Anda di halaman 1dari 26

I Nyoman Palgunadi

DEPARTEMEN ILMU BEDAH


FK. UNPAD / RS. DR. HASAN SADIKIN
BANDUNG

Trauma Abdomen

Trauma Tumpul

Trauma Penetrans

Rapid Deceleration
Mechanism

High Velocity
Low Velocity

PENDAHULUAN

Evaluasi daerah abdomen merupakan salah satu


yang paling kritis dari Initial Assessment penderita
trauma.
Cedera abdomen yang luput dari diagnosis masih
merupakan penyebab kematian yang dapat dicegah.
Penilaian penderita sering terganggu karena
intoksikasi alkohol, obat terlarang,trauma
kapitis/spinal.

ANATOMI ABDOMEN
a. Anterior
Batas superior: garis antara papila mammae
Batas inferior: ligamentum inguinal + simfisi
pubis
Batas lateral: linea aksilaris anterior.
a. Pinggang (flank)
Antara linea aksilaris anterior dan posterior dari
ICS VI - krista iliaka

a. Punggung (back)
Mulai dari linea aksilaris posterior dari ujung
skapula sampai krista iliaka.
a. Rongga abdomen terdiri dari:
- Intraperitoneal
- Retroperitoneal
- Pelvis

Proyeksi letak organ dalam abdomen


Hipokondrium kanan
Lobus kanan dari
hepar
Kantung empedu
Sebagian dari
duodenum
Fleksura hepatik
dari kolon
Sebagian dari
ginjal kanan
Kelenjar suprarenal
kanan
Lumbal kanan
Kolon asendens
Bagian bawah dari
ginjal kanan
daru
Sebagian
duodenum
dan
jejunum
Inguinal kanan
Sekum
Apendiks
Bagian akhir dari
ileum
Ureter kanan

Epigastrium
Pilorus gaster
Duodenum
Pankreas
Sebagian dari hepar

Hipokondrium kiri
Lambung
Limpa
Bagian kaudal dari
pankreas
Fleksura lienalis dari
kolon
Kutub atas dari ginjal
kiri
Kelenjar suprarenal
kiri

Umbilikal
Omentum

Mesenterium

Bagian bawah dari


duodenum

Jejunum dan ileum

Lumbal kiri
Kolon desendens
Bagian bawah dari
ginjal kiri
Sebagian
jejunum
dan ileum

Hipogastrium
Ileum
Kandung kemih
Uterus
(pada
kehamilan)

Inguinal kiri
Kolon sigmoid
Ureter kiri
Ovarium kiri

Jenis Trauma Abdomen


Trauma Tumpul
Trauma Penetrans :
Senjata Tajam
Senjata Api

Low Energy
Kinetic Energy

MEKANISME TRAUMA
Trauma Tumpul

1.Kompresi
2.Deselerasi
Organ yang sering cedera adalah:
Limpa:40-55%
Retroperitoneal: 15%
Hati :35-45%
Organ berongga

Trauma Penetrans
Cedera organ yang paling sering terkena:
Luka tusuk dan luka tembak

kecepatan rendah / tinggi

Luka tusuk

hati (40%)
usus halus (30%)
diafragma (20%)
usus besar (15%)

Luka tembak

usus halus (50%),


usus besar (40%),
hati (30%),
vaskuler (35%)

PENILAIAN

ABCDE
Riwayat trauma
Tumpul : kecepatan, jenis benda, posisi korban
pasca trauma dan kerusakan kendaraan akibat
trauma.
Penetrans : jenis senjata dan jarak.

PEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi

Pemeriksaan luka eksplorasi oleh dokter


bedah.
Menilai stabilitas tulang pelvis.
Pemeriksaan perineal, rektal dan penis.
Pemeriksaan vaginal dan luteal.

PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Rutin
Pemeriksaan ronsen standar ATLS:
- foto servikal lateral
- toraks AP
- pelvis AP
Tambahan
- foto abdomen AP
- kontras

DIAGNOSTIK KHUSUS
Trauma tumpul
DPL (Diagnostic Peritoneal Lavage)
USG
CT scan
Trauma penetrans
Anterior eksplorasi luka
Posterior foto ronsen + kontras.

MODALITAS DIAGNOSTIK

I. FAST
II. DIAGNOSTIC PERITONEAL LAVAGE (DPL)
III. ABDOMINAL CT - SCAN
IV. LAPAROSCOPY

INDIKASI OPERASI
A. Indikasi berdasarkan evaluasi abdomen
1. Trauma tumpul abdomen dengan DPL +
2. Trauma tumpul abdomen dengan hipotensi berulang setelah
resusitasi cairan
3. Peritonitis difusa
4. Hipotensi dengan luka tembus
5. Perdarahan dari gaster, anus, tr.ur inarius akibat luka tembus
6. Luka tembak melalui rongga peritonium atau retroperitonium
7. Eviscerasi

A.Indikasi berdasarkan pemeriksaan ronsen


1.
2.

Udara bebas, udara retroperitoneal atau ruptur diafragma


akibat trauma tumpul
CT scan + kontras memperlihatkan perforasi organ
berongga akibat trauma tumpul dan penetrans

Penetrating Abdominal Trauma


Luka yg terlihat tidak
mencerminkan tingkat
keparahan cedera
Kemungkinan
perdarahan signifikan
Kemungkinan terkena
usus
Pasien mungkin syok

Impalement Injuries
DO NOT REMOVE
OBJECT OR EXERT
ANY FORCE UPON
IT!
Perdarahan hebat dpt
menyebabkan syok
Periksa denyut distal di
tempat luka tusuk
Imobilisasi objeknya

Evisceration

Extrusion of abdominal contents secondary to


penetrating abdominal trauma

Manajemen Evisceration Injuries


Gunakan balutan steril utk menempatkan organ
yg keluar di dekat luka (TIDAK ke dlm luka)
Tutup organ & luka sepenuhnya dgn balutan
lembab & steril
JANGAN buat TEKANAN KE LUKA atau ORGAN
YG KELUAR
Ikatan yg longgar disekitar luka
Persiapkan utk pembedahan

MASALAH KHUSUS

Diafragma
Robekan trauma tumpul lebih sering hemidiafragma
kiri, besar robekan 5-10 cm, posterolateral
Duodenum
Robekan pada duodenum terjadi pada pengendara
bermotor yang tidak menggunakan sabuk pengaman
dan tabrakan frontal.

Pankreas
Cedera pankreas paling sering akibat trauma
langsung di epigastrium yang menekan ke tulang
belakang.
CT scan + kontras mungkin tidak menunjukkan
tanda trauma pankreas yang berarti bila dilakukan
segera setelah cedera.

KESIMPULAN
Resusitasi ABCDE
Trauma abdomen di bawa ke RS diperlukan
konsultasi dini dengan dokter bedah
Trauma abdomen dibagi trauma tumpul dan
trauma tajam
Pengelolaan trauma tumpul dan trauma tajam
berdasarkan pemeriksan fisik & pemeriksaan
khusus.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai