matahari berotasi pada sumbunya sekitar


27 hari untuk satu kali putaran
Sumbu rotasi matahari miring sejauh 7,25
dari sumbu orbit bumi sehingga kutub
utara matahari akan lebih terlihat di bulan
September dan kutub selatan matahari
lebih terlihat di bulan Maret
Matahari bukanlah bola padat, melainkan
bola gas, sehingga matahari tidak berotasi
dengan kecepatan yang seragam.

Orbit Matahari Dan

Planet

ORBIT MATAHARI

Rotasi bagian interior matahari tidak sama


dengan bagian permukaannya.
Bagian inti dan zona radiatif berotasi
bersamaan, sedangkan zona konvektif dan
fotosfer juga berotasi bersama namun
dengan kecepatan yang berbeda.
Bagian ekuatorial (tengah) memakan
waktu rotasi sekitar 24 hari sedangkan
bagian kutubnya berotasi selama sekitar
31 hari.

Orbit Matahari Dan

Planet

ORBIT MATAHARI
Matahari dan keseluruhan isi tata surya bergerak di
orbitnya mengelilingi galaksi Bimasakti.
Matahari terletak sejauh 28.000 tahun cahaya dari
pusat galaksi Bimasakti.
Kecepatan rata-rata pergerakan ini adalah 828.000
km/jam sehingga diperkirakan akan membutuhkan
waktu 230 juta tahun untuk mencapai satu putaran
sempurna mengelilingi galaksi.

THATS
ALL
THANK
YOU

QUESTION

Anda mungkin juga menyukai