Anda di halaman 1dari 21

Pengantar Teknik Kimia

Sesi 1: Peralatan Proses


Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.

PENGANTAR TEKNIK
KIMIA
REACTOR PLUG FLOW
KELOMPOK 13
MUHAMMAD ARIF ALFAT, 0606076633
NERISSA ARVIANA, 0606076646
NITA HANDAYANI, 0606076652
OKKY SEPTI DWIPUTRA Z,
0606076665

DEFINISI

REACTOR PLUG FLOW


Adalah suatu alat yang digunakan untuk
mereaksikan suatu reaktan dalam hal ini
fluida dan mengubahnya menjadi produk
dengan cara mengalirkan fluida tersebut
dalam pipa secara berkelanjutan
(continuous). Biasanya reaktor ini dipakai
untuk mempelajari berbagai proses kimia
yang penting seperti perubahan kimia
senyawa, reaksi termal, dan lain-lain.

PERBEDAAN CSTR DAN PFR


CSTR

adalah reaktor model berupa


tangki berpengaduk dan
diasumsikan pengaduk yang
bekerja dalam tanki sangat
sempurna sehingga
konsentrasi tiap komponen
dalam reaktor seragam
sebesar konsentrasi aliran
yang keluar dari reaktor.
Model ini biasanya digunakan
pada reaksi homogen di mana
semua bahan baku dan
katalisnya berfasa cair, atau
reaksi antara cair dan gas
dengan katalis cair

PFR

Untuk reaksi heterogen, misalnya


antara bahan baku gas dengan
katalis padat menggunakan model
PFR. PFR mirip saringan air dari
pasir. Katalis diletakkan pada suatu
pipa lalu dari sela-sela katalis
dilewatkan bahan baku seperti air
melewati sela-sela pasir pada
saringan. Asumsi yang digunakan
adalah tidak ada perbedaan
konsentrasi tiap komponen yang
terlibat di sepanjang arah jari-jari
pipa.

INFORMASI
UMUM

Model matematikanya dapat diterapkan untuk semua jenis fluida: gas,


cairan, dan slurries (setengah cairan yang merupakan campuran dari
air dan semen, tanah liat, atau pupuk)

Di dalam PFR, fluida mengalir dengan perlakuan yang sama sehingga


waktu tinggal () sama untuk semua elemen fluida. Fluida sejenis yang
mengalir melalui reactor ideal disebut plug. Saat plug mengalir
sepanjang PFR, fluida bercampur sempurna dalam arah radial bukan
dalam arah axial (dari arah depan atau belakang). Setiap plug dengan
volume berbeda dinyatakan sebagai kesatuan yang terpisah-pisah
(hampir seperti batch reactor) saat dia mengalir turun melalui pipa
PFR

PFR biasa digunakan untuk mempelajari beberapa proses

penting seperti reaksi termal dan reaksi kimia plasma


dalam aliran gas yang cepat serta daerah katalisis. Dalam
beberapa kasus, hasil yang didapat tidak hanya membantu
kita dalam memahami karakteristik proses-proses kimia,
tetapi juga dapat memberikan kita pengertian praktis dari
proses-proses kimia yang penting

Di dalam PRF, konsentrasi produk meningkat


sepanjang perjalanan dalam reaktor

HUBUNGAN TEMPERATUR DALAM PRF

TUJUAN
Digunakan untuk memperkirakan unit
operasi utama yang berubah-ubah
ketika menggunakan reactor pipa
sambung untuk mencapai atau
menghasilkan output yang sudah
ditetapkan

SISTEM
PENGOPERASIAN

Reaktan diinjeksikan ke dalam


lintasan tengah, sementara itu gas
inert disalurkan melalui dinding pipa.
Kita berasumsi bahwa hanya pada
dasar pipa terdapat endapan, akibat
kondisi pipa yang panas.

Karena kecepatan gas adalah sama


dimana-mana maka terjadi jalur arus
secara konveksi dan difusi dengan arah
yang berbeda. Transport sepanjang jalur
arus terjadi akibat konveksi, sementara
sepanjang tegak lurus arus terjadi akibat
difusi. Setelah melalui proses pemanasan ,
kemudian produk yang diinginkan akan
keluar menuju exhaust

CONTOH REAKSI

Reaksi Etana dalam PFR


Mendapatkan etena dari etana melibatkan reaksi kimia yang
bertempat di dalam pipa kalor panjang. Pipa ini biasa disebut
unit pemecahan dengan arus panas (a thermal cracking unit)
yang merupakan salah satu tipe dari plug flow reactor.
Gambar skema proses dalam plug flow reactor :

Pipa yang besar adalah tungku pemanas yang memanaskan


etana ketika mengalir sepanjang pipa. Pemanasan yang
dilakukan pada bahan kimia di dalam pipa, memudahkan
terjadinya reaksi kimia. Seperti dapat kita lihat dalam gambar,
ethana adalah molekul yang dimasukkan ke dalam plug flow
reactor, dan setelah jalannya reaksi kimia, etena keluar dari
pipa.

Reaksi Awal pada Produksi


Ammonia dan Metanol

Dua persamaan reaksi awal yang terjadi dengan


memasukkan gas alami:
CH4 + H2O --> 3H2 + CO
CO + H2O <--> H2 + CO2
Reaksi kedua ditujukan untuk menghilangkan CO yang
dapat menjadi inhibitor bagi katalis. Hal ini penting
terutama untuk proses pembentukan ammonia. Reaksi
kedua merupakan reaksi bolak-balik Peningkatan suhu
dapat menyebabkan reaksi berjalan ke kanan

APLIKASI

Reaksi Skala Besar


Reaksi Cepat
Reaksi homogen
Reaksi heterogen
Produksi terus-menerus
Reaksi pada Suhu Tinggi

KEUNTUNGAN

Tingkat perubahannnya besar dalam setiap


volumenya
Bekerja dalam periode waktu yang cukup lama
tanpa tenaga kerja sehingga upah produksi rendah
Perpindahan kalornya baik sekali
Operasinya terus-menerus

KERUGIAN

Sulit mengontrol temperaturnya


Tingginya temperature yang tidak
diinginkan dapat terjadi
Proses pemberhentian dan
pembersihannya mahal

Plug-flow reactors for Biomass Conversion

Pada percobaan, tekanan maksimumnya dapat mencapai 35 MPa.


Terdapat beberapa ukuran reakor di dalamnya sehingga waktu
tinggalnya dapat ditempuh dari 0,5 sampai 600s. Di kanan kirinya
terdapat 2 thermostats yang berjalan bersama perpindahan kalor
minyak dan dapat dioperasikan hingga mencapai suhu 300C. Reaktor
panjang pada bagian sebelah kiri gambar digunakan untuk
memasukkan katalis padat.

Continuous plug-flow reactor plant for reactions in


supercritical water

Alat ini digunakan untuk menyelidiki reaksi dalam supercritical water.


Maksimal kondisi reaksi adalah 50 MPa and 500 C. Komponen utama
dalam peraltan ini adalah continuous plug-flow reactor (sebelah kiri
gambar) yang terbuat dari Inconel 625 dengan panjang 1 m. Volumenya
sekitar 50 ml.

_terima
kasih_

Anda mungkin juga menyukai