Anda di halaman 1dari 17

Proyeksi

Peta

Permukaan bumi melengkung

(ellipsoid/spheroid)
sama sekali tidak memungkinkan untuk dibentangkan
menjadi
bidang datar
sempurna
tanpa
mengalami
membutuhkan
suatuyang
teknik
pemindahan
tertentu
perubahan/distorsi
yang dapat meminimalkan perubahan
atau distorsi tersebut. Teknik pemindahan ini
dikenal (1987)
denganistilah
Peta.
Snyder
usahaProyeksi
menyajikan
bentuk matematis
bumi (ellipsoid/spheroid 3 dimensi)
ke bidang 2 dimensi berupa bidang
Snyder
datar. (1987) dan Dana (1995) suatu proses
sistematis dalam usaha memindahkan suatu
posisi di muka bumi
ke dalam suatu bidang datar dengan
Rockville (1986) dalam Priyanta (2007) suatu fungsi
tetap
yang merelasikan koordinat titik-titik
mempertahankan hubungan spasial/keruangannya.
yang terletak di atas
permukaan ellipsoid/spheroid bumi
ke koordinat titiktitik yang terletak di atas bidang datar
1
dengan

Proyeksi
Peta

Umar (1986) dalam Priyatna (2007) persyaratanpersyaratan geometrik yang harus


oleh suatu
peta
sehingga
menjadi
dipenuhi
Jarak antara
titik-titik
yang
terletak
di ataspeta
peta
yang
ideal
adalah
:
harus
sesuai
dengan
jarak aslinya di
permukaan
bumiyang
(dengan
memperhatikan
Luas
suatu unsur
direpresentasikan
di faktor
atas
skala).
peta harus sesuai dengan luas
sebenarnya
(dengan
faktor skala).
Sudut
atau arah
suatu memperhatikan
garis yang direpresentasikan
di atas peta harus sesuai dengan
arah yang
sebenarnya
(seperti
di permukaan
Bentuk
suatu
unsur yang
direpresentasikan
di atas
bumi).
peta harus sesuai dengan bentuk
yang sebenarnya
memenuhi
keempat (dengan memperhatikan faktor
Tidak
skala).
syarat
itu sekaligus
memenuhi satu syarat untuk
memungkin
seluruh
permukaan bumi
kan
Yang memungkinkan
memenuhi satu syarat
untuk
sebagian
kecil
dariwilayah
permukaan
Sehingga
untuk
yangbumi
besar/seluruh
permukaan bumi dilakukan kompromi
2
terhadap keempat syarat tersebut
hal inilah yang

Proyeksi
Peta

Proye
ksi

Sifat
asli
yang
dipertah
Kedudu
ankan
kan
sumbu
simetri
Posisi garis
standart
paralel bidang
proyeksi
Bidang
proyeksi

Kesamaan jarak
(equidistan)
Kesamaan luas
(equivalent)
Kesamaan bentuk
dan/atau sudut (konform)
Tegak
(normal/polar)
Melintang
(transversal)
Miring
(oblique)
Menyinggung
(tangent)
Memotong
(secant)
Bidang datar
(azimuthal)
Kerucut (conical)
Silinder/tabung
(cylindrical)
3

Proyeksi
Peta

Bidang datar
(azimuthal)
Ciri-ciri proyeksi
azimuthal
: bujur sebagai
Garis-garis
garis lurus yang
berpusat pada
kutub
Garis-garis
lintang
digambarkan dalam bentuk
lingkaran yang konsentris
Sudut antara garis bujur
mengelilingi kutub
yang satu dengan
lainnyapermukaan
pada peta besarnya
Seluruh
bumi jika
sama
digambarkan
dengan proyeksi ini akan
berbentuk lingkaran
4

Proyeksi
Peta

Kerucut
(conical)
Ciri-ciri proyeksi
conical
Semua: garis bujur
merupakan garis lurus dan
berkonvergensi
di kutub
Garis
lintang merupakan
suatu busur lingkaran
yang konsentris dengan
titik
pusatnya adalah
Tidak
dapat menggambarkan
salah satu kutub bumi
seluruh permukaan
bumi karena salah satu
kutub
bumi
tidak dapat
Seluruh
proyeksi
tidak
digambarkan
merupakan
satu lingkaran
sempurna, sehingga baik
untuk menggambarkan
daerah lintang rendah
5

Proyeksi
Peta

Silinder/tabung
(cylindrical)
Ciri-ciri proyeksi
cylindrical
:
Apabila bidang
silinder
menyinggung/memotong
khatulistiwa, maka semua
garis lintang
merupakan garis horizontal
Dapat menggambarkan
dan semua garis
daerah
yang
luas
bujur
merupakan
Daerah kutub yanggaris
berupa
lurus
vertikal.
titik digambarkan
seperti garis lurus
Makin
mendekati kutub
makin luas wilayahnya,
sehingga cocok digunakan
untuk daerah di dekat
khaltulistiwa
6

Proyeksi
Peta

Proyeksi
murni
Proye
ksi

Proyeksi
gubahan
(Arbitrarry
)

Bidang datar
(azimuthal)
Kerucut
(conical)
Silinder/tabung
(cylindrical)
Proyeksi yang
dilakukan
berdasarkan
proyeksi murni
dengan
perhitungan
tertentu
7

terbatas
jarang
digunakan

Proyeksi
Peta

1. Proyeksi
Azimuthal
Proyeksi Azimuthal yang mempertahankan
Equidistant
kesaman
jarak
Menunjukkan
jarak dan arah yang akurat
apabila diukur dari titik pusat proyeksi
dan untuk jarak antara dua titik yang diukur
Semakin jauh dari titik pusat proyeksi, distorsi
melalui titik pusat proyeksi
luas
dan bentuk semakin meningkat
Biasa
digunakan untuk route penerbangan,
identifikasi pusat gempa bumi dan jalur
komunikasi melalui radio yang diukur dari titik
pusat proyeksi

Proyeksi
Peta

2. Proyeksi Lambert
Conformal
Conical Lambert (1772 ) Sistem
Johann Heinrich
proyeksi yang menggunakan bidang
proyeksi kerucut dengan dua garis parallel
standart yang memotong spheroid
bumi pada posisi tertentu untuk meminimalisir
Semakin
jauh dari garis parallel standart, distorsi
terjadinya distorsi luas dan bentuk
luas dan bentuk semakin
(mempertahankan luas dan bentuk)
meningkat

Proyeksi
Peta

3. Proyeksi Polyconic
Merupakan pengembangan dari proyeksi conical
yang dihasilkan dari penumpukkan
sejumlah conical (kerucut) yang menyinggung
setiap garis lintang (latitude) spheroid
bumi. Proyeksi ini mempresentasikan skala yang
akurat pada daerah garis lintang
dan pada garis sentral meridian yang
diproyeksikan

10

Proyeksi
Peta

Pertama kali diperkenalkan oleh Ferdinand R.


Hassler
(cartographer asal Swiss)
Semua
garis lintang maupun garis bujur kecuali
garis equator dan garis pusat
meridian digambarkan sebagai garis melingkar
berbentuk busur yang tidak terpusat
Biasa digunakan untuk pemetaan lokal maupun
dengan skala yang akurat dan konstant
regional

11

Proyeksi
Peta

Proyeksi Hassler dikembangkan lagi oleh Angkatan


Perang Inggris Rectangular (War
Office) Polyconic Projection
Semua garis lintang maupun garis bujur kecuali
garis equator dan garis pusat
meridian digambarkan sebagai garis melingkar
berbentuk busur yang tidak terpusat
Biasa digunakan untuk pemetaan lokal maupun
dengan skala yang akurat namun tidak konstant
regional hasilnya sedikit berbeda
dengan Proyeksi Polyconic Hassler

12

Proyeksi
Peta
4. Proyeksi Mercartor
Merupakan proyeksi silinder normal konform
menggunakan formula perhitungan
matematis khusus untuk mempertahankan
keakuratan arah dan bentuk
permukaan
Sifat proyeksi
Mercartor :
bumi yang diproyeksikan
ke bidang
proyeksi
Hasil proyeksi
baik
dan akurat
untuk daerah
dekat ekuator, tetapi distorsi
makin membesar
bila makin dekat dengan kutub
Interval jarak antara meridian
adalah sama dan
pada ekuator pembagian
vertikal benar menurut
skala
Interval jarak antara paralel
tidak sama, makin
Biasa
digunakan
navigasi
laut,
menjauh
dari untuk
ekuator,
interval
karena
mempresentasi-kan arah dan
jarak makin
13
bentuk
permukaan
bumi yang akurat
membesar
walaupun terjadi distorsi untuk

Proyeksi
Peta

5. Proyeksi Transverse
Mercartor adaptasi dari Proyeksi Mercator
Merupakan
dengan memutar bidang proyeksi
(silinder) 90o terhadap
garis
equator (transverse)
Garis
lintang/parallel
dan
garis pusat bujur/
meridian digambarkan
sebagai garis lurus,
sedangkan garis
bujur/meridian
lain
Semakin jauh yang
dari garis pusat
digambarkan sebagai garis
bujur/meridian,
melingkar yang
distorsi skala, jarak, arah
berpusat pada kedua kutub
dan
luasan
semakinuntuk

Cocok
digunakan
bumi
meningkat
berbagai
keperluan
pemetaan terutama untuk
pemetaan wilayah yang
berada di sekitar garis
14
equator (khaltulistiwa)

Proyeksi
Peta

6. Proyeksi PseudoCylindrical
Merupakan pengembangan dari Proyeksi
Cylindrical (tabung/silinder) yang dihasilkan
dari proyeksi cylindrical yang dilakukan berulangulang pada jarak latitude/lintang
yang berbeda-beda,
kemudiandistorsi
masing-masing
Proyeksi
ini dapat mengurangi
bentuk dan
silindernya
danterjadi
disatukan
luasan yangdibuka
biasanya
pada
menjadi
datarserta dapat menggambarkan
proyeksibidang
cylindrical,
wilayah kutub yang pada proyeksi
cylindrical tidak dapat tergambarkan dengan
sempurna

15

Proyeksi
Peta

Proyeksi Sinusoidal (Sanson-Flamsteed)

biasa disebut juga Proyeksi Mercator equal-area


mempresentasikan garis lintang
sebagai garis lurus dengan sudut yang akurat
terhadap garis bujur/meridian pusat
yang juga digambarkan sebagai garis lurus,
Biasa digunakan pada negara-negara yang
sedangkan garis bujur/meridian yang lain
mempunyai
bentang
Utara-Selatan
lebih
digambarkan
sebagai
melingkar berbentuk
busur
besar daripada bentang Barat-Timur

16

Proyeksi
Peta

Proyeksi Robinson

mempresentasikan garis lintang sebagai garis lurus


dengan sudut yang akurat terhadap
garis bujur/meridian pusat yang juga digambarkan
sebagai
garisdari
lurus,
sedangkantabel
garisnilai koordinat
Dihasilkan
penggunaan
bujur/meridian
yang merupakan
lain digambarkan sebagai
kartesian
spesifik yang
melingkar
berbentuk antara
busur setiap garis
nilai
perpotongan
Menjadi refrensi peta dunia setelah diakui oleh
bujur/meridian dan garis lintang/parallel
National Geographic Society pada
tahun 1988

17

Anda mungkin juga menyukai