Anda di halaman 1dari 25

KOLITIS

KOLITIS

penyakit inflamasi yang melibatkan saluran cerna dengan penyebab


pastinya sampai saat ini belum diketahui jelas.

Secara garis besar IBD terdiri dari 3 jenis, yaitu colitis ulseratif, penyakit
chron dan bila sulit membedakan kedua hal tersebut, maka dimasukkan
dalam kategori indeterminate colitis

Inflammatory Bowel Disease (IBD), selain Crohn disease.

Crohn disease bagian paling sering terkena bagian ileum distal dan usus besar

Kolitis

caecum dan ileum terminal.

ANATOMI FISIOLOGI

Usus besar memiliki diameter lebih besar dari usus halus, dengan
panjang 6,5 cm sedangkan usus halus 2,5 cm

berbentuk seperti huruf U terbalik.

Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon asenden, Kolon


Transversum, dan Kolon desenden, Usus Buntu (Sekum), Umbai
Cacing (Appendix), Rektum dan Anus.

TERDAPAT 3 FLEXURA:

Flexura Hepatica: dibawah hati, peralihan dari


colon ascendens ke colon transversum.
Flexura Linealis: dibawah pancreas, peralihan
dari colon transversum ke colon descendens.
Flexura Sigmoidea: peralihan dari colon
desecendens ke colon sigmoid

FUNGSI KOLON

Menyerap air selama proses pencernaan.


Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin
H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan
bakteri usus, misalnya E.coli.
Membentuk massa feses
Mendorong sisa makanan hasil pencernaan
(feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses
dari tubuh defekasi.

EPIDEMIOLOGI

Insiden terjadi sama banyak antara laki-laki


dan perempuan pada usia 15 dan 35 tahun.
Kolitis ulceratif lebih sering terjadi tetapi
penelitian lebih lanjut menunjukan bahwa
penyakit Chron juga sedang mengalami
peningkatan jumlah insiden

ETIOLOGI

Idiopatik
Diperkirakan faktor genetik
Agen-agen infeksi seperti bakteri, protozoa,
dan virus
Faktor imunitas dan autoimun diperkiran juga
memiliki hubungan.

REAKSI RADANG
MUKOSA KOLON

DINDING MUKOSA
TIPISPERADANGAN KE
LAPISAN SEROSA

ULCERABSES PADA KRIPTA

FIBROSIS PEMENDEKAN KOLON

Penyakit Chrondinding usus,mesenterium


kelenjar getah bening regional.
Bisa muncul gejala ileitis akut.

PERFORASI

HAUSTRA KOLON HILANG

MESENTERIUM MENEBAL
PERADANGAN SEROSAFISTUL

PERLENGKETAN GIT DAN


MENCAPAI PERITONEUM

PSEUDOPOLIP MENONJOL KE LUMEN


KOLONKARSINNOMA

GAMBARAN KLINIS

Demam
Nyeri abdomen
Diare berdarah
Anemia
perdarahan rektal dan tenesmus dengan
gejala penyakit yang cukup ringan dan
manifestasi ektsra kolon yang lebih minimal.
perforasi kolon.
Obstruksi usus dan fistula

DIAGNOSA BANDING
GAMBARAN
Diare dengan darah

PENYAKIT CHRON
Tidak pasti

KOLITIS ULSERATIVE
+

Tinja

Nyeri perut

++

Massa abdomen

Fistula

Perforasi

Megakolon toksik

Keganasan

+(kemungkinan)

Keterlibatan
Retkum

Ulkus

+ (ulkus tunggal di rektum, liner, dll

Perlengketan
Messenter

Fistul

Pseudopolip

+ (superficial, irreguler, multiple)

DIAGNOSIS

Anamnesis

Gambaran klinis

Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan radiologis

KOLON NORMAL

Pada radiografi akan terlihat bangunan haustrae sepanjang kolon.

Mulai dari distal kolon desenden sampai sigmoid. Haustrae semakin


tampak berkurang.

Dalam keadaan normal garis haustrae haruslah dapat diikuti dengan jelas
berkesinambungan.

Caliber kolon berubah secara perlahan mulai dari sekum (8,5 cm) sampai
sigmoid2,5 cm. panjang kolon sangat bervariasi untuk tiap individu
berkisar antara 91-25 cm bahkan lebih.

PERBEDAAN CROHN DISEASE & KOLITIS ULSERATIVE

Crohn disease

Kolitis ulserative

Retkum terlibat di sebagian kasus

Retkum terlibat di semua kasus

Kolon mungkin berpengaruh segmental

Kolon selalu berpengaruh terus menerus

Ulkus dalam

Ulkus dangkal

Beberapa kasus menunjukan hilangnya haustrae Hilangnya haustrae simetris


asimetris
Tampak fistula

Sangat jarang terjadi fistula

Lebih sering mengenai lesi anal,perianal

Jarang mengenai lesi anal,perianal

Umumnya melibatkan usus halus khusnya ileum Usus halus normal,dapat dilihat dari
terminal dengan penyempita di region katup dilatasi ileum terminal
ileocaecal

GAMBARAN KOLITIS

GAMBARAN CROHN DISEASE

PEMERIKSAAN RADIOLOGIK
KOLON
Teknik pemeriksaan secara radiologi usus
besar dengan menggunakan media kontras
secara retrograde.
Tujuan : Mendapatkan gambaran anatomis
kolon untuk membantu menegakkan
diagnosis suatu penyakit/ kelainan-kelainan
pada kolon

PERSIAPAN PEMERIKSAAN
Persiapan pasien
48 jam sebelum pemeriksaan pasien makan makanan
lunak rendah serat
18 jam sebelum pemeriksaan ( jam 3 sore ) minum
tablet dulcolax
4 jam sebelum pemeriksaan ( jam 5 pagi ) pasien
diberi dulkolak kapsul per anus selanjutnya
dilavement Seterusnya puasa sampai pemeriksaan
30 menit sebelum pemeriksaan pasien diberi sulfas
atrofin 0,25 1 mg / oral untuk mengurangi
pembentukan lendir
15 menit sebelum pemeriksaan pasien diberi suntikan
buscopan untuk mengurangi peristaltic usus.

DIAGNOSA BANDING DARI GAMBARAN USG

PENYAKIT CROHN

Penyakit crohn sering menyebabkan gejala berkepanjangan

Pada fase aktif akut dari penyakit crohn ileocaecal, penciteraan menunjukkan
penebalan dinding usus transmural, sering predominan pada lapisan
submukosa, dengan perubahan inflamasi yang sering pada lemak sekitar.

DIVERTICULITIS COLON

kolon bagian kanan bisa secara klinis menyerupai


appendicitis atau cholecystitis.

dibandingkan dengan divertikel sigmoid, divertikel kolon


bagian kanan biasanya adalah true diverticula, yang
mengantung keluar di dinding kolon yang terdiri dari
semua lapisan dinding.

hal ini dapat menjelaskan karakter benign self limiting


dari diverticulitis bagian kanan.

INTUSEPSI ILEOCECAL

perdominan terjadi pada anak kecil dengan riwayat


gastroenteritis dan menunjukkan gejala pada kuadran kanan
bawah.

Penciteraan menunjukkan konfigurasi usus didalam usus dengan


massa seperti target pada sonografi yang terdiri dari cincin
konsentik multiple berhubungan dengan invaginasi lapisan
dinding usus.

TATA LAKSANA

Terapi Umum. Pasien dipuasakan, karena pemberian cairan saja


mampu merangang kolon.

Terapi medik. Pemberian antispasmodik, antikolinergik


(papaverin), obat anti diare (loperamid). Pemberian Sulfasalazin
(sulpiridin dan aminosalisilat) 2-4 gr/ hari hingga remisi kemudian
dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan.

Terapi bedah. Tindakan bedah dapat dilakukan bila diketemukan


komplikasi lain seperti perforasi, stenosis, mega kolon toksik, sll.

Psikoterapi. Pemberian pengertian kepada pasien penderita


penyakit kronis sangat diperlukan.

KOMPLIKASI

Perforasi

Dilatasi kolon toksik.

Stenosis akibat fibrosis dan obstruksi.

Karsinoma

PROGNOSIS
Kolitis adalah penyakit seumur hidup dikarakteristikkan dengan eksaserbasi
dan remisi. Untuk sebagian besar pasien penyakit dapat dikontrol dengan
terapi obat-obatan tanpa operasi.
Sebagian besar tidak memerlukan rawat inap. Manajemen yang tepat,
sebagian besar pasien dapat membuat hidup lebih produktif.

KESIMPULAN

kolitis adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan ulkus


pada kolon (usus besar).

Penyebab kolitis ulseratif masih belum diketahui tetapi kolitis


ulseratif mungkin menyebabkan aktifasi abnormal dari sistem
kekebalan tubuh di dalam usus.

Diagnosa dilakukan dengan cara mengetahui


Anamnesis,Gambaran klinis,Pemeriksaan laboratorium dan
Pemeriksaan radiologis

Pembedahan biasanya diperlukan untuk kasus yang serius untuk


mencegah pecahnya kolon

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai