Trauma Abdomen
Trauma Tumpul
Trauma Penetrans
Rapid Deceleration
Mechanism
High Velocity
Low Velocity
PENDAHULUAN
ANATOMI ABDOMEN
a. Anterior
Batas superior: garis antara papila mammae
Batas inferior: ligamentum inguinal + simfisi
pubis
Batas lateral: linea aksilaris anterior.
a. Pinggang (flank)
Antara linea aksilaris anterior dan posterior dari
ICS VI - krista iliaka
a. Punggung (back)
Mulai dari linea aksilaris posterior dari ujung
skapula sampai krista iliaka.
a. Rongga abdomen terdiri dari:
- Intraperitoneal
- Retroperitoneal
- Pelvis
Epigastrium
Pilorus gaster
Duodenum
Pankreas
Sebagian dari hepar
Hipokondrium kiri
Lambung
Limpa
Bagian kaudal dari
pankreas
Fleksura lienalis dari
kolon
Kutub atas dari ginjal
kiri
Kelenjar suprarenal
kiri
Umbilikal
Omentum
Mesenterium
Lumbal kiri
Kolon desendens
Bagian bawah dari
ginjal kiri
Sebagian
jejunum
dan ileum
Hipogastrium
Ileum
Kandung kemih
Uterus
(pada
kehamilan)
Inguinal kiri
Kolon sigmoid
Ureter kiri
Ovarium kiri
Low Energy
Kinetic Energy
MEKANISME TRAUMA
Trauma Tumpul
1.Kompresi
2.Deselerasi
Organ yang sering cedera adalah:
Limpa:40-55%
Retroperitoneal: 15%
Hati :35-45%
Organ berongga
Trauma Penetrans
Cedera organ yang paling sering terkena:
Luka tusuk dan luka tembak
Luka tusuk
hati (40%)
usus halus (30%)
diafragma (20%)
usus besar (15%)
Luka tembak
PENILAIAN
ABCDE
Riwayat trauma
Tumpul : kecepatan, jenis benda, posisi korban
pasca trauma dan kerusakan kendaraan akibat
trauma.
Penetrans : jenis senjata dan jarak.
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Rutin
Pemeriksaan ronsen standar ATLS:
- foto servikal lateral
- toraks AP
- pelvis AP
Tambahan
- foto abdomen AP
- kontras
DIAGNOSTIK KHUSUS
Trauma tumpul
DPL (Diagnostic Peritoneal Lavage)
USG
CT scan
Trauma penetrans
Anterior eksplorasi luka
Posterior foto ronsen + kontras.
MODALITAS DIAGNOSTIK
I. FAST
II. DIAGNOSTIC PERITONEAL LAVAGE (DPL)
III. ABDOMINAL CT - SCAN
IV. LAPAROSCOPY
INDIKASI OPERASI
A. Indikasi berdasarkan evaluasi abdomen
1. Trauma tumpul abdomen dengan DPL +
2. Trauma tumpul abdomen dengan hipotensi berulang setelah
resusitasi cairan
3. Peritonitis difusa
4. Hipotensi dengan luka tembus
5. Perdarahan dari gaster, anus, tr.ur inarius akibat luka tembus
6. Luka tembak melalui rongga peritonium atau retroperitonium
7. Eviscerasi
Impalement Injuries
DO NOT REMOVE
OBJECT OR EXERT
ANY FORCE UPON
IT!
Perdarahan hebat dpt
menyebabkan syok
Periksa denyut distal di
tempat luka tusuk
Imobilisasi objeknya
Evisceration
MASALAH KHUSUS
Diafragma
Robekan trauma tumpul lebih sering hemidiafragma
kiri, besar robekan 5-10 cm, posterolateral
Duodenum
Robekan pada duodenum terjadi pada pengendara
bermotor yang tidak menggunakan sabuk pengaman
dan tabrakan frontal.
Pankreas
Cedera pankreas paling sering akibat trauma
langsung di epigastrium yang menekan ke tulang
belakang.
CT scan + kontras mungkin tidak menunjukkan
tanda trauma pankreas yang berarti bila dilakukan
segera setelah cedera.
KESIMPULAN
Resusitasi ABCDE
Trauma abdomen di bawa ke RS diperlukan
konsultasi dini dengan dokter bedah
Trauma abdomen dibagi trauma tumpul dan
trauma tajam
Pengelolaan trauma tumpul dan trauma tajam
berdasarkan pemeriksan fisik & pemeriksaan
khusus.
TERIMA KASIH