Referat Insomnia
Referat Insomnia
A
OLEH :
Riadhus Machfud Alfian
PEMBIMBING :
dr.Metta Desvini PS , Sp.KJ
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KESEHATAN JIWA
RUMAH SAKIT JIWA ISLAM KLENDER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
INSOMNIA
. Kesukaran dalam memulai atau mempertahan
kan tidur.
. Sementara atau persisten
. Sulit jatuh tidur : kondisi yang menyakitkan
atau tidak menyenangkan
. Sulit tetap tidur : depresi dll
klasifikasi
Berdasarkan onset
insomnia sementara biasanya
berlangsung tidak lebih dari 7 hari
Insomnia jangka pendek berlangsung
selama 1 sampai 3 minggu
insomnia kronis berlangsung lebih dari
3 minggu
Lanjutan....
Primer
istilah primer menyatakan bahwa insomnia terjai
terlepas dari adanya kondisi fisik atau mental yang
diketahui
Sekunder
Insomnia sekunder biasanya terjadi akibat efek dari
hal lain, misalnya kondisi medis dan masalah
psikologi seperti perasaan bersedih, depresi dan
dementia
Epidemiologi
Survei nasional di Inggris menunjukkan sedikit peningkatan
tapi stabil dalam prevalensi insomnia 1993-2007. Persentase
responden melaporkan gejala insomnia yang meningkat dari
35,0% menjadi 38,6% selama periode tersebut, sedangkan
diagnosis insomnia yang naik dari 3,1% menjadi 5,8%. Berikut
adalah beberapa fitur dikaitkan dengan insomnia :
Etiologi
Penyebab insomnia dapat
meliputi :
Gangguan ritme sirkadian (jet lag, perubahan pergeseran pekerjaan,
ketinggian, kebisingan lingkungan, panas, atau dingin).
masalah psikologis (orang dengan gangguan mood seperti gangguan
bipolar, depresi, gangguan kecemasan, atau gangguan psikotik lebih
mungkin untuk menderita insomnia).
medis (lesi otak dan tumor, stroke, sakit kronis, sindrom kelelahan
kronis, gagal jantung kongestif, angina, penyakit asam-reflux
(GERD), penyakit paru obstruktif kronik, asma, sleep apnea,
Parkinson dan penyakit Alzheimer, hipertiroidisme, arthriti)
Hormon (estrogen, hormon bergeser saat menstruasi).
Faktor-faktor lain (tidur sebelah pasangan mendengkur, kondisi
genetik, pikiran terlalu aktif, kehamilan)
Lanjutan...
menurut American Association of Retired Persons (AARP), obat berikut
dapat menyebabkan insomnia pada beberapa pasien (Crosta, 2016):
Kortikosteroid.
Statin
Alpha blockers
beta blockers
SSRI antidepresan
ACE inhibitor
ARB (Angiotensin II-receptor blockers)
Cholinesterase inhibitor
generasi kedua (non-penenang) agonis H1
Glucosamine / chondroitin
Faktor resiko
Wanita
stress
Insomn
ia
Ganggu
an
kesehat
an
mental
Usia
>60
tahun
Pemeriksaan
fisik
Tatalaksana
Nonfarmakologi
Edukasi tentang kebiasaan tidur
yang baik,
Teknik Relaksasi
Terapi kognitif
Restriksi Tidur
Kontrol stimulus
Terapi farmakologi
Obat yang digunakan dalam pengobatan insomnia
termasuk agonis nonbenzodiazepine reseptor, agonis
reseptor benzodiazepine, selektif reseptor melatonin
agonis Ramelteon, dan antidepresan . Semua dapat
dianggap sebagai lini pertama agen untuk insomnia.
Kontraindikasi :
Sleep apneu syndrome
Congestive Heart Failure
Chronic Respiratory Disease
komplikasi
Prognosis
Prognosis umumnya baik dengan terapi yang adekuat
dan juga terapi pada gangguan lain seperti depresi dan
lain-lain. Lebih buruk jika gangguan ini disertai
skizophrenia
References
Chawla, J. (2016, agustus 1). Insomnia Treatment & Management. Retrieved from medscape:
http://emedicine.medscape.com/article/1187829-treatment#showall
Crosta, P. (2016, desember 2). Insomnia: Causes, Symptoms, and Treatments. Retrieved
from medicalnewstoday.com:
http://www.medicalnewstoday.com/articles/9155.php#insomnia_causes
Darrell Hulisz, R. P., & Christine Duff, P. C. (2009). Assisting Seniors With Insomnia: A
Comprehensive Approach. Retrieved from medscape:
http://www.medscape.com/viewarticle/706336_2
Harold I Kaplan, M. (2010). kaplan dan sadock sinopsis psikiatri. tangerang: Binna rupa
aksara publisher.
insomnia.net. (2016, desember). Sleeping Made Easy. Retrieved from insomnia.net:
http://www.insomnia.net/
Saddichha, S. (2010, juni). Diagnosis and treatment of chronic insomnia. Retrieved from US
national library of medicine national institute of health:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2924526/
Sherwood, l. (2011). Fisiologi manusia dari Sel ke Sistem ed. 6. Jakarta: EGC.