Kehamilan Ektopik Terganggu
Kehamilan Ektopik Terganggu
Identitas Pasien
Nama
: Ny.SR
Jenis kelamin : Perempuan
Usia
: 30 tahun
Alamat
:
Suku Bangsa : Sunda
Pekerjaan
: Wiraswasta
Agama
: Islam
Status
: Menikah
Tanggal masuk RS : 18 Oktober 2016
Anamnesis
Diambil dari Autoanamnesis tanggal 18 Oktober
2016, pukul 10.30 WIB
Keluhan Utama :
Nyeri perut bagian bawah kiri memberat sejak
2hari SMRS.
Anamnesa
26 Agustus 2016
HPHT
11 Oktober 2016
13 Oktober 2016
13 Oktober 2016
17 Oktober 2016
18 Oktober 2016
Riwayat Menstruasi
Menarche
Siklus
Lama haid
Pembalut/ hari
Nyeri haid
HPHT
Usia kehamilan
: 13 tahun
: 28 hari
: 6 hari
: 2-3pembalut/hari
: ringan
: 26 Agustus 2016
: 7-8 minggu
Kontrasepsi
Pasien menggunakan kontrasepsi KB minipil
(progesterone only pil) selama 1tahun sejak awal
2015 sampai awal 2016.
Riwayat operasi
Pasien belum pernah menjalani operasi
sebelumnya.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesadaran
Tanda-tanda vital
TD
HR
RR
Suhu
: 130/ 80 mmHg
: 96x/ menit
: 20x/ menit
: 36,7oC
Antropometri
BB
TB
: 54 kg
: 158 cm
Status Generalis
Kepala
Mata
: Normosefali
: Konjungtiva anemis +/+, sklera
ikterik -/-, pupil isokor 3mm/ 3mm,
refleks cahaya +/+
Telinga : Liang telinga lapang +/+,
Hidung : Deviasi septum (-), sekret -/Mulut : Oral higiene baik
Tenggorokan: Tonsil T1-T1 tidak hiperemis,
faring tidak hiperemis
Status generalis
Leher
: KGB & kel. tiroid tidak tampak membesar
Thoraks
Payudara : bentuk normal, inverted nipple -/ Paru-paru
Inspeksi : Simestris pada pergerakan statis dinamis
Palpasi : Simestris pada pergerakan statis dinamis,
fokal fremitus kanan dan kiri sama kuat
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi: Vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/ Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ics 4 midclavicula kiri
Perkusi : Redup
Asukultasi : BJ 1,BJ 2, murni, reguler, gallop (-), murmur (-)
Status generalis
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Asukultasi
: sedikit membuncit.
: nyeri tekan Left Lower Quadrant (+)
: Redup di seluruh lapang abdomen
: BU (+) normal
Pemeriksaan Obstetri
Status Ginekologi
Pemeriksaan dalam : vulvovagina normal, tidak ada pembukaan,
nyeri goyang portio (+), forniks posterior agak menonjol, nyeri
tekan forniks posterior (+), terdapat darah berwarna merah
kehitaman, tidak terdapat lendir. Kavum douglas menonjol.
Inspekulo : tidak dilakukan.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan
18/10/16
Nilai Rujukan
Hemoglobin
11.8
Hematokrit
33.0
45 52 %
Leukosit
7.7
4.000 11.000
Trombosit
320
Gol. Darah
A/B/AB/O
Rhesus
(+) POS
Positif
Masa Perdarahan
300
1 6 menit
Masa Pembekuan
1200
8 18 menit
106
0 -1 %
Darah Rutin
KIMIA
GDS
Pemeriksaan
18/10/16
Nilai Rujukan
HbsAg
Non Reaktif
Non Reaktif
Non Reaktif
Non Reaktif
Positif
Negatif
SEROLOGI/IMUNOLOGI
URINE
Tes kehamilan
Diagnosis Kerja
G2P1A0 gravid 8 minggu+ kehamilan ektopik terganggu
TATALAKSANA
Di IGD (18/10/2016)
TATALAKSANA
TATALAKSANA
Follow Up
Diagnosis diferensial
1. Abortus Inkompletus
2. Tumor Ovarium
Penanganan
Laparotomi
Dilakukan untuk menegakkan diagnosis karena
pada px.klinik tdk dijumpai tanda klasik dr
kehamilan ektopik yg pecah
Didapatkan perdarahan pada cavum abdomen &
cullen sign pada peritoneum
Didapatkan abortus tuba kiri
TINJAUAN PUSTAKA
Normalnya kehamilan
akan terjadi
intrauterin, nidasi akan
terjadi pada
endometrium korpus
uteri.
Pendahuluan
Kehamilan ektopik ialah kehamilan, dengan
ovum yg dibuahi, berimplantasi dan tumbuh
tidak di tempat normal yakni dalam
endometrium kavum uteri.
Epidemiologi
Sebagian besar wanita yang mengalami
kehamilan ektopik berumur antara 20-40 tahun
dengan umur rata-rata 30 tahun.
Frekuensi kehamilan ektopik yang berulang
dilaporkan berkisar antara 0-14,6%.
Prawirohardjo, S., 2005, Kehamilan Ektopik dalam Ilmu Kebidanan Pusat : Yayasan
Bina Pustaka : Jakarta
http://digilib.unsri.ac.id/download/Kehamilan%20Ektopik.pdf.
Lokasi KET
Klasifikasi
a. Tuba Fallopii
- pars interstisialis
- isthmus
- ampulla
- infundibulum
- fimbria
b. Uterus
- kanalis servikalis
- divertikulum
- kornu
- tanduk rudimenter
c. Ovarium
d. Intraligementer
e. Abdominal
- Primer
- Sekunder
f. Kombinasi kehamilan
dalam dan luar uterus
KEHAMILAN TUBA
Normalnya : fertilisasi terjadi di ampulla tuba,
ovum yg telah dibuahi digerakan ke kavum uteri
lalu mengadakan implantasi di endometrium.
Apabila keadaan pd tuba
menghambat/menghalangi gerakan ini
implantasi terjadi di endosalping.
Kehamilan Tuba
Abortus tuba
Ruptur tuba
KEHAMILAN OVARIAL
Jarang terdapat
Nasib kehamilan ini adalah
ovum yang dibuahi mati, atau
terjadi ruptura.
Kehamilan abdominal
primer
sekunder
Patologi
Trofoblast dan villus korialis menembus
lapisan pseudokapsularis
Diagnosis
Adanya amenore
Uterine bleeding (perdarahan tidak banyak,
berwarna coklat tua)
Nyeri perut bagian bawah (nyeri tiba-tiba,
sering disertai perdarahan & menyebabkan
terjadinya syok)
Tanda Cullen
Pemeriksaan Laboratorium :
Pemeriksaan hemoglobin seri setiap 1 jam
menunjukkan penurunan kadar Hb
Adanya leukositosis
Pemeriksaan Penunjang
USG
Laparoskopi
Laparotomi
Kuldosintesis
Histerosalpingografi dan tes pitosin
Diagnosis banding
Gejala
KET
Abortus
Kista
Ovarium
Infeksi Pelvis
Amenorea
Ada (75%)
Semua
Ada (25%)
Perdarahan
vaginal
Sedikit
Banyak
Bisa ada
Perdarahan
Abdominal
Banyak
Pireksia
Dibawah 380C
Di atas 380C
Massa Pelvis
Dibawah
Ada
Ada bilateral
Uterus
Sedikit Membesar
Membesar
Tidak besar
Nyeri
Hebat
Hebat
Nyeri
Anemia
Ada
Bisa ada
Leukositosis
Bisa ada
Ada (>20.000)
Reaksi
kehamilan
(+) 75%
(+)
Shifting
dullness
Ada
Penatalaksanaan
Tatalaksana Bedah
Konservatif : Salpingostomi, salpingotomi, dan
pembukaan fimbriae pada lokasi ektopiknya
Radikal
: Salpingektomi
Tatalaksana Medis
Dosis tunggal
- Metotreksat, 50 mg/m2 IM
Dosis variabel
- Metotreksat, 1 mg/kg IM, hari ke-1,3,5,7 plus
- Leukovorin, 0,1 mg/kg IM, hari ke-2,4,6,8