BAB I
STATUS PASIEN
A.
Identitas Pasien
Nama pasien : Tn. J
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur
: 57 tahun
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Petani
Suku
: Sumatera selatan
Alamat
Status
: Menikah
No MR
: 064392
MRS
Dirawat yang ke
: Pertama
ANAMNESIS (Autoanamnesis)
Keluhan Utama :
Nyeri saat BAK
Riwayat Penyakit Sekerang :
Os datang dengan keluhan nyeri saat BAK yang semakin
memburuk sejak 2 minggu SMRS. Nyeri dirasakan terus menerus dan
semakin hebat saat diakhir BAK. Pasien mengaku perlu mengedan saat
buang air kecil, sehingga ada waktu antara proses mengedan dengan
keluarnya air kencing. Pada saat buang air kecil awalnya lancar
kemudian pancaran menjadi lemah dan terputus-putus. Pada akhir
buang air kecil pasien merasa tidak puas, masih ada yang tersisa.
Selain itu os mengeluh terkadang keluar darah saat BAK. Darah
bewarna merah segar terkadang menetes diakhir BAK.
Riwayat DM
: disangkal
Riwayat Pengobatan :
Pasien sudah berobat ke bidan dan diberikan obat
penghilang nyeri. (As. Mefenamat) Keluhan tidak berkurang.
Riwayat Kebiasaan :
Pasien jarang sekali minum air putih, dalam satu hari
pasien mengaku hanya minum kurang lebih 3 gelas kecil.
Pasien lebih menyukai minum dengan air teh atau kopi yang
dilakukan pada waktu makan, istirahat, dan duduk-duduk
santai, selain itu juga sering menahan buang air kecil.
Merokok (+) sehari 1 bungkus.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum :
KU
: tampak sakit sedang
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda Vital :
Tekanan Darah
Nadi
Nafas
Suhu
: 140/100 mmHg
: 80 kali/menit
: 20 kali/menit
: 36,9 oC
Status Generalisata:
Kepala : Normocephal rambut hitam, uban (+), rontok (-)
Mata
: Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Hidung : Tidak tampak adanya deformitas, tidak tampak adanya secret, tidak tampak adanya
perdarahan/epistaksis.
Leher
: Pembesaran KGB, pembesaran tiroid (-), pembesaran KGB supraklavikula (-).
Thorax
Paru-paru
Inspeksi
Palpasi : tidak ada pergerakan dada yang tertinggal, nyeri tekan (-), vokal fremitus sama simetris dekstra
sinistra.
Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru
Auskultasi
: vesikular (+/+) normal, Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
BJ I dan II murni regular, murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Rujukan
Satuan
Hemoglobin
12,1
12-14
g/dl
Leukosit
13.300
4000-10.000
mm3
Hematokrit
39
37-47
Diff Count :
Eosinofil
1-3
Basofil
0-1
Band
2-6
Segmen
80
50-70
Limfosit
16
20-40
Monosit
2-8
Trombosit
184000
150-400
mm2
Urin
Protein
Glukosa
Sedimen
Eritrosit
1-2/lpg
Leukosit
3-4/lpg
Epitel
0-1/lpg
Silinder
DIAGNOSIS
Vesikolithiasis
PENATALAKSANAAN
IVFD RL
Rencana Vesikolitotomi
PROGNOSIS
Quo ad Vitam
: Dubia ad bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Vesikolitiasis adalah penyumbatan
saluran kemih khususnya pada
vesika urinaria atau kandung kemih
oleh batu.
Epidemiologi
Batu saluran kemih merupakan penyakit ketiga terbanyak di
bidang urologi setelah infeksi saluran kemih dan BPH
Kasus batu buli-buli pada orang dewasa di Negara barat
sekitar 5%. dengan angka kejadian laki-laki lebih tinggi
dibandingkan perempuan, terutama usia di atas 50 tahun.
Di Indonesia diperkirakan insidensinya lebih tinggi
dikarenakan adanya beberapa daerah yang termasuk daerah
stone belt dan masih banyaknya kasus batu endemik yang
disebabkan iklim panas, pola diet dan dehidrasi kronik.
Etiologi
Patofsiologi
Kelainan bawaan atau cidera, keadan patologis yang
disebabkan karena infeksi, tumor, keadan tersebut
sering menyebabkan bendungan. Jika sudah terjadi
bendungan dan statis urin lama kelamaan kalsium akan
mengendap menjadi besar sehingga membentuk batu.
Pemeriksaan penujang..
Radiologi
Melihat adanya batu radio-opak di saluran kemih. Urutan radioopasitas beberapa jenis batu saluran kemih:
Jenis batu
Radioopasitas
Kalsium
Opak
MAP
Semiopak
Urat/Sistin
Non opak
USG
Menilai adanya batu di ginjal atau buli-buli (echoic shadow),
hidronefrosis, pembesaran prostat.
Pemeriksaan penunjang
Sistoskopi
Pada pemeriksaan ini dokter akan memasukkan semacam alat
endoskopi melalui uretra yang ada pada penis, kemudian
masuk kedalam blader.
Penatalaksanaan
Suprapubic
Cystostomy /
Vesikolititomi
Percutaneus
Suprapubic
cystolithopaxy
ESWL
Daftar pustaka
Purnomo, B.B. 2011. Dasar-dasar Urologi; Edisi Ketiga, Jakarta: Sagung Seto.
SjamsuHidajat R. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi revisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Charles, F, et al . Schwartz Manual of Surgery. Eight Edition. USA. Medical Publishing Division.
Mc Graw-Hill, 2006.
Reksoprodjo, Soelarto, dkk. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta: Binarupa Aksara, 1995.
Al-Ansari A, Shamsodini A, Younis N, et al: Extracorporeal shock wave lithotripsy monotherapy for
treatment of patients with urethral and bladder stone presenting with acute urinary retention.
Urology 2005.
McLatchie, Greg; Borley, Neil; Chikwe, Joanna. Oxford Handbook of Clinical Surgery, 3rd edition.
Oxford University Press. 2007.
Standring, S. 2004. Grays Anatomy: The Anatomical Basis of Clinical Practice. London: Elsevier.
Rasad Sjahriar. Radiologi Diagnostik. Jakarta: FKUI, 2005.