Anda di halaman 1dari 58

Penisilin,Sefalosporin dan

Antibiotik Beta -laktam

Penisilin ditemukan oleh Fleming pada tahun


1929 di london,setelah mengamati
pertumbuhan stafilikokus tertentu terhambat
bila bakteri bakteri tersebut dikintaminasi
oleh jamur.
Satu dekade kemudian Florey dan Chain
berhasil mengisolasi substansia aktif dari
jamur Fleming yang disebut penisilin.

Pertama tama digunakan Penicillium notatum


untuk pemakian sistemik kemudian
digunakan P.Chrysogenum semasa perang
dunia kedua karena kebutuhan
meningkat.Penisilin terbagi 2 yaitu penisilin
alam,dan penisilin semisintetis diperoleh
dengan jalan mengubah struktur kimia
penisilin alam atu dengan cara sintetis inti
penisilin yaitu asam amini penisilin.

Kimia : penislin dan sefalosporin merupakan golongan


antibiotik beta laktam yang telah lama dikenal.pada th1970
telah didapatlkan golongan ke 3 beta laktam yaitu asam 6amino penisilinat dengan mesilinam sebagai AB
pertama.Penisilin terdiri dari cincin tiazolidin dan cincin
betalaktam.beberapa penisilin akan berkurang aktivitas anti
mikrobanya dalam suasana asam dan harus diberikan
parentral.Penisilin lainnya ada yang hilang aktivitasnya bila
dipengaruhi oleh enzim betalaktamse; dalam hal ini
penisilinase akan memecah cincin beta laktam.Radikal
tertentu pada gugus amino inti 6-aminopenisilinat (6-APA)
dapat mengubah sifat kerentanan terhadap asam dan terhadap
penisilinase,serta mengbah spektrum antimikroba.

MEKANISME KERJA

Penisilin betalaktam dapat membunuh bakteri


yangsensitif. Dinding sel bakteri penting untuk
pertumbuhan secara normal serta untuk
perkembangan bakteri.Penislin dapat menghambat
pembentukan mukopeptida yang diperlukan untuk
sintesa dinding selmikroba,Penislin mempunyai efek
Bakterisid pada mikroba yang aktif membelah / aktif
tumbuh. Dalam keadaan metabolik tidak aktif atau
persisten tidak dipangaruhi oleh penisilin.

PENGGOLONGAN PENISILIN
Penggolongan penisilin berdasarkan aktivitas
antimikroba adalah sebagai berikut:
1.Penisilin G dan V sangat aktif terhadap kokus Gram
+ tetapi mudah dihidrolisis oleh penisilinase .Obat
ini tidak aktif terhadap sebagian besar strain
Stafilokokus.
2 Penisilin yang resisten terhadap penisilinase (seperti
metisilin,nafsilin,oksasilin,kloksasilin,dikloksasilin,fluk
loksasilin) kurang sensitif terhadap PenisilinG tetapi
merupakan obat PILIHAN terhadap S aureus
penghasil penisilinase

3.Ampisilin ,amoksilin, dan hetasilin termasuk grup


pesilin yang aktivitas antimikrobanya lebih
luas,termasuk pada mikroba Gram seperti
H,influenza,E.coli, dan Proteus mirabilis.Obat obat
ini ektif terutama terhadap bakteri G dan dapat
dihidrolisis oleh Stafilokokus penghasil
penisilinase.Obat obat ini juga digunakan untuk
infeksi salmonella penyebab typus abdominalis

4.Karbenisilin,tikarsilin,azlosilin

digunakan

untuk spesies
pseudomonas,enterobakter,dan proteus
5

Grup Penisilin baru


,mezlosilin,piperasilin,berguna untuk
klebsiela,dan mikroorganisme Gram
tertentu..

FARMAKOKINETIK
Setelah

diabsropsi,didistribusikankeberbagai
jaringan tubuh: ditemukan pada
-cairan snedi
-pleural
-perikardium
-dan empedu

Dalam

jumlah sedikit ditemukan pada:


Sekresi prostat
Jaringan otak
Cairan intraokular.
Cairan serebrospinal ada 1% dan bila
radang dapat > 5%

Segera

diekskresikan melaui ginjal terutam


filtrasi glumeular dan tubular.

Absropsi:

Pada pemberian oral,1/3 dosi


diserap melai usus,sbg kecil
dilambung,dirusak oleh asam.Ampisislin dan
sejenisnya pada pemberian oral dipengaruhi
besarnya dosis dan adanyamakanan.

Pivampisilin,bekampisilin,hetacilin segera dihidroliss


jadi ampisilin,
Absropsi amoksilin lebih baik dari ampisislin,dengan
kadar puncak tug/ml dalam 2 jam dibanding
ampisislin 3ug/ml.
Biotransformasi, terdiri dari bagian
1-pada hospes
2- pada mikroba

Pada

hospes proses biotransformasi belum


diketahui tempatnya.sedang pada mikroba
berdasarkan enzim penisilinas dan
amdiase.,pemecahan cincin beta laktam
mengakibatkan aktivitas AB nya
hilang.Amidase memecah rantai samping ini
menyebabkan penurunan potensi anti
mikroba.

Isosakzolil,metasilin,nafsilin

yang tahan
terhadap penisilinase,sedang amidase dapat
memengaruhi semua golongan penisilin.
EKskresi:Ekskresi melalui ginjal proses ini
dapat dihambat oleh Probenesid.Waktu
paruh diperpanjag oleh probenesid menjadi
2-3 kali lebihlama.

Waktu

paruh eliminasi penisilin juga


diperpanjang oleh obat obat lain seperi:
-Fenilbutazon
-asetosal
-indometasin.
Kegagalan ginjal mempengaruhi waktu paruh
penisilin .Peningkatan . biotransformasi
akan meningkatkan kumulasi di hepar

-Nafsilin diekskresi diginjal


Ampiosilin diekskresikan melalui ginjal,dan juga
tinja.
EFEKSAMPING: Dapat menyebabkan efeksamping
danterjadipada semua cara pemberian,Pemberian
oral lebih jarang menimbulkan efek samping dari
parentral,
Efek samping dapat ringan, berat sampai fatal

1 Rekasi alergi: dapat terjadi terutama pada


pemakian Penisilin G.karena terjadi adany
sensititasi,berupa Urticaria,ruam kulit,eritema. Dan
yang berat reaksi anafilaktik pada pemakian
parentral.oral
Metisilin dapat menyebabkan nefritis interstisisl
karena reaksi imun.juga anemia hemilitik.
Hepatitis karena nekrosis sel sel hati karena
karbenisislin,ampisilin.oksasilin.

Terapi reaksi alergi :


-pemberian obat harus dihentikan,
-bila tidak ada syok anfilaktik dapat diberikan
antihistamin dan kortikosteroid.
Pemberian antihistamin sebelum atau bersamaan
denga penisilin tidak bermanfaat, unruk alergi yamg
berat, karena reaksi ini tidaksaja diperantarai
histamin tetapi juga oleh mediator lain seperti
serotonin. Kinin plasma (bradikinin)

TERAPI

SYOK ANAFILAKTIK:
Bila terjadi,segera beri adrenalin 1:1000
secara im sebanyak 0,3 -0,4 ml.Bila dalam
waktu 5 menit tekanan darah belum
mencapai 90 mmH,berikan lagi adrenalin
dengan dsis sama,hal ini perlu diulang
beberapa kali setiap 5 10 menit bila
tekanan belum juga mencapai 90 mmHg.

Biasanya

diperlukan beberapa kali suntikan


,pada keadaan berat sekali dan berlansung
lama perlu diberikan hidrokortisaon 100 mg
atau deksametason 5 -10 mg mg iv atau
im.Pemberian antihistamin tidak efektif dan
tidak dianjurkan.Bila terjadi henti jantung atau
henti nafas diperlukan perawatan di unit gawat
darurat intensif.

REAKSI TOKSIK dan IRITASI LOKAL :


Pada umum nya penisilintidak toksik,tapihanya
reaksi iritasi dari penisilin dlam konsentrasi
tinggi.Iritasi pada tempat suntukan dan lambung
dapat terjadi dengan gejala mual,muntah,dan diare.
Deprsi sumsum tulang,granulositopenia, bahakan
ampisilin dapat menybabkan agranulositosis,Pada
SSP dapat tejadai gejala grand mal epelepsi bila
diberikandosis besar secara iv.

POSOLOGI:
Pesilin

G.(benzi penisilin) sebagai garam Na


atau K ,berbentuk bubuk (larut dalam
air)dalam vialuntuk parentral,IM,IV dan intra
tekal. Berisi 200 ribu -20 juta unit.
Penisili V (fenoksimetil penisilin) sebagai
garam dalam bentuk tablet 250 mg dan sirup
100 mg/5ml.

Fenetesilin(fenoksietil penisilin) sebagai garam


dalam bentuk tablet 250 mg
Kloksasilin oral, 1-2 g /hari untuk anak 50 mg/kgbb
Dikloksasilin oral 1 g untuk anak 25 mg/kgbb
Ampisilin oral 125 mg 1000 mg dan 250mg /
kapsul,sirup 125 mg/5ml dan 0,5 g dan 1 g/vial untu
im.Dosis dewasa 2-4 g/hari ( infeksi berat 4- 8 g/hari)
untuk anak 50 100 mg /kgbb/hari.

Amoksilin

rablet dan kapsul berisi 250 dan


500 mg. dosis amoksilin dapat lebih kecil dari
ampisilin karena absropsi nya lebih baik dan
lebih poten terhadap sigella dari pada
amsilin.

INDIKASI KLINIK:
Pen.G untuk semua pneumokokus.untuk meningitis
dgunakan 20-24 juta unit penisilG/hari dapat
diberikan dengan bolus atau drip tiap 2-3 jam.
Infeksi faringitis oleh stafilokokus dapat diatasi
dengan Pen.G 600,000-1,2 juta unit dan dapat pula
dengan PenV oral 500 mg tiap 6 jam. Selain itu
penisilin juga baik digunakan untuk mastiditis dan
otitis media.

Untuk infeksi kokus gram seperti;


-gonolokus,penyebab uretritis diberikan 4 juta unit
penisilin
-untuk sifilis diberikan 2,4 juta unit.
Untukinfeksi salmonela,dan sigela pada infeksi
saluran cerna dapat digunakan ampisilin oral 4 x 0,5
1 g /hari,indikasi lain ialah
difteri,klostridia,pasteurela,H.inluenzae dan E coli.

REAKSI

JARISH-HERXHEIMER sebagai
akibat penislin pada sifilis dapat terjadi
beberapa jamsetelah penyuntikan pertama
dengan gejala ,demam,menggigil ,nyeri
kepala ,nyeri sendi ,lesi sifilitik yang jelas.dan
ruam kulit. Reaksi bertahanbeberapa jam
dan dapat dikendalikan dengan sedatif.Bila
penderita tdak tahan penislin dapat diganti
dengan tetrasiklin.

SEFALOSPORIN

Ditemukan oleh Brotza pada th 1948 dihasilkan oleh


jamur Cehalosporium acremonium.jamur ini
menghasilkan 3 macam sefalosporin,Sefalosporin
P,N,C dari ketiga macam ini dapat dikembangkan
berbagai macam derivat sefalosporin semisintetik.
Antaralain:
Sefalosporin C dengan strukrtur dasar asam 7
aminosefalosporanat( 7 ACA,7 amino
sefalosporonic acid) yang merupakan kompleks
cincin dihidrotiazin dan cincin betalaktam

Sefalosporin

C tahanterhadap
penisilinase,tapi dirusak oleh
sefalosporinase.Hidrolisis sefalosporin C
menghasilkan 7 ACA yang dapat
dikembangkan menjadi berbagai macam
sefalosporin.

Mekanisme

Kerja: Sefalosporin menghambat


sitesis dinding sel bakteri,seperti penisilin.

Aktivitas

Antibakteri:
Aktif terhadap bakteri Gram + dan tetapi
spektrum tiap derivat bervariasi
Sefalosporin dapat dibedakan atas
beberapa generasi,yang berdasarkan juga
pada pada aktivitas anmikrobanya.

Nama senyawa sefalosporin beserta dosis pada


infeksi berat dan waktu paruh

Generasi I

bentuk sediaan/dosis waktu


paruh
Sefalotin
inj 1-2 g tiap 4 jam
o,6 jam
Sefapirin
inj 1-2 g tiap 4 jam 1,2 jam
Sefazolin
inj 1-1,5 g tiap 6 jam 1,8 jam
Sefaleksin k,T,O1g /6 jam
0,9 jam
Sefradin K.O 1g /6jam;I 2g/6jam 0,8 jam
Sefadroksil K.T O 1g /12 jam
1,5 jam

Generasi

II:
Sefamandol I ;2 g /4 jam
0,8 jam
Sefoksitin I; 2 g/4jam atau3g/6jam 0,8jam
Sefaklor K.O 1g /8 jam
0,8 jam
Sefuroksim I;3g /8 jam
1,7jam
Sefonisid I; 2 g 24jam
4,4jam
Seforanid I;1 g /12 jam
2,6 jam

Generasi

III:
Sefotaksim I ;2g /4 jam
1,1 jam
Moksolaktam I:4 g /8jam
2,1 jam
Seftizoksim I;3-4 g/8 jam
1,8 jam
Seftriakson I; 2g /12 atau 14 jam 8jam
Sefoperazon I; 1,5 -4 tiap 6,8 jam atau12 jam
2,1 jam

Sefalosporin

generasi I :aktivitas anti bakteri


Gram + dan- ,terutama kokus gram+ sangat
rentan kecuali Staphylokokus aureus dan s
epidermis.
Keunggulannya tahan tehadap pensilinase
juga efektif terhadap E coli,Klebsiella
pneumoniae ,Clostridium,Corynebacterium
diphteriae.

Sfalosporin

generasi II;
lebih unggul terhadap Gram dibanding
generasi I ,tapi sangat kurang dibanding
dengan generasi III,generasi II kurang aktif
terhadap Gram +,.Terhadap gram aktivitas
lebih aktif mis:Sefamandol lebih m,enonjol
terhadap H.Ifluenza ,dan Klebsiella

Sefalosporin

generasi III
Umumnya kurang aktif dibandingkan dengan
generasi pertama terhadap Gram + tetapi
jauh lebih aktif terhadap enterobakter
termasuk strain pengahasil
penisilinase.Diantara golongan ini ada yang
sangat aktif terhadap Pseudomonas
aeroginosa

Sfalosporin

generasi IV:
Sefepim(cefepime),tahan terhadap hidrolisa
oleh plasmid encoded beta laktamase,obat
ini aktif terhadap banyak Enterobacteriaceae
yang resisten terhadap sefalosporin yang
lain.

Terhadap

bakteri Gram (H
influenza.Ngonorhoae danNmeninigitis)
secara invitro baik.
Diekskresi hampir 100% oleh ginjal dan dosi
harus sesaikan dengan pasien
gagalginjal,dapat menembuscairan serebro
spinal.

Sifat

umum gol Sefalosporin;


Sefaleksin,sefradin(Velosef)
sefaklor,sefadroksil (duricef)daabsropsi
secara oral,tapi jenis lain diberikan IV,atau
IM.Mis Sefaotaksim(Claforan).Ekskresi
terutama melalui ginjal,,hati hati dengan
penderita penyakit ginjal.Probenesid
memperlambat ekskresi tubular.

Sefotaksim

baik untuk meningitis purulenta


karena kadarnya sangat tinggi dalam cairan
serebrospinal.
Dalam empedu sefalosporin kadarnya pada
umumnya tinggi,juga dapat melewati sawar
urin,cairansinivial,dan cairan perikardium.
Ekskresi Sefalosporin diekskresikan malaui
ginjal dalam bentuk utuh,kecuali sefoperazon
diaekskresi melalui empedu.

EFEK

SAMPING:
Reaksi Alergi sering terjadi mirip gejalanya
dengan penisilin .seperti ruam kulit.setelah
beberapa pengobatan dapat terjadi demam
dan eosinofil.
Reaksi anafilaktik ,bronkospasme dan
urtikaria cepat terjadi.

Karena rumus mirip maka pasien yang alergi


penisilin akan mengalami reaksi alergi silang sampai
20% .
Depresi sumsum tulang belakang terutama
granulositopenia .
Diare dapat terjadi pada pemberian sefoperzon
karena ekskresi melaluiempedu.
Hipoprotrombinemia dan trombositopenia dapat
terjadi sehingga perdarahan yang hebat,kususnya
pada pemberian moksalaktam.

Indikasi Klinik ;
Sefalosprin baik digunalan untukinfeksi yang berat
atau tak dapat diobati dengan AB lain,disamping
harganya mahal potensi anti bakteri tinggi
sebaiknya digunakan sebagai
cadangan.Sefalosporingenerasi I dan II belum
merupakan obat pilihan untuk kebanyakan infeksi
karena masih tersedia obat lain yang efektivitas
sama denga harga lebih murah.

Diketahui

dari uji klinik sefalosporin generasi


III dapat digunakan baik untuk terapi maupun
profilaksis.
Untuk Klebsiela sefalosporian tunggal atau
pun kombinasi dengan aminogliosida
merupakan obat pilihan.
Generasi III ini merupakan obat pilihan
pertama untuk meningitis yang disebabkan
oleh bakteri Gram dan olah H.Ifluenzae

PENGHAMBAT BETA- LAKTAMASE

molekul tertentu dapat berikatan dengan beta


laktamase dan menginaktifkannya,dengan demikian
dapat mencegah penghancuranAB betalaktam yang
menjadi subtstrat dari enzim ini.Penghambat beta
laktamase sangat aktif terhadap beta laktamase
yang dikodekan oleh plasmid( termasuk enzim
penghidrolisa seftazidim,dan sefotakzim) tapi tidak
aktif terhadap betalaktamase kromosomal tipe I yang
diinduksi basil gram -

1.Asam

Klavulanat: berasal dari


Streptomyces clavuligerus zat ini mempunyai
aktivitas antimikroba yang sangat jelek tetapi
merupakan inhibitor bunuh diri (pengikat
yang ireversibel) untuk beta laktamase yang
dihasilkan oleh banyak mikroorganisme
Gram + dan Gram-.Asamklavulanat absropsi
baik secara oral (AUGMENTIN) dan dengan
Ticarcillin sebagai obat suntik(Timentin)

Amoksisilin plus asam klavulanat efektif invitro dan


invivo untuk strain stafilokokus.
H.inluenza ,gonokokus,dan E coli yang
menghasilkan beta laktamase.
Penambahan asamklvulanat pada tikarsilin
memperlebar spektrum sehingga menyerupai
imipenem.
Dosis ; untuk infeksi berat 3 g tikarsillin setiap 4-6
jam.dosis harus disesuaiaknbagi pasien kelainan
ginjal.Kombinasi dengan aminoglikosida berguna
untuk infeksi nosokomial.

SULBAKTAM:
Juga penghambat beta laktamase yang lain dengan
struktur mirip dengan asam klavulanat dapat
diberikan secara oral,atau entral bersama AB beta
laktam .
Dalam bentuk pemberian IM IV dan dikombinasikan
dengan ampisilin.(UNASYN)
Dosis dewasa 1- 2 g ampisilin plus 0,5 -1 g
sulbaktam /6 jam.

.ANTIBIOTIK Beta Laktam lainnya:


Telah dikembangkan senyawa senyawa terapeutik
penting denganstruktur Beta laktam yang tidak
termasuk golongan penisilin atau sefalosporin
KARBAPENEM ini merupakan senyawa Beta laktam
yang mengandung cincin Beta laktam yang
menyatu sehingga berbeda denga
penisilin.Kelompok ini memiliki spektrum aktivitas
yang lebuih luas dari pada sebagian besar AB
betalaktamlainnya.

Diantara kelompok karbapenem ini:


1.IMIPENEM ini dipasarkan dalam bentukkombinasi
dengan silastatin yakni suatu obat yangmenghambat
penguraian imipenem oleh dipeptidase tubulus
ginjal.
Berasal dari Stereptomyces cattelya
Aktivitas Antimikroba:imipenem seperti antibiotik
beta laktam lainnya terikat pada protein pengikat
penisilin,mengganggu sitesa didnding selbakteri.dan
ini menyebabkan kematian mikroorganisme yang
rentan.

Imipenem

sangat resisten terhadap


hidrolisis oleh sebagian besar Beta
laktamase.
Secara invitro baik terhadap:Streptokokus
termasuk yangsudah resisten
penisilin,enterokokus kecuali E,faecium dan
galur yang resisten penisilin namun
tidakmenghasilkan penisilinase

Farmakokinetik dan Reaksi Merugikan:


Tak diabsrobsi secara oral,dihidrolisa cepat oleh
dipeptidase yang terdapat pada brush border
(permukaan sel berupa mikrovili yang
meningkatkanluas permukaan tubulus proksimal
ginjal.
Konsentrasi obat rendahdalam urin ada disentesis
suatu inhibitor dehidropeptidase senyawa ini disebut
silastatin,Sediaan dengan jumlah sama imipenem
dan silastatin (PRIMAXCIN) telah dikembangkan.

Kombinasi

ini sangat baik ,70% ditemukan


diginjal hati hatimpada pasien dengan
insufisinsi ginjal.
Mual,muntah reaksi merugikan
Pasien yang alergi denagan AB beta laktam
dapat juga mengalami reaksi
hipersensitivitas dengan imipenem.

Penggunaan terpeutik:
Imepenem Silastatin efektif untuk berbagai jenis
infeksi termasuk saluran urin,pernafasan bagian
bawah,intra abdominal,dan genekologis,infeksi
kulit,jaringan lunak,tulang dan snedi.
Kombinasi ini juga baik untuk baktri nosokomial yang
resisten sefalosporin seperti.Citrobacter
freundi,danEnterobacter Spp.

Sangat

bijaksana untuk menggunakan


imipenem pada terapi empiris,infeksi serius
pada pasien rawat inap yang baru menerima
AB beta laktam lain karena resiko infeksi
oleh bakteri resisten sefalisporin dan atau
penisilin.Imipenem tidak digunakan untuk
infeksi P.aeroginosa kerana resiko timbulnya
resiten selama terapi.

2.MEROPENEM (MERREM IV ):
Senyawa ini tidak memerlukan pemberian bersama
dengan silastatin karena tidak peka terhadap
terhadap dipeptidase ginjal.
Toksisitas mirip dengan imipenem .
Aktivitas sama dengan imipenem danaktivitas
terhadap P aeroginosa yang resiten terhadap
imipenem.,namun aktivitas lemah terhadap Kokus
gram +.Meropenem memilki ekuivalensi terapi sama
denga imipenem.

Aztreonam(AZACTAM):
Merupakan senyawa beta laktam monosiklik
( monobaktam) yang diisolasi dari Chromobacterium
violaceum
Aztreonam berinteraksi dengan protein pangikat
penisilin pada mikroorganisme yang rentan
danmenginduksi pembentukan struktur bakteri yang
berbentuk filamen panjang.senyawa ini resiten
terhadap berbagai Beta laktam yang dibuat oleh
sebagian besar bakteri Gram -

Aktvitas antimikroba azotreonam berbeda dari AB betalaktam


lainnya dan lebih mirip dengan aminoglikosida.Bakteri Gram +
dan organisme anaerob bersifat resiten.
Enterobacteriacea sangat baik juga P.aeroginosa.h.Influnza
dan gonokokus.
Aztreonam secara intra muskular ,intra vena,kadar puncak 50
ug/ml pada dosis 1g IM.waktu paryh 1,7 jam dalam bentuk
utuh,
Pasien alergi denagan penisilinnatau sefalisporin tidak
berreaksi terhadap Aztreonam.
Dosi lazim 2 g /6-8 jam

Anda mungkin juga menyukai