Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR

AKADEMI FARMASI SARASWATI 2015

NAMA KELOMPOK :
Ni Made Mega Meliawati
(151081)
Komang Erry Sedhana Atmaja (151082)

Identifikasi ion Na+ dan S2O32dalam Senyawa Na2S2O3, dan


Identifikasi Ion Na+ dan SO32dalam Senyawa Na2SO3

Tujuan Praktikum
Tujuan umum:
- Memahami teori identifikasi ion-iondalam senyawa.
- Memahami reaksi-reaksi yang terjadi pada identifikasi ion-ion
dalam senyawa.
- Dapat melakukan identifikasi ion-ion dalam senyawa.
Tujuan khusus:
- Membuktikan adanya ion Na+ dan S2O32- secara kualitatif.
- Membuktikan adanya ion Na+ dan SO32- secara kualitatif.

Dasar Teori
Analisa kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu
unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui jumlahnya.
Natrium tiosulfat merupakan garam terhidrat dengan rumus kimia Na 2S2O3
yang berbentuk padatan kristal tak berwarna, larut dalam air dan tidak larut
dalam etanol. Dalam dunia kedokteran natrium tiosulfat dapat digunakan
sebagai penangkal racun sianida dan dapat juga digunakan untuk menurunkan
kadar klorin dalam kolam renang. (fikrahdian.blogspot.com)
Natrium sulfit adalah natrium yang dapat larut dalam air yang mempunyai
rumus kimia Na2SO3. senyawa ini digunakan sebagai pemutih secara lembut
untuk wol dan sutra, dan sebagai bahan pengawet. Untuk bahan pengawet
makanan ditemukan dapat mengganggu kesehatan konsumen.
(http://dokumen.tips/documents/natrium-sulfit)

Alat dan Bahan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Alat :
Tabung reaksi.
Pipet tetes.
Batang pengaduk.
Beaker gelas.
Pembakar spritus.
Kawat nikrom.
Kaca arloji.

.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Bahan :
Sampel A dan B
Larutan HCl pekat.
Larutan I2.
Larutan HCl encer.
Larutan H2SO4 encer.
Larutan K2Cr2O7.
Larutan I2.

Cara Kerja
Dalam pengujian ini kita melakukan dengan cara perlakuan yang sama
terhadap sampel yang akan di uji.
1. Ujung kawat nikrom dipanaskan diatas nyala lampu spritus, kemudian
dicelupkan ke HCl pekat, lakukan berulang-ulang.
2. Ujung kawat nikrom dicelupkan ke sampel A, kemudian bakar diatas
nyala lampu spritus, diamati.
3. Ujung kawat nikrom dicelupkan ke sampel B, kemudian bakar diatas
nyala lampu spritus, diamati.
4. Untuk melakukan uji penegasan, pertama sampel A dan B dilarutkan
kemudian dibagi masing-masing menjadi 4 dan dimasukan ke dalam
tabung reaksi dengan sama banyak atau secara merata.
5. Untuk larutan sampel A pada tabung reaksi pertama ditambahkan dengan
larutan I2 diamati.

6.
7.
8.
9.

Kemudian larutan sampel A pada tabung reaksi kedua ditambahkan HCl encer,
diamati.
Larutan sampel A pada tabung reaksi ketiga ditambahkan dengan larutan
H2SO4, kemudian ditambahkan beberapa tetes larutan K 2Cr2O7, diamati.
Kemudian larutan sempel A pada tabung reaksi keempat ditambahkan lagi
dengan larutan I2 , diamati.
Untuk larutan sampel B dilakukan dengan cara yang sama dari step
penambahan I2 , penambahan HCl encer, penambahan H2SO4 encer dan
beberapa tetes K2Cr2O7 , dan penambahan I2. Kemudian diamati semua
perlakuan yang terjadi.

Hasil Percobaan
Sampel A
Uji Pendahuluan
1. Pemerian sampel : serbuk hablur, putih.
2. Uji kelarutan
: larut dalam air.
3. Uji tes nyala
: warna nyala kuning terang , dugaan : Na+.

Uji Penegasan (sampel A)


No

Perlakuan

Pengamatan

1.

Sampel + I2 Warna I2 yang kecoklatan hilang

Dugaan
+SO32-

No
2

Perlakuan

Pengamatan

Sampel + HCl Tidak terjadi perubahan warna/ tidak terbentuk endapan


encer

Dugaan
-SO32-

No
3

Perlakuan

Pengamatan

Sampel + H2SO4 Terbentuk larutan berwarna hijau jernih


+ K2Cr2O7

Dugaan
+SO32-

No
4

Perlakuan
Sampel + I2

Pengamatan
Warna I2 yang kecoklatan hilang

Dugaan
+SO32-

Sampel B
Uji Pendahuluan
1. Pemerian sampel : kristal, tidak berwarna.
2. Uji kelarutan
: larut dalam air.
3. Uji tes nyala
: warna nyala kuning terang , dugaan : Na+.

Uji Penegasan (sampel B)


No
1

Perlakuan
Sampel+ I2

Pengamatan
Warna I2 yang kecoklatan hilang

Dugaan
+S2O32-

No
2

Perlakuan

Pengamatan

Sampel + HCl Membentuk endapan kuning lemah dalam larutan


encer
berwarna kuning lemah

Dugaan
+SO32-

No

Perlakuan

Sampel + H2SO4
+ K2Cr2O7

Pengamatan
Dari endapan kuning lemah ditambahkan kalium
dikromat berubah menjadi endapan hijau pekat

Dugaan
-S2O32-

No
4

Perlakuan
Sampel+ I2

Pengamatan
Warna I2 yang kecoklatan hilang

Dugaan
+S2O32-

Pembahasan Sampel A

Pemerian sampel A yaitu serbuk hablur putih, dan kelarutannya larut dalam air

Pada tes uji nyala sampel A menghasilkan warna nyala kuning terang, hal ini
menandakan sampel A mengandung ion Na +, karena ion Na+ merupakan
logam alkali yang identik dengan warna kuning terang.

Sampel A + I2 menghasilkan warna I2 yang kecoklatan berubah menjadi warna


bening, hal ini disebabkan karena sampel A positif mengandung ion SO 32- .

Sampel A + HCl encer menghasilkan tidak terjadi perubahan warna dan tidak
terbentuk endapan ini menandakan bahwa sampel A negatif mengandung ion
SO32-

Sampel A + H2SO4 encer + K2Cr2O7 ternyata sampel A menjadi larutan


berwarna hijau. Dalam teori bila larutan ditambah dengan H 2SO4 encer dan
beberapa tetes larutan K2Cr2O7 menghasilkan warna hijau berarti larutan
sampel tersebut positif mengandung ion SO 32-

Dari hasil tersebut dapat dipastikan bahwa sampel A adalah senyawa


Na2SO3.

Pembahasan Sampel B

Pemerian sampel B yaitu berbentuk kristal tidak berwarna, dan kelarutannya larut dalam air.

Pada tes uji nyala sampel B menghasilkan warna nyala api pada lampu spiritus yaitu berwarna
kuning terang, yang diduga sampel tersebut mengandung ion Na+, karena ion Na+ merupakan
logam alkali yang identik dengan warna kuning terang.

Sampel B + I2 menghasilkan warna I2 yang kecoklatan berubah menjadi warna bening, diduga
sampel B positif mengandung ion S2O32- , hal ini terjadi karena ion tiosulfat merupakan
pengoksidator yang kuat sehingga dapat mereduksi I2 menjadi I- .
(http://fikrahdian.blogspot.com/karakteristik-natrium-tiosulfat.html)

Sampel B + HCl encer menghasilkan endapan berwarna kuning lemah, Hal ini terjadi karena
pada saat natrium tiosulfat hidrat direaksikan dengan HCl, akan terbentuk gas SO 2 yang
menyebabkan larutan berbau sulfur yang terbentuk dari S2O32- + 2H+
SO2 + S, hal ini berarti sampel B positif mengandung ion S2O32
(http://Bersamafebri.blogspot.co.id/natrium-tiosulfat.html)

H2S2O3

H2O +

Sampel B + H2SO4 encer + K2Cr2O7 menghasilkan endapan kuning lemah


kemudian saat di tetesi dengan larutan K2Cr2O7 endapat tersebut menjadi
warna hijau pekat, hal ini berarti sampel B negatif mengandung ion S 2O32-

Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
sampel A adalah positif mengandung ion Na+ sebagai kationnya dan ion
SO32- sebagai anionnya, dan rumus molekul senyawanya adalah Na 2SO3.
Sedangkan pada sampel B didapatkan, sampel B mengandung ion Na +
sebagai kationnya dan ion S2O32- sebagai anionnya, dan rumus molekul
senyawanya adalah Na2S2O3

Daftar Pustaka

Era Sandhi K. Yuda, Putu dkk.2015.Penuntun Praktikum Kimia


Dasar.Denpasar:Akademi Farmasi Saraswati
http://dedyanwarkimiaanalisa.blog.spot.co.id/2009/11/kimia-analisakualitatif.html?m=1
http://fikrahdian.blogspot.com/karakteristik-natrium-tiosulfat.html
http://Bersamafebri.blogspot.co.id/natrium-tiosulfat.html
http://dokumen.tips/documents/natrium-sulfit

Anda mungkin juga menyukai